Anda di halaman 1dari 22

Nama : M.

Amin Ahmad
Usia : 66 tahun
Alamat : Alue Rambong Peureulak
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Suku : Aceh
Status : Menikah
Masuk RS : Selasa ,1 Maret 2016
 Keluhan utama : Nyeri Dada
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang Ke IGD RSUD Langsa diantar keluarga degan
keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 2 hari sebelum masuk ke
rumah sakit, nyeri dada berlokasi di tengah seperti ditekan,
yang menjalar ke lengan, rahang, dan leher. Keluhan ini muncul
tiba – tiba ketika pasien sedang makan dan keluhan ini tidak
berkurang pada saat pasien istirahat dan berlangsung lebih
dari 30 menit. keringat dingin (+), mual muntah(+) dan badan
terasa lemas (+). Sesak nafas(-), Riwayat terbangun tengah
malam karena sesak (-), Batuk – batuk pada malam hari (-).

 Riwayat Penyakit sebelumnya : Riwayat Hipertensi (+),


 Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
 Riwayat Penggunaan Obat : Amlodipin 5mg
 Kondisi Umum : Lemah, sakit berat
 Vital Sign :
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 65 x/menit, reguler
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0 C

Kepala & wajah :


Kepala : Normocephali
Rambut : Hitam, Tidak mudah dicabut.
Wajah : Deformitas (-), Eritema (-)

 Mata :
Alis : Normal
Kelopak mata : Edema (-)
Konjungtiva : Pucat (-), Ikterik (-)

 Leher :
TVJ : Dalam batas normal
KGB : Pembesaran (-)

 THT :
Telinga : Secret (-), Edema (-), Nyeri tekan (-).
Hidung : Secret (-), Konka edema (-) Deviasi (-)
Mulut : Edema (-) Hiperemis (-) Sianosis (-)
Lidah : Beslag (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Laring : Edema (-)
 Paru :
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
Palpasi : SF Normal (+/+), NT(-), Massa (-),
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-).

 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, sianosis sentral (-)
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung : Atas : ICS II linea sinestra
Kanan : ICS IV linea parasternalis dex
Kiri : ICS V 2cm lateral linea midclavicula sin

Auskultasi : BJ 1 < BJ II, Murmur (-), Gallop (-).


 Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-) Jejas (-), Sianosis (-)
Palpasi : Soepel (+), Nyeri Tekan (-), Massa (-)
Perkusi : Timpani (+) 4 kuadran abdomen
Auskultasi : Peristaltik Dalam Batas Normal.

 Ekstremitas :
Pucat Sianosis Eritema
 Hb : 15,4 gr%
 Ht : 47,1%
 Leukosit : 14,330/mm3
 Trombosit : 191.000/mm3
 Total Billirubin : 0,8 mg/100ml
 Direct billirubin : 0,4 mg?100ml
 SGOT : 188 U/I
 SGPT : 54 U/I
 Alkali Posphatase : 136 U/I
 Ureum : 58 mg/100ml
 Kreatinin : 1,1 mg/100ml
 Uric Acid : 5,2 mg/dl
 KGDS : 156 gr/dl
 Chlorida (Cl) : 97 mmol/L
 Natrium (Na) : 130 mmol/L
 Kalium (K) : 3,7 mmol/L

Kesimpulan Foto :
Cor : Jantung tampak membesar( Cardiomegali)
Pulmonal : - Corakan vascular Meningkat
- Sinus costo prenikus dex &
sin lancip
Diafragma : Normal
Irama : Sinus Ritme
Heart rate : 65 x/menit
Axis : RAD
Kelainan : - Tampak adanya ST Elevasi pada , II, AVF, VI
- Tampak adanya ST Depresi Pada AVR, V4, V5, V6
Kesimpulan : Iskemik pada bagian Inferior- lateral dan Fres Infak pada
 Bagian Antero-septal
 STEMI

 STEMI
 Perikarditis
 Diseksi Orta

 O2 4 liter/menit Kanul Nasal


 IVFD RL 8 gtt/i
 ISDN 10 mg sublingual
 Aspilet 325mg di kunyah
 CPG 300mg (4 Tablet)
Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan
Spektrum gejala Klinis penyakit jantung
coroner sebagai akibat penurunan mendada
aliran darah ke jantung yang menyebabkan
iskemia miokardium akut

Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan


kumpulan sindroma klinis nyeri dada
disebabkan oleh kerusakan miokard yang
diistilahkan dengan infark miokard
Yang tidak dapat di ubah :
1. usia
Yang Dapat di ubah :
2. jenis kelamin
1. Merokok
2. Hipertensi 3. riwayat keluarga
3. Diabetes 4. Suku/ Ras
4. Hiperkolesterol
5. Obesitas
6. kurang olah raga
7. stres
Pada saat pembuluh darah normal mengalami kerusakan
pada lapisan endotel, Lapisan endotel yang rusak menjadi
terganggu dan jaringan ikat pada pembuluh darah mengalami
thrombogenik sehingga terjadi primary hemostasis.
Kerusakan lapisan endotel pembuluh darah ini juga akan
mengaktifkan cell molecule adhesion seperti sitokin, TNF-α,
growth factor, dan kemokin. Limfosit T dan monosit akan
teraktivasi dan masuk ke permukaan endotel lalu berpindah
ke subendotel sebagai respon inflamasi. Monosit
berproliferasi menjadi makrofag dan mengikat LDL
teroksidasi sehingga makrofag membentuk sel busa. Akibat
kerusakan endotel menyebabkan respon protektif dan
terbentuk lesi fibrous, plak aterosklerotik yang dipicu oleh
inflamasi
 Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI: ST
segment elevation myocardial infarction)

 Infark miokard dengan non elevasi segmen ST


(NSTEMI: non ST segment elevation myocardial
infarction)

 Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina


pectoris
Berdasarkan teori: Berdasarkan Kasus:
 rasa tertekan/berat daerah  Nyeri dada menjalar ke lengan,
retrosternal, menjalar ke lengan rahang, dan leher.
kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu, atau  Nyeri dada berlangsung lebih
epigastrium. dari 30 menit

 Keluhan ini dapat berlangsung


 Mual, Muntah,Keringat dingin
intermiten/ beberapa menit atau dan lemas
persisten (>20 menit).

 keluhan penyerta seperti


diaphoresis, mual/muntah, nyeri
abdominal,Keringat dingin, sesak
napas, dan sinkop
rasa tertekan/berat daerah
retrosternal, menjalar ke lengan
kiri, leher, rahang, area
interskapular, bahu, atau
epigastrium.

Keluhan ini dapat berlangsung


intermiten/ beberapa menit atau
ANAMNESIS persisten (>20 menit).

keluhan penyerta seperti


diaphoresis, mual/muntah, nyeri
abdominal, sesak napas, dan
sinkop
Pemeriksaan fisik dilakukan
untuk mengidentifikasi faktor
PEMERIKSAAN pencetus iskemia, komplikasi
iskemia, penyakit penyerta dan
FISIK menyingkirkan diagnosis
banding

Semua pasien dengan keluhan


Pemeriksaan nyeri dada atau keluhan lain
yang mengarah kepada iskemia
EKG harus menjalani pemeriksaan
EKG 12 sadapan

Pemeriksaan Kreatinin kinase-MB (CK-MB)


atau troponin I/T merupakan
marka marka nekrosis miosit jantung
dan menjadi marka untuk
jantung diagnosis infark miokard
Tes darah rutin, gula darah
Pemeriksaan sewaktu, status elektrolit,
koagulasi darah, tes fungsi
LABORATORIUM ginjal, dan panel lipid.

Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan adalah
Foto polos dada untuk membuat diagnosis
banding, identifikasi
komplikasi dan penyakit
penyerta.
 Tirah Baring
 Suplemen oksigen dapat diberikan pada semua pasien SKA
dalam 6 jam pertama, tanpa mempertimbangkan saturasi O2
arteri
 Aspirin 160-320 mg (sublingual) diberikan segera pada
semua pasien yang tidak diketahui intoleransinya terhadap
aspirin.
 Penghambat reseptor ADP (adenosine diphosphate)
 Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual bagi pasien
dengan nyeri dada yang masih berlangsung saat tiba di ruang
gawat darurat
 Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-
30 menit, bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi
tiga dosis Nitrogliserin sublingual

Anda mungkin juga menyukai