Anda di halaman 1dari 37

HUKUM

KEUANGAN NEGARA

Dr. Saut P.Panjaitan, S.H.,M.H.


PENGERTIAN KEUANGAN
NEGARA
• Keuangan Negara membahas tentang Anggaran Negara
(budget) ,terutama anggaran negara merupakan alat untuk
penggerak dan untuk melaksanakan keuangan negara

• Anggaran Negara merupakan rencana mengenai perkiraan


mengenai rencana yang akan dilakukan , yang menguraikan
berbagai hal spesifik berkaitan dengan program dan aktivitas
pemerintah

• Pasal 1 (1) UU No. 17 / 2003 tentang Keuangan Negara


menyebutkan Keuangan Negara adalah :
a.Segala hak dan kewajiban
b.Yang dapat dinilai dari uang
c.serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara
d. berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
Keungan Negara Dilihat Dari Berbagai Perspektif

▣Perspektif Subjek
Keungan Negara dimiliki dan/ atau dikuasai oleh negara / daerah ,
dan badan lain yang ada kaitanya dengan Keungan Negara
▣Perspektif Objek
Keungan Negara termasuk pula Kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal, moneter, dan penggolonggan Keuangan Negara
yang dipisahkan serta segala sesuatu yang dapat berupa uang /
barang terkait dengan hak dan kewajiban negara / daerah .

▣Perspektif Proses
Keuangan Negara mencangkup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan objek Keuangan Negara , mulai
dari perumusan kebijakan , pelaksanaan , hingga
pertanggungjawaban.
▣Perspektif Tujuan
Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan , kegiatan , dari
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau
penguasaan objek Keuangan Negara dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara
BIDANG KEUANGAN NEGARA

Fiskal
Moneter
Kekayaan negara yang dipisahkan
Barang milik negara / daerah
Segala hak dan kewajiban negara / daerah yang dapat
dinilai dengan uang
APBN/ APBD
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

▣Hak negara memungut pajak , mengeluarkan dan mengedarkan uang


,dan melakukan pinjaman.
▣Kewajiban negara menyelenggrakan tugas pelayanan umum dan
membayar tagihan pihak ketiga.
▣Penerimaan / pengeluaran negara
▣Penerimaan / pengeluaran daerah
▣Kekayaan negara / daerah yang di kelola pihak lain (uang surat
berhaga , piutang , barang serta hak–hak lain yang dapat dapat
dinilai dengan uang , termasuk kekayaan negara / daerah yang
dipisahkan)
▣Kekayaan pihak lain dikelola pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahj dan/atau kepentingan umum
▣Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunkan fasilitas
yang di berikan pemerintah
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
1. UUD 1945
2. UU No 17 / 2003 tentang Keuangan Negara
3. UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan
Negara
4. UU tentang Program Pembangunan
Nasional
5. UU tentang APBN
6. PP tentang Rencana Kerja Pemerintah
7. Perpres tentang Pelaksanaan APBN
8. Perpres tentang Rencana Pembangunan
Tahunan

Note : Lihat juga UU Perimbangan Keuangan Pusat / Daerah , UU


Pemda
Pengelolaan Keuangan
Terwujudnya Good Negara diselenggarakan
Governance dalam secara :
Penyelenggaraan • Profesional
Negara • Terbuka
• Bertanggung jawab
Sesuai
Pasal 23C
UUD 1945

Asas-asas Baru (best Asas-Asas Umum


practises) : Pengelolaan Keuangan
 Akuntabilitas Negara
berorientasi hasil
 Profesionalitas
 Proporsionalitas
Asas-asas yang telah
 Keterbukaan dalam
lama dikenal :
PKN
 Tahunan
 Pemeriksaan
 Universalitas
keuangan oleh BP yg
 Kesatuan
bebas & mandiri
 Spesialitas
PERSPEKTIF KONSTITUSIONAL KEUANGAN
NEGARA
Pasal 23,23 A – G, 33 UUD 1945
Keuangan Negara mengandung prinsip-prinsip ;
a. keterbukaan (openess)
b.Pertanggungjawaban (accountability)
c.Demokrasi (persetujuan DPR/DPRD)
d.efektifitas berkeadilan
e.Keseimbangan dalam kesatuan ekonomi nasional
f.Berkesinmbungan (sustainability)

