Anda di halaman 1dari 14

INFEKSI TROPIK

Andy Hidayat, dr, M Biomed


DEMAM BERDARAH DENGUE
• PENGERTIAN
– Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus serta
memenuhi kriteria WHO
• DIAGNOSIS
– Kriteria diagnosis WHO
– Derajat
• DIAGNOSIS BANDING
– Demam akut lain yang bermanifestasi trombositopeni
KRITERIA DIAGNOSIS WHO DBD
• Demam atau riwayat demam akut, 2 – 7 hari
• Terdapat minimal satu manifestasi perdarahan :
– Uji torniquet positif (>20 petekie dlm 2,54 cm2)
– Petekie, ekimosis, atau purpura
– Perdarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan, atau
tempat lain
– Hematemesis atau melena
• Trombositopenia (< 100.000/ mm3)
• Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage
– Ht meningkat > 20% dibanding dengan Ht rerata pada usia,
jenis kelamin dan populasi yang sama
– Ht turun hingga > 20% dari Ht awal, setelah pemberian
cairan
– Terdapat efusi pleura, efusi perikard, asites dan
hipoproteinemi
DERAJAT DBD
I : Demam disertai gejala konstitusional yg
tidak khas, manifestasi perdarahan hanya
berupa uji torniquet positif dan/atau mudah
memar
II : Derajat I disertai perdarahan spontan
III : Terdapat kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan
lemah atau hipotensi, disertai kulit dingin
dan lembab serta gelisah
IV : Syok : tekanan darah dan nadi tidak teratur
DBD derajat III & IV = sindrom syok dengue
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– Hb, Ht, lekosit, trombosit, serologi dengue, NS1
• TERAPI
– Non farmakologis : tirah baring, makanan lunak
– Farmakologis :
• Simptomatis : antipiretik PCT bila demam
• Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat 4 – 6 jam/
kolf Koloid/ plasma ekspander pd derajat III & IV
• Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
• Pertimbangan heparinisasi pd derajat III & IV dengan KID
• KOMPLIKASI
– Syok, Perdarahan, KID (Koagulasi Intravaskular
Diseminata)
• PROGNOSIS
– Bonam
DEMAM TIFOID
• PENGERTIAN
– Merupakan penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
infeksi kuman Salmonella typhii/ paratyphii
• DIAGNOSIS
– Anamnesis : demam naik secara bertangga pada minggu
pertama lalu demam menetap (kontinyu) atau remiten
pada minggu kedua. Demam terutama sore/ malam, sakit
kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi
atau diare
– Pemeriksaan Fisis : Febris, kesadaran berkabut, bradikardia
relatif ( ↑ suhu 1ᴼ C tdk diikuti ↑ denyut nadi 8x/ mnt ) ,
lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung
merah, serta tremor), hepatomegali, splenomegali, nyeri
abdomen, roseolae (jarang)
– Laboratorium : lekopeni, lekositosis/ lekosit N,
aneosinofilia, limfopenia, peningkatan LED, anemia
ringan, trombositopenia, gangguan fungsi hati.
• DIAGNOSIS BANDING
– Infeksi virus, malaria
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– Darah perifer lengkap, tes fungsi hati, Uji Widal  6-8
hr (Titer O 1/320/ H 1/640), serologi (tubex test  4-
5 hr), kultur darah (biakan empedu)
• TERAPI
– Nonfarmakologis : bed rest, mknan lunak rendah serat
– Farmakologis
TERAPI FARMAKOLOGIS DEMAM TIFOID
• Simptomatis
• Antimikroba
– Pilihan utama : Kloramfenikol 4 x 500 mg s/d 7 hari bebas
demam
– Alternatif lain :
• Tiamfenikol 4 x 500 mg ( komplikasi hematologi ↓ ~ klor )
• Kotrimoksazol 2 x 2 tablet selama 2 minggu
• Ampisilin dan Amoksisilin 50 – 150 mg/kgBB selama 2 minggu.
• Sefalosporin generasi III; seftriakson 3-4 gr dlm dekstrosa 100 CC
selama ½ jam; 1x/ hari; selama 3 – 5 hari
• Sefotaksim 2-3 x 1 gr, sefoperazon 2 x 1 gr
• Fluorokuinolon ( demam umumnya lisis hari III/ menjelang hari IV )
– Levofloksasin 2 x 500 mg/ hari selama 6 hari
• Perhatian : Pada kehamilan fluorokuinolon dan kotrimoksazol
tidak boleh digunakan. Kloramfenikol tidak dianjurkan pd
trimester III. Tiamfenikol tidak dianjurkan pd trimester I.
Obat yang dianjurkan : ampisilin, amoksisilin dan sefalosporin
generasi III (seftriakson)
• KOMPLIKASI
– Intestinal : perdarahan intestinal, perforasi usus, ileus paralitik,
pankreatitis
– Ekstra intestinal :
• kardiovaskular (kegagalan sirkulasi perifer, miokarditis, trombosis,
tromboflebitis)
• Hematologik (anemia hemolitik, trombositopenia, KID = Koagulasi
Intravaskular Diseminata)
• Paru (pneumonia, empiema, pleuritis)
• Hepatobilier (hepatitis, kolesistitis)
• Ginjal (glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis)
• Tulang (osteomielitis, periostitis, spondilitis, artritis)
• Neuropsikiatrik ( toksik tifoid )
• PROGNOSIS
– Baik. Bila penyakit berat, pengobatan terlambat/ tidak adekuat
atau ada komplikasi berat, prognosis meragukan/ burk
LEPTOSPIROSIS
• PENGERTIAN
– Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh spirokaeta
patogen dari famili Leptospiraceae
• DIAGNOSIS
– Anamnesis : demam tinggi, menggigil, sakit kepala,
nyeri otot, mual, muntah, diare.
– Pemeriksaan Fisis : konjungtivitis, ikterik, fotofobia,
hepatomegali, splenomegali, penurunan kesadaran
– Laboratorium : leukositosis, pe↑ amilase, lipase
dan CK; gangguan fungsi hati/ ginjal. Serologi
leptospira positif (titer >1/100 atau pe ↑ >4 kali)
• DIAGNOSIS BANDING
– Hepatitis tifosa, ikterus obstruktif, malaria, kolangitis, hepatitis
fulminan
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage), tes fungsi hati, ginjal, elektrolit,
amilase, lipase, serologi leptospira, MAT (mikroaglutinasi test)
• TERAPI
– Nonfarmakologis : bed rest, makanan/ cairan tergantung komplikasi
organ yg terlibat
– Farmakologis
• Simptomatis
• Antimikroba. Pilihan utama : Penisilin G 4 x 1,5 juta unit selama 5 – 7 hari.
Alternatif tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, sefalosporin generasi III :
fluorokuinolon
• KOMPLIKASI
– Gagal ginjal, pankreatitis, miokarditis, perdarahan masif, meningitis
septik
• PROGNOSIS
– Bonam
SEPSIS DAN SYOK SEPTIK
• PENGERTIAN
– Sepsis merupakan sindrom respons inflamasi
sistemik (SIRS) yang disebabkan oleh infeksi
– Syok septik : sepsis dengan hipotensi, ditandai
dengan penurunan TDS <90 mmHg/ penurunan
>40 mmHg dari TD awal, tanpa ada obat yg
menyebabka hipotensi
– Sepsis berat : gangguan fungsi organ/ kegagalan
fungsi organ termasuk penurunan kesadaran,
gangguan fungsi hati, ginjal, paru dan asidosis
metabolik)
• DIAGNOSIS SEPSIS
– SIRS ditandai dengan 2 gejala/ lebih :
• Suhu badan > 38ᴼ C atau < 36ᴼ C
• Frekuensi denyut jantung > 90x/ menit
• Frekuensi pernapasan > 24x/menit atau PaCO2 < 32
• Hitung leukosit> 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3, atau adanya
>10% sel batang
– Ada fokus infeksi yang bermakna
• DIAGNOSIS BANDING
– Syok kardiogenik, syok hipovolemik
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– DPL, tes fungsi hati, ginjal, gula darah, AGD, elektrolit,
kultur darah dan infeksi fokal (urin, pus, sputum, dll)
disertai uji kepekaan, foto toraks
• TERAPI
– Eradikasi fokus infeksi
– Antimikroba empirik diberikan sesuai dengan
tempat infeksi, dugaan kuman penyebab, profil
antimikroba, keadaan fungsi hati dan ginjal
– Antimikroba definitif diberikan bila hasil kultur
mikroarganisme telah diketahui, dapat diberikan
sesuai hasil uji kepekaan
• KOMPLIKASI
– Gagal napas, gagal ginjal, gagal hati, KID, syok
septik ireversibel
• PROGNOSIS
– Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai