HESTI (RRC1C015093)
Pemilihan sampel.
a. Mengambil sampel yang kemungkinan terpilih setiap unsur individulnya proporsional dengan
jumlah rupiah di pembukuan.
b. Membagi populasi menjadi subpopulasi, biasanya dengan ukuran rupiah, dan mengambil
sampel yang lebih besar.
PEMILIHAN SAMPEL UNTUK TINGKAT PENYIMPANGAN
Kita akan menggunaan contoh audit pada PT ABC untuk melukiskan langkah demi
langkah dalam pembahasan berikut.
Distribusi Sampling
Distribusi sampling adalah frekuensi distribusi hasil dari seluruh sampel yang
mungkin dari suatu ukuran tertentu yang bisa dicapai dari suatu populasi yang berisi
sejumlah karakteristik spesifik.
Penerapan sampling atribut
1. Merencanakan sampel
2. Menggunakan tabel,
Distribusi sampling adalah frekuensi distribusi hasil dari seluruh sampel yang
mungkin dari suatu ukuran tertentu yang bisa dicapai dari suatu populasi yang
berisi sejumlah karakteristik spesifik.
Penerapan
sampling
1. Merencanakan sampel.
atribut
2. Penggunaan Tabel
3. Pengaruh dari Ukuran Sampel
Kebutuhan akan
pertimbangan
Profesional
Salah satu kritik terhadap pemakaian sampling statistic adalah
bahwa metoda statistic telah mengurangi penggunaan pertimbangan professional
auditor. Untuk memilih ukuran sampel awal, auditor terutama akan
menggantungkan pada TER dan ARACR yang membutuhkan pertimbangan
professional tingkat tinggi, demikian pula untuk EPER diperlukan penaksiran
yang cermat.
Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif Transaksi
Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Terhadap
Transaksi.
Metodologi yang digunakan dalam siklus penggajian dan kepegawaian sama dengan
metodologi pada siklus penjualan dan penagihan. Auditor harus memahami pengendalian intern
penggajian dan kepegawaian.Setelah memahami pengendalian intern, kemudian auditor dapat
mengestimasi resiko pengendalian yang direncanakan.
Metodologi Perancangan Pengjuian Terinci Atas Saldo
Terbagi atas tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Pertama,Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi kewajiban
penggajian.
2. Tahap ke Dua, Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus penggajian dan kepegawaian
3. Tahap ke Tiga, Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian
dan kepegawaian.