Anda di halaman 1dari 26

Health and Safety

2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 1


Hazard
 Hazard represents a source of energy with the potential
of causing immediate injury to personnel and damage
to equipment, environment or structure (Zimolong
and Trimpop, ILO encyclopaedia )

 Hazard (bahaya) adalah sifat-sifat intrinsik dari suatu


zat atau proses yang dapat menyebabkan kerusakan
atau membahayakan.
 Hal ini termasuk bahan kimia (toksisitas, korosifitas),
fisik (daya ledak, listrik, dapat terbakar), biologis
(dapat menginfeksi), dan lain-lain.

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 2
Klasifikasi Hazard
 Hazard adalah potensi yang dimiliki oleh suatu
bahan/material, proses, atau kondisi untuk
menimbulkan kerusakan atau kesakitan (kerugian)

 Hazard dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja


 Occupational Health Hazard
 Occupational Safety Hazard

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 3
Occupational Health Hazard
 Bahaya yang terdapat di lingkungan kerja yang mempunyai
potensi untuk menimbulkan terjadinya gangguan
kesehatan, kesakitan, dan penyakit akibat kerja
 Ciri-ciri:
 Mempunyai potensi untuk menimbulkan kesakitan,
gangguan kesehatan, dan penyakit akibat kerja
 Ada di lingkungan kerja sepanjang waktu dan memajan
pekerja selama bekerja (8 jam per hari atau 40 jam per
minggu)
 Umumnya dalam konsentrasi yang rendah
 Pajanan ke pekerja berulang-ulang
 Dampak tidak segera kelihatan (butuh waktu)/kronis
 Mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 4
Occupational Health Hazard
 Physical Hazard (Fisik)
 Berupa energi seperti kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim,
pencahayaan, getaran, tekanan udara dll.
 Chemical Hazard (Kimia)
 Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat
yang mempunyai sifat toksik, beracun, irritan, asphyxian,
patologik
 Biological Hazard (Biologi)
 Bahaya yang berasal dari mikroorganisme khususnya yang
patogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
 Ergonomic (Ergonomi)
 Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan sebagai akibat dari ketidaksesuaian desain kerja
dengan pekerja.

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 5
Occupational Safety Hazard
 Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang
mempunyai potensi untuk menimbulkan terjadinya
incident, injury, baik pada manusia maupun pada
proses kerja
 Ciri-ciri:
 Mempunyai potensi untuk menimbulkan injury, cacat,
gangguan pada proses, dan kerusakan alat.
 Ada di lingkungan kerja dan memajan pekerja hanya
pada saat terjadinya kontak.
 Dampak yang timbul langsung kelihatan (dramatical)
 Tidak mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi
dan dosis
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 6
Occupational Safety Hazard
 Mechanical Hazard
 Bahaya yang terdapat pada benda-benda atau proses
yang bergerak yang menimbulkan dampak seperti
terpotong, tertusuk, tersayat, tergores, dll
 Chemical Hazard (Kimia)
 Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan
padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah
meledak, dan korosif
 Elektrical Hazard
 Bahaya yang berasal dari arus listrik

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 7
Hazard dalam K3
 Hazard somatik:
 Hazard yang (sudah) ada pada tubuh pekerja
 Lazim disebut “Faktor risiko”
 Hipertensi
 Diabetes Mellitus
 Obesitas
 Asthma
 Pengendalian
 Pola hidup sehat (diet seimbang, olah raga, tidak merokok,
cek up teratur, ….)

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 8
Hazard dalam K3
 Physical hazard
 Radiasi non pengion: UV light, infra merah, microwave
(gelombang mikro)
 Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-permanen),
gangguan pada kulit
 Radiasi pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll
 Efek akut: syndrom SSP, gangguan pencernaan, gangguan
hemopoetik
 Efek kronis: karsinogenesis, kerusakan genetik

 Pengendalian:
 Tempatkan sumber radiasi secara benar (mis: ruang isolasi)
 Lindungi operator dgn APD

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 9
Hazard dalam K3
 Physical hazard
 Bising: suara yg tidak dikehendaki
 Efek terhadap pekerja
Gangguan Fisiologis

 Gangguan Psikologis
 Pengendalian
 Substitusi
 Eliminasi
 Administrasi

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 10
Hazard dalam K3
 Physical hazard
 Suhu/Temperatur
 Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
 Pengendalian: air minum, istirahat, tidur, pakaian,
aklimatisasi
 Pencahayaan
 Mengakibatkan kelelahan pada mata;
 Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, contrast
sensitivity, akomodasi menurun
 Pengendalian:
 Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya,
efisiensi & efektivitasnya
 Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela,
langit-langit/dinding
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 11
Hazard dalam K3
 Physical hazard
 Frosbite, akibat suhu sangat rendah di bawah titik beku
 Chilblain, akibat bekerja di tempat cukup dingin untuk waktu
yang lama
 Trenchfoot, akibat terendam air dingin cukup lama
 Hiperbarik
 Getaran, akibat terpajan terhadap getaran dapat
menimbulkan Raynaud Syndrome

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 12
Hazard dalam K3
 Chemical hazard
 Inorganic, mis: lead, arsenic, silica
 Organic mis: solvent, vapours & gases
 Efek Kesehatan:
 Asbes  Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes)
 Silica  Silikosis (perusahaan granit,keramik)
 Byssinosis (industri tekstil)
 Anthracosis (tambang batu bara)
 Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
 Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida
 Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 13
Hazard dalam K3
 Biological hazard
 MIKRO ORGANISME (bakteri, virus, fungi)  toksin,
infeksi, alergi
 ARTHROPODA (serangga, dll)  sengatan  infeksi
 TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (toksin & allergen) 
dermatitis, asma, pilek
 TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (yang membentuk
spora)
 VERTEBRATA (protein allergen)  urine, saliva, faeces,
kulit/rambut  allergi
 INTERVETEBRATA selain ARTHROPODA (cacing,
protozoa)
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 14
Hazard dalam K3
 Behavioral hazard
 Merokok
 Pola makan
 Minum minuman beralkohol
 Workaholic
 Efek Kesehatan: Stroke, Stress
 Pengendalian: Pola hidup sehat

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 15
Resiko
 Seberapa besar kemungkinan suatu bahan/material,
proses, atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan
atau kesakitan (kerugian).
 Resiko kesehatan kerja
 Besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh suatu bahan,
proses, atau kondisi untuk menimbulkan terjadinya
kesakitan, gangguan kesehatan, dan penyakit akibat
kerja
 Resiko keselamatan kerja
 Besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh suatu bahan,
proses, atau kondisi untuk menimbulkan terjadinya
insiden, injury, terhentinya proses, dan kerusakan alat.
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 16
Faktor yang mempengaruhi resiko
 Resiko kesehatan kerja
 Magnitude of hazard (Konsentrasi dan Dosis)
 Efek rating (Tingkat dampak : Fatality, Very Serious,
Serious, Moderate, Low, Trivial)
 Probabilitas (Kemungkinan)
 Frekuensi pajanan
 Durasi pajanan
 Resiko keselamatan kerja
 Probabilitas (kemungkinan)
 Konsekuensi (Dampak: Fatal, Very High, High,
Moderate, Low, Trivial)
 Paparan (Exposure)

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 17
Konsep pengendalian bahaya
 Elimination
 Substitution
 Minimisation
 Engineering Controls
 Administrative Controls
 PPE (Personal Protective Equipment)

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 18
Konsep pengendalian bahaya
 Elimination
 Metode pengendalian dengan cara menghilangkan
bahaya dari tempat kerja
 Umumnya diterapkan pada material, proses, dan
kadang-kadang pada teknologi
 Eq.: Asbestos sudah dihilangkan dari beberapa tempat
kerja
 Sangat efektif, tapi kadang-kadang tidak efisien

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 19
Konsep pengendalian bahaya
 Substitution
 Mengganti beberapa potensial hazard (material atau
proses) dengan yang mempunyai hazard lebih rendah
 Eq.: Solvent based paint diganti dengan Water based
paint
 Minimisation
 Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang digunakan
 Mengurangi jumlah bahan berbahaya yang disimpan
 Mengurangi jumlah jenis bahan berbahaya yang
disimpan

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 20
Konsep pengendalian bahaya
 Engineering Controls pada sumber
 Automation
 Total process enclosure
 Guarding of machinery
 Mechanical handling
 Special storage facilities
 Ventilation
 ….

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 21
Konsep pengendalian bahaya
 Engineering Controls (reduce exposure)
 Partial or temporary enclosure
 Spray booths
 Fume cupboards
 Glove boxes
 Dilution or local exhaust ventilation
 Pre wetting
 ….

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 22
Konsep pengendalian bahaya
 PPE (Personal Protective Equipment)/ APD (Alat
Pelindung Diri)
 alat atau sarana yang digunakan oleh pekerja yang
melekat pada tubuh pekerja dengan tujuan untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuh pekerja pada
saat melaksanakan pekerjaan dari kemungkinan
terpajan oleh bahaya yang melebihi batas yang
diperbolehkan.
 Dipakai oleh pekerja
 Untuk meminimalisasi dampak (safety)
 Untuk meminimalisasi pajanan (konsentrasi dan dosis
(health)
 Contoh: kacamata, helmet, sarung tangan, pakaian anti
bahan kimia, tutup telinga, masker, dll
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 23
Konsep pengendalian bahaya
 Fungsi PPE (Personal Protective Equipment)
 Hanya untuk melindungi pekerja
 Tidak untuk mengendalikan bahaya tapi untuk
menurunkan tingkat risiko
 Sebagai salah satu metode pengendalian pajanan bahaya
di tempat kerja
 Alternatif terakhir dalam mengendalikan pajanan
bahaya di tempat kerja

Health and Safety


2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 24
Konsep pengendalian bahaya
 Fungsi PPE (Personal Protective Equipment)
 Hanya untuk melindungi pekerja
 Tidak untuk mengendalikan bahaya tapi untuk menurunkan
tingkat risiko
 Sebagai salah satu metode pengendalian pajanan bahaya di tempat
kerja
 Alternatif terakhir dalam mengendalikan pajanan bahaya di tempat
kerja
 Tujuan PPE
 Melindungi pekerja dari pajanan bahaya (menghindari pajanan)
 Sebagai pembatas antara pekerja dengan bahaya (menghindari
kontak)
 Mencegah masuknya bahaya ke dalam tubuh pekerja (membatasi
intake)
 Melindungi pekerja dari pajanan bahaya yang melebihi nilai
ambang batas (membatasi dosis)
Health and Safety
2010/2011 Department of Environmental Engineering ITS 25
Let’s Have a Great Sem!

2010/2011 Plumbing Department of Environmental 26


Engineering ITS

Anda mungkin juga menyukai