Anda di halaman 1dari 34

CARA PEMBERIAN OBAT

Oleh
Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M. Kes.
test
kerjakan pada selembar kertas jawablah dengan
resep lengkap seandainya saudara sebagai dokter

Px : Ny D, 26 tahun
Keluhan : gatal pada axilla
Diagnosis : dermatofitosis
Terapi : ketokonazol 1-2 %
Bso : setengah padat
CARA PEMBERIAN OBAT TERGANTUNG PADA
:
1.TUJUAN TERAPI
 Lokal atau sistemik
2. SIFAT OBAT
 asam, basa, garam, ester, garam kompleks,
kristal, polimorf dll.
3. KONDISI PENDERITA
 Sadar, pingsan, bisa menelan dll.
Faktor yg perlu dipertimbangkan :

Efek yang diperlukan sistemik/lokal


Onset – Duration of action yang diinginkan
Stabilitas obat dalam cairan lambung/usus
Keamanan pemberian
Kemampuan penderita dalam
- menelan obat
- absorpsi obat secara oral
Kenyamanan bagi pasien atau tenaga medis
Biaya pengobatan dengan rute pemberian
Tujuan Terapi Efek Sistemik

Cara Pemberian :
1. Oral
2. Sublingual
3. Parenteral : a. Subkutan b.Intrakutan
c. Intramuskuler d. Intravena
e. Intra-arteri f. Intralumbal
g. Intraperitoneal h. Intrapleural
i. Intracardial j. Intra-artikuler
4. Implantasi Subkutan
5. Rektal
Tujuan Terapi Efek Lokal

Cara Pemberian :
1. Intranasal
2. Intra-okuler dan intra-aurikuler
3. Inhalasi (Intrapulmonal)
4. Intravaginal
5. Topikal (Kulit)
1. PER - ORAL

Pemberian obat melalui Mulut


1. Paling banyak diberikan  Px suka
2. Praktis, mudah dan aman
3. Bentuk sediaan obat yang cocok, relatif mudah dibuat.

Perlu perhatian pada :


a. bahan obat yang sukar diabsorpsi cth: senyawa amonium
kwaterner, tetrasiklin, Dikloksasilin dan digoksin
b. bahan obat yang iritasi mukosa lambung cth : emetin,
aminofilin
(atasi : disalut dengan penyalut tahan cairan lambung)
c. Bahan obat yang diuraikan oleh getah lambung
cth : benzilpenisilin, insulin, oksitosin dan hormon
steroid.

Untuk mencapai efek lokal di usus dilakukan


pemberian oral :
contoh : Obat cacing
Kontras Rontgen
Sulfa guanidin
Neomysin
Streptomysin
2. SUBLINGUAL

- Obat diletakkan di bawah lidah.


- Diresorpsi oleh selaput lendir setempat ke dalam
vena lidah.
- Hanya obat yang bersifat lipofil.
- Keuntungan : obat langsung masuk ke peredaran
darah besar tanpa melalui hati.
- Kerugian : kurang praktis untuk di gunakan terus
menerus dan dapat merangsang mukosa mulut.
- Contoh : nitrogliserin, Isoprenalin, ergotamin dan
metiltestosteron.
3. PARENTERAL

Di luar usus.
Pemberian obat ini dipilih bila :
1. Diinginkan efek yang cepat, kuat dan lengkap
2. Obat merangsang atau dirusak oleh asam
lambung.
3. Obat tidak diabsopsi di usus.
4. Pasien yang tidak sadar atau tidak bisa diajak
kerjasama
Kerugian :
1. Biaya mahal dan nyeri
2. Sukar digunakan pasien sendiri.
3. Bahaya infeksi kuman bila tidak steril
4. Bahaya merusak pembuluh darah atau syaraf
A. Subkutan ( Hipodermal )

Injeksi di bawah kulit  efek tidak secepat im atau iv


Syarat :
1. Obat tidak merangsang,
2. Larut dalam air atau minyak,
3. Mudah dilakukan sendiri
Contoh : Insulin
B. Intrakutan

