Anda di halaman 1dari 22

PROTEIN PLASMA

Dr. miftahul zunaidi


 Darahterdiri dari sel darah & plasma.
 Plasma :
1. Air
2. Elektrolit
3. Metabolit
4. Nutrient
5. Protein
6. Hormon
 Komposisi air dan elektrolit dalam plasma
sama dg cairan ekstraseluler lainnya.
 Konsentrasi protein total dalam plasma
sekitar 7,0-7,5 g/dL.
 Protein plasma tidak hanya dlm bentuk
protein sederhana tp jg dlm bentuk
kompleks protein seperti glikoprotein &
lipoprotein.
 Ratusan antibodi terdapat dalam plasma
tp biasanya dlm kadar yg rendah (dlm
keadaan normal).
 Protein plasma dapat dibagai menjadi :
1. Albumin
2. Globulin
3. Fibrinogen
 Metode yg sering digunakan untuk
menganalisis protein plasma yaitu
elektroferesis.
 Ada beberapa macam tipe elektroforesis
yg tergantung bahan yg digunakan.
 Yg tersering digunakan adalah asetat
selulose
 Pdprosedur tersebut protein plasma
bisa dikelompokkan :
a. Albumin
b. Globulin alfa1
c. Globulin alfa2
d. Globulin beta
e. Globulin gamma
Konsentrasi protein plasma
 Konsentrasi protein plasma penting untuk
menentukan distribusi cairan dalam darah
dan jaringan tubuh.
 Tekanan dalam darah ditentukan oleh :
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan osmotis
Hukum starling.
 Jika konsentrasi protein plasma menurun,
cairan tertarik ke ekstravaskuler → oedem
 Protein plasma sebagian besar disintesis
di hati, sebagian disintesis oleh sel plasma
& sel endotel pembuluh darah.
 Setiap protein plasma mempunyai waktu
paruh .
 Waktu paruh tersebut bisa ditentukan dg
pelabelan protein plasma tsb dg radioaktif.
 Waktu paruh albumin 20 hari &
haptoglobin 5 hari pd orang normal.
 Pada penyakit2 tertentu waktu paruh
protein plasma mgkn berubah.
 Misal pada penyakit gastrointestinal
(penyakit Crohn), sejumlah protein
plasma mgkn hilang dalam saluran
cerna karena terjadi inflamasi pd
mukosa usus → protein-losing
gastroenterophati.
 Pada px tersebut waktu paruh protein
plasma bisa berkurang sehari.
 Kadar protein plasma tertentu dapat
meningkat pada keadaan inflamasi akut
atau karena pengaruh kerusakan jaringan
tubuh.
 Protein tersebut disebut Protein Fase Akut
(Reaktant).
 Yg termasuk protein fase akut :
1. CRP (C-reactive protein/ protein C reaktif)
2. Antitripsin alfa1
3. Haptoglobulin
4. Asam glikoprotein alfa1
5. Fibrinogen
 Protein ini bisa meningkat sampai 1000x
lipat.
 Kadar protein ini jg dapat meningkat pada
pada penyakit inflamasi kronis dan kanker.
 Protein ini diduga berparan sebagai
respon tubuh terhadap inflamasi.
 CRP digunakan deteksi adanya:
a. Infeksi
b. Inflamasi
c. Kerusakan jaringan
d. Penyakit cardiovaskuler karena
aterosklerosis
Albumin
 Albumin merupakan protein utama
(60%) dalam tubuh manusia.
 40% albumin berada dalam plasma
darah, 60% sisanya berada pada
ruang ektraseluler.
 Kadar normal 3,4-4,7 g/dL.
 Livermenghasilkan albumin 12 g/hr.
 Produksi albumin menurun pd
beberapa penyakit terutama penyakit
pada liver.
 Pada penyakit liver biasanya
menunjukkan penurunan rasio
albumin/globulin.
 Fungsi albumin :
1. Menentukan tekanan osmotik (75-80%)
2. Mengikat beberapa molekul
a. Asam lemak bebas
b. Kalsium
c. Hormon
d. Bilirubin
e. Triptofan plasma
3. Mengikat obat-obatan
( sulfonamid, penisilin, aspirin, dikumarol)
4. Transport Cu/tembaga tubuh
5. Terapi syok hemoragic & combustio
 Karena pergantian albumin baru lambat,
albumin bukan indikator yg baik pada
kelainan liver akut/ringan.
 Hipoalbuminemia : kadar albumin < 3
g/dL, kemungkinan besar bisa disebabkan
oleh penyakit liver kronis.
 Penyebab hipoalbuminemia antara lain:
1. Penyakit liver kronis
2. Malnutrisi
3. Sindroma nefrotik
4. Infeksi kronis → interluekin 1 ↑
Haptoglobin
 Haptoglobin (Hp) mengikat Hb (Hb-Hp)
ekstrakorpuskuler dan mencegah Hb keluar
melalui ginjal.
 Kira2 10% Hb yg didegradasi dilepaskan ke
sirkulasi ekstrkorpuskuler.
 Hb bebas melewati glomerulus ginjal masuk ke
tubulus dan diekskresi melaui urin.
 Kompleks Hb-Hp berukuran terlalu besar untuk
melewati glomerulus shg mencegah kehilangan
Hb bebas melalui ginjal.
Globulin
 Terbagi menjadi 3 macam :
1. Globulin gamma (immunoglobulin)
Dihasilkan oleh limfosit B
2. Globulin alfa
3. Globulin beta
 Globulin gamma meningkat kadarnya pd
penyakit liver kronis, misal hepatitis kronis
& sirosisi hepatis.
 Pada sirosis, peningkatan globulin gamma
terjadi karena peningkatan sintesis
antibodi.
 Hal tersebut terjadi sebab liver yg sirosis
gagal untuk menghilangkan bakteri/virus
yg mencapai liver melalui sirkulasi hepatik.
 Ig G ↑→hepatitis autoimun
 Ig M ↑→sirosis biliar primer
 Ig A ↑→penyakit liver alkoholik
Transferin
 Adalah protein plasma yg berperan penting
dalam transport Fe dalam sirkulasi ke tempat yg
membutuhkan.
 Misal transport Fe dr gastrointestinal ke
sumsung tulang & jaringan lainnya.
 Setiap hari katabolisme eritrosit menghasilkan
25 mg Fe yg sebagian besar ditransport oleh
transferin.
 Gangguan sintesis transferin : penyalahgunaan
alkohol kronik & Congenital disorder of
glycosylation.
Amiloidosis
 Yaitu penumpukan amilod/protein fibril
tidak larut ektraseluler pd jaringan & organ
tubuh.
 Dinamakan amiloid dikerenakan Virchow
mengira bahwa deposit tersebut
benbentuk seperti selulose
 Akumulasi tersebut karena peningkatan
produksi protein tertentu/akumulasi protein
yg mengalami mutasi.
 Gejala klinis tergantung organ yg yg
terlibat.
 Gejala :
- Ginjal : proteinuria, edema anasarka,azotemia
- Jantung : disfungsi diastol, pseudo infark
- Saraf : CTS, neuropati perifer, gangguan
fungsi saraf otonom, diare, konstipasi,
hipotensi ortostatik
- Makroglosia
- Raccoon eye sign
- Distrofi kuku
- Alopesia
 Amiloidosissebagian besar karena
ekspansi sel plasma ke sumsung
tulang.
 Terapi :
- Kortikosteroid
- Transplantasi sumsung tulang

Anda mungkin juga menyukai