Anda di halaman 1dari 44

1.

Sekelompok masyarakat kecil yang saling


bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
2. Sekelompok orang yang bekerjasama dan
saling bergantung untuk mencapai beberapa
tujuan.
1. Teori Klasik, pembagian kerja, hasil
maksimal dan biaya yang efisien
2. Teori Hubungan manusia, manusia
adalah inti dari organisasi, maka perlu
dibina masalah hubungan antar manusia
3. Teori sistem sosial, organisasi sebagai
bagian dari sistem sosial, dan memiliki
hubungan dengan lingkungan sosialnya.
1. Pembagian tugas dan tanggung-jawab
2. Pusat kekuasaan
3. Substitusi sumberdaya manusia
4. Ketergantungan antar anggota organisasi
5. Interaksi yang berulang –ulang
6. Koordinasi antar komponen
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) /
Pemerintah, perusahaan yang sebagian atau
seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah.
2. Organisasi bisnis, mencari keuntungan
ekonomi.
3. Koperasi, organisasi ekonomi rakyat yg bersifat
sosial.
4. Organisasi nir laba, tidak berorientasi pada
keuntungan
Brent D. Ruben (2002): “proses individu dalam
hubungannya dalam kelompok, dalam organisasi
dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan
dan menggunakan informasi untuk
mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.”
Komunikasi prasyarat kehidupan Manusia
1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka
untuk berkomunikasi – menulis, membaca,
berbicara, mendengar
2. Komunikasi yang buruk merupakan sumber
konflik antar personal
3. Sebuah ide betapapun hebatnya tidak berguna
hingga dapat disampaikan dan dipahami orang
lain
Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman Makna
1. Kasih sayang, pertimbangan apakah
disukai/dicintai oleh orang lain
2. Diikutsertakan, kebutuhan merasa berarti
dan diperhitungkan
3. Kontrol, merupakan kebutuhan yang timbul
karena rasa tanggungjawab
1. Oppinion leader: pemimpin formal dalam organisasi
yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi
2. Gate keepers: individu yang mengontrol arus
informasi di antara anggota organisasi
3. Cosmopolite: individu yang menghubungkan
organisasi dengan lingkungan
4. Bridge: anggota kelompok, atau organisasi yang
menghubungkan organisasi dengan organisasi lain
5. Liaison: mirip seperti bridge, tetapi individu ini tidak
terikat dalam organisasi
6. Isolate: anggota organisasi yang memiliki kontak
minimal dengan anggota lain di dalam organisasi.
1. Informatif
2. Regulatif
3. Persuasif
4. Integratif
1. Organisasi sbg suatu sistem pemrosesan
informasi (information processing system).
2. Seluruh anggota dalam organisasi berharap
mendapat informasi yg lebih banyak, lebih baik,
dan tepat waktu
3. Dengan informasi yg didapat memungkinkan
setiap anggota organisasi dpt melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti.
1. Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg
berlaku dalam suatu organisasi
2. Atasan atau orang-orang dlm jajaran struktural
memiliki kewenangan untuk mengendalikan
semua informasi yg disampaikan
1. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasan
dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yg diharapkan.
2. Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah
1. Setiap organisasi berusaha menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
2. Pelaksanaan komunikasi ini dapat
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg
lebih besar dlm diri karyawan terhadap
organisasinya.
Gaya komunikasi: seperangkat perilaku antar
pribadi yang terspesialisasi, yang digunakan dlm
suatu situasi tertentu untuk mendapat respon atau
tanggapan tertentu dlm situasi yang tertentu pula.
1. Pengendalian
2. Kesamaan
3. Penataan
4. Dinamis
5. Pelepasan
6. Penarikan
1. Bersifat mengendalikan, ditandai dengan
adanya satu kehendak untuk membatasi,
memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan
tanggapan orang lain.
2. Lebih memusatkan perhatian pada pengiriman
pesan, tidak ada/tidak mengharapkan umpan
balik
1. Aspek penting gaya komunikasi ini adalah
adanya landasan kesamaan, dan two way
traffic of communication
2. Komunikasi dilakukan secara terbuka,
mengungkapkan gagasan secara rileks, santai
dan informal.
3. Memudahkan tindak komunikasi dalam
organisasi, efektif dalam memelihara empati &
kerjasama.
Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis
maupun lisan guna memantapkan perintah yg harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan serta
struktur organisasi.
Gaya komunikasi dinamis memiliki kecenderungan
agresif, karena pengirim pesan memahami bahwa
lingkungan pekerjaannya berorientasi pada
tindakan (action oriented)
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan
kesediaan untuk menerima saran, pendapat atau
gagasan orang lain, daripada keinginan untuk
memberi perintah.
Gaya ini tidak layak dipakai dalam komunikasi
organisasi, karena mengakibatkan melemahnya
komunikasi.
Contoh: seseorang mengatakan : “Saya tidak ingin
dilibatkan dalam persoalan ini !”. Pernyataan ini
bermakna bahwa seseorang mencoba
melepaskan diri dari tanggung jawab, tapi juga
mengindikasikan suatu keinginan untuk
menghindari berkomunikasi dengan orang lain.
1. Komunikasi dari atas ke bawah (top- down/
downword) Umumnya terkait dengan tanggung jawab
dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi.
Contoh: Instruksi, Arahan kerja,Informasi kebijakan dan
prosedur kerja
2. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up/upward).
Partisipasi bawahan dlm proses pengambilan
keputusan akan sangat membantu pencapaian tujuan
organisasi. Contoh : Feedback, Kuesioner
3. Komunikasi horizontal antara bagian-bagian yg
memiliki posisi sejajar /sederajat dalam suatu
organisasi. Contoh : Antar Individu yang setara.
4. Komunikasi diagonal antara dua tingkat (level)
organisasi yang berbeda. Contoh: Koordinasi.
Jenis Informasi yang sesuai untuk disampaikan:
1. Bagaimana melakukan pekerjaan
2. Dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Kebijakan & praktik organisasi
4. Informasi kinerja pegawai
5. Informasi untuk mengembangkan rasa
memiliki tugas (sense of mission).
Metode ini efektif dilakukan dengan:
1. Tulisan : dalam situasi bila diperlukan informasi
untuk tindakan yang akan datang, informasinya
umum, tidak diperlukan kontak pribadi.
2. Lisan : dalam situasi yang membutuhkan teguran &
mendamaikan perselisihan.
3. Lisan diikuti tulisan : dalam situasi yang
membutuhkan tindakan segera tetapi kemudian
diikuti tindak lanjutnya yg bersifat umum, perlu
pendokumentasian.
4. Tulisan diikuti lisan : dinilai tidak cukup efektif untuk
setiap situasi.
Manajer
Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemasaran Produksi Keuangan

