Anda di halaman 1dari 30

Asuhan Keperawatan Klien

dengan Kanker Payudara


(Ca Mammae)
TIUR TRIHASTUTIK 1 3 1 6 111 2 3 0 5 5
R E N Y T J A H J A H I D AYAT I 1 3 1 6 111 2 3 0 5 6
ERNA EKA WULAN SARI 1 3 1 6 111 2 3 0 5 7
I N TA N C A H YA N T I S U G I A N T O 1 3 1 6 111 2 3 0 5 8
ENNY S. BOANGMANALU 1 3 1 6 111 2 3 0 5 9
R I S C A M AYA P R O B O A N D I N I 1 3 1 6 111 2 3 0 6 0
YOHANES PEMANDI DOKA 1 3 1 6 111 2 3 0 6 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FA K U LTA S K E P E R AWATA N
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
S U R A B AYA
Latar Belakang
1. Kanker payudara merupakan penyakit neoplasma yang bersifat
ganas dimana sel payudara mengalami proliferasi, diferensiasi
abnormal dan tumbuh secara autonom yang menyebabkan
infiltrasi ke jaringan sekitar diambil merusak serta menyebar ke
bagian tubuh yang lain (Artanti, 2011).
2. Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau
dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita
yang berobat dalam keadaan lanjut. Kanker payudara merupakan
penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah
kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak
terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010).
3. Tingginya angka kematian akibat kanker payudara dikarenakan
para penderita datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam
stadium lanjut atau sudah sulit disembuhkan, padahal
pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan adanya gejala
kanker payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya
(Rasjidi, 2009).
Berdasarkan data dari International Agency for
Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012,
insiden kanker payudara sebesar 40 per 100.000
perempuan. Insiden tertinggi penderita kanker
payudara pada golongan usia 40 sampai 49 tahun
sebesar (23,9 %) (Rotty, 2012). Di Indonesia,
prevalensi penyakit kanker cukup tinggi.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013), 1,4
% per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang
mengidap kanker. Di Indonesia kanker payudara
merupakan kanker tertinggi pravelensinya pada
perempuan disusul kanker leher rahim
ANATOMI FISIOLOGI MAMMAE
FISIOLOGI MAMMAE

Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang


bercabang-cabang, terdiri atas 15-20 lobus yang dikelilingi
oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus
mempunyai duktus ekskretorius masing-masing yang akan
bermuara pada puting susu, disebut duktus laktiferus, yang
dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah, lalu ke duktus
alveolaris yang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian
bermuara ke duktus laktiferus yang berakhir pada putting
susu. Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara,
yaitu :
 Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia
 Pertumbuhan berhubungan dengan siklus haid
 Perubahan karena kehamilan dan laktasi.
PENGERTIAN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal


pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. (Erik T, 2005).
STADIUM

1. Stadium 1Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus


(LN) dan tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi
pada kulit dan otot pektoralis.
2. Stadium 2a
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
3. Stadium 2b
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
4. Stadium 3a
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa
penyebaran jauh
5. Stadium 3b
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan
limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau
menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema
pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa
juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer.
Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan
lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh
6. Stadium 3c
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe
infraklavikularipsi lateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis
kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau
metastasis kelenjar limfe supra klavikularipsi lateral.
7. Stadium 4
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver
atautulangrusuk.
ETIOLOGI
 Tinggi melebihi 170 cm
 Masa reproduksi yang relatif panjang
 Faktor Genetik
 Ca Payudara yang terdahulu
 Keluarga
 Kelainan payudara ( benigna )
 Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode
fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang menderita /
pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.
 Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
 Faktor endokrin dan reproduksi
 Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih
dari 30 tahun, Menarche kurang dari 12 tahun
 Obat anti konseptiva oral
MANIFESTASI KLINIS

 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara


 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan
ukuran karena mulai timbul pembengkakan
 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat
disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan
adanya ulkus pada payudara
 Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
 Ada cairan yang keluar dari puting susu
 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti
terbakar, erosi dan terjadi retraksi
 Ada rasa sakit
 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan
kadar kalsium darah meningkat
 Ada pembengkakan didaerah lengan
 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh
meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng
atau eksim dan tertarik ke dalam.
 Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau
d' Orange).
 Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
 Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan
alat tubuh lain
TANDA DARI KANKER PAYUDARA
PATOFISIOLOGI

 Fase Inisiasi
 Fase Promosi
WOC

MAKALAH KEPERAWATAN ONKOLOGI AJ2.docx


PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan payudara sendiri


 Pemeriksaan payudara secara klinis
 Pemeriksaan manografi
 Biopsi aspirasi
 True cut
 Biopsi terbuka
 USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray
dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan
kemoterapi.
KOMPLIKASI

 metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe


dan pembuluh darahkapiler ( penyebaran limfogen
dan hematogen), penyebarab hematogen dan
limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-
sum tulang, otak, syaraf.
 gangguan neuro varkuler
 Faktor patologi
 Fibrosis payudara
 Kematian
Penatalaksanaan Kanker Payudara

a. Pembedahan
b. Kemoterapi
c. Terapi Hormonal
d. Terapi Target
e. Radioterapi
ASUHAN KEPERAWATAN

MAKALAH KEPERAWATAN ONKOLOGI AJ2.docx


IDENTIFIKASI JURNAL
TERKAIT DENGAN KANKER
PAYUDARA (CA MAMMAE)
Emotional state and psychological flexibility in
breast cancer survivors

 Intervensi : ansietas
 Sekitar setengah dari orang-orang dalam sampel
diperlihatkan menderita tekanan emosional yang
signifikan secara klinis.
 Peran dari staf perawat untuk mendorong pasien untuk
melihat mereka pikiran dan emosi mengenai kanker
sebagai pengalaman pribadi karena klien masih
terperangkap dalam pengalaman masa lalu dan / atau
terperangkap dalam fantasi tentang masa depan yang
pasti sementara , perawat dapat memberikan bimbingan
kepada klien tentang pentingnya berpartisipasi, setiap
hari, di layak, kegiatan memuaskan yang setara dengan
kepribadian mereka.
Knowledge of Iranian Women about Warning Signs
and Risk Factors for Breast Cancer

 Intervensi : pemberian pendidikan kesehatan


 Rendahnya kesadaran dalam mendeteksi kanker
payudara pada wanita. Pentingnya pendidikan kesehatan
untuk mendidik wanita tentang peran kesadaran dini
tentang tanda kanker payudara dan faktor resiko untuk
identifikasi dini kanker payudara.
 perawat memainkan peran kunci dalam
mempublikasikan informasi dan metode perawatan
kanker payudara karena interaksi mereka yang lebih
sering dengan pasien dan keluarga mereka, dan
pelatihan terkait yang mereka miliki diterima Ada
kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
wanita remaja tentang risiko kanker payudara dan
manfaat deteksi dini.
Pengaruh Aroma Terapi Lavender Secara Masase Terhadap
Nyeri Kanker

 Intervensi : nyeri
 Pemberian terapi analgetik pada klien dengan
kanker payudara dapat menurunkan tingkat persepsi
nyeri dan penggunaan aromaterapi lavender dapar
membuat tubuh merasa nyaman, nyeri berkurang
dan kualitas tidur klien menjadi lebih baik.
Relationship between anxiety disorders and domains of
health related quality of life among Nigerians with breast
cancer
 Intervensi : kecemasan
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya gangguan
kecemasan di antara orang Nigeria dengan kanker payudara
berkorelasi positif dengan fungsi yang lebih buruk dan beban gejala
yang lebih besar pada beberapa domain. Terutama terlibat dalam
pengelolaan pasien kanker payudara dalam perkembangannya,
pertimbangan untuk mempertimbangkan penggunaan penilaian
dalam memberikan intervensi yang terfokus dan komunikasi
problem-based untuk memberikan perawatan yang optimal. Kedua,
ada kebutuhan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan
psikososial individu dengan kanker payudara untuk memastikan
identifikasi dan intervensi segera di negara-negara kurang
berkembang. Akibatnya, peningkatan layanan onkologis, perawatan
suportif dan intervensi psiko-sosial yang ditargetkan diindikasikan
untuk perawatan kanker payudara yang optimal.
PERSEPSI WANITA BERISIKO KANKER PAYUDARA TENTANG
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KOTA SEMARANG, JAWA
TENGAH

 Ada hubungan positif antara persepsi keuntungan


untuk melakukan SADARI serta persepsi
hambatan untuk melakukan SADARI pada wanita
berisiko kanker payudara terhadap perilakunya
dalam melakukan SADARI. Semakin tingginya
pendidikan seorang maka pemeriksaan SADARI
mereka juga semakin tinggi juga.
EFEKTIFITAS PERBANDINGAN PEMBERIAN MINUMAN DINGIN
TERHADAP PENURUNAN SENSASI MUAL DAN MUNTAH SETELAH
KEMOTERAPI PADA KLIEN KANKER PAYUDARA DI RS UMUM
DR. H. ABDUL MOELOEK PROPINSI LAMPUNG

 Intervensi : Nutrisi
 Minuman dingin dapat memiliki peran untuk memberikan
kesegaran tubuh dan membuka nafsu makan (Admin, 2012).
Menggugah nafsu makan pada klien kanker, dalam mengatasi efek
nafsu makan akibat kemoterapi yaitu dengan memilih makanan
yang dingin, manis dan tidak beraroma. Biasanya dimulai dengan
makanan yang dapat merangsang nafsu makan seperti es krim atau
pop ice atau dengan tips memulai makan dengan makanan atau
minuman yang dingin. Perawat berperan sebagai pendidik dengan
mengajarkan tindakan pemberian minuman dingin dalam
penelitian ini menggunakan minuman es teh manis, jus melon dan
es susu (nutrican) dingin 10-15ᴼC untuk membantu klien pengidap
kanker payudara sehingga mampu mengatasi masalah mual dan
muntah setelah kemoterapi, dan dapat tetap mempertahankan
kemampuan optimalnya dalam mencapai kesejahteraan hidup.
EFEKTIFITAS MINYAK JINTEN HITAM (NIGELLA SATIVA) DAN JELLY
GAMAT EMAS (GOLDEN STICHOPUS VARIEGATUS) PADA PERAWATAN
LUKA KANKER DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO , PURWOKERTO
JAWA TENGAH

 Intervensi : kerusakan integritas kulit


 Kandungan jelly gamat bersifat hiperosmotik ,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dan membantu mempermudah saat debridemen
luka. Sedangkan kandungan dari jinten hitam dapat
menurunkan melodor pada luka kanker,
mempercepat proses inflamasi dan mencegah
perkembangan bakteri sehingga mempercepat
proses penyembuhan luka.
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

1. SADARI
DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
2. Curran, L et al. 2017. Anxiety in the context of cancer: A systematic review and development of an integrated model.
Clinical. Psychology Review (2017), doi:10.1016/j.cpr.2017.06.003
3. Coleman, Cathy. Early detection and Screening for breast Cancer. Seminars in Oncology Nursing, Volume 33, Issue 2,
May 2017, Pages 141-155. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0749208117300190
4. Erick, T. 2005. Kanker, Antioksidan dan terapi komplementer. Jakarta : Gramedia
5. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
6. Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatyan px) Jakarta : EGC
7. Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
8. Hasanzadeh, Mohammad, Shadjou, Nasrin, Guardia, Miguel de la. Early stage screening of breast cancer using
electrochemical biomarker. Trends in Analytical Chemistry. Received Date: 20 March 2017. Revised Date : 6 April 2017.
Accepted Date: 6 April. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0165993617301048
9. Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book
10. Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGC
11. Karsono, B. 2006. Teknik-Teknik Biologi Molekular Dan Selular Pada Kanker. Dalam Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B.,
Alwi, L, Simadibrata, M.K., & Setiati, S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. edisi 3. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen
Penyakit Dalam FKUI
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. ND. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Kemenkes RI.
11. Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC
12. Ramli, M., et ak. 1994. Ilmu Bedah. Jakarta: Bagian BedahStaf Pengajar Fakultas Kedokteran Indonesia
13. Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.
14. Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC
: Jakarta.
15. Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
16. Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011, NANDA.Singapura:Markono
print Media Pte Ltd

Anda mungkin juga menyukai