KESEHATAN LINGKUNGAN
• Paradigma/konsep/model kesehatan
lingkungan menggambarkan hubungan
interaktif antara berbagai komponen
lingkungan dengan dinamika perilaku
penduduk
• Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat
sakit dalam suatu kawasan
PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN
WAHANA
TRANSMISI PENYAKIT
-Udara
Sumber MASYARAKAT SEHAT
-Air
Perubahan (Budaya,
-Makanan
-Pembangunan Perilaku,
-Manusia
-Alami Gizi, dll)
-Vektor SAKIT
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
A B C D
• SIMPUL A : Pengamatan, pengukuran dan
pengendalian agent penyakit pada sumbernya
seperti: emisi pencemaran udara, pencemaran
air, penyakit menular, perubahan alamiah
• SIMPUL B: Pengamatan, pengukuran dan
pengendalian bila komponen tsb sudah berada
disekitar manusia
• SIMPUL C: Pengamatan, pengukuran dan
pengendalian bahan(agent) penyakit apabila
sudah berada dalam tubuh manusia
• SIMPUL D: Pengamatan, pengukuran dan
pengendalian prevalensi korban keracunan,
kanker atau penderita penyakit lainnya
MANIFESTASI KLINIK
• AKUT: Jumlah relatif sedikit, memiliki gejala
klinis jelas, perlu tindakan segera dan sering
diklasifikasikan sebagai kecelakaan
• SUBKLINIK: Jumlah relatif banyak, gejala klinis
tidak jelas, memiliki indikator lab yang khas
(pestisida pada petani, COHb polisi lalu lintas)
• GEJALA SAMAR: Jumlah sangat banyak, gejala
tidak khas secara klinik maupun lab
(pemaparan dosis kecil)
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara kontak
Population at risk tidak selalu dalam satu kawasan
(logam berat pada ikan asin)
Ditentukan oleh pola kinetika agent dalam media
transmisi
Ditentukan oleh lokasi pengukuran analisis pemajanan
5. STANDAR NORMALITAS
• Setiap pengukuran baik pada simpul A, B, C
maupun D harus selalu dirujuk terhadap nilai-
nilai standar normal sebagai bahan referensi
• Misal: Permenkes : batas emisi udara, air
bersih, baku mutu lingkungan, nilai ambang
batas, maximum acceptable concentration,
dll.
6. DESAIN STUDI
• STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN:
1. STUDI INVESTIGASI MENCARI
PENYEBAB KLB
2. STUDI DALAM KEADAAN ENDEMIK
SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI
– CONTOH: MONITORING KASUS PENYAKIT
AKIBAT PENCEMARAN LINGKUNGAN
SAMPEL IKAN
– DAPAT BERSIFAT DESKRIPSI PADA TIAP
SIMPUL
DESAIN STUDI
1. Observasional :
1. prospektif dan retrospektif
2. Kohort, cross sectional, case control
2. Eksperimental:
1. laboratorium
2. lapangan
7. ANALISIS PEMAJANAN
• Memperkirakan jumlah population at risk berkontak
dengan lingkungan yg mengandung agents
penyakit(EXPOSURE/PEMAJANAN)
• Pemajanan: jumlah komponen lingkungan yang
memiliki potensi dampak yang diterima
• Pemajanan menggambarkan jumlah komponen
lingkungan yang memiliki potensi dampak (agent)
yang diterima atau kontak dengan tubuh dan
menimbulkan dampak
• Pengukuran pemajanan sedapat mungkin
menggambarkan dosis atau jumlah yg diterima oleh
tubuh manusia
ANALISIS PEMAJANAN