Orasi Ilmiah Indonesia Pembiayaan Kesehatan SDG
Orasi Ilmiah Indonesia Pembiayaan Kesehatan SDG
BELANJA
LEBIH BANYAK
LEBIH TEPAT
LEBIH BAIK
PANDU HARIMURTI
DIES NATALIS FAK. KESEHATAN
MASYARAKAT – UNIVERSITAS SRIWIJAYA
22 NOVEMBER 2016
Susunan presentasi
Latar Belakang
Kependudukan dan Status Kesehatan
Konteks Fiskal Makro
Capaian Kesehatan Penduduk
Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan Keseluruhan
Anggaran
Asuransi Kesehatan Sosial
Out-of-Pocket (OOP)
Pembiayaan Eksternal
ANGKA KEMATIAN BAYI BERDASARKAN PROVINSI ANGKA KEMATIAN BAYI BERDASARKAN KUINTIL PENGHASILAN
KONTEKS
MAKROFISKAL
Indonesia telah membuat kemajuan signifikan …
BERPENGHASILAN MENENGAH
BAWAH DENGAN GNI PER KAPITA:
TREN PDB PER KAPITA DAN KEMISKINAN DI INDONESIA, 1995-2015
US$3.238 (2015)
DENGAN PROSPEK EKONOMI
MAKRO, INDONESIA DIPREDIKSI
AKAN MENCAPAI STATUS
BERPENGHASILAN MENENGAH
ATAS DALAM DUA TAHUN
MENDATANG
BELANJA
KATEGORI Rp triliun Persen dari total Rp triliun Persen dari total
TERDESENTRALISASI:
PEMBIAYAAN (%) (%)
KETIMPANGAN
DAERAH Kab/kota Provinsi
ANTARA
PENGUMPULAN DAU 284 54% 31 15%
PENDAPATAN DAN DAK 30 6% 2 1%
BELANJA
DBH 68 13% 32 15%
Pendapatan asli
58 11% 102 49%
~40% belanja di daerah
tingkat daerah Lain-lain 88 17% 40 19%
(Kabupaten/Kota) Total 527 100% 206 100%
Sektor kesehatan mendapatkan perhatian lebih besar
seiring dengan meningkatnya nilai belanja
pemerintah di tingkat pusat …
BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT FUNGSI, 2013-2015
3.Perlindungan Pembiayaan
(“depth”).
14
Kinerja Indonesia Beragam
Kerangka pemantauan UHC WHO-WB untuk Indikator Preventif
UHC
Persalinan
Bebas
Keluarga dengan
Negara ANC DPT3 penggunaan Air Bersih Sanitasi
berencana bantuan tenaga
tembakau
terlatih
Brasil 80% 96% 99% 93% 83% 98% 81%
Kamboja 51% 89% 71% 97% 76% 71% 37%
Cina 85% 95% 100% 99% 75% 92% 65%
India 55% 75% 67% 83% 87% 93% 36%
Indonesia 62% 96% 83% 78% 62% 85% 59%
Lao PDR 50% 53% 40% 88% 65% 72% 65%
Malaysia 49% 97% 99% 97% 77% 100% 96%
Filipina 49% 95% 73% 79% 73% 92% 74%
Rusia 68% 100% 100% 97% 59% 97% 70%
Afrika Selatan 60% 97% 94% 70% 80% 95% 74%
Sri Lanka 68% 99% 99% 99% 85% 94% 92%
Thailand 79% 98% 100% 99% 78% 96% 93%
Vietnam 78% 96% 94% 95% 76% 95% 75%
Asia Timur & Pasifik 48% 90% 83% 86% 71% 87% 67%
Penghasilan menengah bawah 46% 86% 74% 86% 78% 83% 59%
Indikator Pengobatan dan Perlindungan Keuangan
UHC
Persentase
Tidak terdesak
prabayar/ OOP<
maupun semakin
Negara ARV TB Negara penghimpunan konsumsi
terdesak dalam
dana dari total 25%
kemiskinan
belanja kesehatan
Brasil 46% 59% Brasil 70% 97% 97%
Kamboja 71% 59% Kamboja 40% 97% 83%
Cina 52% 85% Cina 66% 87% 90%
India 36% 50% India 42% 99% 72%
Indonesia 8% 28% Indonesia 54% 99% 82%
Lao PDR 30% 28% Lao PDR 60% 100% 93%
Malaysia Malaysia 64% 100% 99%
21% 62%
Filipina 43% 100% 78%
Filipina 24% 73%
Rusia 52% 100% 100%
Rusia 29% 56% Afrika Selatan 93% 100% 93%
Afrika Selatan 45% 53% Sri Lanka 53% 100% 99%
Sri Lanka 19% 59% Thailand 89% 100% 100%
Thailand 61% 45% Vietnam 51% 95% 75%
Vietnam 37% 68% Asia Timur & Pasifik 76% 98% 87%
Asia Timu & Pasifik 38% 60% Penghasilan menengah 60% 97% 84%
Penghasilan menengah bawah 29% 56% bawah
UHC adalah salah satu Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDG)
SDG 3.8:
“Mewujudkan jaminan kesehatan semesta, yang meliputi
perlindungan terhadap risiko keuangan, akses ke layanan
kesehatan dasar yang berkualitas dan akses ke obat dan vaksin
esensial yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi
semua orang”.
PEMBERIAN
PELAYANAN
Pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap
Pemanfaatan layanan rawat jalan dan inap meningkat,
khususnya oleh kelompok 40% termiskin, dan di sarana
kesehatan swasta (RS) Variasi tingkat pemanfaatan berdasarkan geografis masih tinggi
Kesiapan Faskes untuk Memberikan Layanan Kesehatan
2007 Rural
Training 2014 Training
Urban
BP apparatus BP apparatus
Stethoscope Stethoscope
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Percentage (%) Percentage (%)
Source: IFLS 2007 & 2014 Source: IFLS 2014
Hanya 70% Puskesmas melaporkan memiliki kemampuan uji gula darah, dan hanya sekitar 65% melaporkan memiliki obat
kontrol dula darah seperti metformin (“implicit rationing” – penjatahan tersembunyi).
PEMBIAYAAN KESEHATAN
21
Komposisi belanja kesehatan – perbandingan global
Persentase
Total belanja kesehatan Persentase Persentase Persentase Persentase
asuransi
per kapita dari PDB publik OOP eksernal
kesehatan sosial
Brasil US$ 947 8.3% 46.0% 0.0% 25.5% 0.0%
Kamboja US $61 5.7% 22.0% 0.0% 74.2% 16.3%
Cina US$ 420 5.5% 55.8% 37.7% 32.0% 0.0%
India US $75 4.7% 30.0% 1.7% 62.4% 1.0%
Indonesia US$ 126 3.6% 41.4% 13 % 45.3% 0.8%
Lao PDR US$ 33 1.9% 50.5% 1.6% 39.0% 31.8%
Malaysia US$ 456 4.2% 55.2% 0.6% 35.3% 0.0%
Filipina US$ 135 4.7% 34.3% 14.0% 53.7% 1.4%
Rusia US$ 893 7.1% 52.2% 27.7% 45.8% 0.0%
Afrika Selatan US$ 570 8.8% 48.2% 1.2% 6.5% 1.8%
Sri Lanka US$ 127 3.5% 56.1% 0.0% 42.1% 1.3%
Thailand US$ 360 6.5% 86.0% 5.1% 7.9% 0.0%
Vietnam US$ 142 7.1% 54.1% 24.1% 36.8% 2.7%
Asia Timur & Pasifik US$ 217 4.9% 49.9% 12.1% 40.5% 6.6%
Penghasilan menengah
US$ 106 4.2% 44.4% 8.6% 46.5% 6.5%
bawah
Pembiayaan kesehatan terendah di dunia, dibandingkan dengan tingkat
pendapatan seperti Indonesia dan bila dibandingkan dengan negara-
negara setingkat di kawasan regional
Total belanja kesehatan (THE) per kapita adalah Belanja kesehatan memang terus meningkat tetapi
US$126 pada tahun 2014 atau 3,6% dari PDB – (LMIC jumlahnya masih yang terendah….
5,9%, sedangkan EAP 6,6%)
TOTAL BELANJA PUBLIK UNTUK KESEHATAN TOTAL BELANJA PUBLIK UNTUK KESEHATAN
SEBAGAI PERSENTASE DARI PDB VS SEBAGAI PERSENTASE DARI PDB DI
PENGHASILAN, 2014 INDONESIA, 1995-2014
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
Penjatahan Tersembunyi
(Implicit Rationing)
Sekitar separuh penduduk masih belum Belanja kesehatan OOP tahunan mencapai
mempunyai perlindungan asuransi kesehatan 2,1% dari total belanja konsumsi rumah
sosial; Sekitar 43% dari seluruh belanja OOP tangga di mana yang terkaya mempunyai
dilaporkan berasal dari rumah tangga. persentase lebih besar.
Meskipun belanja OOP untuk kesehatan umumnya Sebagian besar efek pemiskinan dari belanja kesehatan
bersifat regresif, hal ini tidak terjadi di Indonesia terjadi tepat di atas garis kemiskinan pada kelompok hampir
miskin.
Belanja tunai (OOP) masih menjadi persentase terbesar dari Total Belanja Kesehatan
(THE), yaitu sekitar 45% pada tahun 2014; sebagian disebabkan oleh jumlah penduduk
yang besar dan masih belum tercakup. Kerentanan untuk jatuh miskin akibat guncangan
kesehatan masih tinggi.
Belanja pemerintah mencapai sekitar sepertiga dari THE; lebih dari 60% belanja terjadi
di tingkat daerah dengan transfer antar-pemerintah yang kompleks.
JKN adalah salah satu skema asuransi kesehatan sosial terbesar di dunia (60% penduduk
Indonesia) meskipun JKN hanya bertanggung jawab atas sebagian kecil dari THE.
Kendala yang masih dihadapi adalah salah sasaran dan mencakup pekerja bukan
penerima upah yang tidak miskin.
Indonesia membelanjakan dua-per-tiga THE untuk layanan kuratif; lebih dari 65%
belanja JKN digunakan untuk rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit.
Pembiayaan eksternal untuk kesehatan masih rendah (1% dari THE), namun pembiayaan
eksternal tetap memainkan peranan penting dalam beberapa program kesehatan
utama.
PERTIMBANGAN
KEBIJAKAN
Untuk membuat kemajuan yang besar dalam cakupan layanan dan perlindungan keuangan dalam rangka mewujudkan UHC dan
mencapai target SDG pada tahun 2019, Indonesia harus belanja lebih banyak, belanja lebih tepat dan belanja lebih baik.
contact : pharimurti@worldbank.org