Jmps Kuliah CK s06
Jmps Kuliah CK s06
± 1.050 SM : alkitab
Cedera kranioserebral…..2
• DEFINISI
ICD : tidak spesifik
• KLASIFIKASI
Narayan dan Valadka
I. Berdasarkan mekanisme
II. Berdasarkan Berat
III. Berdasarkan morfologi
Cedera kranioserebral…3
• I. Berdasarkan mekanisme
1. Trauma tembus
2. Trauma tumpul
2. Lesi intrakranial
a. Fokal : - epidural
- subdural
- intraserebral
b. Difus : - komosio ringan
- komosio klasik
- Diffuse Axonal Injury
Cedera kranioserebral…5
• PATOGENESIS
- Hukum Monroe-Kellie
TIK adalah konstanta, jumlah total volume:
1. jaringan otak
2. CSS
3. darah intrakranial
Pada CK, lonjakan TIK dalam milidetik akibat akselerasi dan deselerasi
mekanisme kompensasi belum bekerja
terdapat tekanan (+) dan (-) setempat.
1. Kerusakan primer
- terjadi saat trauma
- laserasi kulit kepala, fraktur tengkorak, kontusio
permukaan, laserasi otak, DAI, peerdarahan
intrakranial
• Kerusakan sekunder
- akibat proses komplikasi
- kerusakan otak akibat iskemik, edema, infeksi, TIK,
perubahan neurokimia
Cedera kranioserebral…7
• GAMBARAN KLINIS
A. Fraktur kranium
B. Lesi Intrakranial
1. Lesi Fokal
c. Kontosio serebri
- Jarang murni
- topik : lobus frontal dan temporal, dapat juga
pada setiap bagian serebrum dan
serebelum
- dapat berakhir dengan kematian
- manifestasi neurologik sesuai fungsi bagian
otak yang terkena
- Dx meningkat seiring dengan penggunaan CT-
scan
perdarahan kecil-kecil: salt and pepper
appearance
ILUSTRASI KASUS
• Tn. S,27thn,pegawai swasta.
• Masuk GD dengan KU:
penurunan kesadaran ec. KLL 14jam SMRS.
• 14 jam SMRS, ps. mengendarai motor, ditabrak mobil.
Mekanisme kecelakaan ??. Ps langsung tidak sadar, ps
hanya dapat bicara 1-2 kata. Muntah 3X bercampur
darah, keluar darah dari hidung. Dibawa ke RS, diinfus
& luka2 robek dijahit, dan diberi oksigen, dipasang
NGT & kateter. Ps dirawat selama 12jam, kejang -.
Kesadaran: soporocoma, TD 130/80, FN
88x/menit, RR 28x/menit, suhu afebris.
Terdapat vulnus laceratum di regio frontalis
sinistra uk 5x3x4cm sudah dihecting. Terdapat
hematom periorbital dx & sin.Pem. THT: pada
rongga hidung terdapat bekuan darah,
perdarahan telinga -. Jtg dbn. Paru: sonor,
vesikuler, rk minimal di ke2 lap paru, lendir +/+,
abd dbn, akral hangat, pd regio femur sinistra:
hematom dengan ekskoriasi.
Status neurologis: GCS E1M5V1, pupil ansiokhor,
2mm/5mm,RCL/RCTL +/-.TRM: laseq>70º/tdk dpt dinilai,
kerniq -/?, kesan paresis N.cranialis -, kesan hemiparesis
sinistra, RF+/-, RP-/+. Sensorik belum dapat dinilai,
otonom: inkontinensia urin et alvi. Funduskopi: ODS:
papil batas tegas, cupping+,a/v 2/3, perdarahan -
,eksudat –
WD: Cedera kranioserebral berat dengan susp. Fr basis
kranii & hematom regio femur sinistra.
Tatalaksana: O25lt/menit, elevasi kepala 30º, IVFD NaCl
0,9% 6jam/kolf, imobilisasi servikal dengan collar neck,
guedel.
.
Brain CT Scan &Bone window: perdarahan
intraserbral dgn perifokal edema di e
frontoparietal sinistra, IVH dan SAH di regio
parietal sinistra dan falks serebri dan disertai
edema serebri.
Pasien dirawat konservatif. Terapi medikamentosa
ditambahkan nimodipin 4x60mg, laxadin syr 3xC1.
Collar neck dilepas.
Dx Klinis:
Cedera kranioserebral berat, hematom periorbital
dx & sin, paresis NIII sinistra total, hemiparesis
sinistra, vulnus laceratum rg frontalis sinistra,
pneumonia.
Dx topik:
korteks serebri, basis kranii, ruang subarakhnoid,
paru-paru dx&sin.
Dx patologik:
intraserebral hematoma, perdarahan
intraventrikel, subarakhnoid, edema serebri,
fraktur basis kranii.
• PENATALAKSANAAN
• DIAGNOSIS
- ANAMNESIS
- Px TANDA VITAL
- Px NEUROLOGIK:
* SKG
* PUPIL
* DEFISIT NEUROLOGIK
- Px PENUNJANG
* X-FOTO KEPALA
* CT-SCAN
Cedera kranioserebral…14
• TANDA KEGAWAT-DARURATAN
- SKG < 8
- tanda fokal (+) : hemiparesis
pupil anisokor
- defisit neurologik memberat
- fraktur terbuka + CSS
- depressed/basal fracture
- trauma tembus
- kejang
- muntah
Cedera kranioserebral…16
1. induced hipocapnia
PCO2 meningkatvasodilatasiTIK
2. kontrol cairan
3. anti edema : manitol
4. kortikosteroid : kontroversi
Cedera kranioserebral…17