Anda di halaman 1dari 15

INDUKSI PERSALINAN

PENGERTIAN
• INDUKSI PERSALINAN : adalah suatu upaya
stimulasi uterus untuk mulainya proses
persalinan.

Bedakan dengan ………….


• AKSELERASI PERSALINAN : Upaya
meningkatkan freuensi, lama dan kekuatan
kontraksi uterus dalam persalinan sehingga
proses persalinan lebih cepat.
INDIKASI UNTUK INDUKSI PERSALINAN
• Hamil post term
• Kondisi kesehatan ibu yang tidak memadai untuk
menunggu proses persalinan alami
• KPD
• Solusio Plasenta
TAHAPAN INDUKSI/AKSELERASI
PERSALINAN
• Penilaian kembali kondisi ibu dan janin
▫ SKOR BISHOP
Yang Dinilai Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3

Pembukaan Tidak ada 1-2 cm 3 – 4 cm Lebih dari 5

Panjang > 4 cm 3 – 4 cm 1 – 2 cm < 1 cm


servik/effacem
ent
Konsistensi Kenyal Rata-rata Lunak Lunak

Posisi Posterior Tengah Anterior Anterior

Penurunan -3 -2 -1 +1,+2
Kepala (4/5) (3/5) (2/5) (1/5)
Nilai skor • Serviks Matang
≥6
Nilai skor • Serviks Belum
≤5 Matang
TINDAKAN INDUKSI/AKSELERASI
BERDASARKAN HASIL SKOR BISHOP
Jika serviks belum matang
• Jika Nilai skor Bishop ≤ 5 lakukan pematangan
serviks terlebih dahulu.
• Pematangan serviks dengan prostaglandin dan
Katater Foley

Jika serviks sudah matang


• Lakukan Amniotomi
• Jika 1 jam his tidak baik, lakukan pemberian
oksitoksi drip.
• Jika ibu mengalami PEB, amniotomi bersamaan
dengan oksitoksin drip


PENGGUNAAN PROSTAGLANDIN UNTUK
INDUKSI PERSALINAN
• Dosis : prostaglandin E2 bentuk pessarium 3 mg
atau gel 2-3 mg ditempatkan pada froniks
posterior vagina
• Pemberian diulang setiap 6 jam jika his masih
belum baik
• Pemberian dihentikan jika :
▫ Ketuban sudah pecah
▫ Serviks sudah matang
▫ Pemakaian prostaglandin sudah 24 jam
KATETER FOLEY
• Cara melakukan :
▫ Pasang spekulum di vagina
▫ Masukkan foley catater ke dalam vagina, masukkan
perlahan-lahan ke dalam serviks, sampai melewati ostium
uteri internum
▫ Isi balon kateter dengan 10 cc aquadest
▫ Gulung sisa kateter dan letakkan ke dalam vagina
▫ Diamkan sampai timbul kontraksi atau maks 12 jam
▫ Kempiskan balon kateter sebelum mengeluarkan kateter,
kemudian lanjutkan dengan infus oksitoksin
PENGGUNAAN MISOPROSTOL
UNTUK INDUKSI PERSALINAN
• Misoprostol (Prostaglandin E1), contoh : citotek,
Gastrul 200 mcg
• Hanya pada kasus tertentu mengingat efeknya
yang sangat kuat (risiko ruptur uteri)
• Misalnya pada kasus : PEB/EKLAMPSI , serviks
belum matang, SC tidka bisa dilakukan atau bayi
tertalu prematur untuk bisa hidup
▫ Atau bisa juga dilakukan pada kasus :
• IUFD yang lebih dari 4 minggu dan sudah ada
tanda gangguan pembekuan darah
Lanjutan………
• Dosis Misoprostol :
• Tablet 25 mcg diletakkan di forniks posterior
vagina dan jika tidak ada his dapat diulangi 6
jam kemudian dengan dosis 25 mcg
• Jika setelah 6 jam kemudian tidak ada reaksi
naikkan dosis 50 mcg untukk pemberian
misoprostol berikutnya
• Jumlah misoprostol yang diberikan jangan lebih
dari 200 mcg
YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT
PEMBERIAN MISOROSTOL
• Oksitoksin tidak diberikan 8 jam setelh pemberian
misoprostol
• Pantau kondisi ibudan janin , terutama his dan
DJJ
• Hati-hati terjadi ruptur uteri
PEMBERIAN OKSTITOKSIN UNTUK
INDUKSI/AKSELERASI PERSALINAN
• Yang harus diperhatikan ;
▫ Pemantaun kondisi ibu dan janin dengan
menggunakan partograf
▫ Baringkan ibu dengan posisi miring kiri
▫ Jangan meninggalkan ibu yang dipasang infus
dengna oksitoksin
Lanjutan…………

• Cara dan Dosis Oksitoksin


▫ Oksitoksin di drip dalam NaCL atau RL
▫ Mulai dengan 2,5UI dalam 500 cc, tetesan mulai
dengan 10 tts/m dan naikkan tiap 30 menit sampai
kontraksi baik (3 x/ 10 m/ 40 dtk) dan pertahankan
sampai terjadi persalinan
▫ Jika his belum baik sampai tetesan ke 60, tingkatkan
pemberian oktitoksi menjadi 5 UI/500 cc
▫ Mulai dengan tetesan 30 dan tingkatkan 10 tts tiap
30 menit
Lanjutan……..
• Jika tetap tidak ada kemajuan his sampai dengan tetesan
ke-60, maka :
▫ Pada multi dianggap gagal dan lakukan SC
▫ Pada primi dapat dinaikkan :
 Tingkatkan pemberian oktitoksin menjadi 10 UI/500 cc
 Mulai dengan tetesan 30 dan tingkatkan 10 tts tiap 30 menit
 Jika tetap tidak adekuat hisnya setelah tetesan ke-60, lakukan
SC
Perhatian :
• Untuk Primigravida harus lebih hati-hati dalam
pemberian oksitoksin
• Untuk rimigravida, jangan memberikan
oksitoksin 10 unit dalam 500 ml
• Jangan memberikan oksitoksin drip pada asien
bekas SC

Anda mungkin juga menyukai