Anda di halaman 1dari 56

POSYANDU BALITA

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 1


DEFINISI
 Adalah forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan, dari , oleh dan untuk
masyarakat yang mempunyai nilai strategis
dalam mengembangkan sumber daya
manusia sejak dini.
 Posyandu sebagai pusat kegiatan masyarakat
dalam upaya pelayanan kesehatan, KB, serta
pos kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas
kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 2
PRINSIP DASAR POSYANDU
a. Merupakan usaha masyarakat yang memadukan
pelayanan profesional dan non profesional

b. Adanya kerjasama lintas sektor (misal depkes dan


BKKBN) dan lintas program (KIA, KB, gizi, imunisasi
dan penanggulangan diare)

c. Menggerakan kelembagaan masyarakat (pos desa, pos


imunisasi, pos kesehatan, pos timbang dan lain-lain)

d. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi, balita,


ibu hamil/menyusui/nifas)

e. Menggunakan pendekatan pengembangan


Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
atau primary health care (PHC)

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 3


TUJUAN

 a. Mempercepat penurunan angka kematian


ibu dan anak
 b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu
untuk menurunkan IMR
 c. Mempercepat penerimaan NKKBS
 d. Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
 e. Kegiatan penunjang untuk meningkatan
kemampuan hidup sehat

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 4


SASARAN

a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun


b. Anak Balita usia 1 sampai 5 tahun
c. Ibu hamil
d. Ibu menyusui
e. Ibu nifas
f. WUS

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 5


KEGIATAN POSYANDU

Sapta krida posyandu


 a. KIA
 b. KB
 c. Imunisasi Panca krida posyandu
 d. Peningkatan gizi
 e. Penanggulangan diare
 f. Sanitasi dasar
 g. Penyediaan obat esensial


Chapter 3: Strategic Management 6
Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company
Sistem posyandu ada 5 meja

Meja 1.
Pendaftaran

Meja 2 : Meja 5 :
Penimbangan Pelayanan

Meja 3 : Meja 4:
Pencatatan Penyuluhan

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 7


page 01 page page page 04 page
02 03 05
Langkah-langkah pembentukan.
 1. Persiapan sosial
 - Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan
pelaksanaan Posyandu.
 - Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai
jasa Posyandu.
 2. Perumusan masalah
 - Survey mawas diri.
 - Lokmin

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 8


page 01 page page page 04 page
02 03 05
 3. Perencanaan pemecahan masalah
 - Kondisi sebagai pelaksana Posyandu.
 - Pembentukan pengurus sebagai pengelola
Posyandu.
 - Menyusun rencana kegiatan Posyandu.

 4. Pelaksanaan kegiatan
 - 1 x sebulan /lebih.
 - Pengumpulan dana sehat.
 - Pencatatan dan pelaporan.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 9
page 01 page page page 04 page
02 03 05

- 5. Evaluasi
 - Hasil kegiatan yang sedang berjalan.
 - Hasil kegiatan sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 10


PELAYANAN/KEGIATAN POSYANDU BALITA
Meliputi kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan atau pilihan
1) Pelayanan KIA
 Pelayanan KIA ibu hamil meliputi :
 Penimbangan BB dan pemberian tablet besi yang
dilakukan oleh kader kesehatan.
 Bila ada petugas Puskesmas ditambah
dengan pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
hamil bila ada tempat atau ruang periksa dan
pemberian imunisasi Tetanus Toxoid. Bila ditemukan
kelainan maka segera dirujuk ke Puskesmas.
 Kelompok ibu hamil pada hari buka Posyandu yang
kegiatannya antara lain : penyuluhan tentang tanda
bahaya kehamilan, persalinan, persiapan menyusui,
KB dan gizi ibu hamil, perawatan payudara dan
pemberian ASI, peragaan perawatan bayi baru lahir
dan senam ibu hamil.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 11
Jenis pelayanan KIA untuk bayi dan balita mencakup :
• Penimbangan
• Penentuan status gizi
• Penyuluhan tentang kesehatan bayi dan balita
• Jika ada petugas kesehatan dapat ditambahkan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi, dan deteksi dini tumbuh kembang. Bila
ditemukan adanya kelainanakan dirujuk ke Puskesmas.

Pelayanan KIA Ibu nifas dan menyusui meliputi :


• Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan gizi,
perawatan jalan lahir.
• Pemberian vitamin A dan tablet besi
• Perawatan payudara
• Senam ibu nifas
• Bila ada petugas kesehatan dan tersedia
ruangan maka dapat dilakukan pemeriksaan
payudara, tinggi fundus uteri,dan pemeriksaan lochea.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 12


2) Keluarga Berencana
Pelayanan KB di Posyandu yang diselenggarakan oleh
kader adalah pemberian pil dan kondom. Bila ada
petugas kesehatan maka dapat dilayani KB suntik dan
konseling KB.
3) Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan
bila ada petugas kesehatan Puskesmas. Jenis
pelayanan imunisasi yang diberikan yang sesuai
program, baik untuk bayi, balita maupun untuk ibu
hamil, yaitu : BCG, DPT, hepatitis B, campak, polio,
dan tetanus toxoid.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 13


4) Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Bentuk
pelayanannya meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini
gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A dan pemberian sirup besi (Fe). Untuk ibu
hamil dan ibu nifas diberikan tablet besi dan yodium untuk
daerah endemis gondok.

5) Pencegahan dan Penanggulangan Diare


Pelayanan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penanggulangan diare antara lain dengan cara penyuluhan
tentang diare dan pemberian oralit atau larutan gula garam.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 14


TUGAS KADER POSYANDU
a. Tugas sebelum hari buka posyandu (Tugas pada hari H –
posyandu)
b. Tugas pada hari buka posyandu (Tugas pada hari H posyandu)
c. Tugas setelah hari buka posyandu (Tugas pada hari H +
posyandu)

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 15


No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frek. Kegiatan <8 x >8 x >8 x >8 x
2 Rata2jumlah kader < 5 org > 5 org > 5 org > 5 org

3 Rata2 cakupan D/S < 50 < 50 >50 >50

4 Cakupan kumulatif < 50 < 50 >50 >50


KIA
5 Cakupan kumulatif < 50 < 50 >50 >50
KB
6 Cakupan kumulatif < 50 < 50 >50 >50
imunisasi
7 Program tambahan - - - +
8 Cakupan dana sehat < 50 < 50 >50 >50
Beberapa pihak yang bertangung jawab pada kegiatan posyandu :
1. Kader kesehatan
2. Petugas kesehatan
3. Camat
4. Lurah
5. Pokja posyandu
6. TP PKK
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 18
POSYANDU LANSIA

 Pengertian Posyandu Lansia


 Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu
untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
 Posyandu lansia merupakan pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 20


 Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi
kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan
untuk kaum usia yg menitikberatkan pd
pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

 Posyandu lansia merupakan upaya kesh lansia


yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/
mewujudkan masa tua yg bahagia dan
berdayaguna
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 21
Tujuan Posyandu Lansia

 Tujuan Umum
 Meningkatkan derajat kesehatan lansia
untuk mencapai masa tua yg bahagia &
berdaya guna dlm kehidupan keluarga
dan masyarakat (Matra, 1996

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 22


Tujuan khusus


 1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk
membina sendiri kesehatannya
 2. Meningkatkan kemampuan & peran serta
masy dlm menghayati & mengatasi masalah
kesh lansia scr optimal
 3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
 4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes
lansia
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 23
Tujuan pembentukan posyandu lansia
secara garis besar antara lain :

 1. Meningkatkan jangkauan pelayanan


kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan lansia
 2. Mendekatkan pelayanan dan
meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping
meningkatkan komunikasi antara masyarakat
usia lanjut.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 24


Pelaksanaan Sistem Lima
Posyandu Lansia

 Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan


sistem 5 meja yaitu:
 1. Meja 1: Pendaftaran
 Mendaftarkan lansia, kemudian kader
mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju
meja selanjutnya.
 2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran
tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 25


 Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju
Sehat)
 Kader melakukan pencatatan di KMS lansia
meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah,
berat badan, tinggi badan.
 4. Meja 4: Penyuluhan
 Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan
KMS dan pemberian makanan tambahan.
 5. Meja 5: Pelayanan medis
 Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas
dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan :
pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 26
Kader Lansia (pengertian, tugas,
organisasi, pendanaan)
 Pengertian Kader Lansia
 Kader adalah seorang tenaga sukarela
yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu
kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan
dengan pelayanan rutin di posyandu.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 27


Tugas Kader Lansia
 . Tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
 a. Tugas-Tugas Kader
 1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu)
yaitu berupa tugas – tugas persiapan oleh kader agar
kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
 2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu
berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
 3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu)
yaitu berupa tugas - tugas setelah hari Posyandu.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 28


