Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK : 5

1. DEVITA SARI
2. FATHUR ROZAK (B)
3. HASANAH
4. ISTATUTIK NABILLAH
5. MU’ALFAH WULANDARI
6. SYAIFUL ISLAM
7. TUTIK ROHANI
METODE JIG SAW

DEPRESI
DEFINISI
Depresi adalah gangguan mood (kondisi emosional)
berkepanjangan yangmewarnai seluruh proses mental
(berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorangdan
kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah
ada penghalang yangtampak atau timbul tanpa alasan
yang jelas. Depresi dapat diartikan sebagai suatureaksi
yang berlebihan terhadap suatu kejadian yang menjadi
pemicunya. Depresiuga dapat diartikan suatu jenis alam
perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik :
rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia,
serta komponensomatik: anoreksia, konstipasi, kulit
lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyutnadi
sedikit menurun.
Epidemiologi

Prevalensi gangguan depresi dengan depresi


berat 0,4- 6,4% sedang gangguan dismtimik
adalah 1,6- 8% dan ganggua bipolar 1%.
Sekitar 40- 70% komorbiditas dengan
gangguan jiwa lain ( penyimpangan perilaku,
penyalahgunaan obat, penyimpangan
seksual, gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktif, anxietas, anoreksia nervosa,
problem sekolah). Rasio perempuan
dibandingkan laki-laki adalah 2:1.
Depresi mulai timbul pada usia 20, 30 atau
40 tahun. Suatu episode depresi biasanya
berlangsung selama 6-9 bulan, tetapi pada
15-20% penderita bisa berlangsung sampai 2
tahun atau lebih.
Etiologi

1. Faktor genetik
langsung bahwa ada penyakit depresi
yang berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyakgen di dalam
tubuh kita dan tidak ada seorangpun peneliti yang mengetahui secara pasti
bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada bukti sebabkan oleh faktor keturunan.

2. Faktor usia
sekarang ini usia rata-rata penderita depresi semakinmenurun, yang
menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak semakin banyakyang terkena
depresi. Survei masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensiyang tinggi
dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa muda yaitu 18-44 tahun.

3. Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria.
Bukan berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebi
hsering mengakui adanya depresi daripada pria.
Lanjutan

4. Gaya hidup
penelitianmenunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya
hidupyang tidak sehat pada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidaksehat
misalnya tidur tidak teratur, makan tidak teratur, pengawet dan pewarna buatan, kurang
berolahraga, merokok, dan minum-minuman keras.

5. Penyakit fisik
Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi. Perasaan terkejut karena mengetahuikita
memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaandiri dan
penghargaan diri, juga depresi. Alasan terjadinya depresi cukupkompleks. Misalnya, depresi
sering terjadi setelah serangan jantung, mungkinkarena seseorang merasa mereka baru saja
mengalami kejadian yang dapatmenyebabkan kematian atau karena mereka tiba-tiba
menjadiorangyangtidak berdaya. Pada individu lanjut usia, penyakit fisik adalah penyebab y
ang palingumum terjadinya depresi.

6. Obat-obatan terlarang
Marijuana/Ganja, Heroin/ Putauw, Kokain, Ekstasi dan Sabu-sabu.
Patofisiologi
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain :
faktor heriditer dan genetik,faktor konstitusi, faktor
kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi,faktor
neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor
keseimbangan elektrolit dansebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti
penyakitinfeksi, pembedahan,kecelakaan, persalinan dan seba
gainya, serta faktor psikik sepertikehilangan kasih sayang atau
harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung
dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus
yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuaidengan faktor
pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan
yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak
dapat menilai realitas dan tidakdapat dimengerti oleh orang
lain.
Lanjutan

Penyebab depresi terbagi menjadi beberapa aspek menurut Beck yaitu :


1.Aspek Yang Dimanifestasikan Secara Emosional
a) Perasaan kesal atau patah hati (dejected mood)
perasaan inimenggambarkan keadaan sedih, bosan dan kesepian yang
dialami individu.Keadaan ini bervariasi dari kesedihan sesaat hingga
kesedihan yang terus -menerus.
b) Perasaan negatif terhadap diri sendiri
perasaan ini mungkin berhubungandengan perasaan sedih yang dijelaskan
di atas, hanya bedanya perasaan inikhusus ditujukan kepada diri sendiri.
c) Hilangnya rasa puas
maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yangdilakukan. Perasaan
ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukantermasuk hubungan
psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanyasuatu tanggung jawab.
Lanjutan

d) Hilangnya keterlibatan emosional


dalam melakukan pekerjaan atauhubungan dengan orang lain ; keadaan ini
biasanya disertai denganhilangnya kepuasan diatas. Hal ini dimanifestasikan dalam
aktivitas tertentu,kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang
lain.
e) Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan
gejala ini banyak dialamioleh penderita depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka
yang tidak pernahmenangis selama bertahun-tahun dapat bercucuran air mata atau
merasaingin menangis tetapi tidak dapat menangis.
f) Hilangnya respon terhadap humor
dalam hal ini penderita tidak kehilangankemampuan untuk mempersepsi lelucon,
namun kesulitannya terletak padakemampuan penderita untuk merespon humor
tersebut dengan cara yangwajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila
mendengar lelucon.
Lanjutan

2.Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif


a) Rendahnya evaluasi diri
hal ini tampak dari bagaimana penderitamemandang dirinya.
Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri
yangsebenarnya penting, seperti kemampuan prestasi,
intelegensi, kesehatan,kekuatan, daya tarik, popularitas,
dan sumber keuangannya.
b) Citra tubuh yang terdistorsi
hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Merekamerasa
dirinya jelek dan tidak menarik.
c) Harapan yang negatif
penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk danmenolak
uasaha terapi yang dilakukan.
Lanjutan

d) Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri


hal ini muncul dalam bentukanggapan penderita
bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan
dancenderung mengkritik dirinya untuk segala
kekurangannya.
e) Keragu-raguan dalam mengambil keputusan
ini merupakan karakteristikdepresi yang biasanya
menjengkelkan orang lain ataupun diri
penderita.Penderita sulit untuk mengambil
keputusan, memilih alternatif yang ada,
danmengubah keputusan.
Tanda & Gejala

1.Gejala Fisik
a.Kelakuan yang aneh pada waktu tidur
b.Kelesuan – apatis – omong kosong
c.Hilangnya nafsu makan
d.Kehilangan nafsu seks
e.Penyakit-penyakit fisik yang ringan
2. Gejala psikis
a. Kehilangan rasa percaya diri
b. Sensitif
c. Merasa tidak berguna
d. Perasaan bersalah & terbebani
Pemeriksaan penunjang

1. Skala Depresi Geriatrik (SDG)


Suatu kuesioner terdiri dari 30 pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau
“Tidak”
2. Skala Depresi Rentang-Mandiri Zung
Terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif yang
dijawab dengan waktu yang sudah ditentukan.
3. Kuesioner Kesehatan Umum (KKU)
Instrumen penggunaan mandiri yang terdiri dari enam perubahan
deteksi ada tidaknya distres psikiatri.
4. Inventaris Depresi Back (IDB)
Terdiri dari pertanyaan yang berkenaan dengan 21 karakteristik depresi.
5. Pusat untuk Studi Epidemologis Skala Depresi (PSE-D), Instrumen ini
terdiri dari 20 pokok pernyataan.
6. Instrumen yang lain adalah Jadwal Wawancara Diagnostik (JWD),
Campuran Wawancara Diagnostik Internasional, CAMDEX ( Cambridge
Mental Disorders of The Elderly Examination), Canbera Interview for the
Elderly (CIE), dll
Penataksanaan

1. Farmakologi
Ada beberapa obat antidepresan yaitu:
a. Lithium
Lithium adalah obat yang digunakan untuk
mengobati gangguan bipolar.
b. MAOIs
c. Tricyclics.
d. SSRIs
Lanjutan

2. Non Farmakologi
a. CBT
b. Terapi interpersonal
c. Konseling kelompok
d. Berolahraga
e. Diet (mengatur pola makan)
f. Hidroterapi
Komplikasi

1. Kematian
2. Stroke
3. Infark miokart akut
4. Aterosklerosis
5. Gagal jantung
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
c. Riwayat Kesehatan Sekarang (RKK)
d. Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
e. Psikososial
f. Neurologis
Masalah keperawatan yang timbul

1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan


depresi
Intervensi

 Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri.


 Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Tindakan:
 Perkenalkan diri dengan klien
 Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empat
 Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non
verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan
 Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginanny
 Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti
 Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.
 Klien dapat menggunakan koping adaptif
 Tindakan:
 Beri Data Obyektifrongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat
memahami apa yang dirasakan pasien.
 Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
 Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
 Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.
 Beri Data Obyektifrongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat
diterima
 Beri Data Obyektifrongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
 Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.
Intervensi

 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri


 Tindakan:
 Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
 Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat
yang aman dan terkunci.
 Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.
 Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramat/petugas.
 Klien dapat meningkatkan harga diri
 Tindakan:
 Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
 Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu.
 Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk
diselesaikan).
 Klien dapat menggunakan dukungan sosial
 Tindakan:
 Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok
pendukung, agama yang dianut).
 Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).
 Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).
 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
 Tindakan:
 Diskusikan tentang obat (nama, Data Obyektifsis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat).
 Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, Data Obyektifsis, cara, waktu).
 Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.
 Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
Sekian semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai