Kemampuan manusia untuk mengetahui Dzat Allah SWt. hanya bisa dilakukan
dengan memahami sifat-sifat-Nya. Sifat menggambarkan hakekat dzat, tidak mungkin ada
dzat tanpa ada sifat. Sebaliknya, tidak mungkin ada sifat tanpa ada dzat.
َو ِهَّلِل ٱَأۡلۡس َم ٓاُء ٱۡل ُح ۡس َنٰى َفٱۡد ُع وُه ِبَهۖا َو َذ ُروْا ٱَّلِذ يَن ُيۡل ِح ُد وَن ِفٓي َأۡس َٰٓم ۚۦ
ِئِه َس ُيۡج َز ۡو َن َم ا َك اُنوْا
١٨٠ َيۡع َم ُلوَن
180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
ُهَو ٱُهَّلل ٱَّل ِذ ي٢٢ ُهَو ٱُهَّلل ٱَّلِذ ي ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَۖو َٰع ِلُم ٱۡل َغ ۡي ِب َو ٱلَّش َٰه َد ِۖة ُهَو ٱلَّر ۡح َٰم ُن ٱلَّر ِح يُم
ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ٱۡل َم ِلُك ٱۡل ُقُّد وُس ٱلَّس َٰل ُم ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُن ٱۡل ُم َهۡي ِم ُن ٱۡل َع ِزيُز ٱۡل َج َّباُر ٱۡل ُم َتَك ِّبُۚر ُس ۡب َٰح َن ٱِهَّلل
ُهَو ٱُهَّلل ٱۡل َٰخ ِلُق ٱۡل َباِرُئ ٱۡل ُمَص ِّو ُۖر َلُه ٱَأۡلۡس َم ٓاُء ٱۡل ُح ۡس َنٰۚى ُيَس ِّبُح َل ۥُه َم ا٢٣ َع َّم ا ُيۡش ِرُك وَن
٢٤ ِفي ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأۡلۡر ِۖض َو ُهَو ٱۡل َع ِزيُز ٱۡل َح ِكيُم
22. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan
24. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan
bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
٨ ٱُهَّلل ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَۖو َلُه ٱَأۡلۡس َم ٓاُء ٱۡل ُح ۡس َنٰى
8. Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia
mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)
1
Ayat-ayat di atas menerangkan sebagian asma al-Husna, namun sebagian
yang lain diterangkan dalam al-Hadits. Imam Ibnu Taimiyah menerangkan bahwa
bilangan asma al-husna diterangkan dalam hadits riwayat al-Bukhari dari Abu
Hurairah sebagai berikut :
Surat al-A’raf ayat 180 bahkan memerintahkan agar menggunakan salah satu
dari al-asma al-husna di dalam berdo’a, umpamanya ; Allahumma ighfirlî warhamnî
innaka anta al-ghfûr ar-rahîm ( Ya Allah, ampunilah dan sayangilah aku,
sesungguhnya Engkau Maha pengampun lagi Maha penyayang).
Asma al-Husna yang diterangkan oleh al-Qur’an dan al-Hadits itu dimulai
dengan sifat ar-rahmân dan diakhiri dengan as-Shabur. Tugas menuliskan asma al-
husna dengan artinya secara lengkap.
Para ahli Ilmu Tauhid merumuskan sifat wajib bagi Allah dari Al-Qur an
Rumusan mereka secara garis besar sebagai berikut ;
1.Sifat nafsiyah
Wujud mutlak ialah sesuatu yang adanya itu tidak bergantung kepada sebab,
tidak didahului oleh sesuatu yang lain. Wujud itu terbagi menjadi dua; wujud mutlak
((yang ada dengan tidak diadakan, tetapi ada sendiri, itulah Allah), dan wujud nisbi
(relatif), yaitu ada jika diadakan oleh yang ada mutlak (Allah), Itulah yang disebut
mahluk.
2, Sifat Salbiyah, sifat Allah yang menafikan segala sifat yang tidak layak diberikan
kepada-Nya, terdiri atas;
b.Qidam (yang maha Terdahulu). Al-Qur’an surat al-Hadid (57) ayat 3 menerangkan
َّٰظ
٣ ُهَو ٱَأۡلَّو ُل َو ٱٓأۡلِخ ُر َو ٱل ِهُر َو ٱۡل َباِط ُۖن َو ُهَو ِبُك ِّل َش ۡي ٍء َع ِليٌم
3. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu
Sifat qidam, dalam ayat itu, diungkapkan dengan Huwa al-Awwalu (Dia
adalah Dzat yang terdahulu).
c. Baqa’ , yang berati kekal. Sifat ini disebut pada ayat di atas dengan ungkapan al-
Ākhiru (yang abadi).
2
d. Mukhalafati lil-Hawadits, berbeda dengan dengan mahluk, tidak ada yang
menyerupai-Nya. Firman Allah surat Al-Syura (42) ayat 11 ;
... ٱُهَّلل ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ٱۡل َح ُّي ٱۡل َقُّيوُۚم
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); ...
3. Sifat ma’ani, yaitu sifat wajib(Tsubutiyah) bagi Allah, yang dari segi lafaznya sama
dengan sifat makhluk, namun berbeda dari segi makna dan substansinya, terdiri
atas ;
g.Qudrah (Maha Kuasa). Firman Allah surat an-Nur (24) ayat 45 menegaskan ;
٤٥ رَٞيۡخ ُلُق ٱُهَّلل َم ا َيَش ٓاُۚء ِإَّن ٱَهَّلل َع َلٰى ُك ِّل َش ۡي ٖء َقِد ي...
45. ...Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu
٤٠ ِإَّنَم ا َقۡو ُلَنا ِلَش ۡي ٍء ِإَذ ٓا َأَر ۡد َٰن ُه َأن َّنُقوَل َل ۥُه ُك ن َفَيُك وُن
40. Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami
menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah
ia
3
j. Hayat (Yang Maha Hidup). Surat al-Furqan (25) ayat 58 menegaskan;
َو َتَو َّك ۡل َع َلى ٱۡل َح ِّي ٱَّلِذ ي اَل َيُم وُت َو َس ِّبۡح ِبَح ۡم ۚۦ
٥٨ ِدِه َو َك َفٰى ِبِهۦ ِبُذ ُنوِب ِع َباِدِهۦ َخ ِبيًرا
58. Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya.
l. Bashar (Maha Melihat). Lihat surat al-Mujadilah (58) ayat 1 sebelumnya dan surat
al-Isra’ (17) ayat 30 ;
4. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang dinisbahkan kepada sifat ma’ani, karena sifat
ma’nawiyah itu merupakan penjelasan lebih lanjut dari sifat ma’ani. Yakni.
n. Kaunuhu Qadirsn
o. Kaunuhu muridan
p. Kaunuhu Aliman
q. Kaunuhu Hayyan
r. Kaunuhu Mutakalliman
s. Kaunuhu Sami’an
t. Kaunuhu Bashiran.
4
1.membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada selain
Allah Swt.
2. membebaskan manusia dari nilai-nilai palsu yang bersumber dari hawa nafsu, gila
kekuasaan, dan kesenangan-kesenangan duniawi semata
5. Mengajarkan kepada ummat Islam agar menjadikan Allah Swt. sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka
3. Bersikap progresif dan kritis dengan selalu melakukan penilaian terhadap kualitas
kehidupannya, adat-istiadatnya, dan paham hidupnya
5. memiliki visi dan misi yang jelas tentang kehidupan yang harus diabngun
bersama orang lain.