Organisasi Kader Lansia

 1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala :


pendataan, screening, px kesh (gizi, jiwa, lab),
pengobatan sederhana, pemberian suplemen
vitamin, PMT
 2) Peningkatan olahraga
 3) Pengembangan ketrampilan :kesenian,
bina usaha
 4) Bimbingan pendalaman agama
 5) Pengelolaan dana sehat
 Pendanaan Kadar Lansia
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 29
KMS Lansia
 Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu
alat untuk mencatat kondisi kesehatan
pribadi usia lanjut baik fisik maupun
mental emosional. Kegunaan KMS untuk
memantau dan menilai kemajuan
Kesehatan Usia Lanjut yang
dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut
atau Puskesmas

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 30


Tata Cara pengisian KMS :
 1. KMS berlaku 2 th, diisi o/ petugas kesh
 2. Pada kunjungan pertama, diperiksa
semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd
kunjungan ulang cukup diperiksa sekali
sebulan, kecuali u/ tes laboratorium dperiksa
per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 31


page 01 page page page 04 page
02 03 05
POSKESDES (POS KESEHATAN DESA)
Suatu tempat yang didirikan oleh
masyarakat atas dasar musyawarah
sebagai kelengkapan dari
pembangunan kesehatan, musyawarah
desa, untuk memberikan pelayanan
KIA dan KB.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 32


KEGIATAN POSKESDES
 1. Pemeriksaan kehamilan, termasuk pemberian
imunisasi TT, bumil.
 2. Pertolongan persalinan normal.
 3. Deteksi dini dan pertolongan pertama
kehamilan, persalinan.
 4. Pelayanan kesehatan Ibu nifas dan bulin
 5. Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak
balita, prasekolah dan imunisasi dasar pada bayi.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 33


KEGIATAN…
 6.Pelayanan KB.
 7. Menampung rujukan dari dukun bayi dan
kader.
 8. Merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
mampu
 9. Melatih dan membina dukun bayi/kader.
 10. Penyuluhan kesehatan dan gizi buruk, anak
dan peningkatan penggunaan ASI serta KB.

.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 34
KELAS IBU HAMIL

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 35


Pengertian Kelas Ibu Hamil
 Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar
ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan
jumlah peserta maksimal 10 orang. Di
kelas ini ibu hamil akan belajar bersama,
diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 36
TUJUAN KELAS IBU HAMIL

 Meningkatkan pengetahuan, merubah


sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan
keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat
istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran (Depkes RI, 2009).
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 37
SASARAN KELAS IBU HAMIL
 Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil
pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu,
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu
sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah
peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10
orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta
minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat
mengikuti berbagai materi yang penting,
misalnya materi tentang persiapan persalinan
atau materi yang lain (Depkes RI, 2009).

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 38


MATERI KELAS IBU HAMIL
 Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali
pertemuan selama hamil.
 Pada setiap pertemuan materi kelas ibu hamil
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu
hamil.
 Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam
hamil. merupakan kegiatan/materi ekstra di
kelas ibu hamil, diharapkan dapat dipraktekan
setelah sampai di rumah.
 Waktu pertemuan disesuaikan pada pagi atau
sore hari dengan lama waktu pertemuan 120
menit termasuk senam hamil 15-20 menit
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 39
PELAKSANAAN KELAS IBU
HAMIL
 Kelas ibu hamil dapat dilaksanakan oleh pemerintah,
swasta, LSM dan mayarakat.

1. Fungsi dan peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas.


* Provinsi :
- Menyiapkan tenaga pelatih
- Mendukung pelaksanaan kelas ibu (sar prasarana)
- Monitoring dan eveluasi
* Kabupaten :
- Menyiapkan tenaga fasilitator
- Bertanggungjawab atas terlaksananya kelas ibu
hamil (dana, sarana dan prasarana)
- Monitoring dan evaluasi
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 40
 * Puskesmas :
- Kepala puskesmas sebagai penanggung
jawab dan mengkoordinir pelaksanaan kelas ibu
hamil di wilayah kerjanya.
- Bidan/tenaga kesehatan bertanggung
jawab dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
(identifikasi calon peserta, koordinasi
dengan stake holder, fasilitasi pertemuan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan).

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 41


. Fasilitator dan nara sumber
 Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau
petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan
dan setelah itu diperbolehkan untuk
malaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator
dapat meminta bantuan narasumber untuk
menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian di bidang tertentu untuk
mendukung kelas ibu hamil.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 42


Sarana dan prasarana
 Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira
ukuran 4 x 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan yang
cukup.
 Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin)
 Buku KIA
 Lembar balik kelas ibu hamil
 Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
 Buku pegangan fasilitator
 Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru,
dll) jika ada
 Tikar/karpet (matraks)
 Bantal, kursi (jika ada)
 Buku senam hamil
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 43
TAHAPAN PELAKSANAAN
KELAS IBU HAMIL
 Bebarapa tahapan yang dilakukan :
 Pelatihan bagi pelatih
 Pelatihan bagi fasilitator
 Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama,
tokoh masyarakat dan stake holder
 Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil
 Pelaksanaan kelas ibu hamil
 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 44
KEGIATAN PELAKSANAAN
 AnalisaSingkat
Melakukan analisa kebutuhan sebelum
melaksanakan kelas ibu hamil bertujuan untuk
mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan
untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil.
Misalnya : siapa tim fasilitator yang akan
memfasilitasi pertemuan, pakah diperlukan
nara sumber atau bagaimana persiapan materi
dan alat bantu sudah lengkap atau perlu
ditambah dengan alat bantu lainnya, dll
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 45
MATERI KELAS IBU HAMIL
 1. PERTEMUAN I
* Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan.
- Apa itu kehamilan?
- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
- Apa saja yang perlu dilakukan ibu
- Pengaturan gizi termasuk pemberian
tablet tambah darah untuk mencegah
Anemia.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 46


 * Perawatan Kehamilan.
- Kesiapan psikologis menghadapi
kehamilan.
- Hubungan suami isteri selama
kehamilan.
- Obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil.
- Tanda - tanda bahaya kehamilan
- Perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi.
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 47
2. PERTEMUAN II
 * Persalinan
- Tanda - tanda persalinan
- Tanda bahaya pada persalinan
- Proses persalinan
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 48


 * Perawatan Nifas
- Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar
dapat menyusui eksklusif?
- Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
- Tanda - tanda bahaya nifas
- KB post partum
 Teknik menyusui yang benar

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 49


MONITORING, EVALUASI
 I. MONITORING
 Monitoring dilakukan dalam rangaka melihat
perkembangan dan pencapaian serta masalah
 Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil
monitoring dapat dijadikan bahan untuk
perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil
selanjutnya.
 Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala
dan berjenjang mulai dari tingkat Desa,
Kecamatan, Kbupaten / Kota dan Provinsi.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 50


II. EVALUASI
 Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan
dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan
kelas ibu hamil berdasarkan indikator.
 Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan
sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan
dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.
 Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan)
dilakukan setiap selesai pertemuan.
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas
Kesehatan Provinsi dapat melakukan evaluasi
bersama-sama misalnya 1 kali setahun.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 51


III. IDIKATOR KEBERHASILAN
 * Indikator Input :
- ...% petugas kesehatan sebagai fasilitator kelas ibu hamil
- ...% ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
- ...% suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti kelas ibu il
- ...% kader yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas ibu
 Indikator Proses
- Fasilitator : manajemen waktu, penggunaan variasi metode
pembelajaran, bahasan peyampaian, penggunaan alat
bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku
KIA.
 - Peserta : fekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan
berdiskusi
- Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu
Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 52
 * Indikator Output :
- ...% peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
- ...% ibu yang datang pada K4
- ...% ibu/keluarga yang telah memiliki perencanaan
persalinan
- ...% ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
- ...% ibu yang telah membuat pilihan bersalin
dengan Nakes
- ...% KN
- ...% IMD
- ...% kader dalam keterlibatan penyelenggaraan

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 53


PELAPORAN
 Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu hamil
dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan
kelas ibu hamil.
Isi laporan minimal tentang :
1. Waktu pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Proses pertemuan
4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5. Hasil evaluasi

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 54


 Selain rangakaian materi di atas, bahan
yang penting disiapkan adalah kuesioner
yang berisi pertanyaan tentang kesehatan
ibu dan anak yang merupakan Pra-tes
dan Post-tes.
Dengan ini, pengetahuan ibu hamil dapat
diukur sebelum menerima pembelajaran
dan sesudah menerima pembelajaran.

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 55


Matur nuwun

Chapter 3: Strategic Management Copyright 2002 Prentice Hall Publishing Company 56

Anda mungkin juga menyukai