Prinsip-prinsip tersebut diigabungkan dengan


UU 17/ 2003 dan UU 1/ 2004 menjadi asas-asas
tentang pengelolaan Keuangan Negara terutama
asas best prestices pengelolaan Keungan negara
Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara
• Asas Akuntabilitas berorientasi pada hasil
• Asas Profesionalitas
• Asas Proporsionalitas
• Asas Keterbukaan dlm pengelolaan keuangan negara
• Asas Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa
yang berwenang
• Asas tahunan
• Asas universalitas
• Asas kesatuan
• Asas spesialitas
• Bebas dan mandiri
Prinsip-prinsip pengelolaan Keuangan Negara ;
a. Anggaran berbasis kinerja (performance budgeting)
b. Kerangka pengeluaran jangka menegah (medium term
expenditure Frame work)
c. Keterkaitan antara sistem penganggaran dan sistem
perencanaan
Pengelolaan Keuangan Negara dalam Sistem Pemerintah
Republik Indonesia

PRESIDEN CHIEF OF EXECUTIVE

CHIEF FINANCIAL OFFICER


MENKEU
(CFO)

CHIEF OPERATIONAL
MENTERI OFFICER

Menetapkan dan melaksanakan


kebijkan moneter, mengatur dan
BANK menjaga kelancaran sistem
SENTRAL pembayaran
PENGURUSAN ANGGRAN NEGARA

1. Otorisator : berwenang mengeluarkan uang


a.Otorisator umum : peraturan pensiun , pajak, dsb
b.Otorisator khusus : SK tentang PNS , Proyek, dsb
• (Presiden vide Pasal 4(1) uu 1945 , menteri karena
delegasi kewenangan dari Presiden dan p[ejabat
lain karena penunjukan secara resmi)
• Tiap tindakan mengeluarkan uang oleh pejabat
adminisator harus melalui SKO ( Surat Keputusan
Otoritasi)

2. Ordonator : melakukan pengawasan terhadap


otorisator
a.Pengeluaran negara
• Dirjen Anggran Kemenkeu
• Kantor Perbendaharaan Negara di daerah
b. Pendapatan negara
• Menteri yang menguasai pendapatan negara
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
MELALUI UU 17/2003 DAN UU 1/2004

Tujuan : pengelolaan Keuangan Negara secara tertib ,


cermat objektif , efektif , taat asas , dan good
financial govenance
Visi :
 Pemisahan antara keuangan negra dan
perbendaharaan negara , yang menggantikan
ICW (indische comptabiliteits Wet) / UUKN
Kolonial dan Indische Bedrihffenswet – UU 6/
1968 atau UU Perbendaharaan Negara
 Mekanisme- menetapkan prinsip saling uji dan
saling mengawasi antara para pejabat berwenang
pengelola keuangan negara
 Menambah prinsip pengelolaan Keuangan Negara
 Memberikan otoritas kepada presiden sebagai
COE
 Kebijakan fiskal didasarkan pada desain dan
kerangka ekonomi melaluli skala pengukuran
APBN
▣Struktur APBN berorientasi pada program berbasis
kinerja , surplus/ defisit harus di sebutkan dengan jelas
dalam APBD , atau menerapkann E- Account
PRESPEKTIF ANGGARAN NEGARA

A. Pengertian Anggaran Negara


1. Adminitratif penatausahaan penerimaan
(revenue) dan pengeluaran
(ekspenditune) secara seimbang
dan logis
2. Konstitusi Hak menentukan anggran negara dari
perwakilan rakyat (volkvertegen
woording), sebagai wujud partisipasi
3. Undang-undang pelaksana Keseluran peraturan yang diterapkan
secara periodik yang memberikan
kekuasaan / otorisasi kepada pemerintah
untuk melaksanakan pengeluaran
Anggaran Negara adalah rencana keuangan pemerintah untuk
suatu waktu tertentu baik untuk
penerimaan maupun untuk
penegeluaran
B. Unsur – unsur Anggaran Negara

• Kebijakan pemerintah yang tercemin dalam angka-


angaka

• Rencana penerimaan dan pengeluaran Uang Negara

• Memuat data Pelaksanaan Anggran tahun lalu

• Sektor yang di prioritaskan

• Menunjukan maju mundurnya pencapaian sasaran

• Petunjuk bagi pemerintah untuk melaksanakan


kebijakan selama satu tahun
C. Fungsi Anggaran Negara

1. Dilihat dari fungsi HTN Anggaran Negara merupakan


alat otorisasi dan alat memilih
keuzenfunctie) sejumlah alternatif
(kepentingan dan anggran
kegiatan )
2. Fungsi pengurusan Anggaran negara merupakan
dasar tertib pengelolaan Dsar
Pertanggungjawaban bagi
pelaksana
3. Makro dan ekonomi Anggran negara merupakan alat
kebijakan (beleid), dalam
penentuan tingkat belanja
nasional
SIKLUS ANGGARAN

A. Arti : masa atau jangka waktu Anggran Negara disusun


sampai dengan masa penghitungan anggaran disahkan
dengan undang-undang (APBN)

B. Tahapan
1.Penyusunan anggaran oleh pemerintah
2.Pengelolaan , persetujuan dan pengesahan DPR
3.Pelaksanaan anggaran oleh pemerintah
4.Pengawasaan anggaran
5.Pertanggungjawaban anggran

C. Dasar konstitusional (Pasal 23 UUD 1945 tentang anggran


dikenal beberapa asas :
1.Asas berkala /periodik (tahuanan)
2.Asas terbuka dan demokrasi
3.Asas kedaulatan rakyat
KEGAGALAN PEMERINTAH DALAM MENJALANKAN
ANGGARAN

a. Tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan


yang ditempunya .

b. Terbatas dalam mengendalikan akibat kebijakan.

c. Terlalu birokratis.

d. Andanya conflict of interest (kepentingan).

e. Salan memperkirakan asumsi ekonomi makro


(kebijakan fiskal , harga minyak dunia ,dsb ).
PERUBAHAN ANGGARAN NEGARA

1. Dikarenakan terjadinya ketidaksesuaian dan / atau gangguan


terhadap rencana penerimaan dan pengeluaran negara
misalnya terjadinya instabilitas politik dan ekonomi global
dan nasional.
2. Perubahan harus dilakukan dilakukan dengan UU / Perda
perubahan APBD
3. Faktor-faktor penyebab :
a.Perkembangan dan perubahan ekonomi makro tidak sesuai
dengan asumsi yang di pergunakan dalam anggaran
misalnya : misalnya : nilai kurs rupiah terhadap dolar AS,
patokan minyak mentah dunia per-barel, dsb
b.Perubahan pokok-pokok fiskal
c.Terjadinya pergeseran antar unit organisasi , antar kegiatan
, dan antar jenis belanja
d.Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran
yang berjalan
PENGESAHAN ANGGARAN NEGARA

Pengesahan Anggran Negara adalah tindakan untuk menyesuaikan Anggran


negara dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya , misalnya : terjadi
tsunami di Aceh maka terpaksa diambil
dari pos anggran yang ada (subsidi
silang).

• Dapat dilakukan dengan undang – undang atau peraturan dibawahnya

• Alasan : karena keadaan darurat , yang memerlukan pembiayaan secepatnya


• Caranya : dengan menggunakan dana dari suatu pos anggaran yang belum
digunakan

•Diusulkan dalam rancangan Perubahan Anggaran


PERBENDAHARAAN NEGARA

PENGERTIAN : Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Negara

a. Pelaksaan pendapatan dan belanja negara / daerah


b. Pelaksanaan pengeluaran negara
Tata kelola c. Pengelolaan kas negara
Administrasi d. Pengelolaan piutang negara /daerah
Keuangan Negara / e. Pengelolaan utang negara /daerah
Keuangan Daerah f. Pengelolaan investasi dan barang milik negara /daerah
g. Penyelenggaran akuntasi dan sistem informasi
manajemen keuangan negara /daerah
h. Berkaitan dengan penyusunan laporan
Termasuk investasi pertanggungjawabn pelaksanaan APBD / APBN
dan kekayaan negara / i. Penyelesaian kerugian negara / daerah
daerah yang j. Pengelolaan badan layanan umum
dipisahkan k. Perumusan standar , kebijakan , sistem dan prosedur
pengelolaan keuangan negara dalam rangka pengelolaan
APBN/ APBD
RUANG LINGKUP PERBENDAHARAAN NEGARA