Di dalam Kulit
Absorpsi sangat lambat
Contoh : Tuberkulin dari mantoux
C. Intramuskuler ( i.m )
Di dalam otot
Resorpsi 10-30 menit
Efek obat lebih panjang bila + minyak
Contoh : Penicillin, hormon
D. Intravena ( i.v )
Dlm pembuluh darah  efek cepat, dosis harus
tepat
Digunakan dalam kondisi :
1. perlu efek yg cepat
2. keadaan darurat,
3. pembiusan
Keuntungan i. v :
1. Bioavailabilitas 100%
(dapat berkurang karena absorpsi bahan obat
pada alat )
2. Bahan obat mencapai tempat kerja sangat cepat,
efek 18 detik (waktu peredaran darah ke seluruh
jaringan)
Kerugian :
1. Biaya tinggi
2. Beban pasien  takut
3. Resiko tinggi  nekrose
4.Terlalu besar konsentrasi zat berkhasiat pada
tempat kerja, akibat penyuntikan yg terlalu cepat.
5. Terjadi hemolisis sesudah penyuntikan larutan yg
pekat
6. Penyebaran bibit penyakit
7. Trombosis  infus terlalu sering pada satu
tempat
8. Extravasasi  cairan keluar dari pembuluh
darah
Persyaratan larutan infus :
- Isotoni dan isohidri lebih rendah dibandingkan I.M
atau S.C karena pengenceran yang cepat dalam
darah dan kapasitas daparnya besar.

Infus tetes i.v dilakukan di RS pada keadaan darurat


atau dengan obat yang cepat metabolisme dan
ekskresinya guna mencapai kadar plasma yang
tetap tinggi.
Bahaya Trombosis timbul bila infus dilakukan
terlampau sering pada satu tempat yang sama.
E. Intra-arteri

Ke dalam pembuluh nadi


Untuk membanjiri organ misalnya hati
Dengan obat yang sangat cepat diinaktifkan atau
terikat pada jaringan.
Contoh : Nitrogenmustard
F. Lain - lain

Intralumbal : antara ruas tulang belakang pinggang


Intraperitoneal : ke dalam ruang selaput perut
Intrapleural : dalam selaput paru-paru
Intracardial : dalam jantung
Intra-articular : dalam celah sendi
4. IMPLANTASI SUBKUTAN

- Memasukkan obat yang bentuk pellet steril (tablet


silindris kecil ) di bawah kulit dengan menggunakan
Alat khusus : trocor
- Untuk efek sistemik lama
- Pelepasan zat aktif : 3 – 5 bulan.
Contoh : Hormon estradiol dan testosteron
- Saat ini tersedia Implantasi dengan lama kerja 3
tahun
Contoh : Implanon dan Norplant.
5. REKTAL
Melalui rektum (dubur)
Dapat dipakai untuk keadaan darurat  stesolid
suppositoria
Terbatas pada kasus tertentu
Alternatif pilihan bila per oral tidak bisa :
1. px mual atau muntah terus,
2. ada gangguan lambung
3. post operasi GIT
4. nyeri menelan
5. Obat rusak oleh asam lambung – Acetosal
Absorpsi sangat terbatas : Theophyline hanya 66%
Absorpsinya sangat berbeda atau kebanyakan
rendah sehingga sebaiknya dosis yang di berikan
lebih besar dari peroral dan di gunakan post defac.

Penggunaan suppo :
1. Analgetika, antipiretika pada bayi pasien yang
cenderung muntah
2. Terdapat gangguan lambung
3. Obat yang dirusak asam lambung atau
merangsang lambung

Hindari :
Pemakaian antibiotika
Tujuan Terapi Efek Lokal
Cara pemberian :
1. Intranasal
2. Intra-okuler dan Intra-aurikuler
3. Inhalasi (Intrapulmunal)
4. Intravaginal
5. Kulit ( Topikal)
1. INTRANASAL

