Anda di halaman 1dari 15

Agen Aktif Permukaan

Dalam Kosmetik
Disusun oleh : -Eka Diah Utari
-Desdahnia
-Wanda
Pendahuluan
• Secara garis besar dapat dikatakan bahwa jarang sekali ada sediaan
kosmetik yang tidak mengandung surfaktan sebagai salah satu konsistituen
penting. Saat ini telah dihasilkan sejumlah surfaktan. Hanya saja publikasi
dari industri penghasil surfaktan dapat menyesatkan industri/konsumen
karena banyak manufakturer yang menghasilkan surfaktan dengan
penggunaan yang sama (misal agen pembasah),sehingga menyulitkan
pengguna untuk memutuskan produk mana yang paling sesuai untuk tujuan
penggunaan tertentu. Sebaliknya, beberapa material direkomendasikan
untuk berbagai tujuan berbeda (misal sebagai agen pembasah,pencuci,atau
agen pengemulsi).
Klasifikasi Surfaktan
• Merupakan molekul amfifatik, yaitu molekul yang mempunyai dua bagian
berbeda,satu bagian hidrofobik (bahasa Yunani – Benci Air) yang biasanya
direpresentasikan melalui suatu rantai hidrokarbon yang mengandung 8
sampai 18 atom karbon, dan suatu bagian hidrofilik direpresentasikan
melalui gugus polar,misalnya gugus karboksilat,sulfat,atau sulfonat. Sifat
rangkap dari molekul ini memungkinkan molekul mengabsorpsi pada
antarmuka, baik udara maupun air, atau antarmuka minyak/air, dan hal ini
merupakan perilaku karakteristik dari surfaktan.
Surfaktan Anionik
Kemampuanya dalam membentuk muatan negatif permukaan dalam larutan air.
A. Gugus anionik dihubungkan langsung pada bagian hidrofobik dari
molekul :
• Sabun asam lemak
• Alkil sulfat
• Sulfonat
• Alkil benzena sulfonat
• A- Sulfonil asam lemak
B. Gugusan Anionik dihubungkan langsung melalui ikatan ester
• Monogliserida sulfat
• Dialkil sulfosuksinat
• Polietilenglikol ester sulfat
• Isetionat
C. Gugusan anionik dihubungkan melalui ikatan eter
• Alkil eter sulfat
• Fenol eter sulfat
D. Gugusan anionik dihubungkan melalui ikatan amida
• Alkanolamid sulfat
• Taurin
• Metil sarkosin
E. Gugus ionik dihubungkan melalui ikatan amida
• Imidazol sulfat
Surfaktan Kationik
Surfaktan ini dikarakterisasi melalui kemampuannya membentuk
muatan positif permukaan ion aktif dalam larutan air.
A. Garam amonium kuarterner sederhana dimana nitrogen
terikat langsung pada gugus hidrofobik.
• Garam alkil trimetil amonium
• Garam dialkil dimetil amonium
• Garam alkil dimetil benzil amonium
• Garam etoksilat alkil dimetil amonium
B. Gugus kationik terpisah dari gugus hidrofonik
• Quaternized amides of ethylenediamine
• Quaternized amides polyethyleneimine
• Garam alkil imidazolium
C. Gugus kationik berlokasi dalam cincin heterosiklik
• Garam alkil piridinium
• Garam alkil morfolinium
D. Surfaktan kationik nonnitrogen
• Garam sulfonium
• Garam fosfonium
E. Surfaktan dikatonik
• Quaternized diamine salts
Surfaktan nonoik
Penggunaan utama dari surfaktan nonionik adalah sebgai agen pengemulsi untuk sediaan
krem,pasta,dan losion,dan penggunaan utamanya adalah untuk formulasi krem.
A. Alkanolamida
• Asam lemak alkanolamida
• Asam lemak dialkanolamida
B. Derovat polietilen glikol
• Alkil poliglikol eter
• Alkil aril poliglikol eter
• Tioter
• Poliglikol ester
C. Derivat polietilen imin
• Alkin polietilenimin
• Polietilenimin amida
Surfaktan amfolitik
Kemampuan ion aktif permukaanya yang dapat memiliki,baik
muatan positif atau negatif.
A. Asam alkilamino
• Alkil B-aminopropionat
• Betain
B. Asam asilamino
• Acil B-aminopropionat
• Asilpeptida
C. Alkil imidazolin
Klasifikasi Sistem HLB (Hidrophilic
Lipophilic Balance)
• Formulanya adalah sebagai berikut:
Dimana :
SV = bilangan penyabunan dari pengemulsi
AV = bilangan asam dari asam lemak
Untuk ester dimana tidak mungkin menentukan bilangan penyabunan secara
teliti,seperti ester asam rosin dan ester lanolin,ekuasi yang diaplikasikan adalah
E= kandungan oksi etilen dalam persen berat,p= kandungan alkhol polihidrik
dalam persen.ekuasi kedua dapat lebih disederhanakan untuk bahan yang
konstituen
Pemilihan dan penggunaan surfaktan
A. Surfaktan anionik
Surfaktan ini biasanya segera melarut dalam air dan menunjukan sifat
membentuk busa (foam) dan deterjensi yang baik.sifat sifat nya secara
ekstensif , dan baik digunakan dalam produk,seperti sampo,produk untuk
pengeritingan secara permanen,sediaan mandi,sabun rias,sediaan cukur,dan
pasta gigi.
B. Surfaktan kationik
Pembentukan busa dan pembersihan dibandingkan dengan surfaktan anionik.
Sifat permukaan dari substrat meningkatkan efek kelembutan pada rambut,
juga menunjukan sifat germisida dan digunakan dalam sediaan antiketombe
C. Surfaktan nonionik
Agen pengemulsi produk seperti krem dan losion.digunakan untuk solubilisasi
zat warna,parfume,dan lemak.
Secara umum sifat-sifat surfaktan meliputi dan mempengaruhi:
• Tegangan permukaan
• Tegangan antarmuka
• Pembasahan
• Pendispersian,dan deterjensi
• Cara aman untuk memformulasikan suatu produk jadi
yang mengandung surfaktan dan evaluasi keamanannya
adalah melalui pengujian toksikologi dan keamanan pada
hewan dan pengujian akhir pada manusia

Anda mungkin juga menyukai