Anda di halaman 1dari 33

RESPON TERHADAP

BAYI BARU LAHIR

OLEH:
DARMAYANTI.SKM,M.Kes
PENDAHULUAN

 Kelahiran bayi

 Peristiwa sangat penting bagi kehidupan seorang


wanita dan keluarganya.
 Peristiwa menyenangkan yang telah lama ditunggu-
tunggu, merupakan suatu awal dari kehidupan baru.
 Seorang wanita telah mengalami banyak perubahan
emosi, baik selama kehamilan, persalinan, nifas
untuk menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.

 Penting sekali bagi bidan untuk mengetahui


penyesuaian ini, sehingga dapat menilai kebutuhan
ibu, apakah memerlukan asuhan yang khusus.
 Respon dari setiap ibu dan ayah kepada bayi
mereka dan cara mereka mengasuh anak
berbeda-beda, meliputi keseluruhan bagian dari
reaksi dan emosi, mulai dari tingkatan-tingkatan
kebahagian sampai pada kesedihan.

 Bidan harus lebih peka dalam memahami dan


menunjukkan respon psikologis terhadap
masalah yang timbul agar dapat membantu
orang tua melalui masa postpartum yang wajar,
sehat dan memberikan asuhan kebidanan yang
tepat sesuai dengan kebutuhan.
DUA KOMPONEN PROSES MENJADI ORANG TUA

 Stelle & Pollack (1986) menyatakan bahwa


menjadi orang tua merupakan suatu proses yang
terdiri dari dua komponen.

 Keterampilan Kognitif-Motorik
Aktivitas perawatan anak, seperti memberi
makan, menggendong, mengenakan pakaian,
membersihkan bayi,menjaganya dari bahaya.
 Keterampilan Kognitif-Afektif

Sikap yang lembut, waspada, memberi


perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan
anak.
1. BOUNDING ATTACHEMENT
 PENGERTIAN
 Secara harfiah kata bounding dapat diartikan
sebagai ikatan dan Attachment adalah
Sentuhan.
 Bounding dimulainya interaksi emosi sensorik
fisik antara orag tua dan bayi segera setelah
lahir. Attachmentikatan yg terjalin diantara
individu yg meliputi pencurahan perhatian, yaitu
hubungan emosi dan fisik yg akrab (Nelson,1986)
 Bounding terjadinya hubungan orang tua dan
bayi sejak awal kehidupan.
Attachmentpencurahan kasih sayang diantara
individu (Bennet dan Brown,1999)
 Kesimpulan

BOUNDING ATTACHEMENT
 Suatu proses sebagai hasil dari suatu interaksi
terus menerus antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai, memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.

 Suatu ikatan yang terjadi antara orang tua dan


bayi baru lahir, yang meliputi pemberian kasih
sayang dan pencurahan perhatian yang saling
tarik menarik.
 Proses kasih sayang dimulai saat ibu hamil,
semakin menguat pada awal periode pasca
partum dan begitu terbentuk akan menjadi
konstan dan konsisten. Hal ini sangat penting
bagi kesehatan fisik dan mental sepanjang
rentang kehidupan.

 Bagian penting dari ikatan ialah perkenalan


(Klaus, Kennel, 1982). Orang tua melakukan
kontak mata, menyentuh, dan berbicara. Selama
periode ini, keluarga mencari identifikasi
bayinya melalui proses klaim. Mula-mula anak
akan dicari kesamaannya dengan anggota
keluarganya, kemudian perbedaannya, dan
akhirnya keunikannya.
 Ikatan diperkuat melalui penggunaan respon sensual
atau kemampuan kedua pasangan dalam melakukan
interaksi orang tua-anak.

 Respons tersebut antara lain

Touch (Sentuhan)

Ibu memulai dengan sebuah ujung jarinya untuk


memeriksa bagian kepala dan ektremitas bayinya.
Dalam waktu singkat secara terbuka perabaan
digunakan untuk membelai tubuh, dan mungkin bayi
akan di peluk di lengan ibu, gerakan dilanjutkan
sebagai usapan lembut untuk menenangkan bayi,
bayi akan merapat pada payudara ibu, menggenggam
satu jari atau seuntai rambut dan terjadilah ikatan
antara keduanya.
Eye to Eye Contact (Kontak Mata)

Kesadaran untuk membuat kontak mata


dilakukan kemudian dengan segera. Kontak
mata mempunyai efek yang erat terhadap
perkembangan dimulainya hubungan dan rasa
percaya sebagai faktor yang penting dalam
hubungan manusia pada umumnya. Bayi baru
lahir dapat memusatkan perhatian kepada suatu
obyek, satu jam setelah kelahiran pada jarak
sekitar 20 – 25 cm, dan dapat memusatkan
pandangan sebaik orang dewasa pada usia kira –
kira 4 bulan.
Voice (Suara)

Respon antara ibu dan bayi berupa suara


masing – masing. Orang tua akan
menantikan tangisan pertama bayinya.
Dari tangisan tersebut, ibu menjadi tenang
karena merasa bayinya dalam keadaan
sehat. Bayi dapat mendengar sejak dalam
rahim, jadi tidak mengherankan jika ia
dapat mendengarkan suara – suara dan
membedakan nada dan kekuatan sejak
lahir. Sewaktu orang tua berbicara dengan
suara bernada tinggi, bayi menjadi tenang
dan berpaling ke arah mereka.
Aroma

Ibu berkomentar terhadap aroma bayi mereka ketika


baru lahir dan mengetahui bahwa setiap anak
memiliki aroma yang unik. Indera penciuman pada
bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik.
Penelitian menunjukan bahwa kegiatan seorang bayi,
detak jantung dan pola bernapasnya berubah setiap
kali hadir bau yang baru, tetapi bersamaan dengan
semakin dikenalnya bau itu, si bayi pun berhenti
bereaksi. Pada akhir minggu pertama, seorang bayi
dapat mengenali ibunya dari bau tubuh dan air susu
ibunya. Indera penciuman bayi akan sangat kuat,
jika seorang ibu memberikan bayinya ASI. Bayi
belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu
ibunya.
Entrainment(Gaya Bahasa)

Bayi yang baru lahir menemukan perubahan


struktur pembicaraan dari orang dewasa.
Artinya perkembangan bayi dalam bahasa
dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia
menggunakan bahasa dalamberkomunikasi
Terjadi saat anak mulai berbicara.
Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat
kepala, menendang-nendangkan kaki
mengikuti nada suara orang tuanya. Irama
ini juga berfungsi memberi umpan balik
positif kepada orang tua dan menegakkan
suatu pola komunikasi efektif yang positif.
Biorhythmicity (Irama Kehidupan)

Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan


diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya
denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir
adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang
tua dapat membantu proses ini dengan memberikan
perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan
dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi
untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi
sosial serta kesempatan untuk belajar.
Setelah lahir, bayi yang menangis dapat ditenangkan
mendengar denyut jantung ibunya dengan dipeluk
dalam posisi sedemikian rupa sehingga ia dapat
mendengar denyut jantung ibunya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON ORANG TUA

 Cara orang tua berespon terhadap kelahiran


anaknya dipengaruhi berbagai faktor :

Usia maternal lebih dari 35 tahun

Beberapa ibu yang telah berusia merasa bahwa


merawat bayi baru lahir melelahkan secara fisik.
Tindakan yang bertujuan membantu ibu
memperoleh kembali kekuatan dan tonus otot
seperti latihan senam prenatal dan pasca partum
sangat dianjurkan.
Jaringan sosial

Primipara dan multipara memiliki kebutuhan


yang berbeda. Multi para dapat lebih mudah
beradaptasi terhadap peran, sedangkan
primipara memerlukan dukungan yang lebih
besar. Jaringan sosial dapat memberikan
dukungan, diamana orang tua dapat meminta
bantuan. Orang tua, keluarga mertua, yang
membantu urusan rumah tangga dapat
memberikan kritikan dan dihargai.
Budaya

Budaya mempengaruhi interaksi orang tua


dengan bayi, demikian juga dengan orang tua
atau keluarga yang mengasuh bayi. Contohnya:
wanita Vietnam hampir tidak mau merawat
bayinya, menolak untuk menggendong bayinya.
Penampakan luar yang sepertinya tidak ada
perhatian terhadap bayi baru lahir dalam
kelompok budaya mereka ialah upaya untuk
menjauhkan roh-roh jahat. Dalam kepercayaan
wanita ini justru sangat mengasihi dan khawatir
terhadap keselamatan bayinya.
Kondisi Sosio ekonomi

Keluarga yang mampu membayar pengeluaran


tambahan dengan hadirnya bayi baru ini
mungkin hampir tidak merasakan beban
keuangan. Keluarga yang menemukan kelahiran
seorang bayi suatu beban financial dapat
mengalami peningkatan stres. Stress ini
mengganggu perilaku orang tua sehingga
membuat masa transisi menjadi orang tua lebih
sulit.
Aspirasi Personal

Bagi beberapa wanita, menjadi orang tua


mengganggu kebebasan pribadi atau kemajuan
karir mereka. Kekecewaan yang timbul akibat
tidak mencapai kenaikan jabatan, misalnya akan
berdampak pada cara merawat dan mengasuh
bayinya dan bahkan mereka bisa menelantarkan
bayinya. Atau sebaliknya, hal tersebut membuat
mereka menunjukkan rasa khawatir yang
berlebihan atau menetapkan standar yang tinggi
terhadap diri mereka dalam memberi perawatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ORANG TUA
TERHDAP BAYI BARU LAHIR(VARNEY)

1. Faktor Internal
 Bagaimana individu dirawat oleh orang tuanya
 Bawaan genetik
 Internalisasi praktek kultural
 Adat istiadat dan nilai
 Hubungan antar pasangan
 Keluarga dan orang terdekat
 Pengalaman kelahiran dan ikatan sebelumnya
 Identifikasi peran yg dilakukan selama
kehamilan
 Efek perjalanan kehamilan dalam peran ini
2.Faktor Eksternal
 Perawatan yg diterima selama persalinan, dan
pascapartum
 Sikap dan perilaku orang yg menolong
persalinan
 Responsifitas bayi

 Kondisi bayi baru lahir

 Praktek dari orang yg membantu persalinan dan


institusi
 Apakah orang tua dipisahkan dari bayinya
selama jam atau hari pertama kehidupannya.
3 periode waktu selama ikatan orang tua dan bayi

1. Periode pranatal
 Selama periode pranatal wanita menerima
fakta kehamilan
 Menggambarkan identitas keibuannya terpisah
dari ibunya sendiri
 Memverifikasi kehamilan
 Mengidentifikasi bayi sebagai individu yg
terpisah dari ibunya
 Impian dan fantasi tentang bayinya
 Membuat persiapan tentang bayinya
2. Masa kelahiran dan segera setelah kelahiran
 Taking-in yang aktual dan sentuhan pada bayi
dapat dimulai dg ibu menyentuh bayi pada
introitus vagina sesaat sebelum lahir
 Skin to skin pada abdomen ibu segera setelah
lahir
 Ibu menerima bayi.

Rangkaian penyentuhan dimulai dg ujung-ujung


jari menyentuh ekstremitas, meletakkan telapak
tangan pada torso bayi, melingkarkan kedua
tangan pada torso bayi, terakhir merangkul dan
memeluk bayi dg kedua lengannya.
 Menetapkan kontak mata yg saling
membutuhkan
 Menghabiskan waktu dalam posisi berhadapan
 Bicara dengan bayinya dengan suara nada tinggi
 Membandingkan bayi dg bayi yg dibayangkan
 Menggunakan nama bayi

Perilaku perlekatan ayah dimulai dg:


 Postur menunggu didekat bayi

 Kontak ujung jari dengan bayi

 Kontak telapak tangan

 Menggendong bayi dg posisi berhadapan untuk


memperoleh kontak mata dan saling bertatapan.
3. Periode pasca partum dan perawatan awal
 Perilaku mengasuh sebagian besar dibawah
pengaruh orang lain khususnya bagi ibu. Periode
ini berlangsung selama beberapa minggu, hingga
orang tua telah mempelajari respon yg tepat
terhadap isyarat bayinya dan mulai
mengembangkan gaya mereka dalam
menjalankan peran sebagai orang tua.
 Praokupasi maternal primer, suatu periode
peningkatan kewaspadaan wanita terhadap bayi
baru lahir, berlangsung beberapa minggu.
 Pencapaian peran sebagai orang tua dimana
peran diterima dan diinternalisasikan. Orang
tua merasa nyaman dg peran dan gaya mereka
sebagai ortu, terjadi 4-6 bln setelah kelahiran
2. RESPON AYAH DAN KELUARGA
 Respon dari ayah dan ibu kepada bayinya
berbeda-beda hal ini dapat disebabkan
pengalaman mereka dalam mengasuh anak dan
meliputi keseluruhan reaksi emosi, mulai dari
tingkatan kebahagiaan tapi dapat juga berupa
kesedihan yang mendalam. Situasi yang bahagia
didapatkan apabila kelahiran tersebut
diinginkan dan diharapkan sebaliknya bila
kelahiran tidak diinginkan atau tidak sesuai
dengan harapan maka respon mereka menjadi
tidak bahagia dan kecewa.
Perilaku orang tua yang mempengaruhi adanya
ikatan kasih sayang :
a. Perilaku menfasilitasi, meliputi :
1). Menatap, mencari ciri khas anak
2). Kontak mata
3). Memberikan perhatian
4). Mengganggap anak sebagai individu yg unik
5). Menganggap anak sebagai anggota keluarga
6). memberikan senyuman
7). Berbicara/bernyayi
8). Menunjukkan kebanggaan pada anak
9). Mengajak anak pada acara keluarga
10). Memahami prilaku anak dan memenuhi
kebutuhan anak
11). Bereaksi positif terhadap prilaku anak.
b. Perilaku penghambat
1). Menjauh dari anak, tidak memperdulikan
kehadirannya, menghindar, menolak untuk
menyentuh anak.
2). Tidak menempatkan anak sebagai anggota
keluarga yang lain, tidak memberikan nama
pada anak.
3). Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak
disukai.
4). Tidak menggenggam jarinya.
5). Terburu-buru dalam menyusui.
6). Menunjukkan kekecewaan pada anak dan ti
dak memenuhi kebutuhannya.
Bila kehamilan dan kelahiran diinginkan dan
diharapkan oleh orangtua maka orangtua
terutama ayah akan memperlihatkan prilaku
yang dapat menfasilitasi terjalinnya ikatan batin
yang baik, begitu juga sebaliknya bila kehamilan
dan kelahiran tersebut tidak diingini, maka
orangtua cenderung berperilaku yang
menghambat sehingga ikatan kasih sayang
tersebut tidak akan terjadi..

Bila respon dari orangtua tidak baik maka bidan


perlu memahami apa yang sedang terjadi dan
menfasilitasi proses yang sehat sehingga respon
orangtua terhadap anaknya menjadi baik.
 SIBLING RIVALRY

Kehadiran anggota keluarga baru (bayi) dalam keluarga


dapat menimbulkan krisis situasi yg perlu diantisipasi.
Anak todler(1-3 tahun) perlu dipersiapkan, terutama
untuk anak pertama yg telah merasakan posisi yg
menyenangkan menjadi “yg nomor satu”

Sibling Rivalry adalah perasaan cemburu atau marah


yang lazim pada anak karena kehadiran anggota keluarga
baru dalam keluarga, dalam hal ini bayi atau saudara
kandung yang baru dilahirkan.
 Respon yg dapt ditunjukkan oleh anak antara
lain:

 Memukul bayi (adiknya)


 Mendorong bayi dari pangkuan ibu
 Menjauhkan puting susu dari mulut bayi
 Secara verbal menginginkan bayi kembali keperut ibu
 Kembali bergantung pada susu botol
 Bertingkah agresif
 Merengek, bersungut atau menarik simpati.
 Ingin disuapi,dimandikan kembali, ngompol, dan berak
dicelana,
 Murung seakan sedang sedih
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya Sibling Rivalry antaralain :

 Informasikan kehamilan, dengan


memperkenalkan kakaknya kepada bayi
didalam kandungan, libatkan dia dalam
kehamilan seperti : mengantar ke dokter,
belanja baju bayi dll.

 Jujurlah soal perubahan fisik dan mental


seperti gampang lelah, disertai minta maaf
karena tidak bisa mengendongnya sesuka hati
 Dihari-hari pertama kelahiran bayi bersikaplah
sewajarnya seperti biasanya dan libatkan ia
dalam menyambut tamu dan tugas-tugas ringan
perawatan bayi.
 Yakinkan bahwa walau ada saudara baru namun
dia tetap mendapat kasih sayang yang sama
seperti memberi jaminan bahwa dia akan tetap
dicintai dan akan mendapatkan perawatan
meskipun kecil dari bayi yang baru dilahirkan
tersebut.
 Pertanyaan mengenai bayi dan rumah sakit
serta kelahiran sedapat mungkin dijawab
berdasarkan fakta dan secara menyenangkan.
 Beri penjelasan yg konkret tentang pertumbuhan
bayi dalam rahim dg menunjukkan gambar
sederhana tentang uterus dan perkembangan
janin

 Beri kesempatan anak untuk ikut gerakan janin

 Beri pengertian mendasar tentang perubahan


suasana rumah, seperti alasan pindah kamar

 Lakukan aktifitas seperti biasa bersama dg


anak, seperti mendongeng sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai