Anda di halaman 1dari 20

CLINICAL SCIENCE SESSION

ROTATOR CUFF TENDINITIS

Disusun oleh:
Gladysani Nadhira Rizqia
12100116226

Program Pendidikan Profesi


Dokter bagian Ilmu
Rehabilitasi Medik
Fakultas Kedokteran UNISBA
RS Al Islam Bandung
2017
Rotator Cuff  musculotendineous yang mengelilingi
glonohumeral joint yang terdiri dari 4 otot yang memiliki fungsi untuk
untuk menjaga ball of shoulder

• Supraspinatus : abduksi pada lengan


• Infraspinatus : rotasi lateral pada lengan
• Teres minor : rotasi lateral pada lengan
• Subscapularis : rotasi medial pada lengan
Rotator Cuff Syndrome
Kumpulan gejala yang timbul akibat adanya
kerusakan atau lesi pada rotator cuff.

Insidensi

• gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi


• Estimasi jumlah penderita 10 per 1.000 populasi
• Biasanya pada usia 42-46 tahun
Dasar patologi cedera terdiri dari 3 yaitu :

1.Degeneratif (usia) : robekan kecil, jar parut,


kalsifikasi, metaplasia fibrokartilago.

2.Trauma : mengangkat beban berat, menahan


ketika jatuh.

3.Reaksi vaskular : pembentukan pembuluh darah


baru, deposit kalsium diserap.
a. Rotator Cuff Tendonitis

• Disebabkan adanya inflamasi pada rotator cuff.


• Terjadi akibat overuse shoulder.
• Pada atlet yang sering menggunakan tangan 
pitcher, atlet renang, basket, volleyball, dll
• Non-atlet yang sering mengangkat beban berat
atau melakukan pergerakan berulang pada bahu.
b. Rotator Cuff Impingement Syndrome

• Terjadi ketika rotator cuff trapped kedalam


subacromial space.
• Disebabkan karena tendon lemah dan mudah
terobek, berhubungan dengan arthritis dan bony
spur.
c. Rotator Cuff Tear
• Biasa terjadi pada usia > 40 tahun. Terjadi pada
usia muda bila terjadi trauma (injury)
• Keadaan dimana rotator cuff mengalami robek.
Manifestasi Klinis
- Nyeri terutama pada malam hari
- Lemah
- Kesulitan dalam aktivitas
- Memburuk saat melakukan gerakan lengan diatas
bahu (menyisir, menggunakan pakaian, renang)
- Kaku, local swelling dan tenderness
- Lose Strenght and Motion  Frozen Shoulder

- PE :
- Keterbatasn abduksi bahu  nyeri
MRI
Terapi dan Pencegahan
• Rest
Hentikan aktivitas yang memperparah gejala.
• Ice
• Antiinflammatories
(NSAIDs)
• Strengthening Exercise
ANTIINFLAMMATORIES (NSAIDs)

• Injeksi cortisone pada space diatas rotator cuff


tendon (subacromial corticosteroid injection)
• Biasanya membantu menghilangkan bengkak dan
inflamasi
STRENGTHENING EXERCISES

• Gerakan Pasif

• Gerakan Aktif
They can be initiated with axial loading on a stable surface such as a table
or an unstable surface such as a ball. They should be started with the arm in
a pain-free position, typically slightly flexed with the trunk leaning on the
arm (Fig. 35-6). This can then be advanced to loading the arm in an upright
position on a wall with the arm either flexed or abducted. Strengthening of
the rotator cuff may follow scapular stabilization and may focus on
particular deficits noted within the cuff (Figs. 35-7 and 35-8).
POLA LATIHAN
Pencegahan
• Hindari membawa tas/ barang dengan satu bahu
• Hindari bekerja dengan lengan di atas level bahu untuk
jangka waktu lama. Jika perlu, gunakan penyangga kaki/
tangga
• Angkat dan bawalah beban sedekat mungkin dengan
batang tubuh. Jangan mengangkat barang yang berat jauh
dari batang tubuh
• Istirahat untuk suatu kegiatan yang dilakukan terus menerus
• Ketika meraih sesuatu dengan tangan, ibu jari harus selalu
mengahadap ke atas
• Buatlah perubahan di sekitar rumah yang memudahkan
ketika mencapai sesuatu. Simpan peralatan sehari-hari pada
tempat yang mudah dijangkau
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai