Anda di halaman 1dari 6

Definisi Transient disturbance : Transient disturbance merupakan gangguan

yang terjadi ketika perubahan variabel (tegangan, arus) yang berlangsung saat peralihan dari satu
kondisi stabil ke kondisi yang lain. Penyebab terjadinya transient antara lain :
a. Load switching (penyambungan dan pemutusan beban)
b. Capacitance switching
c. Transformer inrush current
d. Recovery voltage

Gangguan kualitas daya secara umum dapat didefinisikan sebagai perubahan pada komponen
daya listrik (tegangan, arus, ataupun frekuensi) yang menyebabkan penyimpangan
karakteristik operasi peralatan listrik dari kinerja nominalnya. Penyimpangan ini dapat
berakibat hingga terhentinya operasi peralatan atau mesin pengguna daya listrik. Sensitifitas
dari tipe peralatan pengguna daya listrik akan menentukan tingkatan kualitas daya yang
diperlukan untuk beroperasi secara normal.
Diantara berbagai macam fenomena gangguan, yang paling banyak terjadi adalah kedip
tegangan (Dip), yaitu turunnya tegangan tiba-tiba dalam waktu kurang dari 1 cycle hingga
beberapa cycle. Hanya karena durasi gangguan beberapa ms tersebut dapat menyebabkan
produksi berhenti.
Berdasarkan penelitian Electric Power Research Institute (EPRI) di Amerika Serikat,
kerugian yang disebabkan oleh terputusnya aliran daya, yang termasuk gangguan kualitas
daya, dapat mencapai $ 79 Milyar per tahun. Disimpulkan juga bahwa biaya akibat gangguan
sesaat pada daya listrik yang disalurkan ternyata jauh lebih besar dari pada gangguan
permanen (sustained interruption) seperti pemadaman. Namun demikian, gangguan tenaga
listrik bukan hanya permasalahan dari sisi suplai, tetapi faktor alam seperti petir, banjir
dsbnya dan konsumen (tergantung dari jenis bebannya) juga memberikan pengaruh terhadap
kualitas tenaga. Penyebab dari gangguan kerdip tegangan 80% adalah karena faktor alam,
seperti petir, pohon tumbang atau ranting yang mengenai jaringan distribusi dsbnya.
Penyebab lainnya adalah karena terjadinya fault atau adanya beban-beban besar yang masuk
ke jaringan.
Selain itu pertumbuhan jumlah beban non-linear, seperti PC, inverter, ballast elektronik juga
semakin meningkat, sehingga menyebabkan tingkat distorsi tegangan meningkat akibat dari
arus harmonisa yang dihasilkan beban-beban non-linear tersebut. Distorsi tegangan listrik
dapat menyebabkan peralatan listrik menjadi cepat panas, kerusakan pada capacitor,
gangguan pada peralatan yang menggunakan relay untuk switching dsb. Contoh kasus lebih
jauh, di Jepang antara tahun 1990-2000 terjadi lebih dari 826 kasus kecelakaan/kerusakan
akibat harmonisa, yang sebagian besar berupa terbakarnya reaktor seri pada capacitor bank.

Gangguan

Sag dan Swell

Penyebab Utama

Pengaruh

Kegagalan (Fault), starting

Interupsi sistem

motor, sambaran petir

komputer,motor stalling.
Overvoltage, kegagalan isolasi,
malfungsi pada peralatan

Transient

Petir, Capacitor switching

elektronik yang sensitif


Pemanasan / kegagalan pada

Distorsi harmonik

Power Electronic, Saturable

transformator, errorpada relay

Device

proteksi

penyebab :
Adapun gangguan yang sering terjadi pada listrik diantaranya:
1. Power Failure / outages

Power Failure atau outages sumber listrik utama mati kalau di Indonesia boleh dikatakan
mati lampu/ PLN mati . Penyebabnya mungkin karena korselting atau hubung singkat, sumber listrik
kelebihan beban, peralatan listrik ada yang rusak sehingga breaker /MCB PLN turun. Bisa juga
karena adanya bencana alaml. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware computer atau
peralatan elektroniknya , kehilangan data, system computer menjadi crash.
2. Power SAG

