Koperasi Pengurus
Koperasi Pengurus
Pengurus :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
Manajer
(Pengelola)
Kekuasaan Rapat Anggota
Menetapkan anggaran dasar koperasi
Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi
Menetapkan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan
pengawas
Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi
Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya
Menetapkan pembagian SHU
Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
koperasi
Yang Berhak Hadir Pada Rapat Anggota
Para anggota yang namanya terdaftar di dalam buku
daftar anggota
Pengurus koperasi, pengawas koperasi, dan penasehat
Pejabat koperasi/pemerintah yang berdasarkan UU
koperasi berhak hadir pada rapat anggota untuk
memberikan bimbingan dalam upaya
mengembangkan koperasi
Peninjau yang juga berkepentingan terhadap jalannya
usaha koperasi.
Pengambilan Keputusan Dalam Rapat
Keputusan rapat anggota koperasi akan diambil
berdasarkan musyawarah di antara para anggota
dalam upaya mencapai mufakat
Wewenang :
a. Melakukan penelitian terhadap catatan2 yang
ada dalam koperasi, termasuk akuntansi koperasi
b. Meminta keterangan kpd pengurus dan pihak lain
c. Melaporkan kepada rapat anggota
Syarat2 Pengawas
Memiliki kejujuran dan keterampilan kerja
Mengetahui akuntansi koperasi
Telah mengikuti diklat akuntansi koperasi
Memiliki rasa tanggung jawab dan semangat yang
tinggi untuk memajukan usaha koperasi
Memenuhi syarat-syarat khusus lain yang
ditentukan dengan melihat kondisi dan
pertumbuhan koperasi.
Bentuk dan Sifat Pemerikasaan
Pemeriksaan Internal
Dilakukan pengawas koperasi, bertujuan menilai
efisiensi dan efektivitas pengelolaan usaha
koperasi
Pemeriksaan Eksternal
Dilakukan pihak luar koperasi, bertujuan
mengetahui masalah2 yang sebenarnya terjadi
dalam pengelolaan usaha koperasi (hanya jika
dianggap perlu)
Sasaran Pemeriksaan
Bidang organisasi dan manajemen
(Buku daftar anggota, Buku daftar pengurus, Buku
daftar anggota pengawas, dll)
Bidang usaha, permodalan, dan keuangan
Manejer Koperasi
Tiga tingkatan manajer
1. Top Management
Bertanggungjawab langsung kepada pengurus, dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan manajemen
bidang usaha koperasi.
2. Middle Management
Memberi pengarahan2 kegiatan kepada manajer lini pertama dan
bisa juga kepada karyawan operasional. Bertanggung jawab terhadap
implementasi kebijakan organisasi.
3. Lower Management
Bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain di bawahnya dan
memberikan pengarahan kepada mereka.
Kualifikasi Manajer
Memiliki technical skill
Memiliki executive skill (masalah SDM)
Harus Kreatif
Memiliki visi
Memiliki jiwa kepemimpinan
Memiliki organizatioal skill (menjabarkan kegiatan2
operasional)
Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat
Mampu bekerjasama dengan orang lain
Mampu memadukan dan mengakomodir perbedaan
pandangan dari bawahan
Tugas dan Kewajiban
Memimpin kegiatan usaha
Mengangkat dan memberhentikan karyawan koperasi atas
persetujuan pengurus
Membantu pengurus dalam menyusun anggaran belanja
dan pendapatan koperasi.
Melaporkan secara teratur kepada pengurus tentang
pelaksanaan tugas yang diberikan dan jika perlu dapat
memberikan saran perbaikan/peningkatan usaha yang
dilakukan.
Mempertanggungjawabkan mengenai pelaksanaan tugas
kepada pengurus koperasi.
Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas, dan
Manajer Koperasi
Pengurus adalah pelaksana usaha koperasi yang
bertanggung jawab kepada rapat anggota
Pengawasan adalah orang yang mengadakan pengawasan
terhadap kebijakan pengurus dan dapat diberi saran-saran
demi kemajuan ekonomi
Manajer adalah orang yang diberi wewenang dan kuasa
untuk mengelola, dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dan bertanggung jawab kpd pengurus koperasi.
Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas, dan
Manajer Koperasi
Hubungan kerja antara pengurus dan pengawas
merupakan hubungan konsultatif secara timbal balik.
Hubungan pengawas dan manajer sifatnya koordinatif,
sehingga pengawas tidak boleh langsung memeriksa
tugas2 manajer dan karyawan bawahannya, kecuali dg
persetujuan pengurus. Hal ini agar tidak terdapat
dualisme badan yg mengurus dan memimpin
organisasi, serta utk memperjelas pemahaman antara
pelaksana dan pengawas.