Anda di halaman 1dari 60

MATA MERAH VISUS TURUN

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
RSUP PERSAHABATAN
Periode 5 Februari 2018 – 10 Maret 2018
NUR INDAH FEBRIANA
1710221052
Laki2 56 th
KU: Mata kiri mendadak sakit sejak kemarin malam

RPS:
KT: Penglihatan buram • Malam hari kadang melihat gambaran pelangi disekitar
bola lampu
• Tidak ada riwayat trauma
• Mata merah
• Tidak memakai kacamata

Hipotesis:
• Glaukoma akut sudut tertutup
• Keratitis
• Uveitis

OD:
• Visus 6/6 OS:
• Palpebra, Konjungtiva: Tenang • Visus 1/300
• TIO : 7/ 7,5  18,5 GM • Palpebra spasme, konjungtiva tarsal dan
• Kornea : Tampak Jernih bulbi hiperemis
• BMD : Dalam • TIO : 3/10 50.6
• Iris/Pupil: Gambaran baik, bulat reflex cahaya (+) • Kornea : Keruh
• Lensa : Jernih, vitreus jernih • BMD : Samar-samar dangkal
• Fundus: Papil bulat, batas tegas, CDR 0,3; a/v 2/3, • Iris/pupil : samar-samar dilatasi
Retina baik • Lain-lain sulit dinilai
DIAGNOSIS KERJA
• Glukoma Akut

RENCANA TATALAKSANA
• Asetazolamide
IV 500 mg
Oral 3 dd 500 mg
• Timolol Maleat 0,25-0,5% 1-2 dd tetes, sehari
• Pilokarpin 2%, 3-6 dd 1 tetes sehari

• Iridotomi perifer: Laser YAG


PENDAHULUAN

Mata
• Glaukoma Akut
• Uveitis
Mata merah • Keratitis
Mata tenang
visus normal • Tukak/Ulkus Kornea
visus turun
• Keratomikosis
Mata merah Mata tenang perlahan
• Endoftalmitis
visus turun visus turun
mendadak • Panoftalmitis
mendadak
GLAUKOMA AKUT
DEFINISI

• Glaukoma: Sekelompok peyakit mata yang ditandai oleh


peningkatan TIO yang mengakibatkan perubahan patologis pada
diskus optikus dan defek lapang pandang yang khas.
• Sudut Tertutup: Glaukoma yang terjadi bila terbentuk iris bombee
yang menyebabkan oklusi sudut COA oleh iris perifer sehingga
memghambat aliran keluar aquos humor dan TIO meningkat
mendadak.
Anatomi Sudut Bilik Mata Depan
Humor Akueus

suatu cairan jernih yang mengisi kamera


okuli anterior dan posterior mata

berfungsi memberikan nutrisi dan


oksigen pada kornea dan lensa

Volumenya adalah sekitar 250 µL

Humor akueus diproduksi oleh badan Siliar


Fisiologi Humor Akueus
perubahan TIO ↑
patologis
pada
diskus
optikus

defek
lapang
pandang
yang khas

GLAUKOMA
Tekanan
Bola mata
terhadap
Saraf
Optik
PACG
(Primary Angle Close
Glaucoma)

Plateu iris
Glaukoma Glaukoma
(anomali
blok pupil phacomorphic
badan silia)
Glaukoma Blok Pupil

1. aposisi lensa-iris pada pupil,


dengan resultan melengkung
ke depaniris perifer sebagai
tekanan berair yang terbentuk
di ruang posterior;

2. mata anatomis yang cenderung


menyebabkan iris perifer
anteriordisplaced untuk menutupi
jaring trabekular.
Glaukoma Platue Iris

Keadaan dimana central


COA normal, tetapi
anterior dari COA sangat
dangkal oleh karena
kelainan kongenital pada
iris,

Pasien dengan plateu iris


biasnaya tidak
memberikna gejala sampai
terjadi akut ataupun
subakut glaukoma sudut
tertutup
Glaukoma Phachomofic

Situasi di mana lensa yang tidak


normal mengkompromikan saluran
lensa-iris (blok pupil) atau secara
mekanis mendorong iris perifer. maju
ke dalam struktur sudut.
Manifestasi Klinis

Kornea Halo (+)


