Anda di halaman 1dari 11

Iman Kepada Allah dan

Malaikat
Kelompok 3 :
Rizka Putri
Shafira Afra Mutsiratu
Vennalini Marsyanova
Yenna Alvina Eldhelia
Zahra Mauizah

Pengertian Iman
Pengertian Iman daribahasa Arab
artinya percaya. Sedangkanmenurut
istilah, pengertian iman
adalahmembenarkan dengan hati,
diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan
(perbuatan).

Pengertian Iman Kepada


Allah
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar
ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya,
kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta
dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepadaNya. Sebagaimana firman Allah yang artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan
kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan kepada Rasu-lNya
serta Kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa
ingkar kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sungguh
orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An-nisa : 136).

Sifat-Sifat Allah
1. Sifatwajib, artinyasifat-sifat yang pasti dimiliki oleh
Allah SWT . Sifat wajib Allah berjumlah 13.
2. Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin
ada pada pada Allah SWT. Sifat mustahil merupakan
kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnyapun sama
dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT.
3. Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT
untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
sesuai dengan kehendak-Nya. Artinya Allah berbuat
sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada
yang melarang. Sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu
Filu kullimumkinin au tarkuhu.

Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah


1.Wujud(Ada) lawannyaAdam(Tidak ada)
Dalil Naqli: SuratAr-Roduayat 16:


}

:({ ]16)
















[16
Katakanlah: Siapakah Tuhan langit dan bumi? Jawabnya: Allah...
Katakanlah: Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa.
2.Qidam(Terdahulu/Tak berawal)lawannyaHudust(Baru/Ada awalnya)
Dalil Naqli: SuratAl-Hadidayat 3:
}
[3 :{ ]

Dialah yang Awal dan yang akhir.
3.Baqo(Kekal/Tiada akhirnya) lawannyaFana(Rusak/Musnah)
Dalil Naqli: SuratAr-Rahmanayat 27:

{[28 :( ]27)





Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.Mukholafatu Lilhawadist(Berbeda dengan makhluknya)
lawannyaMumatsalatu Lilhawadist(Menyerupai makhluknya)
Dalil Naqli: SuratAsy-Syuroayat 11:

[11 : { ]




}

tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,

5.Qiyamuhu Binafsihi(Berdiri dengan Dzatnya


sendiri)lawannyaIhtiyaj(Membutuhkan)
Dalil Naqli: SuratAl-Ankabutayat 6:
:






Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam.
6.Wahdaniyyat(Esa/Tunggal)lawannyaTaaddud(Lebih dari satu)
Dalil Naqli: SuratAl Ikhlas
( 3) ( 2) ( 1)
(4)





1 Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
7.Qudrat(Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya
Ajzu(Lemah/Tidak bisa berbuat apa apa)
Dalil Naqli: SuratAl Baqorohayat 20:


[20 : ]




Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
8.Irodat(Berkehendak)lawannyaKarohah(Terpaksa)
Dalil Naqli: SuratHudayat 107:


107 :



Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.

9.Ilmu(Maha Mengetahui) lawannyaJahl(Bodoh)


Dalil Naqli: SuratAl Baqorohayat 231:

Danketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala


sesuatu.
10.Hayat(Hidup) lawannyaMaut(Mati)
Dalil naqli: SuratAl Baqoroh ayat 255:
255 :

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia
yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)
11.Sama(Maha Mendengar) lawannyaShomam(Tuli)
Dalil Naqli: SuratAsy Syuroayat 11:
11 :
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
12.Bashor(Maha Melihat) lawannyaAmaa(Buta)
Dalil Naqli: SuratAsy Syuroayat 11:
11 :
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

12.Bashor(Maha Melihat) lawannyaAmaa(Buta)

Dalil Naqli: SuratAsy Syuroayat 11:


11 :



dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
13.Kalam(Berfirman) lawannyaBukmu(Tidak berfirman/tidak bisa
berbicara)
Dalilnya dalam suratAn-Nisaayat 164:
164 :





dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung
14. Kaunuhu Qadirun (Keadaan Allah Taala Yang Berkuasa Mengadakan
Dan Mentiadakan) lawannya Kaunuhu Ajizan (artinya Keadaannya
yang Lemah)
Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.(QS. Al Baqarah:20).
15. Kaunuhu Muridun( Keadaan Allah Taala Yang Menghendaki )
lawannya Kaunuhu Karihan (Keadaannya yang Terpaksa)
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia
kehendaki."(QS. Hud:107)
16. Kaunuhu Alimun (Keadaan Allah Taala Yang Mengetahui ) lawannya
Kaunuhu Jahilan (Keadaannya yang Bodoh)
Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.(QS. An Nisa:176)

17. Kaunuhu Hayyun (Keadaan Allah Taala Yang Hidup) lawannya


Kaunuhu Mayyitan (keadaan Allah yang mati)
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak
mati."(QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Samiun (Keadaan Allah Taala Yang Mendengar)


lawannya Kaunuhu Asam (Keadaa Allah yang Tuli)
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.(QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun (Keadaan Allah Taala Yang Melihat) lawannya


Kaunuhu Ama
(Keadaan Allah yang Buta)
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun (Keadaan Allah Taala Yang Berkata-kata)


lawannya Kaunuhu Abkam ( keadaan Allah yang bisu)

Cara Beriman Kepada Allah


Ditinjau dari segi yang umum dan yang khusus ada dua cara beriman kepada
Allah SWT :
a. Bersifat Ijmali
Cara beriman kepada Allah SWT yang bersifat ijmali maksudnya
adalah, bahwa kita mepercayai Allah SWT secara umum atau secara garis besar.
Al-Quran sebagai suber ajaran pokok Islam telah memberikan pedoman kepada
kita dalam mengenal Allah SWT. Diterangkan, bahwa Allah adalah dzat yang Maha
Esa, Maha Suci. Dia Maha Pencipta, Maha Mendengar, Maha Kuasa, dan Maha
Sempurna.
b. Bersifat Tafshili
Cara beriman kepada Allah SWT yang bersifat tafsili, maksudnya adalah
mempercayai Allah secara rinci. Kita wajib percaya dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat makhluk Nya.
Sebagai bukti adalah adanya Asmaul Husna yang kita dianjurkan untuk berdoa
dengan Asmaul Husna serta menghafal dan juga meresapi dalam hati dengan
menghayati makna yang terkandung di dalamnya.

http://agustyablog.blogspot.co.id/2012/10/sifatsifat-allah-beserta-dalil-nya.html

Anda mungkin juga menyukai