Anda di halaman 1dari 24

Komplikasi Selama Hemodialisa

Hemodialisis adalah suatu tindakan yang aman


jika dilaksanakan dengan tepat, sehingga
kompilikasi jarang terjadi

Tujuannya :
Meningkatkan kualitas hidup pasien ginjal
terminal yang mengikuti program Hemodialisis
Komplikasi Selama Hemodialisa
A. Komplikasi Yang Sering
1. Hipotensi
- Kram otot
- Mual – muntah
- Sakit kepala
- Nyeri dada / punggung
- Gatal
- Demam
B. Komplikasi Yang Jarang
1. Kejang
- Hyperkalemi
- Emboli
- Sindrome Disquilibrium
- Aritmia
- Cardiac Arrest
A. Komplikasi Yang Sering
1. Hipotensi
Suatu penurunan tekanan darah yang tiba-tiba yang
diikuti oleh suatu gejala

Penyebab :
a. Penurunan volume darah yang terlalu cepat
- Kecepatan ultrafitrasi yang tinggi
- Penurunan BB yang terlalu banyak/cepat
- Ultrafiltrasi yang melebihi BB kering
- Penggunaan dialisat rendah Natrium
b. Kegagalan Vasokontriksi
- Penggunaan cairan dialisat Asetat yang bersifat
vasodilator
- Cairan dialisat panas
- Terapi Anti Hipertensi
c. Faktor Jantung
- CVH, Ischemic, PJK
Gejala :
Pusing, mual, muntah, pandanagn kabur, keringat dingin,
penurunan kesadaran, kadang ada yang disertai kram otot

Tindakan :
- Blood flow dan ultrafiltrasi dikecilkan
- Posisi head down
- Berikan NaCl 0,9% secara bolus
- Monitor tensi, nadi saatv HD
- Kontrol ultrafiltrasi pada mesin HD
- Memberikan oksigen
Pencegahan :
- Kenaikan BB pasien kurang dari 1kg/hari
- Tidak menurunkan BB melebihi BB kering
- Kontrol ultrafiltrasi
- Pergunakan terapi Anti Hipertensi sesudah HD
- Pergunakan Na cairan dialisat ≥ Na plasma (145-150
meq/L)
- Gunakan cairan bicarbonat
- Hindari makan selama HD
2. Kram Otot
Penyebab :
- Faktor predisposisi
- Hipotensi
- BB kering terlalu rendah
- Cairan dialisat rendah sodium
Gejala :
- Rasa kaku dan sakit didaerah betis sampai jari kaki dan
tangan
- Mukosa bibir kering
Tindakan :
- Turunkan ultrafiltrasi
- Memberikan NaCl 0,9% sesuai kebutuhan
- Lakukan penekanan didaerah telapak kaki yang berlawanan
arah
dg perawat
- Kompres hangat didaerah kram otot
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian injeksi calcium
gluconas
3. Mual muntah
Penyebab :
- Multi faktor
- Sebagian besar berhubungan dg hipotensi dan sindrome
disequlibrium
Gejala :
- Rasa tak nyaman dilambung
- Keringat dingin
- Rasa ingin muntah
Tindakan :
- Kaji pola makan
- Blood flow diturunkan
- Monitor tensi, nadi saat HD
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian anti Emetik
Pencegahan :
- Hindari makanan yang merangsang mual
- Blood flow disesuaikan kondisi pasien
4. Sakit kepala
Penyebab :
- Tidak diketahui dengan pasti
- Bisa manifestasi Hipotensi, Hypertensi, sindrome
disequlibrium
Gejala :
- Kepala terasa berat, sakit didaerah tengkuk
- Kadang ada yang berputar-putar
Tindakan :
- Beri posisi yang nyaman
- Blood flow diturunkan
- Monitor TTV
- Monitor tingkat sakit kepala
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian Analgesik
Pencegahan :
- Hindari faktor yang mempengaruhi sakit kepala
- Blood flow disesuaikan dengan kondidi pasien
5. Nyeri Dada
Penyebab :
- Oksigenasi otot jantung terganggu
Gejala :
- Dada terasa nyeri atau sakit
- Dada terasa panas
- Pusing, mual
- Kadang Hipotensi, tachicardi
Tindakan :
- Blood flow diturunkan
- Ultrafiltrasi dikecilkan
- Beri oksigen
- Posisikan datar
- Monitor TTV dg monitor ECG
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian Analgesik
Pencegahan :
- Monitor ultrafiltrasi dan blood flow saat HD
6. Gatal
Penyebab :
- Toksik ureum
- Peningkatan kadar Ca, P
- Reaksi alergi
Gejala :
- Kulit terasa kering
- Badan terasa gatal-gatal
- Pasien merasa tak nyaman
Tindakan :
- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dan
pakaian
- Berikan pelembab ( lotion )
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian anti histamin
Pencegahan :
- Monitor asupan makan yang dapat meningkatkan Ca, P
- Periksa laborat ( Ca, P)
7. Demam
Penyebab :
- Reaksi pirogenic
- Penggunaan dializer Reuse
- Akses vaskuler temporer (Double Lumen)
Gejala :
- Badan terasa panas
- Temperatur saat HD ≥ 38° c
- Pusing dan mual
Tindakan :
- Melakukan perawatan akses vaskuler Double Lumen
sebelum HD
- Bila pasien memakai dializer Reuse diganti HF
- Monitor TTV
- Kolaborasi dg dokter dalam pemberian anti piretic dan
anti
biotik
Pencegahan :
- Bila dg dializer Reuse bersihkan desinfectan yg ada
didializer
secara adekuat
- Rawat Double Lumen secara bersih dan steril dirumah
setiap hari
B. Komplikasi Yang Jarang
1. Kejang
Penyebab :
- Hyperkalemi
- Anemia berat
- Pengambilan cairan/ UF yang berlebihan
Gejala :
- Disorientasi
- Penurunan kesadaran