Keruh

Kornea Visus turun


Gonioskopi: edema mendadak
BMD dangkal

BMD dangkal Injeksi siliar


Tonometri:
TIO 50-60 (+)
mmHg
TIO
Oftalmoskop:
meningkat
CDR > 0,5

Kampimetri: Lapang Nyeri pada


Penurunan lapang pandang Mual muntah
mata
pandang menurun
Diagnosis
• Anamnesis  mata sangat nyeri, fotofobia, mata berair,
kehilangan penglihatan, nausea, nyeri abdomen, melihat halo
disekitar chaya
• Pemeriksaan
1. tajam penglihatan berkurang, mata merah, kornea keruh,
pupil oval terfiksasi dan dilatasi.
2. Tonometer  pada glukoma sudut tertutup tekanan
meningkat hingga diatas 50mmHg.
Diagnosis dibuat
berdasarkan tiga serangkai
gejala:
1. Mata merah unilateral
dengan konjungtiva atau
injeksi siliaris.
2. Fixed pupil dan dilatasi.
3. Bola mata keras pada
palpasi.
Tatalaksana Glaukoma Akut
1. Pilokarpin 2 % setiap menit selama 5 menit, disusul setiap 1 jam selama 1
hari  untuk mengkonstriksikan pupil dan menarik iris perifer keluar dari
sudut.
2. Acetazolamide oral 500mg untuk menurunkan produksi AH, jika mual
muntah iv 250-500 mg, selanjutnya 3 x 250 mg.
3. Kalium 2 x 300mg sehari
4. Timolol 0,5 %, 2 x sehari –> untuk mengurangi pembentukan aqueous humor
dan TIO.
5. Manitol 20 % diberikan dalam dosis 2,0 – 7 ml /kgBB selama 30 – 45 menit.

Tindakan operatif :
• Laser Iridektomy  efektif untuk glaukoma sudut tertutup. Dilakukan dengan
membuat celah kecil di iris perifer dan mengangkat sebagian iris yang
menyebabkan sempitnya sudut bilik mata depan.
• Trabeculectomy meningkatkan aliran keluar cairan aquos sehingga dapat
menurunkan tekanan intraokuler.
UVEITIS
Peradangan jaringan uvea (mengenai iris,
Definisi badan siliar , koroid)

Anterior:
• Iritis
• Iridosiklitis

Posterior:
Koroiditis
Klasifikasi

• Non granulomatosa: Infiltrasi dominan limfosit pada koroid

• Granulomatosa: Dominan sel epiteloid dan sel raksasa multinukleus


UVEITIS ANTERIOR AKUT dibedakan dalam bentuk :
Non-granulomatosa Granulomatosa akut
• akut : • Sarkoiditis
• Trauma • Sifilis
• Diare kronis • TBC, virus, jamur
• Reiter’s disease (histoplasmosis), parasit
• Herpes simpleks (toksoplasmosis)
• Bechet’s syndrome
• Posner Schlosman’s syndrome
• Pascabedah
• Adenovirus
• Parotitis
• Influenza
• Klamidia

• Kronis :
• artritis reumatoid,
• Fuchs heterokromik
iridosiklitis
Gejala subjektif :
• Nyeri
• Fotofobia
• Mata merah dg penglihatan dekat menurun ringan
• Berair.
• Gejala awal : mata merah tidak berair, penglihatan bintik-bintik hitam
beterbangan

Gejala Obyektif
• Akut : Miopisasi, Pupil kecil, Hifema, Hipopion.
• Non-granulomatosa : Rasa nyeri, Fotofobia, Penglihatan buram keratik
presipitat kecil, Pupil mengecil.
• Granulomatosa : tidak nyeri, fotofobia, buram, keratik presipitat
besar(“mutton fat deposit”), benjolan Koeppe (penimbunan sel pada
pada tepi pupil ) & Busacca (penimbunan sel padapermukaan iris)
• Fler atau efek Tyndal pd Bilik mata depan
• Sinekia posterior
• Kronis : edema makula, katarak.
Gejala Klinis
Gejala Klinis
Tatalaksana

• Kortikosteroid topical
 prednisolone acetate 1 % 1-2 tetes tiap 1-2 jam

• Agen midriatik
 Atropin 2-5% 2-4x sehari

• Triamcinolone acetonide sub-tenon 1 ml (40 mg) parenteral di


subtemporal
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
• Peradangan berat dalam bola mata
• Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya
Etiologi : 1. infeksi
2. autoimun
INFEKSI :
• Endogen : Penyebaran MO dari focus infeksi di dalam tubuh
• Eksogen : Trauma tembus, infeksi sekunder pasca pembedahan
Bakteri gram positive :
Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus aureus, dan Streptococcus sp.
Bakteri gram negatif:
Pseudomonas, Escherichia coli dan Enterococcus.
(trauma tembus bola mata)
Jamur : Aktinomises, Aspergilus, Fitomikosis sportrikum, Kokidioides.
AUTOIMUN

ENDOFTALMITIS FAKOANAFILAKTIK

Endoftalmitis unilateral ataupun bilateral yang merupa


kan reaksi uvea granulomatosa terhadap lensa yang
mengalami ruptur.
Penyakit autoimun terhadap jaringan tubuh (lensa)
sendiri,akibat jaringan tubuh
Tidak mengenali jaringan lensa yang tidak
terletak di dalam kapsul. (Reaksi antigen antibodi).
Predisposisi : Diabetes Melitus, AIDS dan SLE
(imunitas rendah)
Manifestasi Klinis

Gejala Subjektif Gejala Objektif

• Mata merah • Udem Palpebra Superior

• Fotofobia • Reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis

• Nyeri pada bola mata • Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva

• Penurunan tajam penglihatan • Udem Kornea

• Nyeri kepala • Kornea keruh

• Mata terasa bengkak • keratik presipitat

• Kelopak mata bengkak, merah, kadang sulit untuk • Bilik mata depan keruh
dibuka
• Hipopion
• Adanya riwayat tindakan bedah mata, trauma
tembus bola mata • Kekeruhan vitreus
• Riwayat penyakit sistemik yang dideritanya. • Penurunan refleks fundus dengan gambaran warna yang
agak pucat ataupun hilang sama sekali.
Tatalaksana
• Antibioitk periocular atau subkonjungtiva
 Staphylococcus  Basitrasin (topical) Metisilin (subkonjungtiva dan IV)
 Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus , Neisseria Penisilin G
(topical, subkonj, IV)
 Pseudomonas  Gentamicin, Tobramicin, Karbecilin (top, subkonj, IV)
 Gram (-) lain  Gentamicin (top, subkonj, IV)

• Siklopegik 3 dd gtt 1

Komplikasi
Penyulit endoftalmitis adalah apabila proses peradangan mengenai
ketiga lapisan mata (retina, koroid, dan sclera ) dan badan kaca maka
akan dapat mengakibatkan panoftalmitis
PANOFTALMITIS

Peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul


Tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.
• Infeksi mll : darah (endogen), perforasi bola mata (eksogen), tukak
kornea perforasi.
• Perjalanan penyakit panoftalmitis ec. bakteri: cepat dan berat,
sedangkan ec. jamur : perlahan lahan
• Penyulit : dapat membentuk jaringan granulasi dg vaskularisasi
dari koroid dan dapat berakhir dengan terbentuknya fibrosis 
Ftisis Bulbi.
Gejala subjektif :

• Penurunan tajam penglihatan disertai rasa sakit


• Mata menonjol
• Kelopak mata edem
• Konjungtiva edema
• Kornea keruh
• Refleks putih di dalam fundus oculi
• Sakit bila menggerakkan bola mata

Terapi :

• Antibiotik sistemik dosis tinggi


• Eviserasi isi bola mata
TUKAK/ULKUS
KORNEA
ULKUS KORNEA
Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea akibat kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan
sel radang.
Etiologi

• Infeksi MO
 Bakteri: Streprococcus alfa hemolitik, Staphylococcus aureus, Moraxella
likuefasiens, pseudomonas aeruginosa, Nocardia asteroids, Alcaligenes sp,
Enterobacter hafniae, proteus sp
 Virus: herpes simplex, varicella-zoster, variola, vacinia (jarang).
 Acanthamoeba

• Defisiensi vitamin A

• Lagoftalmus akibat parese n. VIII

• Lesi n. III

• Neurotrofik

• Ulkus Mooren
Klasifikasi

1. Ulkus kornea sentral


• Ulkus kornea bakterialis
• Ulkus kornea fungi
• Ulkus kornea virus
• Ulkus kornea acanthamoeba

2. Ulkus kornea perifer


• Ulkus marginal
• Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)
• Ulkus cincin (ring ulcer)
Ulkus sentral

Ulkus
Streptococcus: Ulkus
Ulkus Pneumokokus Ulkus Pseudomonas:
• Khas menjalar dari Staphylococcus:
: • Dimulai dari daerah
tepi ke arah tengah • ulkus yang bewarna
• ulkus kornea sentral sentral kornea.
kornea putih kekuningan • menyebar ke samping
yang dalam.
(serpinginous). disertai infiltrat dan ke dalam kornea.
• Tepi ulkus akan
• Ulkus bewarna berbatas tegas tepat • perforasi kornea dalam
menyebar ke arah
kuning keabu-abuan dibawah defek epitel. waktu 48 jam.
satu jurusan 
berbentuk cakram • akan terjadi abses • berwarna abu-abu
Ulkus Serpen. dengan kotoran yang
dengan tepi ulkus kornea yang disertai
• Infiltrasi sel yang dikeluarkan berwarna
yang menggaung. edema stroma dan
penuh dan berwarna kehijauan.
• Cepat menjalar ke infiltrasi sel leukosit.
kekuning-kuningan. • Kadang-kadang
dalam dan • reaksi radangnya bentuk seperti cincin.
• selalu di temukan
menyebabkan minimal • Hipopion yang banyak.
hipopion
perforasi kornea, • Hipopion
karena eksotoksin.
Ulkus sentral
Ulkus sentral

Herpes Zooster: Herpes Simplex:


• Pada mata ditemukan • dapat terjadi tanpa gejala klinik.
vesikel kulit • Biasanya gejala dini dimulai dengan
• edem palpebra, tanda injeksi siliar yang kuat
• konjungtiva hiperemis, • dataran sel di permukaan epitel
kornea disusul dengan bentuk
• kornea keruh akibat
dendrit atau bintang infiltrasi.
terdapatnya infiltrat
terdapat hipertesi pada kornea secara
subepitel dan stroma. lokal kemudian menyeluruh.
• Infiltrat dapat • Terdapat pembesaran kelenjar
berbentuk dendrit yang preaurikel.
berwarna abu-abu kotor • Bentuk dendrit herpes simplex kecil,
dengan fluoresin yang ulceratif, jelas diwarnai dengan
lemah. fluoresin dengan benjolan diujungnya
Ulkus sentral

Acanthamoeba:
• Awal dirasakan sakit
yang tidak sebanding
dengan temuan
kliniknya
• Kemerahan
• Fotofobia.
• Tanda klinik khas
adalah ulkus kornea
indolen, cincin stroma,
dan infiltrat perineural.
Ulkus
perifer/marginal

• Bentuk ulkus cincin.

• Berwarna abu-abu

• terdapat pada infeksi stafilococcus, toksit atau


alergi dan gangguan sistemik pada influenza
disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lain-
lain.

• Ditemukan pada penderita leukemia akut, sistemik


lupus eritromatosis dan lain-lain.
Ulkus Mooren

• berjalan progresif dari perifer kornea kearah


sentral.

• terutama terdapat pada usia lanjut.

• Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui.

• hipersensitivitas tuberculosis, virus, alergi dan


autoimun.

• Biasanya menyerang satu mata.

• Sering menyerang seluruh permukaan kornea

• kadang meninggalkan satu pulau yang sehat pada


bagian yang sentral
Manifestasi
Klinis
SUBJEKTIF: OBJEKTIF:

• Silau • Injeksi siliar

• Nyeri • Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan


adanya infiltrat
• Infiltat
• Hipopion
• Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva

• Sekret mukopurulen (pada ulkus bakteri


purulen)

• Merasa ada benda asing di mata

• Pandangan kabur

• Mata berair

• Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus


Tatalaksana

• Antibiotik topikal.
 Spektrum luas: Gentamycin 14 mg/ml atau Tobramycin 14 mg/ml dengan
cephazoline 50mg/ml tiap setengah hingga satu jam untuk beberapa hari pertama
kemudian dikurangi menjadi per dua jam.

• Antifungal
 Natamycin tetes mata (5%)
 luconazol tetes mata (0,2%)
 Nystatin salep mata (3,5%)
• Antivirus
• Aciclovir salep mata (3%), diberikan 5 kali sehari sampai ulcer sembuh lalu
dilanjutkan 3 kali sehari selama 5 hari.
• Ganciclovir gel (0.15%), diberikan 5 kali sehari sampai ulcer sembuh lalu
dilanjutkan 3 kali sehari selama 5 hari.
KERATITIS
KERATITIS
Radang pada kornea atau infiltrat sel radang
pada kornea yang mengakibatkan kornea
menjadi keruh tajam penglihatan akan
menurun

ETIOLOGI
1. Eksogen
Bakteri: Strept. Pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, dll
Fungal: Candida, Fusarium, Aspergillus
Virus: Herpes simplex, Varicella zoster
Parasit: Achantamoeba (penggunaan lensa kontak)
2. Endogen
Alergi
KLASIFIKASI
berdasarkan
berdasarkan etiologi
lapisan
Keratitis
Keratitis bakteri
pungtata
Keratitis
virus
Keratitis
marginalis Keratitis
jamur

Keratitis Keratitis
interstitial alergi
Keratitis bakterial
Etiologi : staphilokokus aureus
staphilokokus epidermis
pseudomonas aeroginosa

Faktor resiko:
• lensa kontak lensa
• trauma
• kontaminasi pengobatan mata
• riwayat operasi sebelumnya
 Manifestasi klinis:
mata merah, berair, nyeri pada mata yang
terinfeksi, penglihatan menjadi kabur, hiperemis,
blefarospasme, edema kornea dan infiltrasi kornea

Terapi:
Gram (-): tobramisin, gentamisin polimiksin.
Gram (+): cefazolin, vancomyxin, basitrasin.
keratitis virus
Etiologi:
• herpes zooster
• herpes simpleks
Manifestasi klinis:
• Hsv: nyeri, mata fotofobia, visus menurun, mata berair,
mata merah.
• Hzv: nyeri, badan terasa hangat dan penglihatan berkurang

Terapi :
• iduxifiridin 1% tiap jam atau salep 0,5 % diberikan setiap 4
jam
• asiklovir salep 3 % tiap 4 jam
Keratitis jamur
• Biasanya diawali dengan suatu rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon,
daun, bagian tumbuh-tumbuhan.
• Jamur penyebab:
fusarium, cephalocepharium, dan culvularia.
• Keluhan:
sakit mata hebat, mata berair, dan silau, penglihatan menurun.
• Tanda:
infiltrat berhifa dan satelit ,biasanya disertai cincin
endotel dengan plaque
• Diagnosis dengan kerokan kornea+KOH 10%  Hifa
• Sebaiknya pasien dirawat dan diberi antijamur (mis.
Natamisin 5%) setiap 1-2 jam, serta obat siklopleg
Keratitis alergi
Etiologi : reaksi hipersensitivitas akibat alergi terhadap tepung sari rumput
rumputan dan antigen

Manifestasi klinis:
Gatal, fotofobia, sensasi benda asing dan Mata Berair

Terapi: steroid topikal dan sistemik


•benjolan berwarna putih abu-abu pada lapisan superfisial
KERATITIS FLIKTEN
kornea.

•Keringnya permukaan kornea dan konjungtiva akibat


KERATOKONJUNGTIVITIS
defisiensi komponen lemak air mata, defisiensi kelenjar air
SIKA
mata, def. Komponen musin

•Keratitis yang terjadi akibat adanya lagoftalmus dimana


Keratitis Lagoftalmus kelopak tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga
terdapat kekeringan pada kornea.

•infiltrat yang bundar berkelompok dan tepinya berbatas


KERATITIS NUMULARIS tegas

• Kelainan saraf trigeminus sehingga terdapat


kekeruhan kornea dan kekeringan kornea.
KERATITIS
NEUROPARALITIK Kornea kehilangan daya tahan terhadap iritasi
dari luar. Gejala : jarang berkedip, silau, tidak
nyeri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai