Darahterdiri dari sel darah & plasma. Plasma : 1. Air 2. Elektrolit 3. Metabolit 4. Nutrient 5. Protein 6. Hormon Komposisi air dan elektrolit dalam plasma sama dg cairan ekstraseluler lainnya. Konsentrasi protein total dalam plasma sekitar 7,0-7,5 g/dL. Protein plasma tidak hanya dlm bentuk protein sederhana tp jg dlm bentuk kompleks protein seperti glikoprotein & lipoprotein. Ratusan antibodi terdapat dalam plasma tp biasanya dlm kadar yg rendah (dlm keadaan normal). Protein plasma dapat dibagai menjadi : 1. Albumin 2. Globulin 3. Fibrinogen Metode yg sering digunakan untuk menganalisis protein plasma yaitu elektroferesis. Ada beberapa macam tipe elektroforesis yg tergantung bahan yg digunakan. Yg tersering digunakan adalah asetat selulose Pdprosedur tersebut protein plasma bisa dikelompokkan : a. Albumin b. Globulin alfa1 c. Globulin alfa2 d. Globulin beta e. Globulin gamma Konsentrasi protein plasma Konsentrasi protein plasma penting untuk menentukan distribusi cairan dalam darah dan jaringan tubuh. Tekanan dalam darah ditentukan oleh : 1. Tekanan hidrostatik 2. Tekanan osmotis Hukum starling. Jika konsentrasi protein plasma menurun, cairan tertarik ke ekstravaskuler → oedem Protein plasma sebagian besar disintesis di hati, sebagian disintesis oleh sel plasma & sel endotel pembuluh darah. Setiap protein plasma mempunyai waktu paruh . Waktu paruh tersebut bisa ditentukan dg pelabelan protein plasma tsb dg radioaktif. Waktu paruh albumin 20 hari & haptoglobin 5 hari pd orang normal. Pada penyakit2 tertentu waktu paruh protein plasma mgkn berubah. Misal pada penyakit gastrointestinal (penyakit Crohn), sejumlah protein plasma mgkn hilang dalam saluran cerna karena terjadi inflamasi pd mukosa usus → protein-losing gastroenterophati. Pada px tersebut waktu paruh protein plasma bisa berkurang sehari. Kadar protein plasma tertentu dapat meningkat pada keadaan inflamasi akut atau karena pengaruh kerusakan jaringan tubuh. Protein tersebut disebut Protein Fase Akut (Reaktant). Yg termasuk protein fase akut : 1. CRP (C-reactive protein/ protein C reaktif) 2. Antitripsin alfa1 3. Haptoglobulin 4. Asam glikoprotein alfa1 5. Fibrinogen Protein ini bisa meningkat sampai 1000x lipat. Kadar protein ini jg dapat meningkat pada pada penyakit inflamasi kronis dan kanker. Protein ini diduga berparan sebagai respon tubuh terhadap inflamasi. CRP digunakan deteksi adanya: a. Infeksi b. Inflamasi c. Kerusakan jaringan d. Penyakit cardiovaskuler karena aterosklerosis Albumin Albumin merupakan protein utama (60%) dalam tubuh manusia. 40% albumin berada dalam plasma darah, 60% sisanya berada pada ruang ektraseluler. Kadar normal 3,4-4,7 g/dL. Livermenghasilkan albumin 12 g/hr. Produksi albumin menurun pd beberapa penyakit terutama penyakit pada liver. Pada penyakit liver biasanya menunjukkan penurunan rasio albumin/globulin. Fungsi albumin : 1. Menentukan tekanan osmotik (75-80%) 2. Mengikat beberapa molekul a. Asam lemak bebas b. Kalsium c. Hormon d. Bilirubin e. Triptofan plasma 3. Mengikat obat-obatan ( sulfonamid, penisilin, aspirin, dikumarol) 4. Transport Cu/tembaga tubuh 5. Terapi syok hemoragic & combustio Karena pergantian albumin baru lambat, albumin bukan indikator yg baik pada kelainan liver akut/ringan. Hipoalbuminemia : kadar albumin < 3 g/dL, kemungkinan besar bisa disebabkan oleh penyakit liver kronis. Penyebab hipoalbuminemia antara lain: 1. Penyakit liver kronis 2. Malnutrisi 3. Sindroma nefrotik 4. Infeksi kronis → interluekin 1 ↑ Haptoglobin Haptoglobin (Hp) mengikat Hb (Hb-Hp) ekstrakorpuskuler dan mencegah Hb keluar melalui ginjal. Kira2 10% Hb yg didegradasi dilepaskan ke sirkulasi ekstrkorpuskuler. Hb bebas melewati glomerulus ginjal masuk ke tubulus dan diekskresi melaui urin. Kompleks Hb-Hp berukuran terlalu besar untuk melewati glomerulus shg mencegah kehilangan Hb bebas melalui ginjal. Globulin Terbagi menjadi 3 macam : 1. Globulin gamma (immunoglobulin) Dihasilkan oleh limfosit B 2. Globulin alfa 3. Globulin beta Globulin gamma meningkat kadarnya pd penyakit liver kronis, misal hepatitis kronis & sirosisi hepatis. Pada sirosis, peningkatan globulin gamma terjadi karena peningkatan sintesis antibodi. Hal tersebut terjadi sebab liver yg sirosis gagal untuk menghilangkan bakteri/virus yg mencapai liver melalui sirkulasi hepatik. Ig G ↑→hepatitis autoimun Ig M ↑→sirosis biliar primer Ig A ↑→penyakit liver alkoholik Transferin Adalah protein plasma yg berperan penting dalam transport Fe dalam sirkulasi ke tempat yg membutuhkan. Misal transport Fe dr gastrointestinal ke sumsung tulang & jaringan lainnya. Setiap hari katabolisme eritrosit menghasilkan 25 mg Fe yg sebagian besar ditransport oleh transferin. Gangguan sintesis transferin : penyalahgunaan alkohol kronik & Congenital disorder of glycosylation. Amiloidosis Yaitu penumpukan amilod/protein fibril tidak larut ektraseluler pd jaringan & organ tubuh. Dinamakan amiloid dikerenakan Virchow mengira bahwa deposit tersebut benbentuk seperti selulose Akumulasi tersebut karena peningkatan produksi protein tertentu/akumulasi protein yg mengalami mutasi. Gejala klinis tergantung organ yg yg terlibat. Gejala : - Ginjal : proteinuria, edema anasarka,azotemia - Jantung : disfungsi diastol, pseudo infark - Saraf : CTS, neuropati perifer, gangguan fungsi saraf otonom, diare, konstipasi, hipotensi ortostatik - Makroglosia - Raccoon eye sign - Distrofi kuku - Alopesia Amiloidosissebagian besar karena ekspansi sel plasma ke sumsung tulang. Terapi : - Kortikosteroid - Transplantasi sumsung tulang