Anda di halaman 1dari 14

HUKUM NEWTON

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNSIKA


Anggota Kelompok :
Nama NPM
Kintan Utami 1510631140077
Laraswati 1510631140079
Lutpi Kamaludin 1510631140082
Mitha Dewi 1510631140088
Mutiara 1510631140104
Materi :
Hukum Newton I,II dan III

Gaya Konstan

Gaya yang Bergantung Posisi: Energi


Potensial dan Kinetik

Kecepatan Bergantung pada Gaya

Kecepatan yang Bergantung pada Gaya


Terminal (Terminal Velocity)
Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan
benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan. “

 Rumus Hukum I Newton : ΣF = 0

 Keterangan :
ΣF = Gaya Total

https://www.youtube.com/watch?v=XVtMzqZhC9M
Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu
benda berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan
gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut.”

 Rumus Hukum II Newton : F = m. a

 Keterangan :
F = Gaya (Newton)
a = Percepatan benda
m = massa benda
Hukum III Newton
Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
 Rumus Hukum II Newton = F aksi = - F reaksi
w = m. g ---> rumus gaya berat
 Keterangan :
F aksi = Gaya mula-mula
F reaksi = Gaya yang timbul karena F aksi
w = Gaya berat yang terpengaruh gravitasi
m = massa benda
g = gravitasi bumi
Gaya yang Bergantung pada Posisi

𝐹 = 𝐹(𝑥)
Contoh gaya bergantung posisi adalah gaya gravitasi, gaya Coulomb, dan gaya
pada pegas. Persamaan diferensial yang menggambarkan gerak lurus dari sebuah benda
di bawah pengaruh gaya bergantung pada posisi adalah

𝑑2 𝑥
𝑚 = 𝐹(𝑥)
𝑑𝑡 2

𝑑𝑣
𝑚𝑣 = 𝐹(𝑥)
𝑑𝑥

𝑑 1
𝑚𝑣 2 = 𝐹(𝑥)
𝑑𝑥 2
Karena Energi kinetik partikel adalah 𝐾 = 12 𝑚𝑣 2

𝑑𝐾
= 𝐹(𝑥)
𝑑𝑥
𝑥
𝐾 − 𝐾0 = න 𝐹 𝑥 𝑑𝑥
𝑥0
𝑥
1 1
𝑚𝑣 2 − 𝑚𝑣0 ² = න 𝐹 𝑥 𝑑𝑥
2 2 𝑥0

Teorema Kerja – Energi Kinetik


Gaya yang Bergantung Posisi: Energi
Potensial dan Kinetik
 Jika gaya tidak gayut terhadap kecepatan atau waktu, maka persamaan gerak
rectilinier adalah
𝐹(𝑥) = 𝑚𝑥ሷ
 Jika diselesaikan dengan aturan rantai, maka menjadi:
𝑑 𝑥ሶ 𝑑𝑥 𝑑 𝑥ሶ 𝑑𝑣
𝑥ሷ = = =𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑥
 sehingga
𝑑𝑣 𝑚 𝑑(𝑣 2 ) 𝑑𝑇
𝐹 𝑥 = 𝑚𝑣 = =
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 𝑑𝑣
1
 Dimana nilai T = 𝑚𝑣 2 dinamakan energi kinetik partikel, yang dapat
2
dinyatakan dalam bentuk integral
1
න 𝐹 𝑥 𝑑𝑥 = න 𝑑𝑇 = 𝑚𝑥ሶ 2 + 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡
2
 dimana ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝐹 ׬‬adalah usaha yang dilakukan partikel karena gaya F. Jadi
kerja sama dengan perubahan energi kinetik partikel. Jika didefinisikan fungsi V
( x) yaitu
𝑑𝑉
− = 𝐹(𝑥)
𝑑𝑥
 dimana V(x) adalah energi potensial, maka kerja yang dilakukan partikel
𝑑𝑉
න 𝐹 𝑥 𝑑𝑥 = − න 𝑑𝑥 = −𝑉 𝑥 + 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡
𝑑𝑥
 Jadi dapat ditulis
1
𝑇 + 𝑉 = 𝑚𝑣 2 + 𝑉 𝑥 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡 = 𝐸
2
 Gerak partikel dapat peroleh dengan menyelesaikan persamaan diatas.
𝑑𝑥 2
𝑣= = ± 𝐸 − 𝑉(𝑥)
𝑑𝑡 𝑚
Ditulis dalam bentuk integral
±𝑑𝑥

2
𝐸 − 𝑉(𝑥)
𝑚
Kecepatan Bergantung pada Gaya
 Sering terjadi bahwa gaya yang bekerja pada sebuah partikel
merupakan fungsi dari kecepatan partikel.
 Jika tidak ada kekuatan lain yang bertindak , persamaan diferensial
gerak dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑑𝑣
𝐹 𝑣 =𝑚
𝑑𝑡

 Integrasi yang pertama menghasilkan t sebagai fungsi v


𝑚 𝑑𝑣
𝑡= න = 𝑡(𝑣)
𝐹 (𝑣)

 Dari persamaan diatas maka v dinyatakan 𝑣 = 𝑣(𝑡)


 Maka integrasi kedua menunjukan posisi x sebagai fungsi t
𝑥 = න 𝑣 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑥(𝑡)
Terminal Velocity
𝑑𝑣
−𝑚𝑔 − 𝑐𝑣 = 𝑚
𝑑𝑡
Jika g konstan, lalu ada persamaan kecepatan bergantung pada posisi lalu kita dapat tulis
𝑣
𝑚 𝑑𝑣 𝑚 𝑑𝑣
𝑡=න =න
𝐹(𝑣) 𝑣0 −𝑚𝑔 − 𝑐𝑣

𝑚𝑔 𝑚𝑔 −
𝑐𝑡
𝑣= − + + 𝑣0 𝑒 𝑚
𝑐 𝑐

𝑡
𝑚𝑔 𝑚2 𝑔 𝑚𝑣0 𝑐𝑡
−𝑚
𝑥 − 𝑥0 = න 𝑣 𝑡 𝑑𝑡 = − 𝑡+ + 1−𝑒
0 𝑐 𝑐2 𝑐

𝑣 = −𝑣𝑡 + 𝑣𝑡 + 𝑣0 𝑒 −𝑡/𝑟

𝑑𝑣 2
−𝑚𝑔 ± 𝑐𝑣 = 𝑚
𝑑𝑡
𝑚 𝑑𝑣 −1
𝑣
𝑡= න = −𝑟 tan + 𝑡0 (𝑟𝑖𝑠𝑖𝑛𝑔)
−𝑚𝑔 − 𝑐𝑣 2 𝑣𝑡
𝑚 𝑑𝑣 −1
𝑣
𝑡= න = −𝑟 tan + 𝑡0ƴ (𝑓𝑎𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔)
−𝑚𝑔 + 𝑐𝑣 2 𝑣𝑡
Dimana
𝑚
= 𝑟 (𝑡ℎ𝑒 𝑐ℎ𝑎𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑡𝑖𝑐 𝑡𝑖𝑚𝑒)
𝑐𝑔
Dan
𝑚𝑔
= 𝑣𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑠𝑝𝑒𝑒𝑑
𝑐
Pemecahan untuk 𝑣
𝑡0 − 𝑡
𝑣 = 𝑣𝑡 tan 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑛𝑔
𝜏
𝑡 − 𝑡0ƴ
𝑣 = 𝑣𝑡 tanh 𝑓𝑎𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔
𝜏
If the body is released from rest at time 𝑡 = 0, then 𝑡0ƴ = 0. We have
then, from the definition of the hyperbolic tangent.

Anda mungkin juga menyukai