W03-Komunikasi Dalam Organisasi
W03-Komunikasi Dalam Organisasi
KARYAWAN
Prinsip komunikasi dari bawah ke atas efektif, jika:
1. Direncanakan & didorong atau dirangsang agar
tetap muncul / tersampaikan.
2. Berlangsung secara berkesinambungan.
3. Menggunakan saluran rutin
4. Menitikberatkan kepekaan dan penerimaan
dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang
lebih rendah
5. Mencakup mendengarkan secara objektif
6. Mencakup tindakan untuk menanggapi masalah
7. Menggunakan berbagai media & metode untuk
meningkatkan aliran informasi.
Materi yang sesuai untuk disampaikan:
1. Tentang apa yang telah dilakukan bawahan : prestasi, kemajuan,
rencana yang akan datang.
2. Persoalan pekerjaan yang dihadapi yang belum terpecahkan dan
membutuhkan bantuan penyelesaian.
3. Memberikan saran dan agagasan untuk perbaikan pada
organisasi.
4. Mengungkakan bagaima perasaan, pikiran bawahan tentang
pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, & organisasi.
KARYAWAN
Tujuan komunikasi horisontal
1. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja
2. Berbagi informasi mengenai rencana & kegiatan
3. Untuk memecahkan masalah
4. Untuk memperoleh pemahaman bersama
5. Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi
perbedaan
6. Untuk menumbuhkan dukungan antar personal
KARYAWAN
Manajer Umum
KARYAWAN
Keuntungan:
1. Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat
daripada komunikasi tradisional
2. Memungkinkan individu dari berbagai macam
bagian atau departemen membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi
Kerugian:
1. Dapat mengganggu jalur komunikasi rutin yang
sudah dijalankan
2. Dalam kasus organisasi yang besar, maka
komunikasi jenis ini sulit untuk di kendalikan
1. Membuat frustasi individu, karena banyak jalur
yg harus dilalui untuk dapat berkomunikasi
secara langsung dengan manajer puncak.
2. Sangat dimungkinan terjadi distorsi atau
gangguan penyampaian informasi ke level yg
lebih tinggi
1. Melalui interaksi mulut ke telinga
2. Bebas dari kendala organisasi & posisi
3. Penyebaran cepat.
4. Melalui rantai kelompok
5. Memiliki beberapa peran.
6. Produk situasi bukan produk orang dalam
organisasi.
7. Semakin cepat orang mengetahui peristiwa
semakin cepat kemungkinan menceritakannya
pada orang lain.
8. Jika informasinya menarik, orag cenderung
menyampaikan pada yang lain.
9. Pesan selentingan cenderung cermat/jeli
(walau terkadang lebih dramatik dari yg
senyatanya)
10. Informasi selentingan biasanya tidak lengkap,
menghasilkan kesalahan interpretasi bahkan
bila rinciannya cermat.
11. Cenderung mempengaruhi organisasi (baik
atau buruk)
1. Jagalah saluran komunikasi formal tetap
terbuka yang memberi kesempatan
berlangsungnya komunikasi ke atas, ke
bawah, horisontal dan lintas saluran yang
terus terang, cermat, dan sensitif.
2. Efektifkan hubungan komunikasi antara
atasan dengan bawahan.
3. Pastikan bahwa atasan mengerti dan
menerima informasi melalui selentingan
tersebut (khususnya yg menyangkut perasaan
karyawan)
Manajer Umum
KARYAWAN
A. Hambatan Teknis: Keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi.
1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2. Kurangnya informasi atau penjelasan
3. Kurangnya ketrampilan membaca
4. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
B. Hambatan Manusiawi: faktor, emosi dan prasangka pribadi,
persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang
1. Perbedaan individual manusia: persepsi, umur, keadaan
emosi, ketrampilan mendengarkan,
◦ status, pencairan informasi, dan penyaringan informasi.
2. Iklim psikologis dalam organisasi: suasana iklim kerja
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas
komunikasi organisasi.
C. Hambatan Semantik: pengertian yang diungkapkan
lewat bahasa.
1. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik
arti dan pengertian [komunikator dan komunikan],
tetapi seringkali proses penafsirannya keliru.
2. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator HARUS memilih kata-kata
yang tepat sesuai dengan karakteristik
komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran
terhadap kata-kata yang dipakainya.
1. Membangun rasa percaya, baik dari pemimpin
kepada anggota, anggota kepada pemimpin,
organisasi kepada masyarakat dan lainnya
2. Membangun rasa percaya ini dimulai dengan
sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas.
Prinsinya: “Do Your Word” --- komunikasi
bukanlah Lips Service.
3. Kerjasama , prinsip kerjasama adalah saling
mengisi, bukan mengerjakan sesuatu bersama-
sama
4. Memberi kepercayaan kepada setiap anggota.
Tidak ada manusia super yang bisa
mengerjakan segala sesuatu sendirian. Lebih
banyak berbagi ide/pendapat, akan
memudahkan mencari solusi.
5. Kerja kolektif, jadi jika sesuatu yang buruk
terjadi, harus ditanggung bersama-sama. Rasa
menanggung bersama-sama ini akan
melahirkan rasa saling memiliki.
6. Ingatlah; bahwa siapapun yang mencoba
mencari keuntungan pribadi, tidak akan
bertahan lama
7. Seorang pemimpin organisasi dapat
memainkan perannya, kapan menjadi begitu
otoriter, kapan begitu membumi. Jika
pemimpin yakin atas tindakan, dan yakin itu
akan membawa keberhasilan bagi seluruh
anggota, maka semua anggota wajib
mendukung.
8. Berpikir positif dan Gentleman. Jika telah
melakukan kesalahan, segera akui, minta maaf,
bertobat dan perbaiki.
9. Setiap anggota mencerminkan perilaku
oganisasi, maka wajib menjaga nama baik
oganisasi