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


penjualan promosi pabrik penelitian Akuntansi pendanaan

KARYAWAN
Prinsip komunikasi dari bawah ke atas efektif, jika:
1. Direncanakan & didorong atau dirangsang agar
tetap muncul / tersampaikan.
2. Berlangsung secara berkesinambungan.
3. Menggunakan saluran rutin
4. Menitikberatkan kepekaan dan penerimaan
dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang
lebih rendah
5. Mencakup mendengarkan secara objektif
6. Mencakup tindakan untuk menanggapi masalah
7. Menggunakan berbagai media & metode untuk
meningkatkan aliran informasi.
Materi yang sesuai untuk disampaikan:
1. Tentang apa yang telah dilakukan bawahan : prestasi, kemajuan,
rencana yang akan datang.
2. Persoalan pekerjaan yang dihadapi yang belum terpecahkan dan
membutuhkan bantuan penyelesaian.
3. Memberikan saran dan agagasan untuk perbaikan pada
organisasi.
4. Mengungkakan bagaima perasaan, pikiran bawahan tentang
pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, & organisasi.

Komunikasi dari bawah ke atas sulit dilaksanakan.


1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran
mereka
2. Adanya perasaan bahwa atasan tidak tertarik pada permasalahan
bawahan.
3. Kurangnya penghargaan & apresiasi bagi komunikasi ke atas yang
dilakukan oleh bawahan/karyawan
4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap
pada apa yang disamapikan pegawai.
Manajer Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemasaran Produksi Keuangan

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


Penjualan penelitian Akuntansi pendanaan
promosi pabrik

KARYAWAN
Tujuan komunikasi horisontal
1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja
2. Berbagi informasi mengenai rencana & kegiatan
3. Untuk memecahkan masalah
4. Untuk memperoleh pemahaman bersama
5. Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi
perbedaan
6. Untuk menumbuhkan dukungan antar personal

Bentuk komunikasi horisontal :


Rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat,
obrolan di telpon, memo / catatan, kegiatan sosial,
lingkaran kualitas (sebuah kelompok pekerja sukareka
yang berbagi wilayah tanggungjawab)
Manajer Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemasaran Produksi Keuangan

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


penjualan promosi pabrik penelitian Akuntansi pendanaan

KARYAWAN
Manajer Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemasaran Produksi Keuangan

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


penjualan promosi pabrik penelitian Akuntansi pendanaan

KARYAWAN
 Keuntungan:
1. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat
daripada komunikasi tradisional
2. Memungkinkan individu dari berbagai macam
bagian atau departemen membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi

 Kerugian:
1. Dapat mengganggu jalur komunikasi rutin yang
sudah dijalankan
2. Dalam kasus organisasi yang besar, maka
komunikasi jenis ini sulit untuk di kendalikan
1. Membuat frustasi individu, karena banyak jalur
yg harus dilalui untuk dapat berkomunikasi
secara langsung dengan manajer puncak.
2. Sangat dimungkinan terjadi distorsi atau
gangguan penyampaian informasi ke level yg
lebih tinggi
1. Melalui interaksi mulut ke telinga
2. Bebas dari kendala organisasi & posisi
3. Penyebaran cepat.
4. Melalui rantai kelompok
5. Memiliki beberapa peran.
6. Produk situasi bukan produk orang dalam
organisasi.
7. Semakin cepat orang mengetahui peristiwa
semakin cepat kemungkinan menceritakannya
pada orang lain.
8. Jika informasinya menarik, orag cenderung
menyampaikan pada yang lain.
9. Pesan selentingan cenderung cermat/jeli
(walau terkadang lebih dramatik dari yg
senyatanya)
10. Informasi selentingan biasanya tidak lengkap,
menghasilkan kesalahan interpretasi bahkan
bila rinciannya cermat.
11. Cenderung mempengaruhi organisasi (baik
atau buruk)
1. Jagalah saluran komunikasi formal tetap
terbuka yang memberi kesempatan
berlangsungnya komunikasi ke atas, ke
bawah, horisontal dan lintas saluran yang
terus terang, cermat, dan sensitif.
2. Efektifkan hubungan komunikasi antara
atasan dengan bawahan.
3. Pastikan bahwa atasan mengerti dan
menerima informasi melalui selentingan
tersebut (khususnya yg menyangkut perasaan
karyawan)
Manajer Umum

Manajer Manajer Manajer


Pemasaran Produksi Keuangan

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


penjualan promosi pabrik penelitian Akuntansi pendanaan

KARYAWAN
A. Hambatan Teknis: Keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi.
1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2. Kurangnya informasi atau penjelasan
3. Kurangnya ketrampilan membaca
4. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
B. Hambatan Manusiawi: faktor, emosi dan prasangka pribadi,
persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang
1. Perbedaan individual manusia: persepsi, umur, keadaan
emosi, ketrampilan mendengarkan,
◦ status, pencairan informasi, dan penyaringan informasi.
2. Iklim psikologis dalam organisasi: suasana iklim kerja
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas
komunikasi organisasi.
C. Hambatan Semantik: pengertian yang diungkapkan
lewat bahasa.
1. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik
arti dan pengertian [komunikator dan komunikan],
tetapi seringkali proses penafsirannya keliru.
2. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator HARUS memilih kata-kata
yang tepat sesuai dengan karakteristik
komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran
terhadap kata-kata yang dipakainya.
1. Membangun rasa percaya, baik dari pemimpin
kepada anggota, anggota kepada pemimpin,
organisasi kepada masyarakat dan lainnya
2. Membangun rasa percaya ini dimulai dengan
sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas.
Prinsinya: “Do Your Word” --- komunikasi
bukanlah Lips Service.
3. Kerjasama , prinsip kerjasama adalah saling
mengisi, bukan mengerjakan sesuatu bersama-
sama
4. Memberi kepercayaan kepada setiap anggota.
Tidak ada manusia super yang bisa
mengerjakan segala sesuatu sendirian. Lebih
banyak berbagi ide/pendapat, akan
memudahkan mencari solusi.
5. Kerja kolektif, jadi jika sesuatu yang buruk
terjadi, harus ditanggung bersama-sama. Rasa
menanggung bersama-sama ini akan
melahirkan rasa saling memiliki.
6. Ingatlah; bahwa siapapun yang mencoba
mencari keuntungan pribadi, tidak akan
bertahan lama
7. Seorang pemimpin organisasi dapat
memainkan perannya, kapan menjadi begitu
otoriter, kapan begitu membumi. Jika
pemimpin yakin atas tindakan, dan yakin itu
akan membawa keberhasilan bagi seluruh
anggota, maka semua anggota wajib
mendukung.
8. Berpikir positif dan Gentleman. Jika telah
melakukan kesalahan, segera akui, minta maaf,
bertobat dan perbaiki.
9. Setiap anggota mencerminkan perilaku
oganisasi, maka wajib menjaga nama baik
oganisasi

Anda mungkin juga menyukai