Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PKN

PANCASILA SEBGAI IDEOLOGI


STMIK WIDURI

KELOMPOK 3
Aina Rizky Kamilah
Kiki Afria
Fitri Lestari
Alifia
A. Zikrian Kho
Agus Hariyono
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL BANGSA INDONESIA
Ideologi, dari segi etimologi berasal dari
bahasa yunani yang terdiri dari dua kata
yakni ideos dan logos. Kata ideos memiliki
arti gagasan, dan logos berarti ilmu atau
paham. Secara etimologi, ideologi
bermakna suatu ilmu tentang gagasan.
Secara umum, ideologi merupakan kumpulan
beberapa gagasan, ide, kepercayaan maupun
keyakinan yang menyeluruh dan sistematis.
Sedangkan secara luas ideologi memiliki arti
sebuah pedoman normatif yang digunakan
sebagai landasan dari cita-cita maupun nilai dasar
serta keyakinan yang dijunjung tinggi oleh seluruh
kelompok dan golongan. Dan menurut beberapa
ahli, ada beberapa istilah mengenai ideologi
diantaranya yaitu:
• Menurut Destut De Traacy seorang berkebangsaan Perancis, ideologi
ialah suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. (Bacca juga:
Proses terbentuknya masyarakat berdasarkan pendekatan interaksi
sosial)
• Menurut Karl Marx, Ideologi memiliki arti sebagai pandangan hidup
yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas
sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi.
• Menurut Gunawan Setiardjo, ia berpendapat bahwa ideologi
merupakan seperangkat ide asasi tentang manusia dan
seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
• Sedangkan menurut pandangan Ramlan Surbakti ada dua
pengertian tentang ideologi. Ideologi secara fungsional,
memiliki arti seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama
atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling
baik. Dan juga, ideologi secara struktural, memiliki arti
sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula
politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh
penguasa.
Fungsi Ideologi
Dengan demikian pengertian ideologi ialah
gagasan-gagasan maupun ide dan keyakinan
yang tersistem dan juga memiliki konsep
yang mulia untuk kelangsungan hidup yang
lebih baik. Sedangkan, Soerjanto
Poespowardojo menjabarkan tentang fungsi
sebuah ideologi diantaranya sebagai berikut:
• Sebagai struktur kognitif, seluruh pengetahuan
yang merupakan dasar untuk memahami setiap
kejadian maupun keadaan alam disekitarnya.
• Sebagai orientasi dasar, wawasan yang
memberikan makna serta arah tujuan dalam
kehidupan di masyarakat.
• Sebagai norma-norma yang menjadi pedoman
seseorang untuk bekal dan jalan bagi seseorang
menentukan identitasnya.
•Sebagai kemampuan untuk memberikan
semangat dan juga dorongan pada
seseorang untuk dapat mencapai tujuan
yang dicita-citakan.
•Sebagai pembelajaran pada masyarakat
untuk memahami dan menghayati, serta
bertingkah laku sesuai dengan orientasi juga
norma yang terkandung didalamnya.
Pancasila Ideologi Nasional
Pancasila merupakan dasar negara yang
terbentuk melalui proses panjang yang
penuh lika-liku perjuangan, baik perjuangan
secara moril maupun materiil bahkan jiwa
dan raga. Asal mula Pancasila menurut
kausalitas dibagi menjadi dua, yakni asal
mula langsung dan tak langsung.
Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan nilai yang terkandung di
dalamnya dan menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan
negara. Secara luas Pengertian Pancasila sebagai Ideologi negara adalah
visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan,
berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Jorge Larrain mengungkapkan, bahwa “ideology as a set of beliefs”. Ini
memiliki suatu makna sebuah sistem kepercayaan yang berkembang
ditengah masyarakat mengenai sesuatu hal yang dijadikan sebagai
pedoman karena memiliki nilai yang membangkitkan semangat. Nilai-
nilai tersebut dipandang sebagai gagasan yang menjadi landasan cara
berpikir dan juga bertindak secara individu maupun suatu bangsa untuk
mengatasi setiap masalah maupun persoalan yang dihadapi.
Pancasila sebagai ideologi nasional, memiliki
pemahaman dalam sudut pandang budaya bangsa dan
bukan melalui sudut pandang kekuasaan, hal ini
bermakna bahwa Pancasila bukanlah sebagai alat
kekuasaan namun sebagai alat yang menyatukan
bangsa dan negara.
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila yang merupakan ideologi terbuka memiliki
makna, bahwa Pancasila dapat menerima serta
berkembang selaras dengan tumbuhnya ideologi baru
serta tuntutan perubahan jaman serta cara berpikir
masyarakat tanpa kehilangan hakikatnya sebagai pedoman
utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan
dalam sebuah Ideologi terbuka, didalamnya terkandung
beberapa dimensi diantaranya:
• Dimensi Idealitas, sebagai sebuah ideologi didalam
Pancasila sendiri terkandung harapan dan cita-cita
luhur masyarakat di segala aspek kehidupan.
• Dimensi Realitas, di dalam Pancasila memuat nilai-
nilai dasar yang bersumber dari nilai kehidupan
didalam masyarakat, yang membuat Pancasila
melekat erat dalam pikiran maupun perbuatan.
• Dimensi normalitas, Pancasila memiliki nilai yang sifatnya
mengikat dan bernilai positif baik berupa norma maupun
aturan yang harus dipatuhi atau ditaati oleh masyarakat.
• Dimensi Fleksilibelitas, Pancasila sebagai ideologi dapat
mengikuti perkembangan maupun perubahan jaman
tanpa kehilangan hakikatnya sebagai pedoman dalam
kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
PANCASILA IDEOLOGI TERTUTUP
Sebuah ideologi tertutup memiliki bukan
merupakan cita-cita yang telah ada dan diyakini di
dalam masyarakat, namun merupakan cita-cita suatu
golongan atau sekelompok orang yang membuat suatu
sistem untuk memperbaharui masyarakat. Dalam
ideologi tertutup terkandung makna sebuah cita-cita
maupun gagasan yang membenarkan bahwa
pengorbanan dibebankan kepada masyarakat.
Ideologi memiliki makna sebuah ilmu
mengenai gagasan, ide-ide (science of ideas)
atau ilmu tentang ide ide yang menjadi dasar.
Karakteristik ideologi Pancasila
menjadikannya sangat berbeda dengan
ideologi yang lainnya, karena didalam
Pancasila terkandung nilai-nilai kearifan lokal.
Makna yang terkandung di dalam Pancasila sebagai
ideologi ialah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai inilah yang menjadi dasar
pemikiran atau ideologi nasional, menjadi dasar tindakan
terhadap sesama, menjadi dasar kehidupan bernegara dan
juga menjadi dasar dalam upaya Menjaga Keutuhan NKRI.
Seperti pada sila 1, bahwa bangsa Indonesia mengakui keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa terlepas dari masyarakat yang menganut agama
yang berbeda sebagai cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia .
Pada sila ke2, memiliki makna saling menghargai dan bersikap adil
antar sesama manusia yang memiliki kedudukan yang sama tanpa
memandang dari suku, agama maupun ras yang ada di Indonesia. Pada
sila ke 3, Menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dalam kemajemukan
bangsa dalam upaya menjunjung tinggi persatuan bangsa. Pada sila ke
4, bahwa didalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki sistem
demokrasi yang bersumber dari pancasila untuk menjalankan amanat
rakyat. Pada sila ke 5, sebagai landasan hukum persamaan kedudukan
warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai