Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh :

M. Arif Fadhilah
111001181

Pembimbing :
dr. Vita Camelia,M.ked,KJ,Sp.KJ

BAGIAN ILMU KEJIWAAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM
SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT HAJI MINA MEDAN
2016
 Judi patologis ditandai dengan judi
maladaptif yang berulang dan menetap
dan menimbulkan masalah ekonomi
serta gangguan yang Kebutuhan signifikan untukdidalam
berjudi
dengan jumlah uang
fungsi pribadi,
Preokupasi terhadap social
judi dan pekerjaan.
bertambah
 Perilaku Maladaptif
Upaya berulang yang tidak : Berjudi sebagai cara untuk
berhasil untuk melarikan diri dari masalah
mengendalikan
Berjudi untuk membalas Melakukan tindakan illegal
kekalahan untuk membiayai judi
Mengandalkan orang lain
untuk membayar hutang
 Judi patologis adalah berjudi dengan
peningkatan jumlah uang untuk
mencapai gairah yang diinginkan.
 Judi patologis adalah gelisah atau marah
ketika mencoba untuk mengurangi atau
menghentikan perjudian.
 Prevalensi penjudi patologis dilaporkan
sebanyak 2,8 sampai 8,0 % pada remaja dan
mahasiswa
 Gangguan ini lebih lazim pada laki-laki
daripada perempuan
 Kira-kira seperempat penjudi patologis
memiliki orang tua dengan masalah perjudian
 Perempuan dengan gangguan ini lebih
cenderung menikah dengan laki-laki alkoholik
Psikososia
Biologis
l
Faktor Sosial dan Ekonomi

Faktor Situasional

Faktor Belajar

Faktor Persepsi tentang Kemungkinan


Kemenangan

Faktor Persepsi terhadap Keterampilan


 Terlalu Percaya Diri
 Terkadang kasar, energik dan boros
 Tanda-tanda stress, cemas dan depresi
 Memiliki sikap bahwa uang penyebab dan
solusi dan masalah
 Tidak menganggarkan atau menghemat
uang
 Melakukan perilaku kriminal tanpa
kekerasan (pemalsuan,penggelapan, dan
penipuan)
 Berdasarkan PPDGJ-III, gambaran yang esensial
dari gangguan judi patologis adalah berjudi
secara berulang yang menetap (persistently
repeated gambling), yang berlanjut dan
seringkali meningkat meskipun ada
konsekuensi sosial yang merugikan seperti
menjadi miskin, hubungan dalam keluarga
terganggu, dan kekacauan kehidupan pribadi.
 Kriteria diagnosis Gambling disorder (312.31 / (F.63.0))
berdasarkan DSM-V dimasukan dalam penggolongan “Non-
Substance-Related Disorder” :

◦ Perilaku judi yang berulang dan menetap seperti yang ditunjukan


empat tahun (atau lebih) hal berikut :
 Kebutuhan untuk berjudi dengan jumlah uang yang semakin meningkat untuk
memperoleh kegairahan yang diinginkan.
 Gelisah atau mudah marah ketika mencoba untuk mengurangi atau
mengendalikan diri
 Memiliki upaya berulang yang tidak berhasil untuk mengendalikan,
mengurangi, atau menghentikan judi
 Berjudi sebagai cara melarikan diri dari masalah atau untuk melegakan mood
disforik (cth., rasa tidak berdaya, rasa bersalah, ansietas, depresi)
 Setelah kehilangan uang berjudi, sering kembali esok harinya untuk membalas
(mengejar kekalahan dirinya)
 Berbohong untuk menutupi sejauh mana keterlibatannya dalam perjudian.
 Merusak atau kehilangan hubungan, pekerjaan, pendidikan, atau kesempatan
karir yang bermakna karena judi.
 Mengandalkan orang lain untuk memberikan uang guna memulikan situasi
keuanganyang disebabkan oleh judi.
◦ Perilaku berjudi ini sebaiknya tidak disebabkan oleh episode manik
Fase
Kemenanga
n

Perjalana
n
Fase
Fase Putus Kehilangan
Asa
Progresif

Penyakit

Fase Nekat
Persuasif

Koersif

Penciptaan situasi yang dapat


mengubah sikap dan perilaku

Penyampaian nilai,norma dan


aturan secara berulang-ulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai