Anda di halaman 1dari 17

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN III DALAM


AUDITOR TIDAK MENGUMPULKAN SEMUA BUKTI
UNTUK MERUMUSKAN PENDAPATNYA, MELAINKAN
MELAKUKAN PENGUJIAN ( TEST ) TERHADAP
KARAKTERISTIK SEBAGIAN BAHAN BUKTI UNTUK
MEMBUAT KESIMPULAN DENGAM SEMUA BUKTI.

 ADA EMPAT CARA : MENGAMBIL SAMPEL 100%,


MELAKSANAKAN JUDGMENT SAMPLING,MELAKUKAN
REPRESENTATIVE SAMPING, ATAU MELAKUKAN OF
CONTSTATISTICAL SAMPLING ROL .
 Fixed – sample size attribute sampling: Model ini
ditujukan untuk memperkirakan persentasi
terjadinya mutu dalam suatu populasi. contoh
berapa % auditor memperkirakan bukti kas keluar
tidak dilampirkan
 Stop-or-go sampling : dapat mencegah auditor
dari pengambilan sampelyang terlalu banyak.
Discovery sampling: dipakai oleh auditor utk
menemukan kecurangan,pelanggaran dan
ketidakberesan yang lainnya.
 Penetuan attribute yg akan diperiksa utk
menguji efektivitas struktur pengedalian
intern.
 Penentuan populasi yg akan diambil
sampelnya.
 Penentuan besarnya sampel
 Pemilihan anggota sampel dr anggota
populasi.
 Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap
attribute anggota sampel.
 Pemeriksaan terhadap attribute yg
menunjukkan efektivitas unsur struktur.
 Tentukan desired upper precision limit
 Gunakan tabel besarnya sampel minimun utk
pengujian pengendalian guna menentukan
sampel pertama yang harus diambil
 Buatlah tabel stop-or-go-decision
 Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap hasil.
Kondisi yang diperlukan sebagai dasar
penggunaan discovery sampling :

1. Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan


dalam populasi sebesar nol atau mendekati nol
persen.
2. Jika auditor mencari karakteristik yang sangat
kritis, yang jika hal itu ditemukan merupakan
petunjuk adanya ketidakberesan yg lebih luas
atau kesalahan yang serius dalam laporan
keuangan
1. Tentukan attribute yang akan di periksa
2. Tentukan populasi dan besar populasi yang
akan diambil sampelnya
3. Tentukan tingkat keandalan
4. Tentukan desired upper precision limit
5. Tentukan besarnya sampel
6. Tentukan attribute sampel
7. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap
karakteristik sampel
 Penaksiran Risiko Pengendalian:
Proses evaluasi efektivitas desain dan
operasi Kebijakan dan prosedur
struktur pengendalian intern entitas
dalam rangka pencegahan atau
pendeteksian salah saji material di
dalam laporan Keuangan.
 Pertimbangan Pengetahuan yg diperoleh
dalam pemahaman atas struktur
pengendalian intern
 Lakukan indentifikasi salah saji potensial yg
dapat terjadi dalam asersi entitas
 Lakukan Indentifikasi pengendalian yg
diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi
salah saji
 Lakukan pengujian pengendalian utk
menentukan efektivitas dan struktur
pengendalian intern.
 Permintaan keterangan

 Pengamatan

 Inpeksi

 Pelaksanaan Kembali
Keberadaan dan keterjadian
 1. Pilih sampel transaksi pengeluaran kas dari
buku jurnal pengeluaran kas dan tentukan
keberadaan , Bukti kas keluar yang telah
diotorisasi yang berwenang, dokumen
pendukung bukti kas keluar yg telah di
otorisasi .
 2. Bandingkan tanda tangan yang tercantum
dalam bukti kas keluar dengan daftar tanda
tangan manajer yang berwenang .
3. Lakukan Inspeksi terhadap cap “ lunas “
yang tercantum dalam bukti kas keluar dan
dokumen pendukungnya.
4. Lakukan Pengamatan terhadap pemisahan
tugas otorisasi bukti kas keluar dengan
penandatangan cek.
KELENGKAPAN
5. Periksa bukti digunakannya dokumen Cek
dan bukti kas keluar bernomor urut tercetak
dan pertanggungjawaban pengunaannya
 PENILAIAN ATAU ALOKASI
7. Untuk transaksi yang dipilih pada
langkah diatas, lakukan pemeriksaan
adanya verifikasi independen terhadap
bukti kas keluar beserta dokumen
pendukungnya
8. Lakukan Inspeksi atas rekonsiliasi
Bank.
 Lingkup pekerjaan auditor intern memadai untuk
memenuhi tujuan pekerjaan
 Program audit memadai untuk mencapai tujuan
auditnya
 Kertas kerja yg dibuat memadai untuk
mendokumentasikan pekerjaan yg telah
dilaksanakan, termasuk mencerminkan adanya
supervisi dan review atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
 Kesimpulan dibuat memadai sesuai dengan
keadaan
 Laporan sesuai dengan pekerjaan yang telah
dilaksanakan
 Tahap perencanaan audit untuk
mengidentifikasi bidang audit yang memiliki
resiko salah saji yang tinggi
 Tahap pengujian dalam proses audit sebagai
suatu pengujian subtantif untuk memperoleh
audit tentang asersi.
 Tahap pengujian sebagai prosedur audit
tambahan
 Tahap pengujian dalam pendekatan terutama
subtantif ( primarily substantive approach )
 TINGGI : Periksa secara selintas(scan) rekonsiliasi
bank yang dibuat oleh klien mengenai
keakurataan matematis yang terdapat di
dalamnya.
 MODERAT : Lakukan review terhadap rekonsiliasi
bank yang dibuat oleh klien dan lakukan
verifikasi terhadap pos – pos yang direkonsiliasi
serta keakuratan data.
 RENDAH : Buatlah rekonsiliasi bank dengan
menggunakan rekening koran yg diperoleh dari
klien dan verifikasi terhadap pos- pos.
 SANGAT RENDAH : Minta rekening koran
langsung ke Bank . Buat rekonsiliasi,lakukan
Verifikasi terhadap pos-pos tersebut .

Anda mungkin juga menyukai