Anda di halaman 1dari 48

READING ASSESMENT

DERMATITIS
Kelainan klinis berupa
Respon terhadap efloresensi polimorfik
Peradangan kulit
pengaruh faktor (eritema, edema, papul,
pada epidermis dan
eksogen dan atau vesikel, skuama,
dermis
faktor endogen likenifikasi) dan keluhan
gatal

Cenderung bersifat residif dan kronis.


Sinonim: Ekzema
Klasifikasi Dermatitis

Berdasarkan patogenesisnya dermatitis dibagi menjadi 6


jenis:

1. Dermatitis Kontak : Dematitis Kontak Iritan


Dermatitis Kontak Alergi
2. Dermatitis Atopik
3. Dermatitis Numularis
4. Neurodermatitis
5. Dermatitis Statis
6. Dermatitis Autosensitisasi
 Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit.

Dermatitis Dermatitis
Kontak Iritan Kontak Alergi

Non-Imunologik Imunologik
DKA DKI

Etiologi Bahan kimia sederhana dengan berat Bahan yang bersifat iritan:
molekul umumnya rendah <1000 dalton, detergen, minyak pelumas, asam,
hapten yang bersifat lipofilik, dapat alkali, dan serbuk kayu.
menembus stratum korneum.
Pemakaian kosmetik, cat rambut, anting,
kalung, tekstil, pembalut wanita.
Patogenesis Diperantai oleh cell-mediated immune Bahan iritan langsung merusak
respons (reaksi imunologik tipe IV), melalui stratum korneum, denaturasi
fase sensitisasi dan fase elisitasi. keratin, merusak fungsi sawar
kulit.

Gejala Klinis Akut: bercak eritematosa berbatas tegas, DKI akut : kulit terasa pedih,
edema, papulovesikel, esikel atau bula panas, rasa terbakar, eritema
Kronis : kering, berskuama, papul, berbatas tegas, edema, bula,
likenifikasi, fisur, dan berbatas tidak tegas.. dapat terjadi nekrosis.
DKI akut lambat : muncul 8-24
jam setelah kontak berupa
eritema berbatas tegas dan
vesikel,contoh: Dermatitis
Venenata
DKI kumulatif : Akibat kontak
berulang-ulang berupa kulit
kering, eritema, skuama,
hiperkeratosis, likenifikasi difus,
fisura dan nyeri.
DKA DKI

Diagnosis Anamnesis mengenai kontaktan yang Anamnesis mengenai kontaktan


dicurigai, riwayat pekerjaan, hobi, obat- yang dicurigai.
obatan yang digunakan, kosmetika yang
digunakan.
Pemeriksaan fisik mencari lokasi dan pola
lesi dapat berhubungan dengan
penyebabnya
Diagnosis Banding Dermatitis atopik, dermatitis numularis, Dermatitis kontak alergi,
dermatitis seboroik, atau psoriasis

Pengobatan Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang Kortikosteroid topikal


dioleskan 2 kali sehari pada pagi dan sore Hidrokortison,yang dioleskan 2
hari kali seharipada pagi dan sore hari.

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Kortikosteroid oral Prednison


Anak-anak : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari dengan dosis Anak-anak : 0,4 -
Dewasa : 4 - 48 mg/hari 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa : 4 - 48
mg/hari
Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa:
3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 -
12 tahun: 0.5 dosis dewasa. Menghindari pajanan bahan yang
Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa bersifat iritan

Menghindari kontak dengan bahan-bahan


Akut
Akut Lambat
Kronis
Pemeriksaan uji tempel dilakukan
untuk membuktikan suatu
Dermatitis Kontak Alergi

Uji tempel biasanya dilakukan


dipunggung atau lengan bawah
volar.
Bahan yang digunakan berupa
antigen standar buatan pabrik
atau bahan yang biasa menempel
pada kulit pasien dan dicurigai
sebagai penyebab alergi
1. Dermatitis harus sudah tenang dan sembuh. Jika masih dalam keadaan
akut atau berat dapat terjadi reaksi positif palsu dapat juga
menyebabkan penyakitnya semakin memburuk.
2. Tes dilakukan sekurang-kurangnya 1 minggu setelah pemakaian
kortikosteroid sisemik dan topikal dihentikan, sebab dapat
mengakibatkan reaksi negatif palsu.
3. Uji tempel dibuka setelah 2 hari kemudian dibaca, pembacaan kedua
dilakukan pada hari ke3 samapai ke 7 setelah aplikasi
4. Pemderita dilarang melakukan aktivitas yang menyebabkan uji tempel
menjadi longgar, penderita dilarang mandi, dan menjaga agar tempat
uji tempel selalu kering
1 = reaksi lemah (nonvesikular) :
eritema, infiltrat, papul (+)
2 = reaksi kuat : edema atau vesikel
(++)
3 = reaksi sangat kuat (ekstrem) :
bula atau ulkus (+++)
4 = meragukan, hanya macula
eritematosa
5 = iritasi seperti terbakar, pustul
atau purpura
6 = reaksi negatif
7 = excited skin
8 = tidak dites (NT= not tested)
Peradangan kulit kulit kronis dan residif, disertai gatal dan
umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak.

Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam


serum dan riwayat atopi dalam keluarga atau penderita.
(rinitis alergik dan asma bronkial)

Ekzema atopik/ekzema fleksural


Etiologi

Faktor genetik dan riwayat atopik

Makanan ; telur, susu, gandum,


kedele dan kacang tanah

Aeroalergen ; bulu binatang,


tungau debu rumah,
Pruritus dapat hilang
timbul sepanjang
hari. Akibat garukan
dapat timbul
bermacam-macam
kelainan kulit berupa
papul, likenifikasi,
eritema, erosi,
eksoriasi, eksudasi
dan krusta
• Lesi mulai di muka (dahi,
pipi) berupa eritema, • Lesi berupa plak
papulo-vesikel yang DA Anak (2tahun- popular-
halus, karena digaruk 10tahun) eritematosa dan
dapat pecah, eksudatif, berskuama, atau
lalu timbul krusta. Lesi plak likenifikasi .
kemudian meluas ke • Cenderung
tempat lain yaitu ke • Lesi lebih kering, tidak
begitu eksudatif, lebih menurun pada
scalp, leher, pergelangan usia 30 tahun,
tangan, lengan dan banyak papul, likenifikasi,
dan sedikit skuama. hanya sebagian
tungkai. kecil yang
Letak kelainan kulit di
lipat siku, lipat lutut, berlangsung
DA Infantil sampai tua.
(2bulan-2tahun) pergelangan tangan
bagian fleksor, kelopak
mata, leher, dan lebih DA Dewasa (>
jarang pada wajah 10tahun)
Dermatitis Atopik Infantil
Dermatitis Atopik
Anak
Dermatitis Atopik
Dewasa
• Anamnesis

DIAGNOSIS

• Akut : sangat pruritus, papul


eritem dengan eksoriasi, vesikel
eritem, serous exudate
Gambaran klinis • Subakut : eritem, eksoriasi,
scalling papules
• Kronik : likenifikasi, fibrotik
papul, plak
akut Subacute dan chronic

• Kompres terbuka, • Hidrasi


topikal • Topical
glucocorticoid, glucocorticoid
topical AB • Oral AH1
• Topikal NSAID
(takrolimus dan
pimecrolimus)
Peradangan kulit kronis, gatal, dengan batas yang jelas, ditandai
dengan penebalan kulit dan garis kulit tampak lebih menonjol
(likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau
gosokan yang berulang-ulang

Liken Simpleks Kronikus


Akibat bersentuhan dengan sesuatu yang menyebabkan rasa gatal
dan mengiritasi kulit, dan menyebabkan seseorang terus menggaruk

Riwayat dermatitis atopik dan psoriasis yang


menyebabkan pasien menggaruk terus menerus

Stres psikis, kecemasan


• Bisa timbul di setiap bagian tubuh. Pada stadium awal, kulit tampak
normal tetapi terasa gatal. Selanjutnya timbul bercak-bercak bersisik,
kering dan berwarna lebih gelap sebagai akibat dari penggarukan dan
penggosokan.
• Lokasi : kulit kepala, tengkuk leher, pergelanan kaki, ektensor
ekstremitas, labia mayora dan scrotum.
 Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang dioleskan 2 kali
sehari pada pagi dan sore hari
 Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak : 0,4
- 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa : 4 - 48 mg/hari
 Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari
0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa
 Edukasikan pada pasien untuk jangan menggaruk, usahakan
kuku selalu pendek
 Hindari stress dan pikiran yang berat
Dermatitis berupa lesi mata uang logam
koin atau agak lonjong, berbatas tegas dengan
efloresensi berupa papulovesikel, biasanya
mudah pecah sehingga basah. Nama lain dari
dermatitis nummular adalah ekzem
nummular; ekzem discoid; atau
neurodermatitis nummular.
Riwayat Dermatitis Kontak Alergi maupun Iritan

Pada anak-anaksering didapati riwayat


Dermatitis Atopik

Diduga infeksi Stafilokokus juga ikut berperan


 Penderita umumnya mengeluh sangat gatal
 Lesi akut berupa vesikel dan papulovesikel (0,3-1,0 cm), kemudian
membesar dengan cara berkonfluensi atau meluas ke samping,
membentuk suatu lesi seperti uang logam.
 Lesi eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas.
 Ukuran garis tengah lesi dapat mencapai 5cm.
 Lesi lama berupa likenifikasi dan skuama
• Anamnesis : Timbul bercak kemerahan
sebesar ung logam disertai rasa gatal,
terkadang disertai sisik halus
DIAGNOSIS • Gambaran klinis : Bercak eritematosa,
berbentuk plakat, sirkumsrip. Dapat
terbentuk eksudat dan krusta.

• Dermatitis Kontak
• Neurodermatitis
DIAGNOSIS
• Psoriasis
BANDING
• Impetigo
• pemfigus
 Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang dioleskan 2 kali
sehari pada pagi dan sore hari
 Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak : 0,4
- 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa : 4 - 48 mg/hari
 Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari
0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.
Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa
 Edukasikan pada pasien untuk jangan menggaruk, usahakan
kuku selalu pendek
Suatu dermatitis pada tangan dan kaki
yang ditandai dengan bula kecil hingga
besar dan spongiotic vesicel secara
histologi

Etiologi: atopi, kontak alergi, stres, cuaca


panas
Pompholix

• Ekplosif akut dari vesikel kecil hingga besar dan bula pada telapak tangan dan
kaki

Chronic vesicolobullous hand dermatitis

• Dyshidrotic hand dermatitis


• Vesikel kecil pada sisi lateral jari.

Hiperkeratotic hand dermatitis

• Letaknya pada tengah telapak tangan

Id reaction

• Terletak pada sisi lateral jari oleh karena infeksi pada tubuh
Suatu dermatitis sekunder yang bersifat kronik
akibat insufisiensi kronik vena atau hipertensi vena
tungkai bawah

Etiologi: Peningkatan tekanan hidrostatik vena


 Dermatitis stasis biasanya timbul di pergelangan kaki. Pada
awalnya kulit menjadi merah dan sedikit bersisik. Setelah
beberapa minggu atau beberapa bulan, warna kulit berubah
menjadi merah kehitaman.
 Dapat timbul pembengkakan dan kemungkinan infeksi, yang
akhirnya menyebabkan kerusakan kulit yang berat (ulserasi).
 Selanjutnya terjadi perubahanekzematosa berupa eritema,
skuama, kadang eksudasi dan gatal.
• Anamnesis : Bengkak pada tungkai
bawah berwarna merah kehitaman
terutama saat berdiri disertai rasa gatal,
dan dapat timbul luka bila digaruk
DIAGNOSIS • Gambaran klinis : Edema tungkai bawah
berwarna merah kehitaman, disertai
skuama, eksudasi, kulit menjadi tebal dan
fibrotik

DIAGNOSIS • Dermatitis Kontak


BANDING • Neurodermatitis
 Untuk mengatasi edema, tungkai dinaikkan waktu tidur dan waktu
duduk. Bila tidur kaki diangkat di atas permukan jantung selama 30
menit dilakukan 3 hingga 4 kali sehari.

 Eksudat dikompres dan setelah kering berikan krim korikosteroid potensi


rendah, Hidrokortison asetat dioleskan 2 kali sehari
Dermatitis akut yang timbul pada tempat jauh dari fokus
inflamasi lokal, sedangkan penyebabnya tidak
berhubungan langsung dengan penyebab fokus inflamasi
tersebut

Etiologi : pelepasan sitokin yang beredar dalam darah sehingga


meningkatkan sensitifitas kulit.
 Terapi lebih baik pada penyakit yang
menyertainya.
 Drying agent : aluminum sulfate dan calcium
asetat
 Glucocorticoid
 Oral antihistamin

Anda mungkin juga menyukai