Gelombang :
• Gelombang Angin Sangat penting Dalam
Dibangkitkan Oleh Angin perencanaan Bangunan
Pantai dan Pelabuhan
• Gelombang Pasang Surut
Dibangkitkan Oleh Gaya Tarik Matahari dan Bulan
• Gelombang Tsunami
Dibangkitkan oleh Gempa/letusan Gunung berapi di laut
• Gelombang Akibat gerakan kapal
9 February 2018 1
Definisi Gelombang Klasifikasi Gelombang
d/L (2d)/L tanh (2d/L)
L C 0.5 ~1 DW
d
Persamaan :
= H/2 cos [ 2x/L - 2t/T]
9 February 2018 3
Refraksi Gelombang
Adalah proses mejalarnya suatu gelombang dari laut dalam menuju
laut dangkal, dimana gelombang tersebut akan dipengaruhi oleh
adanya perubahan kedalaman laut, sehingga akan membelok dan
berusaha sejajar dengan garis kontour dasar laut
Persamaan
L1 = C1T
sin 2 = (C2/C1) sin 1
Puncak Gelombang
d1 1 Kr = (b0/b1) = (cos 0/cos 1)
d2 2
2 Ks = (nL/nL)
L2 = C2T
H = Ks Kr H0
d 1 > d2
C1 > C2 n = 0.5 [1+(4d/L / sinh 4d/L)] C
L1 > L2
Ortogonal Gelombang
Contoh Soal
Suatu deret gelombang merambat dari lau dalam menuju pantai yang mempunyai kontur
dasar laut lurus dan sejajar dalam arah barat dan timur. Di laut dalam tinggi gelombang
adalah 2 m dengan periode 8 detik dan arah gelombang adalah dari barat laut sebesar 450.
Tentukan tinggi dan sudut datang gelombang pada kedalaman 3 m.
Penyelesaian
L0 = 1.56 T2 = 1,56 X 82 = 99,84 m, d/L0 = 3/99.84 = 0.03 C0 = L0/T = 12,48 m/det
dengan menggunakan tabel didapat, d/L = 0.07135 L = 3 / 0.07135 = 42.05 m,
C = L/T = 5,26 m/det
Arah sudut datang gelombang di kedalaman 3 m, sin = (C/C0) sin
0 = (5,26/12,48) sin 450 = 17,340
9 February 2018 5
Gelombang Pecah
Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai, akan mengalami
perubahan bentuk yang disebabkan oleh adanya pengaruh perubahan kedalaman
laut, dan pada lokasi tertentu gelombang tersebut akan pecah. Hal ini disebabkan
oleh adanya pengaruh dari perbandingan antara tinggi dan panjang gelombang.
Untuk mendapatkan nilai dari tinggi dan lokasi kedalaman gelombang pecah, akan
digunakan beberapa tabel, Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Hitung tinggi gelombang ekivalen H’0 = Kr H0 ; selanjutnya tentukan harga dari H’0/gT2 dan
kemiringan dasar laut, kemudian untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang pecah
digunakan tabel. Dari tabel akan didapat nilai dari (Hb/H’0) sehingga Hb dapat ditentukan.
Untuk mendapatkan lokasi kedalaman gelombang pecah, harus dicari dulu harga dari
Hb/gT2 ; kemudian dengan menggunakan tabel didapat nilai dari (db/Hb) dan db dapat
ditentukan
Contoh Soal
Gelombang merambat dari laut dalam menuju pantai dengan kemiringan dasar laut 1 : 20. Di
laut dalam tinggi gelombang 2 m dan periodenya 10 detik. Diketahui nilai Koefisien refraksi
(Kr) adalah 1,05 pada titik gelombang pecah terjadi, Hitung tinggi dan kedalaman gelombang
pecah.
Penyelesaian
Tinggi gelombang laut dalam ekivalen, H’0 = Kr H0 = 1,05 x 2 = 2,1 m
H’0/gT2 = 2,1/(9,81 x 102) = 0,00214 ; dengan menggunakan tabel dimana m = 1 : 20 = 0.05
didapat nilai, (Hb/H’0) = 1,5 ; sehingga Hb = 1,5 x 2,1 = 3,15 m
Kedalaman gelombang pecah dihitung dengan cara berikut,
Hb/gT2 = 3,51/(9,81 x 102) = 0,00321 ; dengan menggunakan tabel berdasarkan nilai m =
0,05 ; maka didapat nilai (db/Hb) = 0,96 ; sehingga db = 0,96 x 3,15 = 3,02 m
Run Up Gelombang
Adalah suatu proses kejadian dimana pada waktu gelombang datang mengenai suatu struktur
bangunan pantai, permukaan air akan naik (Run Up) pada permukaan bangunan tersebut.
Karena banyaknya variabel yang berpengaruh, maka besarnya Run Up sangat sulit dtentukan
secara analitis, sehingga dalam penentuannya digunakan fungsi bilangan Irribaren, tipe
material dan kemiringan bangunan pantai tersebut.
Ir = bilangan Irribaren
= sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
H = tinggi gelombang di loasi bangunan
L0 = panjang gelombang di laut dalam
Dari hasil hitungan Irribaren dan jenis material lapis lindung pemecah gelombang, akan
digunakan tabel, kemudian perbandingan antara Run Up dan tinggi gelombang rencana
(Ru/H) dapat ditentukan.
Untuk menentukan elevasi pemecah gelombang digunakan rumus sebagai berikut :
Elevasi pemecah gelombang = HWL + Ru + tinggi jagaan
9 February 2018 8
Pekerjaan Rumah
1. Gelombang merambat menuju pantai membentuk sudut (0) 450, dengan amplitudo
5,25+x ft. Perairan pantai mempunyai kontur sejajar arah Barat dan Timur dengan
kelandaian 1 : 50, dari data pasang surut diketahui HWL sebesar 7,572 ft dan LWL
sebesar 1,75 ft (lihat gambar sketsa).
tentukan periode dan tinggi gelombang tersebut dikedalaman 8 m, jika diketahui ,
L/L0 = 0,5 2
tentukan elevasi dan tinggi pemecah gelombang di kedalaman 8 m, bila bahan
penyusunnya adalah batu pecah dimana kemiringan sisi pemecah gelombang 1 : 2,
Apabila di perairan pantai tersebut akan di buat pelabuhan (lihat gambar sketsa),
tentukan lebar mulut pelabuhan jika diketahui B = 328,084+x ft ; D = 164,042 ft ;
Tinggi gelombang di titik P (di kolam pelabuhan) 1,64 ft.
9 February 2018 9
METODOLOGI
STUDI PERSIAPAN
LITERATUR
TEKNIK SURVEI
Laporan Pendahuluan
ANALISIS
ABRASI PANTAI
DISKUSI DAN
PEMBAHASAN
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Laporan Akhir
DISKRIPSI LOKASI STUDI
(KERANDANGAN)
• Erosi pantai yang tidak terlindungi, ancaman
gelombang badai, sedimentasi pantai, dan
tergenangnya dataran rendah akibat kenaikan muka air
laut.
• Belum jelasnya aturan mengenai batas sempadan
pantai, sehingga masih ada pembangunan hotel atau
lapak tempat berjualan yang berada di sempadan pantai.
• Tinjauan dari segi soial budaya antara lain adalah :
aktifitas pariwisata, aktifitas nelayan dan, tempat
rekreasi yang belum diatur secara baik benar sehingga
pantai Kerandangan terlihat kotor dan tidak teratur.
ANALISIS GELOMBANG
Mawar Gelombang Rata-rata
U
30%
25%
20%
15%
10%
5%
B T
0.0-
o.4
0.4-
0.8
0.8-
1.2
1.2-
1.6
1.6-
2.0 SCHAPTER 2 S
ANALISIS PASANG SURUT
HAT 1,03
MHWS 0,43
DT = MSL
0,00
MLWS 0,43
LAT 0,93
ZO 1,10
ANALISA ANGIN
U
30%
25%
20%
15%
10%
5%
B T
S
0-5 6-10 11-15 16-20 >20
(knot) (knot) (knot) (knot) (knot) Mawar Angin Rata-rata
ALTERNATIF BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
5 s/d 10 m
geotextile W 100 kg
W 1 kg
W 100 kg Tanah Asli
W 20 kg
DINDING PENAHAN ABRASI
ALTERNATIF II
Elevasi = +5 s/d +7 m Beton atau batu bronjong
Dari MSL + 0.00 (sesuai berat dari hasil hitungan)
3 s/d 4 m
1.00 m
0.50 m 5 s/d 10 m
DINDING PENAHAN ABRASI
ALTERNATIF III
Elevasi = +5 s/d +7 m 6 s/d 8 m
Dari MSL + 0.00
1.00 m
5 s/d 10 m
0.5 m
W = 20 kg
W = 100 kg geotextile W = 1 kg