Asas dan Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara :

1.Kewengangan Pejabat PN
2.Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara / daerah
3.Pengelolaan keuangan negara / daerah
4.Pengelolaan piutang dan utang negara /daerah
5.Pengelolaan investasi dan barang milik negara /daerah
6.Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN /APBD
7.Pengendalian interen pemerintah
8.Penyelesaian kerugian negara /daerah
9.Pengelolaan badan layanan umum
Asas- Asas Perbendaharaan Negara
• Asas kesatuan, APBN / APBD disajikan dalam satu
dokumen anggaran
• Asas universalitas, setiap transaksi keuangan harus
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran
• Asas tahunan, masa berlaku anggarandibatasi suatu tahun
tertentu (1 tahun fiskal)
• Asas spesialitas, anggaran harus terinci jelas dan detil
peruntukkannya baik pendapatan maupun belanja.
• Asas keterbukaan, harus memenuhi syarat right to know,
right to be informed, dan right to be listened.
• Asas Profesionalitas
• Asas Akuntabilitas
PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA

 Pada massa pemerintahan Hindia-Belanda dikenal pengawasan internal


dan pengawasan eksternal
 SetelahUUU 17/ 2003 menjadi pengendalian Keuangan Negara dan
pemeriksaan Keuangan Negara
 Konsep Pengawasan dalam Hukum Keungan Negara terju pada
pemeriksaan dan pertanggungjawaban Keuangan Negara dalam jangka
waktu tertentu (tahun anggaran)
 Bentuk pengawasan :
1. Pengawasan oleh atasan terhadap bawahan
2. Pengawasan oleh inspektorat jenderal , inspektorat provinsi
/inspektorat kabupatan/inspektorat kota
3. Pengawasan oleh BPKP
4. Pengawasan oleh BPK
PENGENDALIAN KEUANGAN NEGARA

Tujuan agar pengelolaan Keuangan Negara digunakan secara terarah dan


tepat sasaran , sehingga tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan
keuangan negara . Pengendalian Keuangan Negara .
Pengendalian ini dilakuakn oleh pemerintah , dan dan disebut
pengendalian internal pemerintah, meliputi ;
a.Peningkatan kerja
b.Tranparansi
c.Akuntabilitas
Tujuan pengendalian
a.Agar pengelolaan keuangan negara dilakukan secara efisien dan efektif
b.Melaporkan keuangan negara secara handal
c.Mengamankan aset negara
d.Mendorong ketaatan pada peraturan perundan-undangan
Menurut Pasal 1 PP No 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian interen ,
pengendalian interen Pemerintah, SPIP dilakukaan secara menyeluruh baik
di pusat maupun di daerah , meliputi proses audit , review , evaluasi ,
monitoring, dan kegiatan pengawasan interen lainya
Lingkup PI meliputi kelembagaan , lingkup tugas ,
kompetensi SDM , kode etik , standar audit , sistem
pelaporan per-review (pertimbangan teman sejawat)

Pengawasan interen dilakukan oleh BPKP,


inspektorat jenderal , inspektorat provinsi/
inspektorat kabupatan/ inspektorat kota
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

Pemeriksaan Tindakan hukum dalam rangka pengawasan terhadap


pengelolaan dan tanggungjawab Keuangan Negara .
Yang meliputi ;
a. identifikasi masalah,analisis dan evaluasi secara
independen ,
b. profesional, sesuai dengan standar pemeriksaan ,
c. untuk menilai kebenaran , kecermatan ,
kredibilitas,
d. dan keandalan informasi mengenai pengelolaan
dan tanggungjawab Keuangan Negara
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

 Pemeriksaan dilakukan karena adanya dugaan


penyalahgunaan keuangan negara

 Pemeriksaan meroakan tindkan hukum dalam rangka


pengawasan terhadap pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara

 Pemeriksaan tidak boleh menyimpang dari ketentuan


yang berlaku agar tidak merugikan oranglain , dan
orang yang diperiksa wajib memberi keterangan
(lisan/tertulis) , misalnya : pembukauan , pencatatan ,
alat bukti ,dsb
Pemeriksa : BPK (bebas dan
mandiri) memeriksa keuangan ,
kinerja , dan tujuan tertentu Pelaksanaan pemeriksaan :
•Ditentukan terlebihdahulu
objeknya , rencannya ,
pelaksanaanya ,waktu dan
Ruang lingkup pemeriksaan , tempatnya
meliputi ; •Meperhatikan permintaan ,saran
•Peraturan BPK No. 1/2007 dan pendapat DPR, DPD, dan
tentang standar pemeriksaan DPRD
keuangan negara meliputi : •Memperhatiakn informasi dari
standar umum , standar semua pihak
pelaksanaan pemeriksaan ,
satandar pelaporan Tindak lanjut pemeriksaan hasil
•Pemeriksaan Keuangan Negara berupa opini :
meliputi pemeriksaan Keuangan – WTP
Negara , pemeriksaan dengan – WP
tujuan tertentu – TW
– Disclaimer
• Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, dan
evaluasi yang dilakukan secara independen – objektif-
profesional berdasarkan standar pemeriksaaan , untuk
menilai kebenaran , kecermatan , kreadibilitas dan
keandalan informasi mengenaipengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara

• Pemeriksa dan yang diperiksa harus berpegang teguh


pada asas keterbukaan dan kejujuran

• Pemeriksaan dilakukan terhadap laporan keuangan


negara
SISTEM PEMERIKSAAN

1. Siapa Pemeriksa
• Pasal 23 E UUD 1945 BPK bebas dan mandiri
bebas tidak melanggr peraturan perundang-
undangan
mandiri tidak boleh diintervensi oleh siapapun
• Diatur dalam UU 15/20014 tentang pemeriksaan
pengelolaan dan pertangungjawaban keuangan Negara dan
UU no 15/ 2000 tentang BPK
• BPK menilai dan menetapkan
– besarnya kerugian Negara
– Pejabat yang harus berkewajiban mematuhi ganti rugi
• Ruang lingkup pemeriksaan oleh BPK diatur dalam
peraturan BPK No. 01/2007 tentanf standar pemeriksaan
keuangan Negara
2. Ruang Lingkup Pemeriksaan

a. Preventif Pemeriksaan Keuangan Negara (sebab terjadinya


krugian keuangan negara ) memberi bimbingan dan
pengarahan , tidak lanjut

a. represif Cara menanggulangi kerugian keuangan negara :


•Melaporkan kepada ….. Yang menimbulkan
kerugian untuk mengembalikan kerugian
•Menetapkan tuntutan ganti rugi keuangan negara

a. Ruang lingkup Pemerintah Keuangan Negara


Pemeriksaan kinerja
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Contoh :

a. Pemeriksaan tentang keungan Negara memuat opini :


– WTP (anqualified opinion)
– WDP(qualified opinion)
– TW(adversed opinion)
–Tidak memberikan opini (disclaimer)
b. Pemeriksaan atas kinerja tertulis memuat
temuan , kesimpulan , dan rekomendasi
3. Pelaksanaan Pemeriksaan

Ditentukan dulu objek , rencana pelaksanaan , waktu,


dan metode

Memperhatiakan pemikiran, saran , dan pendapat DPR ,


PPD, DPRD

Memperhatikan informasi dari semua pihak

Dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparatur


pengawasan interen pemerintahan , seperti Inspektorat
jenderal , inspektorat daerah , dan BPKP
C. Pemeriksaan dengan tujuan tersebut
untuk memberikan kesimpulan atas suatu hal yang di
periksa , dan bersifat ebsaminatif , review , atau
prosedural terhadap hal-hal lain di bidng keuangan ,
pemeriksaan investigatif , dan pemeriksaan atas SPI

 BPK dapat :
 Meminta dokumen
 Mengakses semua data dan informasi
 Melakuakan penggeledahan
 Meminta keterangan
 Memotret, merekam , dan/atau mengambil sampel
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai