𝑅21 = √(−2)2 + 12 + 22 = 3
1
Dan 𝑎21 = (−2𝑎𝑥 + 𝑎𝑦 + 2𝑎𝑧 )
3
Besar gaya adalah 6 N dan arahnya Q1 tertarik ke Q2 (muatan yang berbeda saling
tarik menarik).
Hubungan gaya bilinear dalam muatan. Terdapat superposisi dan gaya pada
muatan Q1 karena n-1 muatan lain Q2,Q3,...,Qn adalah penjumlahan vektor dari
gaya individual:
𝑛
𝑄1 𝑄2 𝑄1 𝑄2 𝑄1 𝑄𝑘
𝐹1 = 2 𝑎21 + 3 𝑎21 + … = 4𝜋𝜖 ∑ 2 𝑎𝑘1
4𝜋𝜖0 𝑅21 4𝜋𝜖0 𝑅21 0 𝑅𝑘1
𝑘=2
Superposisi ini melebar secara natural sehingga muatan didistribusikan
secara terus-menerus melalui beberapa ruang wilayah: penjumlahan vektor diatas
dapat diganti dengan integral vektor.
Medan gaya dalam wilayah pada muatan Q yang diisolasi berbentuk simetri
bola. Ini dapat dibuktikan dengan menentukan lokasi Q pada sistem koordinat
bola, sehingga posisi koordinat R, dari Q hingga test kecil muatan Qt<<Qr
sederhananya rar. Maka
𝑄𝑡 𝑄
𝐹𝑡 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑟 2 𝑟
Menunjukkan pada permukaan bola r = konstan, |Ft| adalah konstan, dan Ft adalah
radial.
Pada titik pengamatan P. Anggap bahwa muatan dalam wilayah hanya terkandung
dalam volume, total medal elektrik pada P didapat melalui integral volumenya:
𝜌𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑣
4𝜋𝜖0 𝑅 2
Muatan Lembar
Muatan juga dapat didistribusikan melalui permukaan atau lembar. Maka
tiap muatan diferensial dQ pada lembaran menghasilkan medan elektrik yang
berbeda
𝑑𝑄
𝑑𝐸 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅
Pada titik P (lihat gambar 2-4). Jika berat jenis lembaran adalah ρs (C/m2) dan jika
tak ada muatan lain dalam wilayah, maka total medan elektrik pada P adalah
𝜌𝑠 𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑆
𝑠 4𝜋𝜖0 𝑅 2
Muatan Garis
Jika muatan didistribusikan melalui garis (lengkung), tiap muatan
diferensial dQ di sepanjang garis akan memproduksi medan elektrik diferensial.
𝑑𝑄
𝑑𝐸 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅
Pada P (Lihat gambar 2-5). Dan bila berat jenis muatan garis adalah ρl (C/m2), dan
tidak ada muatan lain di wilayah, maka medan elektrik total pada P adalah
𝜌𝑙 𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑙
𝐿 4𝜋𝜖0 𝑅 2
Lihat gambar 2-2(a). Ini adalah medan bola yang simetris yang mengikuti hukum
kuadrat-invers (seperti gravitasi).
Lihat gambar 2-6. Medan mempunyai simetri silinder dan berbanding terbalik
dengan daya pertama dari jarak muatan garis. Untuk turunan dari E, lihat Masalah
2.9
Contoh 3. Muatan garis seragam, tak terbatas ujungnya, dengan ρl=20 nC/m,
berada di sepanjang z-axis. Temukan E pada (6,8,3)m.
Pada koordinat silinder 𝑟 = √62 + 82 = 10𝑚 . Medannya konstan dengan z,
maka
20𝑥10−9
𝐸= 𝑎 = 36𝑎𝑟 𝑉/𝑚
2𝜋(10−9 ⁄36𝜋)(10) 𝑟
Pemecahan Masalah
2.1. Dua titik muatan, Q1=50 μC, dan Q2=10 μC, terletak pada (-1,1,-3) m dan
(3,1,0) m secara berurutan (Gambar 2-8). Temukan gaya pada Q1.
𝑅21 = −4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
−4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
𝑎21 =
5
𝑄1 𝑄2
𝐹1 = 2 𝑎21
4𝜋𝜖0 𝑅21
(50𝑥10−6 )(10−5 ) −4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
= ( ) = (0,18)(−0,8𝑎𝑥 − 0,6𝑎𝑧 )𝑁
4𝜋(10−9⁄36𝜋 )(5)2 5
Gaya memiliki besar 0,18 N dan arah yang diberikan vektor satuan -0,8ax -0,6ay.
Dalam bentuk kompon
𝐹1 = 0,144𝑎𝑥 − 0,108𝑎𝑧 𝑁
2.2 Merujuk pada gambar 2-9. Temukan gaya pada muatan sebesar 100 μC pada
(0,0,3)m jika empat muatan yang sama sebesar 20 μC terletak di x dan y axis pada
±4m.
Komponen y akan dibatalkan oleh muatan pada y=4. Dengan cara yang sama,
komponen x karena dua muatan yang lainnya juga akan dibatalkan. Sehingga
18 3
𝐹 = 4 ( ) ( 𝑎𝑧 ) = 1,73𝑎𝑧 𝑁
25 5
2.3 Mengacu pada 2-10. Muatan titik Q1=300 μC, terletak pada (1,-1,-3) m,
mengalami gaya sebesar
𝐹1 = 8𝑎𝑥 − 8𝑎𝑦 + 4𝑎𝑧 𝑁
2.4 Tentukan gaya pada titik muatan 50 μC pada (0,0,5) m karena muatan 500 μC
yang didistribusikan secara seragam pada cakram r ≤ 5 m, z = 0 m (lihat gambar
2.11)
Berat jenis muatan adalah:
𝑄 500𝜋𝑥10−6
𝜌𝑠 = = = 0,2 𝑥 10−4 𝐶/𝑚2
𝐴 𝜋(5)2