Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI KASUS

GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOPHRENIA TAK TERINCI

Disusun oleh:
Raka kurnia P G4A016011
Bayu Aji Pamungkas G4A016017
M. Faishal Hidayat G4A016020

Pembimbing :

dr. tri rini, Sp. KJ


Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Tempat, Tanggal Lahir : Tambak, 1 Juli 1989
• Umur : 28 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Tambak Mulyo 02/06
• Pekerjaan : pengangguran
• Pendidikan : SD
• Status Perkawinan : Menikah
• Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2018
Alloanamnesis

• Dilakukan di Bangsal Bima RSUD Banyumas.


Pada hari Selasa, 6 Februari 2018
• Identitas narasumber :
• Nama : Ny. W
• Usia : 39 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Pendidikan : SMA
• Alamat : Tambak Mulyo 02/08
• Hubungan : Kakak Ipar
Anamnesis

• Sulit tidur tanpa penyebab yang jelas


Keluhan
Utama
• Bicara ngelantur, sering mendengar
Keluhan bisikan-bisikan, bicara sendiri, sering
ngamuk-ngamuk, curiga terhadap
tambahan istri, nafsu makan berkurang.
RPS
• Pasien dibawa ke RS Banyumas dengan keluhan sulit
tidur selama 1 bulan terakhir tanpa sebab yang jelas.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering
terbangun saat tidur. Keluhan berawal ketika pasien
pulang kampung dari Palembang 1 tahun yang lalu
ketika isteri pasien melahirkan anak kedua, tetapi
pasien curiga bahwa anak tersebut merupakan anak
hasil selingkuh isteri pasien dengan laki – laki lain.
Akhirynya pasien memutuskan untuk pisah rumah
dengan isterinya.
• Setelah kejadian tersebut pasien sering bicara sendiri
,lupa terhadap isteri, bicara melantur, dan sering
menyendiri
• Pasien juga sering mendengar bisikan-bisikan
suara , bisikan suara dirasa seperti menyuruh
untuk merokok.
• Setelah kejadian tersebut pasien mempunyai
kebiasaan yang suka menghabiskan uang,
seperti menjual barang dirumah untuk
membeli motor dan menghabiskan uang
warisan, apabila tidak dituruti maka pasien
akan mengamuk dan suka memukuli ibunya
sendiri. Nafsu makan dan minum menurun
dan merawat diri berkurang.
Riwayat Penyakit Jiwa Sebelumnya:
Pasien tidak pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya.
Faktor predisposisi :
Organik : Tidak ada
Faktor organis : Tidak ada Psikososial
Faktor psikologis : Tidak ada Jenis kelamin : Laki-laki
Status sosial ekonomi : Menengah ke bawah
Faktor pencetus : keinginan
Usia 28 tahun
yang tidak terpenuhi
Anak bungsu
Manja dan sering di manjakan orang tua
Pendidikan sampai SD
Kepribadian pemarah

Kepribadian sebelum sakit Riwayat penyakit dalam keluarga


Kecenderungan kepribadian Tidak ada yang menderita gangguan
emosi tak stabil jiwa
Silsilah keluarga pasien
ANAMNESIS
Alloanamnesis
o Riwayat Penyakit Sekarang:

1 bulan yll 1 bulan yll


1 Tahun yll 11 bulan yll 11 bulan yll

pasien sudah tidak bekerja dan Ketika orang tua Keluhan seperti
Pasien sudah tidak bisa bicara sendiri ,
tidak mendapatkan penghasilan
pulang dari memberikan dan mgelantur
.pasien sering meminta uang ke
Palembang keinginanya, pasien mendengar
orang tua untuk memenuhi
mendapati mulai bertindak bisikan, sulit
kebutuhannya
istri sudah kasar seperti marah, tidur, sering
melahirkan memukul tangan ke marah
anak kedua Pasien berpisah dengan istri tembok hingga
karena sering bertengkar memukul orang tua
dengan istrinya. Semenjak
itu pasien mulai berbicara
sendiri
Kesimpulan anamnesis
1. Pasien seorang laki-laki, 29 tahun, sudah menikah, beragama islam, suku bangsa
Jawa, Indonesia, lulusan SD.
2. Pasien dibawa oleh Ibu Kandung pasien ke IGD RSUD Banyumas tanggal 01
Februari 2018 karena mengamuk tanpa sebab.
3. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit.
4. Pasien juga mengeluhkan Bicara ngelantur, lupa dengan istri, sering mendengar
bisikan-bisikan, bicara sendiri, tidur kurang, curiga terhadap istri, nafsu makan
berkurang.
5. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan tidak memiliki
riwayat penyakit organik.
6. Faktor Pencetus: masalah keluarga dan keinginan yang tidak terpenuhi.
7. Kecenderungan kepribadian : emosi tak stabil
Autoanamnesis
• Pasien sering mendengar bisikan – bisikan dari
luar yang menyuruh pasien untuk merokok,
bisikan tersebut dirasakan sejak 2 minggu
terakhir sebelum masuk rumah sakit. Jenis
bisikan bisa laki laki maupun perempuan.
Pasien mengatakan sering melamun dan
bisikan ada saat pasien melamun. Semenjak
masuk rumah sakit keluhan mendengar
bisikan sudah tidak dirasakan.
PEMERIKSAAN FISIK