Yaitu tegangan listrik turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah 80-85% dari tegangan
normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac. Penyebabnya adanya startup beban
(peralatan listrik / elektronik) yang cukup besar (Kita pasti pernah mengalami pada saat kita
menyalakan televisi atau monitor komputer atatu ac terkadang bohlam di rumah kita redup sesaat
kemudian normal kembali, nah itu yang dinamakan sag alias tegangan turun sesaat), adanya
peralatan yang rusak, kapasitas listrik kita misal di rumah lebih kecil dari yang dibutuhkan / demand.
Gangguan seperti ini dapat mengakibatkan kerusakan pada pada komputer dan mungkin system
komputer kita bisa crash.
3.Power Surge / Spike

Yaitu tegangan listrik naik dalam waktu sesaat sampai dengan di atas 110% dari tegangan
normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac .. Sedangkan spike merupakan kejadian
dimana tegangan listrik naik begitu cepat dalam sesaat sehingga dapat mencapai 5KV-60 KV.
Penyebabnya biasanya pada saat kita mematikan beban yang berat atau bisa juga jaringan listrik
terkena petir. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.

4. Undervoltage

Dikenal juga dengan istilah BrownOut terjadi saat tegangan listrik turun / berkurang dalam waktu
beberapa lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari . Penyebabnya beban listrik yang
berlebihan sehingga pasokan listrik berkurangi atau adanya beban pada saat baban puncak misal
malam hari. Hal ini dapat menyebabkan peralatan listrik atau elektronik menjadi rusak.

5. Overvoltage

Hal ini kebalikan dari undervoltage . Hal ini akan menyebabkan komputer atau peralatan
elektronik menjadi panas dan cepat rusak.
6. Electrical Line Noise / Common Mode Disturbances

Gelombang listrik terganggu sehingga bentuk gelombangnya tidak bersih tetapi sep
erti berambut. Hal ini terjadi karena gangguan frekuensi radio, petir, Neutral-Grounding pada instalasi
listrik jelek, atau bisa juga sisebabkan oleh peralatan listrik atau elektronik yang menghasilkan
frekuensi yang tinggi . Gangguan ini dapat menyebabkan error pada harddisk ,dan kerusakan pada
hardware komputer.
7. Frequency Variation

Listrik mempunyai dua istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi Frekuensi
variation ini adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya di Indonesia frekuensi
listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data, sistem menjadi crash dan rusaknya
peralatan.

8. Switching Transient

Turunnya tegangan secara tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nanosecond /nano
detik . Waktu yang terjadinya lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya terjadi beberapa
nanosecond. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan yang terlalu cepat / premature failure.
9. Harmonic Distortion

Gelombang listrik yang terdistorsi sehingga gelombang listriknya kacau tidak sinusoidal lagi. Hal ini
dapat disebabkan karena switching power supply, motor listrik seperti pompa air, mesin fax, mesin
foto copy dll. Gangguan ini dapat menyebabkan komunikasi data misalnya pada jaringan lan menjadi
error, peralatan listrik / elektronik cepat panas, dan kerusakan pada hardware komputer.

Akibat :
Solusi : dengan menggunakan UPS (Uninterruptible Power Suppy), alat ini berguna
untuk memberikan proteksi kepada beban misal komputer tentu beserta datanya dari
kerusakan yang diakibatkan oleh sumber listrik yang kurang bagus. alat yang dapat
menyimpan arus listrik 220volt kedalam batery 12volt dan mengeluarkannya lagi dalam
220volt.
UPS sendiri berbagai bentuk tapi biasanya yang banyak di jumpai di pasaran berbentuk kotak
UPS sendiri biasa di letakkan di lantai dekat komputer, seperti halnya stalvolt. Semua
Uninterruptible Power Supply berat di karenakan ada battery atau aki kering dalam alat
tersebut, UPS bekerja di tegah-tengah peralatan, yaitu di colokan ke sumber listrik(tegangan

jala-jala) sementara itu komputer bersama accesorisnya (printer,speaker aktif,etc) di


tancapkan di output UPS untuk mendapatkan suplay listrik.
Satu atau lebih baterai yang terletak pada UPS menyediakan listrik yang menancap padanya
sehingga kalau pun listrik mati peralatan tersebut masih teraliri listrik. dan seringkali bisa di
ganti yang baru, sehingga komputer masih aman. UPS sebagai penyimpanan listrik sementara
bukan untuk menstabilkan arus listrik UPS hanya stabil ketika listrik mati.

Anda mungkin juga menyukai