Anda di halaman 1dari 26

SYOK HIPOVOLEMIK DAN

RESUSITASI CAIRAN
Jackson Furlong

dibawakan oleh
Andi Idil Saputra
C111 12 059

BAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF DAN MANAJEMEN NYERI


FAKULTAS KEDOKTERAN ● UNIVERSITAS HASANUDDIN ● 2017
PENGANTAR KASUS
PENGANTAR KASUS

Laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut


yang dialami sejak 2 hari terakhir. Pasien mengaku telah mengonsumsi bir
sebanyak 12 lusin selama empat sampai malam dalam sepekan selama
dua pekan terakhir. Ia mulai muntah-muntah sejak pagi sebelumnya, dan
muntah mulai tampak disertai darah selama di IGD. Pasien sadar dan
awas diri tetapi mengeluhkan nyeri kepala ringan, tidak terdapat nyeri
dada. Kotorannya berwarna gelap, tidak terdapat darah. Tekanan darah
70/40 mmHg, denyut nadi meningkat mencapai 120 x/i. Laju pernapasan
dan suhu tubuh normal. Pemeriksaan abdomen menunjukkan
pembesaran hati dan nyeri epigastrik. Tes panel metabolik lengkap,
masa protrombin dan tromboplastin parsial telah diminta saat pasien masuk.
PENGANTAR KASUS

Laboratorium
○ PT/PPT dalam batas normal
○ Elektrolit dan protein plasma stabil
○ Nitrogen urea darah (BUN) meningkat, rasio kreatinin/BUN meningkat
dua kali dari nilai normal (menunjukkan perdarahan GI sebab HB dan
eritrosit dalam jumlah besar masuk ke usus dan dicerna serta dibawa ke
aliran darah sebagai asam amino yang mengandung nitrogen)

Diagnosis
○ Pasien didiagnosis dengan syok hipovolemik dengan kehilangan darah
signifikan
○ Resusitasi cairan segera dimulai
PENGANTAR KASUS

Resusitasi cairan Farmakologi Nonfarmakologi


○ RL mulai 3 L (dapat ○ Proton pump inhibitor iv ○ Bilas nasogatrik untuk
mengganti ~750 mL untuk mencegah membersihkan
vol. darah) perdarahan ulang lambung dan
○ Jika tanda vital tidak ○ Octreotide iv (analog memastikan
merespon, lanjut somatostatin) untuk perdarahan telah
berikan sejumlah mengurangi aliran berhenti
cairan intravena darah vaskularisasi GI ○ Endoskopi untuk
○ Ambil sampel darah mengetahui lokasi
selama resusitasi perdarahan + terapi
untuk persiapan ○ Intervensi bedah, jika
transfusi dengan PRC endoskopi gagal
DISKUSI
Perdarahan Gastrointestinal Atas
DEFINISI

○ Perdarahan traktus GI ○ Melena  feses berwarna


pada esofagus, hitam sebagai hasil dari
kelebihan Hb yang masuk
lambung, atau
ke traktus GIS
duodenum, biasanya
○ Hematokezia  darah
ditandai dengan segar yang terdapat pada
adanya darah pada feses, biasanya merupakan
muntah, melena, atau hasil dari perdarahan cepat
hematokezia GIA atau perdarahan GIB
ETIOLOGI

○ Ulkus peptikum (terbanyak akibat penggunaan


NSAID berlebih atau infeksi Helicobacter pylori)
○ Perdarahan varises GI (sindrom Mallory-Weiss,
sindrom Boerhaave)
○ Gastritis akut
○ Robekan lapisan intestinal akibat trauma fisik
ANAMNESIS PASIEN

○ Jika pesta minum-minum bukan kebiasaan rutin 


curiga gastritis akut
○ Jika rutin  pikirkan penyakit hati alkoholik
○ Penyakit hati  penurunan fungsi hati dan hipertensi
portal  peningkatan tekanan vena portal  arus
balik aliran darah ke vaskular GI  pembentukan
varises
○ Disfungsi hati  aminotransferase ↑, albumin ↓, ↑
PT/PPT
PERDARAHAN GI
DAN ALKOHOL

○ Gastritis akut dapat ○ Minuman alkohol fermentasi


disebabkan oleh konsumsi  sekresi asam lambung dan
alkohol berlebih peninngkatan gastrin
○ Konsumsi alkohol tinggi ○ Gastrin  sel parietal sekresi
juga dapat merangsang asam lambung
perburukan ulkus dan ○ Peningkatkan konsumsi bir
varises yang telah ada pada pasien mungkin
sebelumnya menginduksi perdarahan GIA-
nya
PEMBEKUAN DARAH DAN
MASA PROTROMBIN

○ Pembekuan darah ○ Kaskade koagulasi:


(koagulasi)  -pembentukan sumbat
mekanisme homeostasis platelet
○ Kerusakan dinding -pembentukan bekuan
endotel  perubahan fibrin
sel endotel + eksposur ○ Aktivasi fibrin:
darah ke matriks -jalur intrinsik
ekstraseluler  kaskade -jalur ekstrinsik
koagulasi
KASKADE KOAGULASI:
PLATELET

○ PLT dihasilkan oleh Pembentukan ○ VWF  mengikat


fragmentasi sumbat PLT: PLT ke kolagen
megakariosit di ○ PLT kontak dengan ○ Serotonin 
sumsum tulang kolagen  aktivasi vasokonstriksi
○ Endotel hambat  degranulasi PLT ○ ADP + tromboksan
aktivasi PLT dgn  serotonin, ADP, A2  agregasi PLT
produksi prostasiklin tromboksan A2,
dan cegah kontak faktor von
dgn kolagen dan Willebrand (VWF)
matriks ekstraseluler
KASKADE KOAGULASI:
FIBRIN

○ Faktor pembekuan Jalur ekstrinsik Jalur intrinsik


diproduksi hepar ○ Dipicu kerusakan ○ Dipicu oleh pajanan
dan beredar dalam jaringan, plasma darah
bentuk inaktif glikoprotein di terhadap
○ Ter dapat 2 jalur: membran WBC, permukaan
intrinsik dan kontak dengan bermuatan negatif
ekstrinsik yang lapisan tunika ○ 4 komponen utama:
berakhir pada media dan eksterna kininogen,
common pathway pembuluh darah, prekallikrein, faktor
jaringan XI dan XII
subendotelial
FAKTOR PEMBEKUAN PLASMA
KASKADE KOAGULASI
PT, PPT dan INR

Prothrombin time Partial Thrombo- International


○ Mengukur laju plastin Time Normalized Ratio
koagulasi oleh jalur ○ Mengukur laju
ektrinsik koagulasi oleh jalur
○ Cara: sentrifugasi intrinsik *ISI = international
darah yg ○ PPT >38 s  sensitivity index
(indeks tiap faktor
mengandung pemanjangan
jaringan yang
○ antikoagulan yg pembekuan, PPT
digunakan)
memisahkan Ca <27 s 
○ INR >1,4  PT
utk memperoleh pemendekan
memanjang; <0,8 
plasma pembekuan PT memendek
SYOK HIPOVOLEMIK DAN
PENGGANTIAN CAIRAN

Syok Syok hipovolemik Blood loss


Perfusi jaringan yang Disebabkan oleh ○ 0-15%  TTV
rendah akibat disfungsi penurunan volume normal atau takikardi
mekanisme darah karena ringan
homeostasis atau kehilangan darah ○ 15-30%  takikardi,
penurunan volume akibat perdarahan, takipneu, ↓ tek. nadi
darah di mana sirkulasi muntah-muntah, diare, ○ >30%  ↓ TD sistolik
○ ≥40%  kulit dingin
normal tidak dapat atau urinasi berlebihan
dan pucat, nadi tidak
dipertahankan lagi
teraba, tidak sadar
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH

○ ~60% berat tubuh terbentuk ○ Tek. hidrostatik  ○ Gaya osmotik dihasilkan


dari air gaya cairan yang di protein plasma (t.u.
○ Vol. cairan tubuh 0,6 dalam endotelium, dan albumin), tdk mudah
L/kgBB berbanding lurus menembus kapiler,
○ Kompartemen: dengan volume menghasilkan gradien
-intraseluler (55%) ○ Tek. hidrostatik selalu osmotik antara cairan
-ektraseluler (45%)  lebih tinggi di pembuluh plasma dan interstisial
intravaskular + interstisial darah  mendorong ○ Tek. onkotik menarik
+ transeluler (CSF, cairan keluar air kembali ke kapiler
sinovial, dll.)
-kompartemen ketiga:
cavum peritoneum dan
pleura
 Pergerakan fisiologis cairan tubuh
CAIRAN RESUSITASI

Kristaloid Koloid
○ Mengandung ion dengan/tanpa ○ Mengandung protein/polimer dengan
glukosa berat molekul tinggi yang menjaga
○ Menyeimbangkan cairan interstisiel tekanan onkotik, tidak menciptakan
dengan cepat gradien osmotik di seluruh endotelium 
○ Vol. kristaloid yang lebih besar menetap di intravaskular
diperlukan utk menjaga vol. darah ○ Koloid lebih efisien dalam penggantian
○ Kristaloid isotonik mudah melewati volume darah yang hilang namun jauh
dinding kapiler  tonisitas yg sama lebih mahal daripada kristaloid
seperti sel menghambat kekuatan ○ Vol. koloid yang dibutuhkan untuk
osmotik  distribusi cairan antara cairan mengganti cairan tubuh 1:1
interstisial dan plasma berdasarkan
volume relatifnya (3:1)
CAIRAN RESUSITASI

○ Ringer laktat (RL)  cairan pilihan untuk memulai


resusitasi
○ RL bersifat isotonik, terdiri dari garam (Na+, K+, Cl-, dan
Ca++) dan laktat
○ Dalam syok hemoragik: hipoperfusi organ 
peningkatan metabolisme anaerob + penumpukan laktat
 asidosis metabolik  pemberian garam isotonik
diberikan  hiperkloremia terinduksi memperburuk
asidosis (RL menghindari komplikasi ini)
PENGGOLONGAN DARAH

○ Gol. darah ○ Sistem ABO terdiri dari


dikelompokkan antigen A dan B, setiap
berdasarkan alel yg individu mengekspresikan
salah satunya (golda A atau
berbeda dari faktor
B), keduanya (golda AB),
penentu antigenik yg
atau tidak keduanya (golda
diekspresikan pd
O) pada perm. eritrosit
permukaan eritrosiyt ○ Sistem Rhesus ditentukan
○ Sistem penggolongan oleh ada tidaknya ekspresi
umum: ABO dan antigen D Rhesus (Rh-)
Rhesus

 Penggolongan darah ABO serta antigen dan antibodi yang terlibat
TERAPI POSTRESUSITASI

Bilas nasogastrik Proton pump inhibitor


○ Untuk membersihkan darah yang ○ Diberikan secara iv segera
masuk ke lambung, untuk setelah resusitasi dimulai
memantau tingkat perdarahan ○ PPl mempertahankan pH
dan memperkirakan volume lambung 6 dengan menghalangi
kehilangan darah langsung sekresi proton ke
○ Pembilasan dapat dilakukan
lumen lambung oleh sel parietal
segera setelah resusitasi dimulai
○ pH yang stabil mengurangi
○ Gaster diirigasi dengan
risiko terjadinya pendarahan
menyuntikkan sejumlah kecil
ulang
cairan ke dalam tabung NGT dan
kemudian menyedotnya kembali
POST-TERAPI RESUSITASI

Somatostatin (Oktreotida) Endoskopi


○ Hormon hipotalamus yang ○ Berfungsi menentukan lokasi
menghambat pelepasan banyak perdarahan dan terapeutik langsung
hormon GI dan efek ○ Fungsi terapeutik: band ligation,
vasokonstriksi pada pembuluh agen sklerotik, koagulasi plasma
darah splanknik argon
○ Efek penghambatan pada
hormon GI seperti sekretin dan
Nonfarmakologi
gastrin, mengurangi sekresi
○ Monitoring fungsi jantung dan ginjal
asam ke lambung dan
○ Edukasi kebiasaan konsumsi
mengurangi risiko pendarahan
kembali
minuman beralkohol
thankyou

Anda mungkin juga menyukai