Macam :
- General, Local

Tindakan :
- Blood flow diturunkan
- Ultrafiltrasi dihentikan
- Berikan oksigen masker
- Posisikan datar dengan kepala extensi
- Mulut dibersihkan dari kotoran atau sisa makanan
- Monitor tensi, nadi, pernafasan dan kesadaran
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian calsium gluconas
dan
diazepam
2. Hyperkalemi
Penyebab:
- Gangguan fungsi ginjal
- Faktor jantung (decomcordis, aritmia)
- Hemolisis
Gejala
- Kesemutan
- Kram
- Mual, muntah
- Kesadaran menurun
Tindakan
- Blood flow diturunkan
- Beri oksigen
- Pada jam awal HD jangan melakukan UF yang tinggi atau
tindakan SU
- UF dan HD harus seimbang
- Monitor tensi, nadi, pernafasan, kesadaran, rekaman
jantung atau ECG
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian calsium
gluconas
- Evaluasi hyperkalemi dengan monitor ECG
- Bila penyebab hemolisis darah jangan dimasukkan
ketubuh pasien langsung dibuang

Pencegahan
- Hindari asupan makanan yang mengandung kalium
tinggi
- Kalau sudah ada gejala hyperkalemi preHD monitor
dengan pemeriksaan LAB
- Hindaru UF yang tinggi pada awal HD

3. Emboli Udara
Penyebab:
- Masuknya udara kedalam foam detector tidak
terintegrasi dengan benar
Gejala :
- Telinga berdenging
- Batuk- batuk, muka sianosis
- Tiba – tiba sesak nafas
- Kejang, kesadaran menurun

Tindakan :
- Berikan oksigen, bebaskan jalan nafas
- Posisikan datar
- Monitor TTV
- Monitor mesin / blood line dengan benar
- Darah yang ada dialat di sirkulasi sambil
menghilangkan udara yang ada di blood line HD
sementara stop
- Kolaborasi dengan dokter bila emboli berlanjut
Pencegahan :
- Sebelum dimulai HD harus diperiksa blood line apa sudah
benar

4. Sindrome disequilibrium
Penyebab :
- Hipoglikemi
- Waktu HD yang panjang
- Oedema otak
- Penurunan kadar ureum yang terlalu cepat
Gejala :
- Mual, muntah, pandangan kabur, kram otot, gelisah,
disorientasi, kejang, kesadaran menurun
Tindakan :
- Perpendek waktu HD atau HD dihentikan
- Darah dimasukkan
- Beri oksigen, bebaskan jalan nafas
- Posisikan datar
- Ganti HF yang luas permukaannya lebih kecil
- Monitor TTV
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi yan sesuai
penyebabnya

Pencegahan :
- Pada pasien Uremic, Ureum diturunkan 30 – 40
- Lama HD 2 jam, QB: 150 – 200 ml / menit
- Gunakan dialiser dengan permukaan rendah (sodium 140 mmol,
glucosa 200 mg / dl)
- Gunakan dialisat dengan sodium yang rendah
5. Aritmia
Penyebab :
- Hypoksia
- Hypokalemi, Hyperkalemi
- Kardiovaskuler (Cardiomyopati / Cardiomegali)
Gejala :
- Nyeri dada, pucat, perfusi dingin
- Tachicardi / kadang bradicardi
- Irama jantung tak teratur
- Nafas berat
- Penurunan kesadaran
Tindakan :
- Blood flow diturunkan, UF dihentikan
- Posisi datar
- Bebaskan jalan nafas, berikan oksigen
- Monitor aritmia dengan monitor ECG
- Siapkan obat – obat aritmia
- cordarone injeksi
- xylocain injeksi
- Siapkan obat – obatan emergency
- SA, Adrenalin, Nabic, Dopamin
- Dobutamin, Xylocain
- Siapkan DC shock
- Lapor dokter dalam pemberian obat Aritmia
Pencegahan :
- Atasi hipoksia, hypokalemi, hyperkalemi
- Pemberian obat jantung harus diminum secara teratur

6. Cardiac Arrest
Penyebab :
- Aritmia
- Gangguan elektrolit
- Odema paru / Otak
- Emboli udara
Gejala :
- Sesak nafas, nafas cepat dan dangkal
- Gelisah
- Perfusi dingin, pucat
- Denyut nadi lemah, tensi menurun
- Kesadaran menurun
- Apnea
Tindakan :
- HD dihentikan, darah dimasukkan
- Beri oksigen besar (Jaction Risk)
- Posisikan Head Down
- Bebaskan jalan nafas
- Pasang Mayo Tube
- Posisikan kepala
- Head Tilt (dorong kepala ke belakang)
- Chin Lift (angkat dagu)
- Jow Thurst (tolak rahang)
- Monitor pernafasan
- Lihat adanya gerak dada
- Dengarkan suara nafas
- Raba hawa nafas dan nadi carotis
- Bila nadi carotis tidak ada lakukan pijat jantung
80 – 100x /menit
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
emergency
- Adrenalin : untuk meningkatkan aliran darah
ke otak dan jantung. Dosis 1 mg (iv) dapat
diulang 3 – 5 menit dan dapat ditingkatkan 1 –
3 -5 mg
- Atropin : untuk meningkatkan frekuensi
jantung. Dosis 0,5 mg (iv) dapat di ulang 3 – 5
menit
- Lidocain : untuk mengatasi gangguan irama
jantung
- Monitor ECG
Bila masih ventrikel rachicardi / fibrilasi lakukan DC
shock dari 200 – 300 – 360 joule
Dapat diulang
- DC shock ► CPR ► Drug ► DC shock
- Evaluasi semua tindakan
- Berhasil ► Recovery
- Tidak berhasil ► pikirkan alat bantu nafas mekanik
dan rujuk ke ICU
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai