Anda di halaman 1dari 13

Effects of Hypertonic Saline

Solution on Body Weight and


Serum Creatinine in Patients With
Acute Decompensated Heart
Failure

Pembimbing : dr. Muhammad Masrin, Sp. PD

Kepanitraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Sayang Cianjur
2018
Latar Belakang
• Pengobatan dengan loop diuretik merupakan kunci dalalm
pengobatan pada ADHF, namun dengan dosis tinggi dapat
memberi efek samping  terjadinya ketidakseimbangan
elektrolit dan menurunnya fungsi ginjal.
• Pilihan yg saat ini tersedia untuk pengobatan  menambahkan
dosis diuretik dgn infus loop diuretik secara kontinyu, kombinasi
berbagai kelas diuretik, dan pada beberapa kasus diberikan
inotropik parenteral dan ultrafiltasi, namun 2 pengobatan
terakhir tidak memberi prognosis yg lebih baik bahkan secara
biaya lebih mahal dan ketersediaannya masih kurang.
• Larutan Salin Hipertonik (HSS) sudah diusulkan dalam
beberapa tahun terakhir sebagai terapi adjuvan pada infus loop
diuretik  meningkatkan efek farmakologis dari diuretik.
• Dari berbagai mekanisme, HSS dicurigai bisa mencegah penipisan
dinding pembuluh darah akibat pemakaian diuretik. Selain itu
penggunaan HSS dapat menjaga aliran darah ke ginjal dan GFR
selama pengobatan intensif dengan infus loop diuretik.
• Dibandingkan penggunaan dosis tinggi infus loop diuretik saja,
penggunaan bersama infus loop diuretik + HSS  perubahan
gejala lebih baik dan cepat dengan menaikkan keluaran volume
urin pasien, memproteksi fungsi ginjal dari kerusakan karena
penggunaan diuretic secara intensif, perbaikan biomarker pada
jantung dan parameter-parameter ekokardiografik, berkurangnya
lama rawat inap dan rehospitalisasi.
• Maka dari itu, tujuan studi ini  menguji bagaimana tingkat
keamanan dan keefektifan HSS + loop diuretik sebagai strategi
untuk mengurangi BB dan mencegah kerusakan fungsi ginjal yang
lebih lanjut jika dibandingkan dengan penggunaan infus loop
diuretik saja.
Metode
• Pasien dengan diagnosis ADHF yg menerima
pengobatan HSS + infus loop diuretik dari bulan
Januari 2012 sampai Desember 2013 di RS
Universitas Quebec dimasukkan ke dalam
analisis.
• Semua data klinis, data ekokardiografik dan
laboratorium secara dikumpulkan.
• Standard treatment = pengobatan dgn infus loop diuretik saja
• Experimental treatment  = pengobatan
diberikan HSSdgn+infus
Infusloop
loopdiuretik
+ HSS sehari 2x selama 1 jam dalam waktu -/+ 48 jam (waktu
diuretik
• dapat memanjang/memendek
Pada kebanyakan pasien ADHF sesuai klinismendapat
awalnya pasien) perlakuan yg
• Setiap
sama  hari
restriksi
pasiencairan
difollow-up,
1.5 Ltr/hari,
klinis menerima
pasien dicatat,
infustanda
loop vital
diuretik
(furosemid)
dan BB diukurdgntiap dosis
hari, serum
sesuaikreatinin,
klinis pasien
kadar natrium
dan pengobatan
dan
konvensional
kalium dimonitor
lainnya
secara
dariketat.
dokter DPJP berdasarkan rekomendasi
• saat ini.
Kemudian, semua pasien dibandingkan sebelum dan setelah
• diberikan
Ketika keadaan
experimental
pasien dinyatakan
treatment refrakter terhadap pengobatan
standar (berdasarkan klinis pasien yang tidak membaik, BB tidak
turun, tidak ada perbaikan kadar kreatinin)  mulai
experimental treatment
• Outcome primer  Penurunan BB dan perubahan kadar
kreatinin tiap hari saat dilakukan experimental treatment
• Outcome sekunder  efek experimental treatment terhadap
kadar natrium dan kalium pasien.
• Analisis subgrup  efek larutan HSS + infus loop diuretik
juga diteliti pada subgrup “treatment impasse” yaitu grup
pasien yg tetap memiliki kenaikan BB dan kreatinin per hari
pengobatan meskipun dengan standard treatment
Hasil

Subgrup “treatment impasse” yaitu


grup pasien yg tetap memiliki
kenaikan BB dan kreatinin per hari
pengobatan meskipun dengan
standard treatment
•• Semua
Pasienpasien
yangmenerima
menerima rata-rata dosis 5.1 ± HSS
pengobatan 2.0 dosis HSS +loop
+ infus infus
loop diuretik dengan durasi 2.3 ± 1.0 hari  penurunan BB 3.9 ±
diuretik
3.8 kg
dapat ditoleransi pada semua pasien dan
• tidak ada dokter
Selain itu, efek yang
samping mayor
memeriksa yang ditemukan
melaporkan perbaikan
seperti
signifikantanda kongestif
pada tanda parukongestif
dan gejala maupun padapenurunan
81% pasien
keadaan
dengan neurologis
experimental pada pasien.
treatment.
• Penurunan BB per hari dengan experimental treatment lebih baik
daripada standard treatment (-1.4 ± 1.4 kg/d vs -0.4 ± 1.0 kg/d,
mean difference of 0.8 ± 1.8 kg/d, P = 0.0168)
• Perubahan kreatinin per hari pengobatan tidak berbeda secara
statistik antara experimental dengan standard treatment
• Pada subgrup “impasse treatment” didapatkan
penurunan BB yang signifikan dengan
experimental treatment dan peningkatan
kadar kreatinin pada standard therapy
Keterbatasan Studi
• Sampel dengan jumlah yang terlalu kecil
• Studi bersifat non-randomized
• Terdapat bias  Pasien dibandingkan dengan diri
mereka sendiri saat diberikan standard dan
experimental treatment  hasil yang didapat di
akhir penelitian bisa saja hasil dari efek standard
treatment yg diberikan di awal
• Standard treatment yg diberikan di awal diberikan
sesuai kebijakan dokter DPJP masing-masing
pasien sehingga pemberian diuretik, obat lain
dan tindakan thorakacentesis/paracentesis
bisa saja berbeda.
Kesimpulan
• Studi ini mendukung keefektifan HSS + infus
loop diuretik untuk penurunan BB pada pasien
ADHF.
• Profil keamanan, terutama yang berkaitan
dengan fungsi ginjal yang lebih baik, memberi
peneliti keyakinan bahwa HSS + F adalah opsi
yang dapat digunakan pada pasien ADHF yang
tidak respon dengan pengobatan konvensional
seperti infus loop diuretik saja.

Anda mungkin juga menyukai