ENDOKRINOLOGI

dr. Chasan Ismail

 DEFINISI
• Endokrinologi : ilmu yang mempelajari
tentang kelenjar endokrin.
• Kelenjar endokrin : kelenjar yang mengirim
hasil sekresinya (produknya) ke dalam
pembuluh darah dalah.
• Disebut juga sebagai kelenjar buntu karena
tidak memiliki saluran khusus untuk
pengeluaran hasil sekresinya.
Kelenjar Eksokrin

Kelenjar Endokrin
Hormon adalah zat yang disintesa/
dihasilkan oleh kelenjar endokrin
dalam jumlah sedikit tetapi
berperan penting untuk mengatur
aktifitas - aktifitas tubuh
 DEGRADASI HORMON

Hormon

Target Organ

Bekerja Degradasi
Hepar
 Macam – Macam Hormon
• Berdasarkan Lokasi Target Organ.
• Berdasarkan Cara Kerja.
• Berdasarkan Struktur Kimia.
• Berdasarkan Organ yang
Mensintesis / Memproduksi.
 Organ yang
Memproduksi
• Hipotalamus (Pusat
Pengaturan Hormon)
• Hipofisis anterior
• Hipofisis posterior
• Thyroid
• Parathyroid
• Korteks adrenal
• Medula adrenal
• Pancreas
• Ovarium
• Testis
• Plasenta
HIPOTALAMUS
• Terletak di dasar otak.
• Sebagai tempat
pengaturan produksi
semua hormon bagi
tubuh dengan cara
menghasilkan :
– Zat perangsang produksi
hormon (bila kekurangan
hormon).
– Zat penghambat produksi
hormon (bila kelebihan
hormon).
 HIPOFISIS
• Terletak sebelah inferior dari hipotalamus.
• Terdiri dari :
– Hipofisis anterior, menghasilkan :
• Growth Hormon.
• TSH (Thyroid Stimulating Hormon)
• Prolaktin.
• ACTH (Adreno Cortico Tropin Hormon) .
• FSH (Folikel Stimulating Hormon).
• LH (Lutein Hormon).
– Hopofisis posterior.
• ADH (Anti Diuretik Hormon).
• Oksitosin.
THYROID DAN PARATHYROID
Thyroid
• Tiroksin (T4) dan Triiodotironin
(T3).
• Kalsitonin.
Parathyroid
• Parathormon.
KELENJAR ADRENAL / SUPRA RENALIS
• Korteks Adrenal
– Kortisol /Kortikosteroid.
– Aldosteron.
• Medula Adrenal
– Epineprin/ Adrenalin.
 PANCREAS

Sel α
• Glukagon.
Sel β
• Insulin.
Sel đ
• Somatostatin.
 OVARIUM, TESTIS, dan PLASENTA
• Menghasilkan hormon gonadotropin
– Esterogen.
– Progesteron.
– Testosteron.
– h CG.
 GROWTH HORMON =
HORMON PERTUMBUHAN
• Fungsi : untuk pertumbuhan.
– Tulang : ↑ osteoblast dan ↑ kepadatan matriks
tulang.
– Otot : membentuk jaringan otot dari protein.
– Lemak :↑ timbunan lemak.
• Kekurangan → Kretinisme.
• Kelebihan → Gigantisme.
KADAR HORMON PERTUMBUHAN
HORMON PERTUMBUHAN
9
8
7
6
5
4 HORMON
3 PERTUMBUHAN
2
1
0
PAGI TIDUR PUASA AKTIVITAS
MALAM
 Prolaktin
Fungsi :
• Merangsang pertumbuhan
kelenjar mammae (payudara).
• Merangsang kelenjar mammae
(payudara) untuk memproduksi
ASI.
• Merangsang ovarium
menghasilkan progesteron (KB
Alamiah).
• ASI Eksklusif.
• Terus Menerus.
• Max 6 bulan.
 REGULASI/PENGATURAN
HIPOTALAMUS

+ HIPOFISIS ANTERIOR
-
Prolactin Releasing Hormon Prolactin Inhibitor Hormon
PRH PIH

PROLAKTIN
 KADAR PROLAKTIN
Kadar Prolaktin
250

200

150

Kadar Prolaktin
100

50

0
Pria Wanita Hamil
Refleks penting pada proses laktasi
Anterior Posterior

Refleks prolaktin
PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus
Refleks oksitosin /
left down
Alveolus Sel Myoepithel

(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTIN LET-DOWN
HORMON THYROID (T3 DAN T4)
• Diproduksi oleh kelenjar thyroid
dengan bahan baku yodium.
• Fungsi :
– Mengatur metabolisme semua sel – sel
tubuh.
– Pertumbuhan sistem saraf pusat pada
fetus & neonatus (kekurangan yodium
saat hamil/ bayi berdampak pada
pertumbuhan otak)
 SINTESIS HORMON THYROID
Uptake Penyerapan yodium

Oksidasi Mengaktifkan yodium

Penggabungan Pembentukan T4 dan T3

Resorbsi Disimpan dalam koloid

Proteolisis Dikeluarkan dari koloid

Konversi T4 → T3
 REGULASI/PENGATURAN
HIPOTALAMUS
TRH
Thyroid Releasing Hormon

HIPOFISIS ANTERIOR
TSH
Thyroid Stimulating Hormon
-
THYROID

T3 dan T4
 HIPOTHYROID KONGENITAL
• Semakin dini diobati prognosa semakin baik
(cegah retardasi mental).
• Skreening : Klinis dan laboratorium (TSH) pada
neonatus.
HIPERTHYROID
 INDEX WAYNE
KELUHAN NILAI TANDA ADA TIDAK
Sesak nafas +1 Pembesaran kel. Tiroid +3 -3
Berdebar +2 Bising kel. Tiroid +2 -2
Lemah +2 Eksoftalmus +2 0
Senang panas -5 Retraksi mata +2 0
Senang dingin +5 Lid lag +1 0
Banyak keringat +3 Hiperkinetik +4 -2
Nafsu makan naik +3 Tremor halus +1 0
Nafsu makan turun -3 Tangan panas +2 -2
Berat badan naik -3 Tangan berkeringat +1 -1
Berat badan turun +3 Fibrilasi atrium +4 0
Gelisah +3 Nadi : < 80 x / menit -3 -
81 - 90 x / menit 0 -
> 90 x / menit +3 -
Jumlah (a) (b) (c)
Jumlah nilai Index Wayne = (a) + (b) + (c)
INTERPRETASI 1. > 20 : HIPERTIROIDI
2. 10 – 20 : MUNGKIN HIPERTIROIDI
3. < 10 : TIDAK HIPERTIROIDI
 STRUMA

Pembesaran pada kelenjar

thyroid apapun sebabnya
 Kekurangan yodium (endemik
goiter).
 Infeksi / peradangan.
 Kanker.
 Pemeriksaan Fisik

• Pemerikssan thyroid dipalpasi dari arah belakang

• Periksa pergerakan saat penderita disuruh menelan
SIMPLIFIED CLASSIFICATION of GOITER
by PALPATION
ENDEMIK GOITER = GONDOK

↓ Yodium

↓ T3 dan T4

↑ TSH dan TRH

Aktifitas Thyroid ↑

Struma
INSULIN
 INSULIN
• Dihasilkan oleh sel beta pancreas.
• Fungsi : regulasi gula darah.
– Insulin : menurunkan gula darah.
– Glukagon : meningkatkan gula darah.
 Mekanisme Kerja Insulin
• Mengubah glukosa menjadi glikogen
(glikogenesis).
• Memasukkan glukosa ke dalam sel untuk
diubah menjadi energi.
 INSULIN

Lipogenesis Glikogenesis
TG GLUKOSA
GLIKOGEN
Glukoneogenesis Glikogenolisis

GLUKAGON
 Diabetes Mellitus
Penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia (peningkatan gula darah) yang
disebabkan karena :
• Penurunan Produksi Insulin.
• Penurunan Aktifitas Insulin.
• Penurunan Produksi dan Aktifitas Insulin.
• Gejala
– Awal : Poliuria, Polidypsia, Weight Loss.
– Akhir : Sesuai Komplikasinya
• Pemeriksaan Laboratorium
– Gula Darah Puasa
• Normal < 100 mg/dL
• Pre Diabet 100 – 125 mg/dL
• Diabetes ≥ 126 mg/dL
– Gula Darah 2 jam Post Prandial (setelah makan)
• Normal < 140 mg/dL
• Pre Diabet 140 – 200 mg/dL
• Diabetes ≥ 200 mg/dL
– Gula Darah Acak / Sewaktu
• Sama dengan Gula Darah 2 jam PP
KOMPLIKASI DM

43
How have these foot lesions possibly developed in this woman with neglected type 2
diabetes?

44
HORMON GONADOTROPIN
WANITA
SEKRESI HORMON GONADOTROPIN

12

10

4 WANITA
2 PRIA

0
 REGULASI/PENGATURAN
HIPOTALAMUS
Gonadotropin Releasing Hormon
GnRH
HIPOFISIS ANTERIOR
Folikel Stimulating Hormon Lutein Hormon
FSH LH

OVARIUM
ESTROGEN
PROGESTERON
• FSH: pematangan ovum dan spermatozoa
• LH: produksi hormon
– androgen (testosteron): dari sel interstitium di
testes dan ovarium
– estrogen (estradiol): sel Sertoli (testes) dan sel
granulosa (ovarium)
 ESTROGEN

• Disekresi oleh
– Ovarium (tidak hamil)
– Plasenta (hamil)
– Korteks adrenal (sedikit sekali)
• Terdiri dari :
– β estradiol (Jumlah >>>, potensi ↑)
– Estron
– Estriol
 FUNGSI ESTROGEN
• Genital
– Maturasi organ kelamin wanita saat puberitas
– Fase proliferasi uterus
– Meningkatkan ketahanan sel vagina
– Perkembangan payudara
• Non genital
– Meningkatkan aktivitas osteoblastik
– Menghaluskan dan melembutkan kulit
– Menurunkan LDL
 PROGESTERON
• Disekresi oleh :
– Ovarium/ corpus luteum (tidak hamil)
– Plasenta (hamil)
• Terdiri dari :
– Progesteron (paling aktif)
– 17 α Hidroksiprogesteron
• Progestin : progesteron sintetik
 FUNGSI PROGESTERON
• Fase sekresi uterus
• Mempertahankan kehamilan (mengurangi
kontraksi uterus)
• Membantu perkembangan payudara
 KONTRASEPSI HORMONAL
Berdasarkan Isi Hormonnya
• Kombinasi (Estrogen – Progestin)
• Progesteron Saja
Berdasarkan Cara Kontrasepsinya
• Pil
• Suntik
• Implan
• AKDR
 Kontrasepsi Hormonal
• Pil.
– Progestin.
– Kombinasi : estrogen dan progestin.
• Suntik
– Progestin.
– Kombinasi : estrogen dan progestin.
• Implan
– Progestin.
• AKDR / IUD
– Progestin.
 CARA KERJA
• Estrogen
– Mencegah ovulasi
• Progestin
– Mencegah implantasi
– Mengentalkan lendir cervix
– Menghambat pergerakan tuba
• Estrogen dihindari pada :
– Hipertensi
– Laktasi
– Potensi Ca Mammae
– Mioma Uteri
– ASI Eksklusif
– Penyakit DM, sirosis hati, dan ginjal yang berat
• Estrogen dihindari pada :
– Hipertensi
– Laktasi
– Potensi tumor / kanker
• Tumor payudara (Ca Mammae)
• Mioma Uteri
– Penyakit DM, sirosis hati, dan ginjal yang
berat
 KONTRASEPSI DARURAT
Indikasi pada resiko kehamilan tidak diinginkan :
• Perkosaan.
• Kondom / Diafragma bocor.
• Salah hitung masa subur.
• Lupa minum pil/ suntik.
 METODE KONTRASEPSI DARURAT
• AKDR Cu (s/d 5 hari post koitus).
• Pil Kombinasi (s/d 3 hari post koitus) :
– Microgynon 50 (2x2 tabl)
– Microgynon 30 (2x4 tabl)
• Progestin 2x1 tabl (s/d 3 hari post koitus).
TESTOSTERON
 Testosteron
• Pembentukan mulai usia pubertas.
• Dibentuk pada sel leydig testis
(dirangsang oleh LH).
Fungsi Testosteron
SELAMAT BELAJAR