Anda di halaman 1dari 10

DALIL DALIL

1. Perintah Bertaqwa
  
   
   

Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan
janganlah (sekali-kali) mati kecuali kamu dalam keadaan ber-Islam. (QS. Ali Imran {3} : 102)

2. Tanda orang Fasik : Lupa kepada Allah,


  
  
   

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa
kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hasyr {59} : 19)

3. Tanda orang Dzalim


  
   
   
  
   
   
    
   
  
    
   

Dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang
diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya? Apakah kamu
menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-
orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ?"
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
(QS. Al-An`am {6} : 144)

4. Penghuni neraka
  
  
    
  
   
   
  
    
 

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. Al-A`raf {7} : 179)

5. Allah menyatakan DiriNya


     
  
 
Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat aku. (QS. Thaha {20} : 14)

6. Tidak ada yang serupa dengan Allah


 
    
  
  
   
   
 
(Dia) Pencipta langit dan bumi. (Dia) Menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan
dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan
jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa (semisal) dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar
dan Maha Melihat. (QS. Asy-Syura {42} : 11)

    


    

Maka janganlah kamu mengadakan bagi Allah penyerupaan-penyerupaan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl {16} : 74)

7. Allah yang Menciptakan, Yang mempunyai Nama-nama


  
  
  
    
  
  
Dialah Allah yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa, Yang mempunyai
Asmaaul-Husna (Nama-nama). Bertasbih kepada-Nya segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr {59} : 24)
8. Penciptaan Manusia

   


    

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya". (QS. Shaad {38} : 72)

Al-Hijr : 15

9. 7 lapis langit dan 7 lapis bumi


   
  
  
  
    
    
 
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-
Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. Ath-Thalaq {65} : 12)

10. Maqam Allah

Al-Baqarah : 186
11. Allah Maha Mengetahui
     
    
  
 
   
   

Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.
Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya (sekarang) dan (mengetahui
pula) hari (ketika manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang
telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengehui segala sesuatu. (QS. An-Nur {24} : 64)

12. Allah Maha Suci, Maha Tinggi


  
  
Maha suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-
besarnya. (QS. Al-Isra` {17} : 43)

13. Segala sesuatu bertasbih kepada Allah


  
  
     
   
   
  
Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, bumi, dan segala apa yang ada di dalamnya. Dan tidak ada
suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Isra` {17} : 44)

14. Penciptaan Manusia Al-Hijr {15} :

1. Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), Yaitu (ayat-ayat) Al
Quran yang memberi penjelasan.
2. orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi
orang-orang Muslim.
3. biarkanlah mereka (di dunia ini) Makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), Maka
kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).
4. dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan.
5. tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (Nya).
6. mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, Sesungguhnya kamu benar-benar orang yang
gila[792].
7. mengapa kamu tidak mendatangkan Malaikat kepada Kami, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar?"
8. Kami tidak menurunkan Malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan Tiadalah mereka ketika
itu diberi tangguh.
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya[793].
10. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus (Beberapa Rasul) sebelum kamu kepada umat-umat yang terdahulu.
11. dan tidak datang seorang Rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
12. Demikianlah, Kami mamasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) kedalam hati orang-orang yang
berdosa (orang-orang kafir),
13. mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran) dan Sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-
orang dahulu[794].
14. dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus
menerus naik ke atasnya,
15. tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan Kami adalah orang
orang yang kena sihir".
16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi
langit itu bagi orang-orang yang memandang (Nya),
17. dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,
18. kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu Dia dikejar oleh semburan
api yang terang.
19. dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan
padanya segala sesuatu menurut ukuran.
20. dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula)
makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.
21. dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya[795]; dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu.
22. dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari
langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
23. dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang
mewarisi.
24. dan Sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan Sesungguhnya Kami
mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).
25. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui.
26. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.
27. dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
28. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796].
30. Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama,
31. kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.
32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
33. berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah
liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena Sesungguhnya kamu terkutuk,
35. dan Sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
36. berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia)
dibangkitkan[797],
37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan[798],
39. iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka".
41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya)[800].
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang
mengikut kamu, Yaitu orang-orang yang sesat.
43. dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-
pengikut syaitan) semuanya.
44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari
mereka.
45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata
air (yang mengalir).
46. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman[801]"
47. dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara
duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
48. mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.
49. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,
50. dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.

[792] Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah kepada Nabi s.a.w. sebagai ejekan.
[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
[794] Maksud sunnatullah di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.
[795] Maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.
[796] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
[797] Maksudnya iblis memohon agar Dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup
sampai hari berbangkit.
[798] Yakni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.
[799] Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk
dan perintah Allah s.w.t.
[800] Maksudnya pemberian taufiq dari Allah s.w.t. untuk mentaati-Nya, sehingga seseorang terlepas dari tipu
daya syaitan mengikuti jalan yang Lurus yang dijaga Allah s.w.t. Jadi sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah
yang menentukan.
[801] Sejahtera dari bencana dan aman dari malapetaka.

  


    

29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796]. (QS. Al-Hijr {15} : 29)
[796] Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

15. Ayat-ayat Muhqamat dan Mutasyabihat

   


  
   
   
   
   
 
  
   
   
  
     
   

Dia-lah yang menurunkan Al-kitab (Al Quran) kepada kamu diantaranya (isi) ada ayat-ayat yang
muhkamaat (*) itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat (**). Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-
ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal
tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami."
dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(QS. Ali Imran {3) : 7)
* Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
** Ayat-ayat mutasyaabihaat adalah ayat-ayat yang samar dan tidak jelas maknanya yang mengandung banyak
pengertian, sehingga tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam.
Juga berarti Ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahuinya seperti ayat-ayat yang berhubungan
dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

16. Orang kafir menuhankan hawa nafsunya (QS. Al-Furqan {25} : 43)
17. Perkara Ghaib
    
   
   
     
     
 
  

Katakanlah : Aku (Muhammad) tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku,
dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku
seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah : "Apakah
sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
(QS. Al-An`am {6} : 50)

  


    
   
    
   
    
     

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia
sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan. Dan tiada sehelai daunpun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak
(ada) sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
(QS. Al-An`am {6} : 59)

    


 
    
  
Katakanlah : "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali
Allah", dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan. (QS. Al-Naml {27} : 65)

    


      
   
  
    
   
 
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan manfaat bagi diriku dan tidak (pula kuasa) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain
hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
(QS. Al-A`raaf {7} : 188)

   


    
   
   
   

26. (Allah) yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib, maka tidaklah Dia memperlihatkan (menjadikan
nyata) kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. 27. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Maka
sesungguhnya Dia mengadakan dari depannya dan dari belakangnya penjaga-penjaga (malaikat).

18. Perintah Beramal Shaleh


     
  
 
  
  
 
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-Nahl {16} : 97)

19.
20.
21.
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun atau
seorang tukang ramal, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka dia telah kafir
terhadap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW” (HR. Ahmad Ibn Hambal,
no.9252. HR. At-Tirmidzi no.135. HR. Abu Dawud no.2904. HR. Ibnu Majah no.639)

“Bukan dari golongan kami, orang yang melakukan thiyarah (menentukan nasib sial dan
keberuntungan dengan burung dan lain-lainnya), atau orang yang dilakukan thiyarah kepadanya,
atau yang melakukan perdukunan, atau yang dilakukan perdukunan kepadanya, atau yang
melakukan sihir, atau yang dibantu dengan sihir kepadanya. Dan barangsiapa yang mendatangi
seorang dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya maka dia telah kufur terhadap wahyu
yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar
dan Ath-Thabrani. Disahihkan oleh Al-Albani di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no 2195).

Di dalam hadits yang lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang
datang kepada seorang tukang ramal, lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka salatnya
tidak diterima selama empat puluh malam (dan harinya).” (Diriwayatkan oleh Muslim no.2230).

Anda mungkin juga menyukai