Melalui hidung
Efek lokal :
Tetes hidung  nasal decongestan 
ephedrine, Oxymetazoline
Efek Sistemik :
Vasopresin dan kortikosteroid
Contoh : beklometason dan flunisilida
2. Intra-okuler dan intra-aurikuler

Obat berbentuk tetes mata atau salep


untuk tetes mata perlu syarat khusus
untuk telinga tidak perlu
Pada pengunaan beberapa jenis obat tetes harus
waspada karena obat dapat diresorpsi ke darah dan
menimbulkan toksisitas.
Misal : Atropin
3. INHALASI

Larutan obat yang disemprotkan ke dalam mulut dengan alat


aerosol.
Semprotan obat dihirup dengan udara dan resorpsi terjadi
melalui mukosa mulut, tenggorok dan saluran napas.
Tanpa melalui hati, obat dengan cepat memasuki peredaran
darah dan menghasilkan efeknya.
Yang digunakan scr inhalasi :
1. Anastesi umum  eter, halotan
2. Obat Asma  adrenalin, isoprenalin, budesonida.
3. Steroid  beklometason
4. INTRAVAGINAL

Di masukkan ke dalam vagina dan melarut di situ.


Untuk mengobati gangguan vagina secara lokal.
BSO : salep, tablet ( ovula ), tablet busa, kream, atau
foam.
Contoh : Metronidasol
Nistatin ( Mycostatin )
5. KULIT (TOPIKAL)

Pengobatan lokal pada kulit.


Kulit sehat dan utuh sukar sekali ditembus obat
tetapi resorpsi berlangsung bila ada kerusakan.
Obat yang digunakan berupa : Salep, kream, lotion ,
liniment dan pulvis.
Keuntungan :
- p.u obat tidak mempunyai dosis maksimal
- efek sistemik rendah
Kerugian :
- bahaya alergi mungkin terjadi karena sensitisasi
LOTION

BSO Cair untuk kulit  tanpa gosokan


Suspensi, Solutio, emulsi, Mixtura agitanda
Glycerin untuk mencegah pengeringan yg
berlebihan
Alkohol untuk meningkatkan pengeringan lotion
dan bersifat pendingin.
Penggunaan
1. pengobatan dermatosis acute
2. mendinginkan, mengeringkan
3. antipruritis, protektif.
LINIMENT

Sediaan cair mengandung minyak atau alkohol


Solution, mixtura, suspensi, emulsi.
Liniment dengan dasar alkohol (Rubefacient) digunakan
dengan digosokkan  nyeri otot ringan.

Semi solid : Unguentum, Cream, Pasta, Jelly


BSO Cair :
Preparat basah  Kompres, rendam, mandi
untuk menyejukkan, membersihkan, antipruritic
BSO Padat :
Pulvis = powder
Lesi akut atau sub akut
- menyerap kelembaban
- mengurangi friksi antara 2 lipatan kulit
Sebagai bahan pembawa obat
- anti bakteri
- anti fungi
Bentuk sediaan Khusus

SISTEM TRANSDERMAL
Obat diberikan melalui kulit  sistemik
tak dirusak asam lambung/ 1 st pass effect
efek tx mirip infus-iv karena cepat
dapat dikontrol dan bahaya pemberian infus-iv
dapat dihindari
Kulit mudah dicapai, permukaan luas, elastis, mudah
regenerasi, vaskularisasi cukup
Cara pakai patch
- Dipasang pada kulit bersih
- Patch lama dibuang, patch baru dipasang dikulit
- Kulit basah dapat mengubah permeabilitasnya
sehingga absorpsi berbeda

.
Terima kasih
test
kerjakan pada selembar kertas jawablah dengan
resep lengkap seandainya saudara sebagai dokter

• Px : Ana, 2,5 th bb= 14 kg


• Dx : Bronkitis
• Tx : Amoxylline 40 mg/kg bb / hari
• Diphenhidramin HCl 5 mg/kg bb/hari
• Glyceril guaiacolat 50 mg / kali
• Paracetamol 10 mg/ kg bb / kali
• BSO : Cair sehari tiga kali satu sendok makan selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai