Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

OS KERATITIS EC TRAUMA MEKANIK


Oleh :

SAHURRAHMANISA
NIM: I4A013091

Pembimbing :
dr. Muhammad Ali Faisal, M.Sc, Sp.M
PENDAHULUAN
◦ Kornea adalah jaringan bening, avaskular, yang membentuk 1/6 bagian depan bola mata, dan mempunyai
diameter 11mm. Kornea merupakan kelanjutan dari sklera.
Keratitis
radang pada kornea atau infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam penglihatan
menurun.
Etiologi :
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Kekeringan pada mata
5. Reaksi alergi
6. Paparan sinar ultraviolet seperti sinar matahari atau sunlamps
7. Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak
8. Benda asing di mata
Laporan kasus
ANAMNESIS
◦ Keluhan Utama : Mata merah
◦ Riwayat Penyakit Sekarang :
◦ Pasien datang ke RSUD Ulin Banjarmasin dengan keluhan mata merah, sejak  2 minggu
SMRS, mata merah pada mata sebelah kiri, mata merah disertai dengan gatal pada bagian mata dan
dibawah kelopak mata, selain gatal pasien juga mengaluhkan mata berair, cairan berwarna putih
bening namun lengket pada bagian bulu mata, pada saat bangun tidur pasien mengaku sulit untuk
membuka mata, selain itu pasien juga mengeluhkan mata sering berkedip tanpa disadari dan sulit
untuk dikendalikan. Menurut pengakuan pasien, pasien memiliki riwayat kelilipan pada  2 minggu
SMRS, setelah kelilipan mata langsung dikucek-kucek oleh pasien sehingga mata memerah dan
pedih, sejak itu pasien merasa mata sering terasa mengganjal dan peglihatan pasien terganggua
seperti melihat berbayang.
◦ RPD: Kencing manis tidak ada, Tekanan darah tinggi tidak ada, dan riwayat alergi tidak ada.
◦ RPK: Kencing manis tidak ada, tekanan darah tinggi tidak ada, alergi tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
◦ Keadaan Umum : Baik
◦ Kesadaran : Compos mentis
◦ Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
◦ N : 80 x/menit
◦ RR : 20 x/menit
◦ Suhu : 36,9ºC
◦ Kepala : Dalam batas normal
◦ Mata : Lihat status lokalis
◦ Leher : Pembesaran KGB preaurikuler (-/-),Peningkatan JVP (-/-)
◦ Thoraks : Dalam batas normal
◦ Pulmo : Dalam batas normal
◦ Jantung : Dalam batas normal
◦ Abdomen : Dalam batas normal
◦ Ekstremitas : Dalam batas normal
OD
STATUS LOKALIS OS

5/20 Visus 5/24


Sentral Kedudukan Sentral
Ke segala arah Pergerakan Ke segala arah
Bentuk normal, Odem (-) Palpebra sup Bentuk normal, Odem (-)
Bentuk normal, Odem (-) Palpebra inf Bentuk normal, Odem (-)
Hiperemi (-), Odem (-) Konjungtiva tarsal Hiperemi (+), Odem (-)
Hiperemi (-) Konjungtiva bulbi Hiperemi (+)
Jernih Kornea Infiltrate putih
Putih Sklera Hiperemis (+)
Normal COA Normal
Reguler (normal) Iris Reguler (normal)
Sentral, regular,  3 mm, reflek cahaya (+), Pupil Sentral, regular,  3 mm, reflek cahaya (+),

Jernih Lensa keruh


Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Tes Fluorescen Tidak dilakukan
Normal Palpasi Normal
FOTO KLINIS

Kedua mata pasien Post diberikan obat pelebar pupil

Mata sehat pasien Mata kiri pasien diambil dari samping `


Diagnosis Klinis

OS KERATITIS ec
TRAUMA MEKANIK
Diagnosis Banding
No Hipotesis Penjelasan
1 Keratitis
Dipertahankan karena terdapat riwayat terpapar kelilipan, mata merah,
OS Keratitis Ex Causa lakrimasi, pandangan terganggua, sering berkedip tanpa disadari
1a
Trauma

Disingkirkan karena tidak ditemukan adanya sekret dan pada pemeriksaan tidak
1b OS Keratitis Bakterial terdapat infiltrat.
Disingkirkan karena pada anamnesa tidak ada riwayat penyakit herpes
sebelumnya (Riwayat demam, benjolan berisi cairan pada kulit yg terasa nyeri/
1c OS Dendritik Herpetik gatal disangkal) dan pada pemeriksaan kornea tidak memberikan gambaran
spesifik.

Disingkirkan karena tidak ditemukan riwayat trauma terkena tanaman dan tidak
1d OS Keratitis Jamur ditemukan gambaran satelit kornea.

Disingkirkan karena tidak ditemukannya riwayat alergi dan pada pemeriksaan


1e OS Keratitis Alergi tidak ditemukan cobble stone di kelopak atas dan konjungtiva di limbus.
Diagnosis Banding

Disingkirkan karena tidak mengenai kedua mata dan tidak adanya


riwayat teman ataupun keluarga, teman yang mengalami mata
2 OS Konjungtivitis
merah serupa dan pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya
injeksi konjungtiva.

Disingkirkan karena tidak ditemukannya kornea presipitat,


3 OS Uveitis Anterior
sinekia, efek tyndal dan hipopion.

Disingkirkan karena tidak adanya keluhan cekot-cekot, melihat


4 OS Glaukoma Akut pelangi, dan mual muntah, serta pada pemeriksaan tidak
ditemukan edema kornea, serta TIO pasien normal.
Penatalaksanaan
◦ Tavirid ED 1-2 x0,5 (1 tetes) pada mata kiri
◦ Cravox 2x500mg
◦ Mefinal 3x500mg
◦ Tutup bata dengan kassa + antibiotic
Prognosis
Prognosis OCULUS DEXTER OCULUS SINISTER

Quo ad sanationam ad bonam ad bonam

Quo ad functionam ad bonam ad bonam

Quo ad vitam ad bonam ad bonam

Quo ad kosmetikam ad bonam Dubia ad bonam


Komplikasi
◦ Gangguan refraksi
◦ Jaringan parut permanen
◦ Ulkus kornea
◦ Perforasi kornea
◦ Glaukoma sekunder
◦ Kebutaan
◦ Keratitis yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik  infeksi aktif terjadi pelepasan
lapisan epitel dari kornea sampai ke lapisan stroma yang disertai jaringan nekrosis  ulkus kornea
 endoftalmitis  atrofi/ptisis bulbi  kebutaan.
Pembahasan
◦ Telah dilaporkan kasus seorang perempuan berusia 56 tahun dengan diagnosis OS
Keratitis ec trauma mekanik yang datang ke Poliklinik Mata RSUD Ulin
Banjarmasin. Untuk mendiagnosa pasien dengan diagnose tersebut, perlu
dilakukan tahapan-tahapan agar bias mendiagnosis secara pasti kalua pasien
tersebut benar-benar menderita Keratitis Okuli Sinistra ec Trauma Mekanik.
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah :
◦ Anamnesis kejadian trauma
◦ Pemeriksaan tajam kedua mata
◦ Pemeriksaan dengan oftalmoskop
◦ Pemeriksaan keadaan mata yang terkena trauma
◦ Bila ada perfotasi, maka dilakukan pemeriksaan x-ray orbita
Pembahasan
◦ Kasus ◦ Teori
Pasien memiliki riwayat kelilipan kurang lebih 2 Benda asing di kornea secara umum masuk ke
minggu sebelum masuk rumah sakit. kategori trauma mata ringan. Benda asing dapat
bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma
bila benda asing tersebut diproyeksikan ke arah
mata dengan kekuatan yang besar.
◦ Kasus ◦ Teori
Pasien mengeluhkan mata kiri merah. Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi
inflamasi, mengakibatkan dilatasi pembuluh
darah dan kemudian menyebabkan udem pada
kelopak mata, konjungtiva dan kornea. Sel darah
putih juga dilepaskan, mengakibatkan reaksi pada
kamera okuli anterior dan terdapat infiltrat
kornea. Jika tidak dihilangkan, benda asing dapat
menyebabkan infeksi dan nekrosis jaringan
◦ Kasus ◦ Teori
Selain itu pasien juga mengeluhkan mata berair, air Gejala klinis pada keratitis yakni :
berwarna bening, mata terus berkedip tanpa 1. Fotofobia
disadari dan sulit untuk di kendalikan, serta pasien
mengeluhkan ada nya penurunan penglihatan. 2. Epifora
3. Blefarospasme
Penutup
◦ Telah dilaporkan sebuah kasus perempuan berusia 56 tahun dengan diagnosis
keratitis yang datang pada poli Mata RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 8 February
2018. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan
fisik. Pasien telah dilakukan terapi medika mentosa berupa Tavirid ED 1-2 x0,5 (1
tetes) pada mata kiri sebagai obat topical pada mata, Cravox 2x500mg sebagai
obat antibiotic sistemik , Mefinal 3x500mg sebagai antinyeri , Tutup mata dengan
kassa + antibiotic untuk mengistirahatkan mata, mencegak infeksi sekunder, dan
memberikan kesempatan untuk epitelisasi

Anda mungkin juga menyukai