Anda di halaman 1dari 48

Gizi

Buruk
adalah suatu keadaan
seorang anak yang sangat
kurus dengan :
Gizi Buruk
- BB/TB < -3 (SD) dari
median kurva WHO.
- Edema nutrisional serta
untuk usia 5-59 bulan
- didapatkan lingkar lengan
atas (LLA) < 110 mm.
Penentuan Gizi Buruk

Anamnesis
• berat badan tidak naik atau berat badan kurang.
• Anak tidak mau makan,
• sering sakit berulang, atau
• timbulnya bengkak pada kedua kaki bahkan sampai seluruh tubuh.
• Gizi buruk marasmus, keluhan yang disampaikan oleh orangtua
pasien terkait perubahan fisis anak meliputi kulit keriput, penipisan
lemak subkutan, atrofi otot ( makin tampak kurus).
• Pada kwashiorkor, anak tampak lethargis, apatis, dan atau iritabel.
Manisfestasi khas yang dapat dikeluhkan orangtua pasien adalah
bengkak/buncit (edema), yang terkadang menyebabkan berat
badan pasien tampak tidak berkurang pada awal terjadinya gizi
buruk kwashiorkor.
Penentuan Gizi Buruk
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis

Anak didiagnosis gizi buruk apabila :


• BB/TB kurang dari -3SD (marasmus)
• Edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh(kwashiorkor : BB/TB > -3SD
atau marasmik-kwashiorkor : BB/TB < -3SD.
Penatalaksanaan
Prinsip Dasar Pengobatan Rutin Marasmus
Kwashiorkor
1. Penanganan
Hipoglikemi
Hipoglikemia

Tanda: Glukosa
• Letargis, nadi darah < 3
lemah, penurunan
kesadaran, mmol/L , atau
berkeringat, pucat < 54 mg/dl

Keadaan dimana
kadar glukosa
darah sangat
rendah

Di unit pelayanan kesehatan yang belum mampu memeriksa kadar glukosa darah, setiap anak gizi buruk
yang datang dianggap mengalami hipoglikemia
2. Penanganan
Hipotermi
Hipotermi

Keadaan tubuh dimana suhu aksiler <36 C

Tindakan menghangatkan tubuh adalah usaha untuk menghemat


penggunaan cadangan energy

Segera beri makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi


bila perlu)

Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup


kepala, letakkan dekat lampu atau pemanas (jangan gunakan botol
air panas) atau peluk anak di dada ibu, selimuti (metoda kanguru).

Berikan antibiotika (lihat langkah 5).


Pastikan anak selalu
terbungkus selimut
sepanjang waktu,
Periksa suhu dubur
setiap 2 jam sampai
Bila ada hipotermia,
suhu mencapai >36,5
periksa kemungkinan
°C, bila memakai
hipoglikemia
pemanas ukur setiap
30 mnt

Pemantauan
Segera beri
makan / formula
khusus setiap 2
jam (lihat langkah
6).

Hindari paparan
langsung dengan
udara (mandi Sepanjang malam
atau pemeriksaan Pencegahan selalu beri makan
medis terlalu
lama).

Selalu diselimuti
dan hindari
keadaan basah
(baju, selimut,
alas tempat tidur)
3.Penanganan
Dehidrasi
Dehidrasi

• Jangan menggunakan jalur i.v. untuk rehidrasi kecuali


pada keadaan syok/renjatan.
• Tidak mudah untuk memperkirakan status dehidrasi pada
KEP berat dengan menggunakan tanda-tanda klinis saja.
Jadi, anggap semua anak KEP berat dengan diare encer
Pemantauan
mengalami dehidrasi sehingga harus diberi:

Denyut nadi
Pernapasan
Cairan resomal/pengganti sebanyak 5 mL/kgBB/30 Frekuensi BAK
mnt selama 2 jam p.o. atau lewat NGT Frekuensi diare/muntah

Selanjutnya beri 5–10 mL/kgBB/jam untuk 4–10 jam


berikutnya
tanda rehidrasi pada
KEP berat Tanda
kelebihan
perubahan sering cairan:
kali tidak terlihat RR & nadi 
walaupun rehidrasi
sudah tercapai.
edema dan
pembengkakan
Pernapasan dan kelopak mata
denyut nadi yang bertambah.

cepat dan menetap


selama rehidrasi
menunjukkan
infeksi atau
kelebihan cairan
Bila ada tanda-tanda tersebut, hentikan
segera pemberian cairan dan nilai
kembali setelah 1 jam
4. Koreksi Gangguan
Keseimbangan
Elektrolit
• Pada semua KEP berat terjadi kelebihan Na tubuh,
walaupun kadar Na plasma rendah.
• Defisiensi K dan Mg sering terjadi.
• Ketidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan dalam Untuk rehidrasi, beri cairan
edema. rendah Na
• Jangan obati edema dengan pemberian diuretikum, (resomal/pengganti)
berikan:

Siapkan makanan tanpa


diberi garam.
Tambahan K dan Mg dapat
disiapkan dalam bentuk
K 2–4 mEq/kgBB/hr Mg 0,3–0,6 mEq/kgBB/hr larutan yang ditambahkan
• (150–300 mg KCl/kgBB/hr) • (7,5–15 mg MgCl2/kgBB/hr) langsung dalam makanan
5. Pengobatan Dan
Pencegahan Infeksi
Pengobatan dan Pencegahan
Infeksi
Pada KEP berat, tanda yang biasanya
menunjukkan infeksi seperti demam sering
kali tidak tampak, sehingga pada semua KEP
berat diberikan secara rutin:

Antibiotik spektrum luas

Vaksinasi campak bila usia anak >6 bl dan


belum pernah diimunisasi, bila keadaan anak
sudah memungkinkan (paling lambat
sebelum anak dipulangkan)

Ulangi pemberian vaksin sesudah keadaan


gizi anak membaik
6. Pemberian Makanan
Mulai Pemberian Makanan

 Pada awal fase stabilisasi, perlu pendekatan yang sangat hati-hati karena keadaan faali anak sangat
lemah dan kapasitas homeostatik berkurang.
 Pemberian makanan harus dimulai segera sesudah anak dirawat dan dirancang sedemikian rupa
sehingga energi dan protein cukup untuk memenuhi metabolisme basal.
Jumlah
yang
diberikan
dan sisanya

Pantau
BB harian dan Muntah

catat:

Frekuensi
BAB dan
konsistensi
feses
Formula 75

Formula 100
7. Fasilitasi Tumbuh
Kejar
Tumbuh Kejar
Transisi secara perlahan untuk
menghindari risiko gagal jantung yang
dapat terjadi bila anak mengonsumsi
makanan dalam jumlah banyak secara
mendadak

Ganti formula khusus awal (energi 75


kkal dan protein 0,9–1,0 g/100 mL)
dengan formula khusus lanjutan
(energi 100 kkal dan protein 2,9 g/100
mL) dalam jangka waktu 48 jam

Pada masa rehabilitasi, dibutuhkan


berbagai pendekatan secara gencar
agar tercapai masukan makanan yang
tinggi dan pertambahan BB >10
g/kgBB/hr.
Sesudah periode transisi dilampaui, anak diberi:
• Makanan/formula dengan jumlah tidak terbatas dan sering
• Bila anak masih mendapat ASI, teruskan, tetapi berikan juga
formula, karena energi dan protein ASI tidak akan
mencukupi untuk tumbuh kejar

Pemantauan sesudah periode transisi


• Kemajuan dinilai berdasarkan kecepatan pertambahan BB.
Timbang anak setiap pagi sebelum anak diberi makan.
Setiap mgg, kenaikan BB dihitung (g/kgBB/hr)
Pemantauan diet
8. Koreksi Defisiensi
Mikronutrien
Pemberian besi
Tembaga pada masa awal
Berikan Seng (Zn) 2 dapat
Multivitamin Asam folat (Cu) 0,2
setiap hr: mg/kgBB/hr memperburuk
mg/kgBB/hr keadaan
infeksinya

Preparat besi
(Fe)  tunggu
sampai anak
mau makan dan
BB-nya mulai ↑

Semua KEP berat menderita


kekurangan vitamin dan
mineral.

Vitamin A oral
Bila BB mulai ↑: pada hr ke-1

Fe 3 mg/kgBB/hr
atau sulfas
ferosus 10
mg/kgBB/hr
9. Stimulasi Sensorik
dan Dukungan
Emosional
Stimulasi Sensorik dan
Dukungan Emosional
Pada KEP berat, terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku,
berikan:

Terapi bermain
Kasih sayang Lingkungan yang ceria terstruktur selama
15–30 mnt/hr

Keterlibatan ibu
Aktivitas fisik segera (memberikan makan,
sesudah sembuh memandikan,
bermain, dsb.)
10. Tindak Lanjut di
Rumah
Bila BB anak sudah mencapai 80% BB/U, dapat dikatakan anak
sembuh

Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap


dilanjutkan di rumah sesudah penderita dipulangkan

Peragakan kepada orangtua:

• Pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang padat
• Terapi bermain terstruktur

Sarankan

• Memberikan makan dengan porsi kecil dan sering


• Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur Bulan I : 1x/minggu
• Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster) Bulan II : 1x/2 minggu
Bulan III : 1x/bulan
• Pemberian vit. A setiap 6 bulan
Pengobatan Penyakit
Penyerta
1. Defisiensi Vitamin A
2. Dermatosis 3. Parasit/Cacing
4. Diare Persisten 5. Tuberkulosis
Pada setiap kasus gizi buruk, lakukan tes
tuberculin / Mantoux (sering kali anergi)
dan Ro-foto toraks. Bila positif atau
sangat mungkin TB, diobati sesuai
pedoman pengobatan TB
Tindakan Kegawatan
1. Syok karena dehidrasi atau sepsis

Berikan larutan Dekstrosa 5% : NaCl 0.9% (1:1) atau larutan Ringer dengan kadar dekstrosa 5% sebanyak 15 ml/KgBB dalam satu jam
pertama. Evaluasi setelah 1 jam.

Bila ada perbaikan klinis (kesadaran, frekuensi nadi dan pernapasan) dan status hidrasi syok disebabkan dehidrasi. Ulangi pemberian
cairan seperti di atas untuk 1 jam berikutnya, kemudian lanjutkan dengan pemberian Resomal / pengganti, peroral / nasogastrik, 10
ml/kgBB/jam selama 10 jam, selanjutnya mulai berikan formula khusus (F-75 / pengganti).

Bila tidak ada perbaikan klinis anak menderita syok septik. Dalam hal ini, berikan cairan rumat sebanyak 4 ml/kgBB/jam dan berikan
transfusi darah sebanyak 10 ml/kgBB secara perlahan-lahan (dalam 3 jam). Kemudian mulailah pemberian formula (F-75 / pengganti)
2. Anemia Berat
Masalah
pada mata Malnutrisi yang
hebat = angka
kematian yang
tinggi

Diare Komplikasi Anemia


persisten berat
Gizi Buruk

Prognosis

Prognosis
tergantung dari
Lesi kulit Kematian sering
stadium saat
pada disebabkan oleh
pengobatan
kwashiorkor karena infeksi
mulai
dilaksanakan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai