Konsep Luka Bakar Emergency Dan Phatway
Konsep Luka Bakar Emergency Dan Phatway
1. Ansori
2. Ayu Kaprilia
3. Asip Nurhidayati
4. Bayu laksono
5. Dewi Susianti
6. Diah Risqi O
7. Elok Susilowati
8. Devitasari
9. Fathur Rozak A
10.Fathur Rozak B
11. Fatimatus Zahroh
12.Firmansyah W.A
13.Gayuh Widya utami
Pengertian
1. Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar)
2. Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar)
dan dermis
(kulit bagian dalam)
3. Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit
Metode Rule of Nines untuk menentukan daerah permukaan
tubuh total
1. Pantau patensi jalan napas pasien; evaluasi nadi apical, karotis dan
femoral.
2. Mulai lakukan pemantauan jantung.
3. Periksa tanda-tanda vital dengan teratur menggunakan alat
ultrasonografi jika diperlukan.
4. Periksa nadi perifer pada ekstremitas yang mengalami luka bakar
setiap jam.
5. Pasang kateter IV dengan diameter besar dan kateter urine indwelling.
6. Pantau masukan cairan dan haluaran serta ukur setiap satu jam.
7. Perhatikan adanya peningkatan serak suara, stridor, frekuensi dan
kedalaman pernapasan, atau perubahan mental akibat hipoksia
8. Kaji suhu tubuh, berat badan, riwayat berat badan sebelum luka bakar
dan alergi.
9. Kaji status neurologis: kesadaran; status psikologis, nyeri dan tingkat
ansietas serta perilaku.
10. Kaji pemahaman pasien dan keluarga tentang cedera dan
pengobatan.
FASE LUKA BAKAR
1. Fase akut
Pada fase ini problema yang ada berkisar pada
gangguan saluran napas karena adanya cedera inhalasi dan
gangguan sirkulasi. Pada fase ini terjadi gangguan
keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit akibat cedera
termis bersifat sistemik.
2. Fase sub akut
Fase ini berlangsung setelah shock berakhir. Luka
terbuka akibat kerusakan jaringan (kulit dan jaringan di
bawahnya) menimbulkan masalah inflamasi, sepsis, dan
penguapan cairan tubuh disertai panas/energy.
3. Fase lanjut
Fase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka
sampai terjadi maturasi. Masalah pada fase ini adalah
timbulnya penyulit dari luka bakar berupa hipertrofik,
kontraktur, dan deformitas lainnya.