Anda di halaman 1dari 29

Pembimbing ;

dr. Bondan, Sp. B

Disusun Oleh :
Azmi Yunita
Identitas Pasien
 Nama : Tn. M
 Usia : 40 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Alamat : Gn.Pati Semarang
 Pekerjaan : Penjual Makanan
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Bangsal : Anggrek
 No. CM : 515919
 Tanggal MRS : 23 Oktober 2016
Anamnesis dilakukan pada tanggal 24 Oktober
2016 di bangsal Anggrek 4.2 pukul 07.10 WIB
secara autoanamnesis.
 Keluhan utama :
Susah buang air kecil
 Riwayat Penyakit Sekarang :
◦ Onset : sejak + 7 hari yang lalu
◦ Kualitas : pasien merasakan nyeri saat berkemih
dan pasien harus mengedan untuk dapat buang air
kecil
◦ Kuantitas : Keluhan ini dirasakan sangat
mengganggu pasien karena pasien tidak dapat
melanjutkan kegiatannya sehari-hari.
◦ Faktor memperberat :-
◦ Faktor memperingan :-
◦ Gejala penyerta : nyeri suprasimpisis (+), nyeri
saat BAK (+), pancaran kencing lemah kadang
terhenti kemudian lancar lagi (+), warna air kencing
kuning, tidak ada kemerahan, tidak keruh, tidak
ada batu/pasir yang keluar saat BAK, air kencing
serasa tertahan (+).
Kronologi :
 + 7 hari sebelum masuk RS, pasien mengeluh sulit
BAK,dan nyeri saat BAK,. Tidak ada kemerahan di
dalam air kencing, tidak keruh, tidak ada batu/pasir
yang keluar saat BAK. Selain itu pasien juga sering
merasakan nyerI perut di suprapubis.
 + 1 hari sebelum masuk RS saat BAK keluar air
kencing hanya menetes dan terasa nyeri sekali. Perut
bagian bawahnya menggelembung, dan pasien tidak
tahan rasa sakitnya, oleh keluarganya dibawa ke UGD
RSUD Tugurejo Semarang.
 Pasien Menyangkal demam dalam tiga bulan terakhir.
Menyangkal riwayat trauma di perut bagian bawah,
penggul ataupun alat kelamin. Menyangkal pernah
operasi di di daerah perut.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama + 2 bulan lalu,
sering kambuh-kambuhan
 Riwayat darah tinggi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


 Riwayat darah tinggi : disangkal
 Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi :
 Pasien memiliki kebiasaan jarang minum air
putih. Mengaku sering minum kopi dan
minuman suplemen. Pasien sering menahan
air kencing saat bekerja. Pasien menyukai
makanan jeroan. Pasien bekerja sebagai
penjual. Biaya perawatan pasien dibantu oleh
BPJS. Kesan ekonomi : cukup
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
 TD : 170/80 mmHg
 Nadi : 78 x / menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
 RR : 22 x /menit (reguler)
 T : 37°C (axiler)
Status Gizi :
 BB : 65 kg
 TB : 150 cm
 IMT : 28,9 kg/m2
 Kesan gizi : normoweight
Status Interna
 Kepala : kesan mesocephal, Deformitas (-)
 Mata : Corpus alienum (-/-), konjungtiva anemis (-
/-), edem palpebra (-/-), hematoma palpebra inferior (-/-
) reflek pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+),
pupil isokor (D: 3mm/3mm)
 Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-),
jejas (-), rhinorea (-/-)
 Telinga : jejas (-), othorea (-/-), battle sign (-/-)
 Mulut : Lembab (+), sianosis (-), perdarahan (-)
 Leher : Tiroid (Normal), Jejas (-), deviasi trakea (-
), deformitas (-), pembengkakan (-), JVP (Normal)
Pulmo Dextra Sinistra
1. Inspeksi
Bentuk dada ØLateral>Antero ØLateral>Antero
posterior posterior
Hemitorak Simetris Simetris
Dinamis Simetris Simetris

1. Palpasi
Pelebaran ICS (-) (-)
Arcus Costa Normal Normal

1. Perkusi Sonor slrh lapang Sonor slrh lapang


paru paru
1. Auskultasi
Suara dasar
Suara Vesikuler Vesikuler
tambahan Wheezing(-), Wheezing(-),
 Inspeksi : Tampak ictus cordis
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : tidak dilakukan
 Auskultasi : reguler, SI > SII, Suara tambahan
(-)
Abdomen :
 Inspeksi :Permukaan datar, warna sama seperti
kulit di sekitar
 Auskultasi :Bising usus 7 kali/menit (normal)
 Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen,
pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+) arean suprapubik,
supel, Tidak teraba pembesaran organ
Ekstremitas :
 Warna kulit sama dengan sekiar, Edem (-), akral dingin
(-)
Regio suprasimpisis :
◦ inspeksi : datar, massa (-),bekas operasi(-)
◦ Palpasi : tegang(+), nyeri tekan (+)
Regio lumbalis
 Dekstra
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan (-), ballotement tidak
ada, nyeri ketok sudut costovertebrae tidak ada
 Sinistra
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan (-), ballotement tidak
ada, nyeri ketok sudut costovertebrae tidak ada
Laboratorium
Darah rutin Hasil Satuan Nilai normal
Lekosit H 16.61 10^3/ ul 3,6-11
Eritrosit 5.69 10^6/ uL 4.4-5.9
Hb 17.20 g/ dL 13.2-17.3
Ht 50.10 % 40-52
MCV 84.30 fL 80 – 100
MCH 28.60 Pg 26 – 34
MCHC 34.80 g/dL 32 – 36
Trombosit 212 10^3/ ul 154 – 442

Diff count Hasil Satuan Nilai normal


Eosinofil Absolute 0.26 10^3/ ul 0.045 – 0.44
Basofil Absolute 0.04 10^3/ ul 0 – 0.2
Netrofil Absolute H 12.28 10^3/ ul 1.8 - 8
Limfosit Absolute 2.30 10^3/ ul 0.9 – 5.2
Monosit Absolute H 1.04 10^3/ ul 0.16 – 1
Eosinofil L 0.50 % 2–4
Basofil 0.10 % 0–1
Neutrofil H 73.90 % 50 – 70
Limfosit L 19.20 % 25 – 50
Monosit 6.30 % 2--8
 Ginjal kanan : ukuran normal, echogenisitas
parenkim baik, sistem pelviocalyces tak melebar, batas
korteks dan medula baik, batu (-)
 Ginjal kiri : ukuran normal, echogenisitas
parenkim baik, sistem pelviocalyces melebar ringan,
korteks dan medula tak menipis, batu (-),
 Vesika urinaria : dinding menebal, ireguler (tebal 0,91
cm) , tampak batu (+) ukuran 1,38x1,38 cm
 Prostat : ukuran tak membesar, parenkim
homogen
 Kesan : vesikolithiasis dan cystitis
+ 7 hari sebelum masuk RS, pasien mengeluh
sulit BAK,dan nyeri saat BAK,. Tidak ada
kemerahan di dalam air kencing, tidak keruh,
tidak ada batu/pasir yang keluar saat BAK.
Selain itu pasien juga sering merasakan nyerI
perut di suprapubis.
+ 1 hari sebelum masuk RS saat BAK keluar air
kencing hanya menetes dan terasa nyeri sekali.
Perut bagian bawahnya menggelembung, dan
pasien tidak tahan rasa sakitnya, oleh
keluarganya dibawa ke UGD RSUD Tugurejo
Semarang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak baik. TD
170/80 mmHg, nadi 78 x / menit (reguler, isi dan
tegangan cukup), RR 22 x /menit (reguler), suhu 37°C
(axiler), IMT : 28,9 kg/m2.
Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan nyeri tekan
diregio suprapubik.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil
laboratorium leukositosis.
 Pada USG didapatkanGinjal kanan ukuran normal,
echogenisitas parenkim baik, sistem pelviocalyces tak
melebar, batas korteks dan medula baik, batu (-), Ginjal
kiri ukuran normal, echogenisitas parenkim baik,
sistem pelviocalyces melebar ringan, korteks dan
medula tak menipis, batu (-),Vesika urinaria dinding
menebal, ireguler (tebal 0,91 cm) , tampak batu (+)
ukuran 1,38x1,38 cm, Prostat ukuran tak membesar,
parenkim homogen. Kesan : vesikolithiasis dan cystitis
1. Ip.Dx :
 Urin : makroskopis (warna, bau, berat jenis, Ph),
mikroskopis (eritrosit, leukosit, epitel, bakteri,
kristal, jamur)
 Darah : Hb, hematokrit, leukosit, trombosit,
eritrosit, hitung jenis leukosit, elektrolit darah
(Natrium, Kalsium, Fosfat dan Clorida), ureum,
kreatinin, asam urat, kolesterol total, SGOT, SGPT,
gula darah
 Radiologi: cystografi, BNO-IVP, foto polos abdomen,
USG abdomen
2. Ip.Tx
 Inf RL 20 tpm
 Inj Ketorolac 2x1 amp
 Inj Ceftriaxon 2x1 gr
 Pro Vesikolithotomi
3. Ip.Mo :
 KU
 TTV
 Produksi urin, warna urin
4. Ip.Ed :
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang
kemungkinan penyakitnya
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan
 Menyarankan pasien untuk banyak minum air putih +
2,5-3liter/hari.
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad sanam : dubia ad bonam
 Quo ad fungsionam: dubia ad bonam
 Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria
ketika terdapat defisiensi substan tertentu, seperti
kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat
meningkat atau ketika terdapat defisiensi substan
tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah
terjadinya kristalisasi dalam urin.
 Nyeri suprapubik
 Nyeri pada penis
 Disuria
 Nokturia
 Kesulitan memulai dan menghentikan berkemih
 Jika berbuah posisi pada berkemih pancaran urin akan
lancar kembali
 Inkontinensia
 Hematuria
 Anamnesa : berdasarkan keluhan pasien
 Pemeriksaan Fisik : adanya nyeri suprapubik
 Pemeriksaan penunjang :
1. Urinalisis
2. Darah lengkap
3. Radiologis
4. Sistoskopi
5. USG
Indikasi untuk melakukan tindakan atau terapi pada bau
saluran kemih, jika batu telah menimbulkan obstruksi,
infeksi atau harus dilakukan pengangkatan atas indikasi
sosial.
Medikamentosa :
Untuk batu yang berukuran < 5 mm (NSAID, diuretik,
dan banyak minum)
ESWL :
Menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan
batu agar bisa keluar bersama urin
Bedah terbuka :
Vesikolithotomi  pedoman untuk batu yang
berukuran > 20 mm
 Obstruksi : hidroureter, hidronefrosis
 Infeksi : sisititis, pionefrosis, urosepsis
 Gagal ginjal akut atau kronis

Anda mungkin juga menyukai