SAKINAH MAWADAH WARAKHMAH Definisi SEHAT • UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 1 ayat 1 : Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. • 1948 WHO definition of health : “A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity”. Sakinah Mawaddah Wa Rahmah • Nah arti sebenarnya dari sakinah, mawadah wa rahmah itu apa sih sebenarnya?? Pengertian umum dari kalimat sakinah, mawadah wa rahmah yakni damai, tenang dan tentram dalam rajut cinta dan kasih sayang nan sejuk dan abadi. Secara historis-filologis, kalimat hasil rangkaian tiga kata utama: • Sakiinah artinya tenang, tentram Mawaddah artinya cinta, harapan Rahmah artinya kasih sayang dan satu kata sambung wa yang artinya dan. Sakinah Mawaddah Wa Rahmah
• Tiga kata utama tersebut sejatinya
merupakan istilah khas Arab-Islam yang dirujuk dari QS. Ar-Rum ayat 21. • َو ِم ْن آيَاتِ ِه أ َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِم ْن أ َ ْنفُ ِس ُك ْم أ َ ْز َوا ًجا ِلت َ ْس ُكنُوا ِإلَ ْي َها َ َو َجعَ َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدة ً َو َر ْح َمةً ۚ ِإ َّن ِِ ََٰ ِل ََ ََيَاٍ ِلََ ْوم يَتَفَ َّك ُر ون Sakinah Mawaddah Wa Rahmah • “Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakiinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum:21) Sakinah Mawaddah Wa Rahmah • Seseorang yang sakinah hidupnya adalah orang yang terpelihara kesehatannya, cukup sandang, pangan, papan, diterima dalam pergaulan masyarakat yang beradab, serta hak-hak azasinya terlindungi oleh norma agama, norma hukum dan norma susila. KELUARGA SAKINAH • Keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antar anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi serta mampu menghayati dan memahami serta mengamalkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia. KELUARGA SAKINAH • Langkah-langkah membentuk keluarga sakinah sebagai upaya mewujudkan ketahanan keluarga yaitu : 1. Memilih jodoh yang ideal 2. Membina dan menanamkan nilai-nilai agama dalam keluarga 3. Membina hubungan antara keluarga dan lingkungan 4. Menanamkan sifat qana’ah dalam keluarga 5. Melaksanakan pembinaan kesejahteraan keluarga Memilih jodoh yang ideal • Ajaran islam memberikan tuntunan dalam memilih jodoh (pasangan hidup) bagi seorang laki-laki sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Nikahilah seorang perempuan karena 4 hal, yaitu kekayaannya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah yang beragama agar hidupmu beruntung (bahagia)” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Menanamkan Nilai Agama َِإََِٰا بَلَ ْغ َن أ َ َ جلَ ُه َّن • Surat At-thalaq ayat 2 dan 3 : ارقُو ُه َّن ِب َم ْع ُروف َوأ َ ْش ِه ُدوا َِأ َ ْم ِس ُكو ُه َّن ِب َم ْع ُروف أ َ ْو َِ ِ ش َها َدة َ ِ َّ ِ ّلِل ع ْدل ِم ْن ُك ْم َوأَقِي ُموا ال َّي َ ع ْدل َوأ َ ْش ِهدُوا ََٰ َو ْ ي َ ََٰ َو ْ اّلِل َو ْاليَ ْو ِم ْاَ ِخ ِر َو َم ْن ان يُؤْ ِم ُن ِب َّ ِ ظ ِب ِه َم ْن َك َ ع ُ ََٰ ِل ُك ْم يُو َ ْث َل َّللا يَ ْجعَ ْل لَهُ َم ْخ َر ًجا(َ )2ويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي ُ ق َّ َ يَت َّ ِ َّللا بَا ِل ُغ علَى َّ ِ َّللا َِ ُه َو َح ْسبُهُ ِإ َّن َّ َ ب َو َم ْن يَت َ َو َّك ْل َ يَ ْحت َ ِس ُ ش ْ ء قَ ْد ًرا()3 أ َ ْم ِر ِه قَ ْد َجعَ َل َّ َّللاُ ِل ُك ِل َ Menanamkan Nilai Agama • “ Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka allah akan memberikan jalan keluar (mempermudah) dalam urusannya dan Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupkan segala keperluannya” (QS : 65; 2 -3). Melaksanakan pembinaan kesejahteraan keluarga • Firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 9 : ش َ َو ْليَ ْخ َ َّ علَ ْي ِه ْم َِ ْليَت ََُّوا َّللا ِ ًالََِّٰينَ لَ ْو ت َ َر ُكوا ِم ْن خ َْل ِف ِه ْم َُٰ ِريَّة َ ضعَاًِا خَاُِوا َ َو ْليََُولُوا قَ ْو ًل س ِديدًا • “ Dan hendaknya takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak (keturunan) yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” KARAKTERISTIK KELUARGA YANG SEHAT
Kelg berfungsi secara optimal ditandai dg:
Mendemonstrasikan kemampuan tinggi thd kemampuan/ketrampilan negosiasi didalam mengatasi masalah kesehatannya Mengekspresikan secara spontan terbuka dan jelas perasaan, keyakinan dan perbedaan Menghargai perasaan anggota klg PERUBAHAN SOSIAL YG BERPENGARUH THD KELUARGA Pertumbuhan pduduk UHHarapan hidup pupolasi lansia Perubahan komposisi populasi: Ras dan suku Perubahan ekonomi dan budaya Krisis ekonomi & budaya Menurun ukuran rumah tangga, klg luas klg inti, family carer menjadi masalah Perubahan norma gender, dgn pendidikan wanita kesempatan kerja kekuasaannya didalam klg Characteristic of healthy Families Members tend to listen to each other and communication well Members support and affirm each other Each member shows respect for self and other family members Have a sense trust Members interact and share leisure time together Members share family responsibility Have family traditions and ritual Privacy of member is acknowledged Humor is present Opens its boundaries to admit and seek help with problems Karakteristik Keluarga Sehat 1. Ada komunikasi, sharing pengalaman 2. Pendidikan terarah 3. Saling memperkuat dan mendukung 4. Mengembangkan sifat saling percaya 5. Ada rasa bermain dan humor 6. Ada keseimbangan dalam berinteraksi 7. Suasana saling tanggung jawab& saling membantu 8. Mengajarkan baik-buruk, benar-salah 9. Patuh pada tradisi yg baik dan ajaran agama 10.Respek thd privasi Interaksi sehat-sakit keluarga Adanya hubungan timbal balik status sehat-sakit anggota keluarga dengan keluarga keluarga cenderung menjadi reaktor masalah kesehatan dan aktor dalam menyelesaikan masalah Keluarga penentu utama konsep penyakit dan perilaku sehat Keluarga pembuat keputusan: diagnosa, tindakan, pengobatan PERILAKU KESEHATAN KELUARGA 1. Health Maintenance (Perilaku Pemeliharaan Kesehatan)
2. Health Seeking Behavior (Perilaku Pencarian
dan Penggunaan Fasilitas Kesehatan)
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
1. Health Maintenance (Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan) Perilaku seseorang/keluarga untuk memelihara kesehatan Perilaku Pencegahan Penyakit Perilaku Peningkatan Kesehatan Perilaku Nutrisi PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
2. Health Seeking Behavior (Perilaku Pencarian dan Penggunaan
Fasilitas Kesehatan) Perilaku seseorang/keluarga pada saat anggota keluarga sakit atau mengalami masalah kesehatan dimulai dari saat mengobati sendiri sampai mencari pengobatan
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Menurut Becker perilaku keluarga: a. Perilaku hidup sehat (makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minuman keras, istirahat cukup, pengendalian stress, gaya hidup positif) b. Perilaku sakit (respon terhadap penyakit/kondisi sakit) pengetahuan dan persepsi 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga 1. Upaya keluarga terkait promosi kesehatan 2. Respon keluarga terhadap gejala-gejala 3. Mencari tempat pelayanan 4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan 5. Respon segera keluarga terhadap penyakit 6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga 1. Upaya keluarga terkait promosi kesehatan a. Keluarga memegang peranan yang penting dalam berbagai bentuk upaya promosi kesehatan di dalam keluarga b. Ada banyak bentuk bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengurangan resiko : Sekitar masalah pola hidup berhenti merokok, olah raga, imunisasi dan lain-lain c. Agar strategi sehat dapat berhasil; menuntut perbaikan pola hidup seluruh anggota keluarga d. Anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan citra tubuh seperti apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat. e. Anggota keluarga yg dapat menunjukkan perilaku hidup sehat akan menjadi contoh yg sangat ampuh bagi anggota kelg yg lain. 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga 2. Respon keluarga terhadap gejala-gejala a. Tahapan ini dimulai: mengenal, menginterprestasikan bahaya yg timbul, menujukkan kepeduliaan thd masalah yg timbul b. Keluarga meyakini gejala – gejala penyakit yg timbul dan mencari jalan penyelesaiannya. c. Tahap ini terdiri dari: kepercayaan yg menyangkut gejala atau penyakit dari anggota keluarga, bagaimana menangani pentakit tersebut.
3. Mencari tempat pelayanan
a. Dimulai ketika keluarga menyetakan adanya anggota keluarga yg mengalami masalah kesehatan. b. Org yg sakit dan keluarga mulai mencari informasi, bantuan sesuai dgn keyakinan mereka baik kepada tenaga profesional, maupun tenaga yg mereka yakini dapat membantu c. Keputusan apakah ditangani di rumah, di klinik atau RS cenderung dirundingkan di keluarga 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga 4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan a. Adanya kontak keluarga dgn pelayanan kesehatan b. Keluarga menentukan kpd siapa mrk akan berkonsultasi dan mendapatkan pelayanan
5. Respon segera keluarga terhadap penyakit
a. Kelg menerima peran sakitnya ? Ditandai dgn : Ketergantungan thd tenaga kesehatan, Keinginan utk mentaati nasehat medik, Berusaha keras utk sembuh b. Tahap respon akut penyesuaian yg hrs segera dibuat c. Penyakit serius/mengancam jiwa krisis kelg dapat terjadi respon kekuatan stresor 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga 6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit a. Penyakit serius dan kronis dari seorang anggota keluarga mempengaruhi secara mendalam pada sistem keluarga, khususnya struktur peran dan pelaksanaan fungsi keluarga. b. Keseriusan ketidakmampuan c. Sentralitas klien dalam unit keluarga d. Kelg mempunyai peran yg bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan. Tugas kesehatan keluarga • Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga. • Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat • Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda • Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga • Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukkan pemanfaatan dengan baik akan fasilitas-fasilitas kesehatan