Anda di halaman 1dari 26

CEDERA KRANIOSEREBRAL

Dr.Maja P.S., Sp.S


Neurology Departement
FK-UNSRAT
MANADO
2007
CEDERA KRANIOSEREBRAL
• SEJARAH

CK pertama kali ± 1 juta th yl


tengkorak dengan fraktur posterior dari spesies
australophitecus africanus di Afrika Selatan
dekat sebuah tulang humerus antelop.
> 300.000 th yl :manusia Jawa

> 100.000 th yl :manusia Peking

> 40.000 th yl : neanderthal

± 1.050 SM : alkitab
Cedera kranioserebral…..2

• DEFINISI
ICD : tidak spesifik

• KLASIFIKASI
Narayan dan Valadka
I. Berdasarkan mekanisme
II. Berdasarkan Berat
III. Berdasarkan morfologi
Cedera kranioserebral…3

• I. Berdasarkan mekanisme
1. Trauma tembus
2. Trauma tumpul

• II. Berdasarkan beratnya (SKG)


1. ringan (SKG 14-15)
2. sedang (SKG 9-12)
3. berat (SKG 3-8)
Cedera kranioserebral…4

• III. Berdasarkan morfologi


1. Fraktur tulang tengkorak
a. Atap
b. Dasar/Basis

2. Lesi intrakranial
a. Fokal : - epidural
- subdural
- intraserebral
b. Difus : - komosio ringan
- komosio klasik
- Diffuse Axonal Injury
Cedera kranioserebral…5

• PATOGENESIS
- Hukum Monroe-Kellie
TIK adalah konstanta, jumlah total volume:
1. jaringan otak
2. CSS
3. darah intrakranial

Pada CK, lonjakan TIK dalam milidetik akibat akselerasi dan deselerasi
 mekanisme kompensasi belum bekerja
 terdapat tekanan (+) dan (-) setempat.

Tekanan (+) : kompresi jaringan otak


Tekanan (-) : menyedot udara dari arah atau CSS
Cedera kranioserebral…6

Perkembangan kerusakan otak (Graham & Intosh):

1. Kerusakan primer
- terjadi saat trauma
- laserasi kulit kepala, fraktur tengkorak, kontusio
permukaan, laserasi otak, DAI, peerdarahan
intrakranial
• Kerusakan sekunder
- akibat proses komplikasi
- kerusakan otak akibat iskemik, edema, infeksi, TIK,
perubahan neurokimia
Cedera kranioserebral…7

• GAMBARAN KLINIS

A. Fraktur kranium

- Pada atap atau dasar


- Bentuk garis linier atau bintang
- Terbuka atau tertutup
- Fraktur dasar/basis kranii:
* ekimosis periorbital (racoon eyes)
* ekimosis retroaurikuler (Battle’s sign)
* kebocoran CSS (rinorea atau otorea)
* paresis saraf fasialis (N.VII)
Cedera kranioserebral…8

B. Lesi Intrakranial

1. Lesi Fokal

a. Perdarahan epidural (EDH)

- Topik/letak lesi: di dalam krrnium, di


luar duramater, sering di daerah
temporoparietal, akibat robeknya
a.meningea media atau juga di parieto-
oksipital, akibat robeknya sinus venosus.
- Bentuk :bikonveks seperti lensa cembung.
- Terdapat lucid interval
- Pupil anisokor, midriasis ipsilateral
Cedera kranioserebral…9

b. Perdarahan Subdural (SDH)


- Topik : subdural, pecahnya bridging veins,
atau akibat laserasi arteri permukaan otak.
- Keluhan dapat akut atau subakut dengan
latent interval (minggu-2 thn, biasanya
bebas keluhan, hanya sakit kepala atau
pusing)
- Manifestasi hematom (+) sejak ada tanda
desak ruang berupa :
* kesadaran menurun
* SOO
* tanda fokal (hemiparesis ringan, hemihipestesia,
kejang fokal, papil edema)
Cedera kranioserebral…10

c. Kontosio serebri

- Jarang murni
- topik : lobus frontal dan temporal, dapat juga
pada setiap bagian serebrum dan
serebelum
- dapat berakhir dengan kematian
- manifestasi neurologik sesuai fungsi bagian
otak yang terkena
- Dx meningkat seiring dengan penggunaan CT-
scan
 perdarahan kecil-kecil: salt and pepper
appearance
ILUSTRASI KASUS
• Tn. S,27thn,pegawai swasta.
• Masuk GD dengan KU:
penurunan kesadaran ec. KLL 14jam SMRS.
• 14 jam SMRS, ps. mengendarai motor, ditabrak mobil.
Mekanisme kecelakaan ??. Ps langsung tidak sadar, ps
hanya dapat bicara 1-2 kata. Muntah 3X bercampur
darah, keluar darah dari hidung. Dibawa ke RS, diinfus
& luka2 robek dijahit, dan diberi oksigen, dipasang
NGT & kateter. Ps dirawat selama 12jam, kejang -.
 Kesadaran: soporocoma, TD 130/80, FN
88x/menit, RR 28x/menit, suhu afebris.
 Terdapat vulnus laceratum di regio frontalis
sinistra uk 5x3x4cm sudah dihecting. Terdapat
hematom periorbital dx & sin.Pem. THT: pada
rongga hidung terdapat bekuan darah,
perdarahan telinga -. Jtg dbn. Paru: sonor,
vesikuler, rk minimal di ke2 lap paru, lendir +/+,
abd dbn, akral hangat, pd regio femur sinistra:
hematom dengan ekskoriasi.
 Status neurologis: GCS E1M5V1, pupil ansiokhor,
2mm/5mm,RCL/RCTL +/-.TRM: laseq>70º/tdk dpt dinilai,
kerniq -/?, kesan paresis N.cranialis -, kesan hemiparesis
sinistra, RF+/-, RP-/+. Sensorik belum dapat dinilai,
otonom: inkontinensia urin et alvi. Funduskopi: ODS:
papil batas tegas, cupping+,a/v 2/3, perdarahan -
,eksudat –
 WD: Cedera kranioserebral berat dengan susp. Fr basis
kranii & hematom regio femur sinistra.
 Tatalaksana: O25lt/menit, elevasi kepala 30º, IVFD NaCl
0,9% 6jam/kolf, imobilisasi servikal dengan collar neck,
guedel.
 .
 Brain CT Scan &Bone window: perdarahan
intraserbral dgn perifokal edema di e
frontoparietal sinistra, IVH dan SAH di regio
parietal sinistra dan falks serebri dan disertai
edema serebri.
 Pasien dirawat konservatif. Terapi medikamentosa
ditambahkan nimodipin 4x60mg, laxadin syr 3xC1.
Collar neck dilepas.

Dx Klinis:
Cedera kranioserebral berat, hematom periorbital
dx & sin, paresis NIII sinistra total, hemiparesis
sinistra, vulnus laceratum rg frontalis sinistra,
pneumonia.
Dx topik:
korteks serebri, basis kranii, ruang subarakhnoid,
paru-paru dx&sin.

Dx etiologik: trauma ec. KLL.

Dx patologik:
intraserebral hematoma, perdarahan
intraventrikel, subarakhnoid, edema serebri,
fraktur basis kranii.

Prognosis: ad vitam dubia, ad fungsionam dubia ad


malam, ad sanationam dubia ad malam.
Cedera kranioserebral…11

2. Lesi Otak Difus

a. Komosio serebri ringan


- Sadar
- defisit neurologik sementara
- sering namun ringan jarang diperhatikan
- ringan : bingung dan disorientasi
pulih tanpa gejala sisa
- berat : bingung + amnesia retrograd dan
anterograd
Cedera kranioserebral…12

b. komosio serebri klasik


- kesadaran menurun (>6jam) &reversibel
- APC (+)
- pulih tanpa cacat namun beberapa
dengan defisit neurologik (sindrom pasca
trauma)

c. Cedera Aksonal Difus


- koma pasca CK
- berlangsung lama
- tidak diakibatkan oleh lesi massa
- biasanya cacat berat
dengan gejala disfungsi SSO : hipotermi,
hiperhidrosis, hiperpireksia.
Cedera kranioserebral…15

• PENATALAKSANAAN

I. Perbaiki metabolisme otak


 cegah iskemik/hipoksia otak
1. Oksigen : PO2 > 80-95 mmHg
2. IVFD
3. Pertahankan tensi optimal
4. Pertahankan Hb optimal
5. PaCO2 : 26-28 mmHg
jika meningkat TIK meningkat
6. Metabolic activator
Cedera kranioserebral…13

• DIAGNOSIS

- ANAMNESIS
- Px TANDA VITAL
- Px NEUROLOGIK:
* SKG
* PUPIL
* DEFISIT NEUROLOGIK
- Px PENUNJANG
* X-FOTO KEPALA
* CT-SCAN
Cedera kranioserebral…14

• TANDA KEGAWAT-DARURATAN
- SKG < 8
- tanda fokal (+) : hemiparesis
pupil anisokor
- defisit neurologik memberat
- fraktur terbuka + CSS
- depressed/basal fracture
- trauma tembus
- kejang
- muntah
Cedera kranioserebral…16

II. Mencegah/mengatasi peningkatan TIK

1. induced hipocapnia
PCO2 meningkatvasodilatasiTIK
2. kontrol cairan
3. anti edema : manitol
4. kortikosteroid : kontroversi
Cedera kranioserebral…17

• LESI INTRAKRANIAL BERISIKO


RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI
Asimptomatik Perubahan kesadaran Penurunan kesadaran
Sakit kepala Sakit kepala progresif Tanda fokal
Pusing Intoksikasi alkohol- Trauma tembus
Hematoma SCALP dan atau obat lain Fraktur impresi
Laserasi SCALP Anamnesis tdk jelas
Kontusio SCALP Usia > 2tahun
Abrasi SCALP Kejang
Muntah
Amnesia
Trauma multipel
Cedera wajah berat
Tanda fr.basis
Trauma tembus ?
Fraktur impresi?
Child abuse?

Anda mungkin juga menyukai