• Vital Sign dan Antropometri


– Keadaan Umum: Baik
– Kesadaran : Compos mentis
– Tanda vital :
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 83 x/min
• Respirasi : 18 x/min
• Suhu : 36.7 C
– Berat badan : 60 kg
– Tinggi badan : 160 cm
Status Generalis
• Kepala : mesocephal
• Mata : conjunctiva anemis -/- sklerai ikterik
-/- , pupil 3 mm isokor
• Hidung : nafas cuping hidung -/-
• Paru : suara dasar vesikuler -/- Suara
tambahan -/-
• Cor : S1>S2 reguler murmur (-) gallop (-)
• Abdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)
normal, nyeritekan (-)
• Ekstrimitas : edema -/- , sianosis -/-
PEMERIKSAAN PSIKIATRI

» Kesan umum : Seorang laki-laki, sesuai usia, tak tampak sakit jiwa, perawatan diri cukup baik.
» Kesadaran : Compos Mentis,
» Orientasi : Orang: Baik, Waktu: Baik, Tempat: Baik, Situasi: Baik
» Sikap : Kooperatif
» Tingkah laku : Normoaktif
» Proses pikir :
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Isi pikir : Waham (-)
3. Progresi pikir : inkoherance
» Persepsi : Halusinasi visual (-), halusinasi auditorik (-)
» Roman muka : Normomimik
» Afek : Apropiate
» Mood : Normal
» Perhatian : Mudah ditarik Mudah dicantum
» Hubungan jiwa : Mudah
» Insight : buruk
» Reliabilitas : Dapat Dipercaya
Sindrom Skizofren :
Waham curiga
Halusinasi auditorik
Mendengar bisikan
Berbicara sendiri
Incoherence
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Tak Terinci : Skizofrenia tak terinci
Tidak ada memenuhi kriteria Skizofrenia Paranoid
diagnosis skizofrenia yang lain

DIAGNOSIS MULTIAXIAL

Axis I : Skizophrenia Tak Terinci (F20.3)


Axis II :-
Axis III :-
Axis IV : Masalah spikososial dan lingkungan lain
Axis V :GAF 60-51
Pengobatan
Terapi
farmakologi Psikoterapi
s
Farmakologi - Edukasi untuk minum obat secara teratur
- Psikoterapi suportif agar pasien dapat kembali beraktivitas normal
Inj. Lodomer Pada Keluarga :
2x1 amp - Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, faktor risiko,
gejala, risiko kekambuhan dan prognosis
Risperidon 3x1
- Mengingatkan pasien untuk selalu minum obat
Clobazam 3x1 - Memberikan perhatian dan dukungan semangat terhadap pasien
- Menemani pasien untuk control berikutnya
Clozapin 3x1
Perawatan di rumah sakit
Psikoterapi :
Memperkuat fungsi ego dengan cara suportif
Agar dapat bersosialisasi
Terapi berorientasi keluarga :
Mengawasi pemberian obat secara teratur dan terus menerus serta
membawa untuk pemeriksaan ulang/ kontrol
Manipulasi lingkungan agar :
Memahami dan menerima keadan pasien
Membimbing pasien dalam kehidupan sehari hari , memberi kesibukan atau
pekerjaan
Prognosis

• Ad Vitam : ad bonam
• Ad Functionam: ad bonam
• Ad Sanationam: ad malam
• Kesembuhan pasien skizofrenia dapat berupa :
– Kesembuhan total (total recovery) : mungkin sembuh
seterusnya , mungkin kambuh 1-2 kali
– Kesembuhan sosial (social recovery)
– Keadaan kronis yang stabil (stable chronicity)
– Terjadi deteriorasi
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Ospek Rama
    Ospek Rama
    Dokumen3 halaman
    Ospek Rama
    Raka Notgoing Anywherebut Alwayseverywhere
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ca Ovarium
    Laporan Kasus Ca Ovarium
    Dokumen15 halaman
    Laporan Kasus Ca Ovarium
    Raka Notgoing Anywherebut Alwayseverywhere
    Belum ada peringkat
  • Mini Cex Jiwa-Yuda
    Mini Cex Jiwa-Yuda
    Dokumen5 halaman
    Mini Cex Jiwa-Yuda
    Raka Notgoing Anywherebut Alwayseverywhere
    Belum ada peringkat
  • Raka Kurnia Puspita
    Raka Kurnia Puspita
    Dokumen13 halaman
    Raka Kurnia Puspita
    Raka Notgoing Anywherebut Alwayseverywhere
    Belum ada peringkat