Lapsus Mandiri Riri
Lapsus Mandiri Riri
O D KO N J U N G T I V I T I S
BA K T E R I A L
PEMBIMBING
dr. YB. Hari Trilunggono, Sp. M
OLEH
Yuliawitri (1620221205)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Taftazani A
Umur : 15 tahun
Alamt : Mungkid
Pekerjaan : Pelajar
Keluhan Utama :
Mata kanan merah, lengket, pegal, ngeganjel dan keluar
cairan kental (belekan)
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
5 hari SMRS
4 hari SMRS
Mata kanan terasa panas dan
berwarna sedikit merah 3 hari SMRS
Mata kanan pegal, ngeganjel
dan berair.
Di pagi harinya, pasien merasa
mata lengket saat bangun tidur
dan sulit untuk membuka mata.
Pasien juga mengeluhkan
matanya terasa silau dan
menjadi semakin merah.
Keluhan juga disertai keluar
cairan warna kekuningan dari
mata.
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Riwayat DM : disangkal
Status Umum
• Kesadaran : compos mentis
• Aktifitas : normoaktif
• Kooperatif : kooperatif
• Status gizi : baik
Vital sign
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 89x/menit
• RR : 22x/menit
• Suhu : 36,5ᵒ C
STATUS OPHTHALMICUS
Skema Ilustrasi
a. OD konjungtivitis bakterial
Dipertahankan karena dari pemeriksaan pada pasien ini ditemukan tanda – tanda
konjungtivitis bakterial yaitu eksudat mukopurulent dengan palpebra saling
melengket saat bangun tidur, hiperemis infiltratif dan blefarospasme serta edema
pada palpebra superior.
b. OD konjungtivitis viral
Disingkirkan karena pada konjungtivitis viral ditemukan adanya sekret yang cair,
tidak ada blefarospasme, dan hiperemi yang tidak begitu infiltratif, sedangkan pada
pasien ini ditemukan eksudat mukopurulent, hiperemis infiltratif dan
blefarospasme serta edema pada palpebra.
c. OD Konjungtivitis klamidial
Disingkirkan karena pada konjungtivitis klamidial ditemukan banyak folikel pada
bagian tarsal superior, trikiasis atau entropion (bulu mata terbalik ke dalam),
sedangkan pada pasien ini tak ada folikel, trikiasis maupun entropion.
d. OD Konjungtivitis alergika
Disingkirkan karena pada konjungtivitis alergikal ditemukan adanya riwayat alergi
terhadap alergen tertentu, papil-papil besar / cobble stone appearance, sekret mukoid
sedangkan pada pasien ini ditemukan eksudat mukopurulent, hiperemis infiltratif
dan blefarospasme serta edema pada palpebra.
DIAGNOSIS KERJA
OD Konjungtivitis Bakterial
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Topikal
• 𝑅/𝐶ℎ𝑙𝑜𝑟𝑎𝑚𝑝ℎ𝑒𝑛𝑖𝑘𝑜𝑙 1% 𝐸𝐷 𝑓𝑙 𝑁𝑜.𝐼
S 3 dd gtt I O.D
• 𝑅/𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑙𝑜𝑓𝑒𝑛𝑎𝑘 𝐸𝐷 𝑓𝑙 𝑁𝑜.𝐼
s 3 dd gtt I O.D
Oral
• Tidak diberikan
Parenteral
• Tidak diberikan
Operatif
• Tidak dilakukan
Non medikamentosa
Tidak ada
KOMPLIKASI
OS Konjungtivitis Bakterialis
OD Keratokonjungtivitis
OD Blefarokonjungtifitis
PROGNOSIS
RUJUKAN
Memberitahu pada pasien bahwa mata sebelahnya akan rentan terkena juga,
karena letaknya dekat dengan mata yang sakit.
Bakteri :
• N. Gonorrhoea, Pneumococcus, H. Influenzae, S. Aureus.
Klamidia :
• Trakoma (Chlamidia trakomatis serotipe A-C).
• Trakoma okulogenitalis
Viral :
• Adenovirus, Virus herpes simpleks, Varicella.
Imonologik (Alergika) :
• Reaksi hipersensitivitas segera (konjungtivitis hay fever) maupun
reaksi hipersensitivitas lambat (fliktenularis).
GAMBARAN KLINIS
Subjektif :
Seperti ada benda asing, berpasir, pedih, panas, gatal, kadang kabur,
lengket waktu pagi
Mata berair
Pandangan kabur
Terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari
Objektif :
Injeksi Konjungtiva
Epiphora
Folikel
Flikten
Sekret
Pseudoptosis
Kemosis
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING;
KONJUNGTIVITIS
KLASIFIKASI
KONJUNGTIVITIS VIRUS
Demam Faringokonjungtival
Keratokonjungtivitis Epidemika
Laboratorium
Keratokonjungtiva epidemika disebabkan oleh adenovirus tipe 8, 19, 29,
dan 37 (subgroub D dari adenovirus manusia). Virus-virus ini dapat diisolasi
dalam biakan sel dan diidentifikasi dengan tes netralisasi. Kerokan konjungtiva
menampakkan reaksi radang mononuclear primer; bila terbentuk
pseudomembran, juga terdapat banyak neutrofil.
Terapi
Sekarang ini belum ada terapi spesifik, namun kompres dingin akan
mengurangi beberapa gejala. kortikosteroid selama konjungtivitis akut dapat
memperpanjang keterlibatan kornea sehingga harus dihindari. Agen antibakteri
harus diberikan jika terjadi superinfeksi bacterial.
KONJUNGTIVITIS VIRUS HERPES SIMPLEKS
Epidemiologi
Semua benua dan kebanyakan pulau di dunia pernah mengalami epidemic
besar konjungtivitis konjungtivitis hemoregika akut ini. Pertama kali diketahui di
Ghana dalam tahun 1969. Konjungtivitis ini disebabkan oleh coxackie virus A24.
Masa inkubasi virus ini pendek (8-48 jam) dan berlangsung singkat (5-7 hari). 5
Sesuai etiologi