Anda di halaman 1dari 28

UPAYA PENINGKATAN GIZI

Kelompok 3
Arieza Fachrun Sukardi 1161050055
Ana Yulian Karewo Naitje 1161050208
Sartini Roma Dame Br Nainggolan 1261050261
Maria Natasha Marlinang Simanjuntak 1361050245
Anadia Rahma Savitra 1361050272
Muhammad Hibaturrahman 1361050287
Kecenderungan prevalensi status gizi anak balita tahun
2007- 2013

Terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013.
Prevalensi sangat pendek turun 0,8 persen dari tahun 2007, tetapi prevalensi pendek naik
1,2 persen dari tahun 2007. Prevalensi sangat kurus turun 0,9 persen tahun 2007. Prevalensi
kurus turun 0,6 persen dari tahun 2007. Prevalensi gemuk turun 2,1 persen dari tahun 2010
dan turun 0,3 persen dari tahun 2007.
Status gizi anak balita berdasarkan gabungan
indikator TB/U dan BB/TB

Berdasarkan Riskesdas 2007, 2010 dan 2013 terlihat adanya


kecenderungan bertambahnya prevalensi anak balita pendek-kurus,
bertambahnya anak balita pendek-normal (2,1%) dan normal-gemuk
(0,3%) dari tahun 2010. Sebaliknya, ada kecenderungan penurunan
prevalensi pendek-gemuk (0,8 %), normal-kurus (1,5 %) dan normal-
normal (0,5 %) dari tahun 2010.
Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan
salah satu upaya kesehatan wajib Puskesmas.
Usaha perbaikan gizi meliputi posyandu, panti
pemulihan gizi dan keluarga sadar gizi

(Depkes RI, 2006)


Tujuan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM):
1. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam
upaya peningkatan status gizi dan keluarga
sadar gizi.
2. Meningkatnya status gizi yang diarahkan pada
peningkatan kecerdasan, produktifitas dan
prestasi kerja serta penurunan angka gizi
kurang dan gizi lebih.
3. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi
pangan untuk memantapkan swasembada
pangan (Depkes RI, 2006).
Berdasarkan Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Tahun 2006 Strategi dari UPGK diantaranya
adalah :
1. Fokus pada penanggulangan KEK (kekurangan
energy kronis) ibu hamil dan gizi
kurang/buruk pada balita.
2. Kerjasama lintas sektor dan pemberdayaan
masyarakat, keluarga.
3. Keterpaduan lintas program (terkordinir dan
terpadu) maupun lintas sektor serta
pemanfaatan kelembagaan yang ada.
4. Penerapan pengembangan standar
tatalaksana gizi diberbagai pelayanan
kesehatan melalui peningkatan cakupan dan
mutu pelayanan gizi.
5. Pengembangan dan jaring kemitraan dengan
LSM, Pemerintah Daerah (PEMDA), Perseroan
Terbatas (PT), Media Massa dan Tokoh
Masyarakat.
6. Pemantapan komitmen pemerintah melalui
advokasi dan sosialisasi
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
• Peningkatan pendidikan gizi
• Penanggulangan kurang
energi protein
• Anemia gizi besi
• Gangguan akibat kekurangan
yodium
• Kurang vit A
• Keadaan zat gizi lebih
• Peningkatan survailans gizi
• Pemberdayaan usaha
perbaikan gizi
keluarga/masyarakat
Fungsi Utama
• Mempersiapkan, memelihara dan
mempertahankan agar setiap orang
mempunyai status gizi baik, dapat
hidup sehat dan produktif
TUGAS

• SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
– Penimbangan bayi dan menginventaris jumlah dan
sarana Posyandu
– Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
– Penggunaan ASI eksklusif
– Pengukuran LILA Wanita Usia Subur (WUS)
– Penyuluhan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Penanggulangan anemia gizi besi
– Distribusi tablet Fe
– Distribusi sirup Fe
– Penyuluhan
– Pengadaan bahan dan obat Fe
3. Penanggulangan GAKY
– Monitoring garam beryodium
– Koordinasi lintas setor/lintas
program
– Penyuluhan
– Pengadaan bahan iodine test
4. Penanggulangan
defisiensi vitamin A
– Anak balita
– Ibu nifas
– Penyuluhan
– Pengadaan obat
5.Pengembangan pojok gizi
(POZI)
6.Pembinaan dan evaluasi
Program Gizi Harian
• Peningkatan pemberian
ASI eksklusif
• Pemberian MP-ASI (6-24
bulan)
• Pemberian tablet besi
(90 tablet) pada ibu
hamil
• PMT pemulihan pada
keluarga miskin
Program Gizi Bulanan
• Penimbangan balita
• Konseling gizi
• Pemberian kapsul
vitamin A pada balita
(6 bulan sekali)
Program Gizi Tahunan
• Pemantauan status gizi balita
• Pemantauan konsumsi gizi
• Pemantauan penggunaan
garam beryodium
Jenis Pelatihan bagi Petugas Gizi
Puskesmas
• Pelatihan konseling ASI
• Pelatihan Pemantauan
Pertumbuhan Balita
• Pelatihan Konseling MP-ASI
• Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
• Pelatihan pengelolaan Program Gizi
Puskesmas
• Dan beberapa pelatihan gizi lainnya
yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan petugas dalam
melaksanakan program gizi di
masyarakat
Pedoman-pedoman yang harus dimiliki
oleh seorang petugas gizi Puskesmas
• Buku Surveilans Gizi
• Buku Pegangan Kader Posyandu
• Buku Manajemen pemberian Vitamin A
• Buku Manajemen Pemberian Tablet Fe
• Buku Pedoman Pemberian ASI
• Buku Pedoman MP-ASI
• Buku Pedoman Pemberian Garam
Beryodium
• Buku Standar Pemantauan
Pertumbuhan Berat Badan Balita
• Buku Pengelolaan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (ASI untuk
usia 6-24 bulan)
Output dari Program Gizi
• Jumlah anak usia 6-24 bulan • Jumlah Balita
dari keluarga miskin yang mendapatkan tablet F3
mendapat MP-ASI dengan 90 tablet selama
kehamilan.
• Jumlah Balita yang memiliki
KMS, jumlah balita yang • Gambaran Status Gizi
ditimbang Balita
• Jumlah Balita mendapatkan
• Gambaran Konsumsi Gizi
Kapsul Vitamin A • Gambaran penggunaan
Garam Beryodium
• Laporan hasil Investigas
dan Intervensi Gizi buruk.
Pengawasan, evaluasi dan bimbingan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
• Kunjungan Petugas Dinkes
Kabupaten/kota untuk melakukan
supervisi /bimbingan tehnis program gizi
pada setiap tahunnya.
• Feedback laporan cakupan selama
setahun dari Dinkes kabupaten /kota
dari laporan rekapitulasi
puskesmas yang dikirm setiap bulan di
Dinas Kabupaten/kota.
• Pertemuan monitoring dan evaluasi
program gzi ditingkat Kabupaten /kota.

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Anak
    Case Anak
    Dokumen43 halaman
    Case Anak
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Pengayaan Tifoid
    Pengayaan Tifoid
    Dokumen15 halaman
    Pengayaan Tifoid
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Pamflet TB
    Pamflet TB
    Dokumen3 halaman
    Pamflet TB
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus KET
    Laporan Kasus KET
    Dokumen38 halaman
    Laporan Kasus KET
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Fisiologi Hipotermi
    Tinjauan Fisiologi Hipotermi
    Dokumen18 halaman
    Tinjauan Fisiologi Hipotermi
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    Belum ada peringkat
  • Aqueous Humorr
    Aqueous Humorr
    Dokumen10 halaman
    Aqueous Humorr
    Sartini Roma Dame Nainggolan
    100% (1)