Anda di halaman 1dari 13

Gaya Coloumb dan Intensitas Medan Elektrik

2.1 Gaya Coloumb


Ada sebuah gaya di antara dua muatan yang berbanding lurus dengan besar
muatan dan berbanding terbalik dengan nilai kuadrat jaraknya. Inilah Hukum
Coloumb yang dikembangkan dari suatu usaha dengan benda kecil yang diberi
muatan dan sebuah torsi yang halus. Pada bentuk vektor, hal ini dinyatakan
dengan:
𝑄1 𝑄2
𝐹= 𝑎
4𝜋𝜖𝑑 2
Di mana gaya adalah newton, jarak adalah meter, dan satuan untuk muatan
adalah Coloumb. Sistem dirasionalisasikan dengan menggunakan 4π,
diperkenalkan pada Hukum Coloumb jika nantinya tidak ada pada operasi
Maxwell. ϵ merupakan permitivitas dari medium, dengan satuan C2/N.m2 atau
ekuivalen dengan Farad/meter (F/m). Untuk ruang bebas atau vakum:
10−12 𝐹 10−9
𝜖 = 𝜖0 = 8.854 𝑥 ≈ 𝐹/𝑚
𝑚 36𝜋
Untuk media selain ruang vakum, ϵ= ϵ0 ϵr, di mana ϵr permitivitas relatif atau
konstanta dielektrik. Ruang vakum diasumsikan pada semua soal dan contoh,
termasuk nilai pasti untuk ϵ0, kecuali ada pernyataan sebelumnya.
Pada muatan yang bermuatan sama, maka gaya Coloumb akan tolak-
menolak, sedangkan pada muatan yang berbeda maka gaya Coloumb akan tarik-
menarik. Dengan menggabungkan pernyataan ini, maka Hukum Coloumb ditulis
ulang menjadi:
𝑄1 𝑄2 𝑄1 𝑄2
𝐹= 2 𝑎21 = 𝐹 = 3 𝑹21
4𝜋𝜖0 𝑅21 4𝜋𝜖0 𝑅21
Di mana F1 merupakan gaya pada muatan Q1 dikarenakan muatan kedua Q2, a21
merupakan unit vektor yang diarahkan dari Q2 ke Q1, dan R21=R21a21 adalah
vektor pengganti dari Q2 ke Q1.
Contoh 1. Carilah gaya pada muatan Q1, 20 μC, karena muatan Q2, -300 μC, di
mana Q1 pada (0,1,2) m dan Q2 pada (2,0,0) m.
Karena 1 C merupakan satuan yang cukup besar, maka muatan umumnya
dinyatakan dalam microcoloumb (μC), nanocoloumb (nC), atau picocoloumb
(pC).
𝑅 = −2𝑎𝑦 + 𝑎𝑦 + 2𝑎

𝑅21 = √(−2)2 + 12 + 22 = 3

1
Dan 𝑎21 = (−2𝑎𝑥 + 𝑎𝑦 + 2𝑎𝑧 )
3

(20𝑥10−6 )(−300𝑥10−6 ) −2𝑎𝑥 +𝑎𝑦 +2𝑎𝑧 −2𝑎𝑥 +𝑎𝑦 +2𝑎𝑧


Maka 𝐹1 = ( ) = 6( )𝑁
4𝜋(10−9 ⁄36𝜋 )(3)2 3 3

Besar gaya adalah 6 N dan arahnya Q1 tertarik ke Q2 (muatan yang berbeda saling
tarik menarik).
Hubungan gaya bilinear dalam muatan. Terdapat superposisi dan gaya pada
muatan Q1 karena n-1 muatan lain Q2,Q3,...,Qn adalah penjumlahan vektor dari
gaya individual:
𝑛
𝑄1 𝑄2 𝑄1 𝑄2 𝑄1 𝑄𝑘
𝐹1 = 2 𝑎21 + 3 𝑎21 + … = 4𝜋𝜖 ∑ 2 𝑎𝑘1
4𝜋𝜖0 𝑅21 4𝜋𝜖0 𝑅21 0 𝑅𝑘1
𝑘=2
Superposisi ini melebar secara natural sehingga muatan didistribusikan
secara terus-menerus melalui beberapa ruang wilayah: penjumlahan vektor diatas
dapat diganti dengan integral vektor.
Medan gaya dalam wilayah pada muatan Q yang diisolasi berbentuk simetri
bola. Ini dapat dibuktikan dengan menentukan lokasi Q pada sistem koordinat
bola, sehingga posisi koordinat R, dari Q hingga test kecil muatan Qt<<Qr
sederhananya rar. Maka
𝑄𝑡 𝑄
𝐹𝑡 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑟 2 𝑟
Menunjukkan pada permukaan bola r = konstan, |Ft| adalah konstan, dan Ft adalah
radial.

2.2 Intensitas Medan Elektrik


Dimisalkan bahwa tes muatan Qt yang dianggap di atas cukup kecil
sehingga tidak akan mengganggu titik tetap muatan Q. Maka intensitas medan
elektrik, E , karena Q didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan pada Qt:
E=Ft/Qt.
Untuk Q dari permulaan sistem koordinat bola (lihat gambar 2-2(a)),
intensitas medan elektrik pada titik P adalah:
𝑄
𝐸= 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑟 2 𝑟

Pada sistem koordinat kartesian:


𝑄
𝐸= 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅

Satuan untuk E adalah Newton/Coloumb (N/C), atau ekuivalen dengan volt/meter


(V/m).

Contoh 2. Temukan E pada (0,3,4) m pada koordinat kartesian karena muatan


titik Q=0,5 μC pada permulaan.
Pada masalah ini
𝑅 = 3𝑎𝑦 + 4𝑎𝑧
𝑅= 5
𝑎𝑅 = 0,6𝑎𝑦 + 0,8𝑎𝑧
0,5𝑥10−6
𝐸= (0,6𝑎𝑦 + 0,8𝑎𝑧 )
4𝜋(10−9 ⁄36𝜋 )(5)2

Maka |E| = 180 V/m pada arah aR = 0,6ay + 0,8az.

2.3 Distribusi Muatan


Volume Muatan
Ketika muatan didistribusikan melalui volume tertentu, tiap elemen muatan
berkontribusi untuk medan elektrik pada titik eksternal. Penjumlahan atau integral
diperlukan untuk mendapatkan medan elektrik total. Meskipun muatan elektrik
dalam bentuk terkecilnya ditemukan sebagai elektro atau proton, anggap distribusi
muatan terus-menerus (faktanya berbeda-beeda) dan untuk menentukan berat jenis
muatan dengan:
𝑑𝑄
𝜌= (𝐶 ⁄𝑚3 )
𝑑𝑣
Catatlah bahwa satuan ini tidak mempunyai induk, yang berarti untuk
membuktikan ρ dalam C/m3, maka variabel dinyatakan dalam SI Unit yang tepat
(C untuk Q dan m3 untuk v).
Dengan referensi volume v pada gambar 2-3, setiap muatan diferensial dQ
menghasilkan medan elektrik diferensial.
𝑑𝑄
𝑑𝐸 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅

Pada titik pengamatan P. Anggap bahwa muatan dalam wilayah hanya terkandung
dalam volume, total medal elektrik pada P didapat melalui integral volumenya:
𝜌𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑣
4𝜋𝜖0 𝑅 2
Muatan Lembar
Muatan juga dapat didistribusikan melalui permukaan atau lembar. Maka
tiap muatan diferensial dQ pada lembaran menghasilkan medan elektrik yang
berbeda
𝑑𝑄
𝑑𝐸 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅
Pada titik P (lihat gambar 2-4). Jika berat jenis lembaran adalah ρs (C/m2) dan jika
tak ada muatan lain dalam wilayah, maka total medan elektrik pada P adalah
𝜌𝑠 𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑆
𝑠 4𝜋𝜖0 𝑅 2
Muatan Garis
Jika muatan didistribusikan melalui garis (lengkung), tiap muatan
diferensial dQ di sepanjang garis akan memproduksi medan elektrik diferensial.
𝑑𝑄
𝑑𝐸 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅

Pada P (Lihat gambar 2-5). Dan bila berat jenis muatan garis adalah ρl (C/m2), dan
tidak ada muatan lain di wilayah, maka medan elektrik total pada P adalah
𝜌𝑙 𝑎𝑅
𝐸= ∫ 𝑑𝑙
𝐿 4𝜋𝜖0 𝑅 2

Harus diperhatikan bahwa dalam ketiga distribusi muatan di atas dan


integral yang berhubungan untuk F, vektor satuan aR adalah variabel, tergantung
dari koordinat muatan elemen dQ. Sehingga aR tidak dapat dihilangkan dari
integrand. Harus diperhatikan juga bahwa setiap integral yang sesuai bergabung,
menyatakan bahwa E pada titik integral dari distribusi muatan.

2.4 Konfigurasi Muatan Standar


Dalam tiga kasus khusus, integrasi yang dibicarakan pada bagian 2.3 bisa
jadi tidak berguna ataupun dengan mudah dilakukan. Sehubungan dengan
konfigurasi standar tersebut, harus dicatat bahwa muatan tidaklah “berada pada
muatan”. Ketika sebuah permasalahan menyatakan bahwa muatan didistribusikan
dalam bentuk cakram, untuk contoh, tidak berarti konduktor bermuatan cakram
dengan muatan di permukaannya. Meskipun saat ini diperlukan sedikit imajinasi,
muatan ini harus dianggap entah bagaimana diam di suatu ruang, dan memiliki
konfigurasi tetap.
Muatan Titik
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, medan dari satu titik muatan Q dinyatakan
sebagai:
𝑄
𝐸= 𝑎 (𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑏𝑜𝑙𝑎)
4𝜋𝜖0 𝑟 2 𝑟

Lihat gambar 2-2(a). Ini adalah medan bola yang simetris yang mengikuti hukum
kuadrat-invers (seperti gravitasi).

Muatan Garis Tak Terhingga


Jika muatan didistribusikan dengan muatan yang seragam ρl (C/m) di sepanjang
garis lurus, tak terbatas-yang akan dipilih sebagai z-axis, maka medan dinyatakan
dengan
𝜌𝑙
𝐸= 𝑎 (𝑘𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟)
2𝜋𝜖0 𝑟 𝑟

Lihat gambar 2-6. Medan mempunyai simetri silinder dan berbanding terbalik
dengan daya pertama dari jarak muatan garis. Untuk turunan dari E, lihat Masalah
2.9

Contoh 3. Muatan garis seragam, tak terbatas ujungnya, dengan ρl=20 nC/m,
berada di sepanjang z-axis. Temukan E pada (6,8,3)m.
Pada koordinat silinder 𝑟 = √62 + 82 = 10𝑚 . Medannya konstan dengan z,
maka
20𝑥10−9
𝐸= 𝑎 = 36𝑎𝑟 𝑉/𝑚
2𝜋(10−9 ⁄36𝜋)(10) 𝑟

Muatan Bidang Tak Terhingga


Jika muatan didistribusikan dengan muatan yang seragam ρs (C/m2) diatas
sebuah bidang tak terhingga, maka medan dinyatakan dengan
𝜌𝑠
𝐸= 𝑎
2𝜖0 𝑛
Lihat gambar 2-7. Muatan bidang ini memiliki besar konstan dan simetri cermin.
Untuk menurunkan persamaan ini, lihat Permasalahan 2.12

Contoh 4. Muatan didistribusikan secara seragam di atas bidang z = 10 cm


dengan berat jenis ρs = (1/3π)nC/m2. Tentukan E
𝜌𝑠 (1⁄3𝜋)10−9
|𝐸| = = = 6 𝑉/𝑚
2𝜖0 2(10−9 ⁄36𝜋)
di atas permukaan (z > 10 cm), E = 6az V/m; dan untuk z < 10 cm, E = -6az V/m

Pemecahan Masalah

2.1. Dua titik muatan, Q1=50 μC, dan Q2=10 μC, terletak pada (-1,1,-3) m dan
(3,1,0) m secara berurutan (Gambar 2-8). Temukan gaya pada Q1.
𝑅21 = −4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
−4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
𝑎21 =
5
𝑄1 𝑄2
𝐹1 = 2 𝑎21
4𝜋𝜖0 𝑅21
(50𝑥10−6 )(10−5 ) −4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
= ( ) = (0,18)(−0,8𝑎𝑥 − 0,6𝑎𝑧 )𝑁
4𝜋(10−9⁄36𝜋 )(5)2 5

Gaya memiliki besar 0,18 N dan arah yang diberikan vektor satuan -0,8ax -0,6ay.
Dalam bentuk kompon
𝐹1 = 0,144𝑎𝑥 − 0,108𝑎𝑧 𝑁

2.2 Merujuk pada gambar 2-9. Temukan gaya pada muatan sebesar 100 μC pada
(0,0,3)m jika empat muatan yang sama sebesar 20 μC terletak di x dan y axis pada
±4m.

Anggap gaya pada muatan y=4


(10−4 )(20𝑥10−6 ) −4𝑎𝑥 − 3𝑎𝑧
( )
4𝜋(10−9 ⁄36𝜋)(5)2 5

Komponen y akan dibatalkan oleh muatan pada y=4. Dengan cara yang sama,
komponen x karena dua muatan yang lainnya juga akan dibatalkan. Sehingga
18 3
𝐹 = 4 ( ) ( 𝑎𝑧 ) = 1,73𝑎𝑧 𝑁
25 5

2.3 Mengacu pada 2-10. Muatan titik Q1=300 μC, terletak pada (1,-1,-3) m,
mengalami gaya sebesar
𝐹1 = 8𝑎𝑥 − 8𝑎𝑦 + 4𝑎𝑧 𝑁

Karena muatan titik Q2 pada (3,-3,-2)m. Tentukan Q2.


𝑅21 = −2𝑎𝑥 + 2𝑎𝑦 − 𝑎𝑧
Karena,
8 −8 4
= =
−2 2 −1
Gaya yang diberikan sepanjang R21 (lihat permasalahan 1.21)
𝑄1 𝑄2
𝐹1 = 𝑎
4𝜋𝜖0 𝑅 2 𝑅
(300𝑥10−6 )𝑄2 −2𝑎𝑥 + 2𝑎𝑦 − 𝑎𝑧
8𝑎𝑥 − 8𝑎𝑦 + 4𝑎𝑧 = −9 2
( )
4𝜋(10 ⁄36𝜋)(3) 3
Penyelesaian, Q2 = -40 μC

2.4 Tentukan gaya pada titik muatan 50 μC pada (0,0,5) m karena muatan 500 μC
yang didistribusikan secara seragam pada cakram r ≤ 5 m, z = 0 m (lihat gambar
2.11)
Berat jenis muatan adalah:
𝑄 500𝜋𝑥10−6
𝜌𝑠 = = = 0,2 𝑥 10−4 𝐶/𝑚2
𝐴 𝜋(5)2

Dalam koordinat silinder:


𝑅 = −𝑟𝑎𝑟 + 5𝑎𝑧

Maka, tiap muatan yang berbeda menghasilkan gaya yang berbeda:


(50𝑥10−6 )(𝜌𝑠 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝛷) −𝑟𝑎𝑟 + 5𝑎𝑧
𝑑𝐹 = ( )
4𝜋(10−9⁄36𝜋 )(𝑟 2 + 25) √𝑟 2 + 25
Sebelum diitegralkan, perhatikan bahwa komponen radial akan dibatalkan dan a z
konstan, maka:
2𝜋 5 (50𝑥10−6 )(0,2𝑥10−4 )5𝑟
𝑑𝑟 𝑑𝛷
𝐹=∫ ∫ 𝑎𝑧
0 0 4𝜋(10−9 ⁄36𝜋)(𝑟 2 + 25)3/2
5
𝑟 𝑑𝑟 −1 5
= 90𝜋 ∫ 𝑎 = 90𝜋 [ 2
3/2 𝑧
] 𝑎 = 16,56𝑎𝑧 𝑁
2
0 (𝑟 + 25) 𝑟 + 25 0 𝑧

2.5 Ulangi soal 2.4 untuk cakram dengan jari-jari 2 m.


Mengurangi jari-jari memiliki dua efek: berat jenis meningkat berdasarkan
kelipatan:
𝜌2 (5)2
= = 6,25
𝜌1 (2)2
Ketika diintegralkan, r menjadi:
2 5
𝑟 𝑑𝑟 𝑟 𝑑𝑟
∫ 2 3/2
= 0,0143 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 ∫ 2 3/2
= 0,0586
0 (𝑟 + 25) 0 (𝑟 + 25)

Gaya yang dihasilkan adalah:


0,0143
𝐹 = (6,25) ( ) (16,56𝑎𝑧 𝑁) = 25,27𝑎𝑧 𝑁
0,0586
TUGAS TEORI MEDAN
GAYA COLOUMB DAN INTENSITAS MEDAN ELEKTRIK

Kadek Paramarta Dwi Parna


NIM. 1104405078

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN - BALI
2015

Anda mungkin juga menyukai