Psikofarmako Terapi
Psikofarmako Terapi
DALAM PSIKIATRI
Oleh :
dr. Warih Andan Puspitosari, SpKJ
FARMAKOTERAPI
DALAM PSIKIATRI
Garis besar :
I. Anti anxietas (anti cemas)
II. Anti depresan
III. Anti manik
IV. Anti psikotik
I. Anti Anxietas
Contoh :
Diazepam 5 mg, 2xsehari
Chlordiozepoxide 10-20 mg, 2-xsehari
Lorazepam 1-2 mg, 1-2xsehari
Clobazam 20-30 mg, dosis terbagi
Alprazolam 0,25-0,5 mg, 2-3xsehari
Estazolam 0,5-2 mg
Triazolam 0,125-0,5 mg
lanjutan
Diazepam 5 mg
Alprazolam 0,25 mg
Lorazepam 1 mg
Chlordiazepoxide 10 mg
Triazolam 0,1-0,3 mg
Estazolam 0,33 mg
EFEK MERUGIKAN (ADVERSE
EFFECTS) BENZODIAZEPIN
Susunan saraf pusat : mengantuk,
ataxia, slurred speech, gangguan
konsentrasi dan memori, depresi
pernafasan.
Penyalahgunaan obat benzodiazepin
Kehamilan : walaupun umumnya aman,
tapi dapat mengakibatkan kelainan
palatum.
Penghentian obat : dapat terjadi
sindrom putus obat, dengan gejala-gejala
cemas, mudah tersinggung, insomnia,
kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot,
tremor, berkeringat, dizzines, gangguan
konsentrasi, mual, hilang nafsu makan,
depresi, depersonalisasi, gangguan
persepsi.
2. ANTI ANXIETAS YANG
BEKERJA PADA SISTEM
SIMPATIS (ADRENERGIK)
tremor,
berkeringat,
takikardi,
dilatasi pupil,
DOSIS :
SSRI :
gangguan cemas, panik, fobio sosial, gangguan
cemas menyeluruh
gangguan obsesif kompulsif
bulimia nervosa
gangguan disforik postmenstrual (terutama
paroxetin dan sertralin)
III. ANTI MANIK
skizofrenia,
skizoafektif,
gangguan kontrol impuls,
sindrom putus alkohol akut,
sindrom nyeri,
profilaksis migrain,
epilepsi.
Lanjutan anti manik…
dizzines, trombositopenia,
sedasi, menekan hormon thyroid (T3
ataxia, dan T4)
diplopia, hiponatremia,
leukopenia, hepatitis,
agranulositosis, cardiac toxic,
Steven Johnson’s Syndrom.
IV. ANTI PSIKOTIK
Anti psikotik bekerja untuk mengatasi
gejala-gejala psikotik (misal waham,
halusinasi, inkoherensi, perilaku aneh,
kataton).
Secara garis besar, anti psikotik terdiri
dari:
Anti psikotik generasi I (APG I)
(konvensional, typical)
Anti psikotik generasi II (APG II)
(inkonvensional, atypical)
Lanjutan anti psikotik…
Contoh :
Haloperidol, dosis : 5-20 mg oral, 5-20 mg im
Perphenazin, dosis : 12 – 64 mg oral, 15 – 30
Trifluoperazin, dosis : 4 – 40 mg oral, 4 – 10 mg
Fluphenazin, dosis : 1,5 – 40 mg oral, 5 – 20
Pimozide, dosis : 0,5-20 mg
Sulpiride, dosis : 600-1800 mg
EFEK MERUGIKAN APG I
SINDROM EKSTRAPIRAMIDAL AKUT DAN
KRONIS.
HIPOTENSI ORTHOSTATIK (POSTURAL).
KEMATIAN MENDADAK.
SALURAN CERNA KARENA EFEK ANTI
KHOLINERGIK.
GANGGUAN FUNGSI HATI
RETENSIO URINE.
LEUKOPENIA.
URTIKARIA, OEDEM KULIT
GINEKOMASTIA
INFERTILITAS
DISFUNGSI EREKSI DAN GANGGUAN
EJAKULASI
PENURUNAN AMBANG KEJANG
KEHAMILAN : MASIH DIRAGUKAN
Lanjutan anti psikotik…
CONTOH APG II :
INDIKASI APG II :
Penderita yang resisten pengobatan
Tardive dyskinesia berat
Penderita dengan ambang EPS rendah
Depresi dengan gejala psikotik
Gangguan neurologik, misal parkinson
dengan gejala psikotik
Penderita skizofrenia dengan bunuh diri
Penderita manik yang resisten dengan
pengobatan
Lanjutan anti psikotik generasi II…