Anda di halaman 1dari 26

REFLEKSI KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS


OLEH
Dewi Indah Sari

PEMBIMBING KLINIK
dr. Amsyar Praja Sp.A
PENDAHULUAN

• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh yang disebabkan oleh proses estrakranium antara umur 6 bulan-5
tahun.
• Terbagi menjadi kejang demam sederhana dan kompleks.
• Kejang demam kompleks terjadi rata-rata 25 – 50 % dari seluruh kasus
kejang demam.
• Tatalaksana kejang demam terbagi atas 3 hal, yaitu pengobatan fase akut,
mencari dan mengobati penyebab, dan pengobatan profilaksis
• Prognosis kejang demam kompleks lebih buruk jika dibandingkan dengan
kejang demam sederhana
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. F
JenisKelamin : Perempuan
Usia : 4 tahun 8 bulan
Tanggal pemeriksaan : 5 Februari 2018

Keluhan utama:
Kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien anak MRS dengan keluhan kejang.


• Kejang dialami dirumah sebanyak 3 kali pada seluruh tubuh, saat pagi hari
selama ± 2 menit, dan pada sore hari selama kurang dari 10 menit lalu kejang
ke 3 terjadi di rumah sakit Al-khairat pada malam hari dengan suhu 39,5°C.
• Saat kejang tangan mengepal, mata ke atas, tangan dan kaki kiri bergetar lalu
diikuti seluruh tubuh Setelah kejang pasien merasa mengantuk dan tidur.
• Kejang pada pasien didahului demam yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu.
• Demam sempat turun setelah pemberian obat penurun panas, namun setelah
itu naik kembali.
• Sakit kepala (+), Batuk (+) berlendir warna putih. Beringus (-), Sesak (-). Muntah
(-). BAB kesan biasa dan BAK lancar
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah mengalami kejang sebelumnya pada usia 2 tahun. Kejang
1 kali kurang dari 15 menit

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat kejang. Hipertensi (-), asma (-)
, Diabetes Melitus (-)

• Kemampuan dan Kepandaian anak:


Sesuai umur
Anamnesis Makanan:
• ASI eksklusif: 0-3 bulan
• Susu formula: sejak usia 1 bulan
• Bubur saring: sejak usia 6 bulan
• Nasi: sejak usia 1 tahun

Riwayat kehamilan dan persalinan :


• Ibu rutin kunjungan ANC, selama hamil ibu tidak pernah sakit.
• Persalinan secara normal di rumah sakit ditolong oleh bidan. Bayi langsung
menangis. BBL 3000 gr dan PBL tidak diketahui

Riwayat Imunisasi :
• Imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : Kompos mentis

Pengukuran
• Tandavital Nadi : 120 kali/menit, reguler, kuat angkat
Suhu : 38,7°C
Respirasi : 40 kali/menit

• Berat badan : 10,5 kg


• Tinggi badan : 98 cm
• Status gizi : Gizi kurang (z score -2, -3)
PEMERIKSAAN FISIK

• Kulit : DBN Pemeriksaan lain :


• Kepala : DBN • Kaku kuduk (-)
• Leher : DBN
• Rumpleleed (-)
• Thorax : DBN
• Abdomen : DBN
WHOLE BLOOD Hasil Rujukan Satuan

Hemoglobin 11.1 11,5 – 17,0 g/dl


PEMERIKSAAN
PENNUNJANG RBC 4,2 3,80 – 6,50 106/mm3

Darah rutin
WBC 6,1 4,0 – 10,0 103/mm3

Hematokrit 35,7 37,0 – 54,0 %

Trombosit 254 150 – 500 103/mm3


RESUME
• Pasien anak perempuan usia 4 tahun MRS dengan keluhan kejang.
• Kejang dialami sebanyak 3 kali pada seluruh tubuh. Pertama dialami ± 2
menit, dan kejang kedua <10 menit. kejang ke 3 terjadi di rumah sakit Al-
khairat pada malam hari dengan suhu 39,5°C.
• Saat kejang tangan mengepal, mata ke atas, tangan dan kaki kiri bergetar
lalu diikuti seluruh tubuh
• Kejang didahului demam sejak 1 hari yang lalu. Demam sempat turun
setelah pemberian obat penurun panas lalu naik kembali.
• Sakit kepala (+), Batuk (+) berlendir warna putih. Beringus (-), Sesak (-).
Muntah (-). BAB kesan biasa dan BAK lancar
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis, tampak
sakit sedang, gizi baik.
• Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 120x/menit, reguler, kuat angkat,
respirasi 44 kali/menit, suhu 38,7oC.
DIAGNOSA

Kejang demam kompleks


ISPA
PENATALAKSANAAN

TERAPI
• IVFD Ringer laktat 24 tetes per menit
• Paracetamol syrup 120 mg/ 5 ml, 4 x 120 mg (1 cth)
• Diazepam 3 x 1,5 mg pulv
• Cefadroxil 2 x 1,5 cth
• Puyer batuk: 3 x 1
Ambroxol 5 mg
CTM 1 mg

ANJURAN PEMERIKSAAN
• Urinalisis
FOLLOW UP
Tanggal 06/02/2018

S O A P
Demam (+), Tanda vital : • Kejang • IVFD Ringer laktat 24
kejang (-), Nadi : 109 x/menit, reguler, kuatangkat tetes per menit
batuk (+), Suhu : 37,6 °C Demam • Paracetamol syrup 120
flu(-), Respirasi: 32 x/menit Kompleks mg/ 5 ml, 4 x 120 mg (1
Sakit kepala (-) cth)
Kulit : DBN • ISPA • Diazepam 3 x 1,5 mg
Kepala : DBN • ISK pulv
Leher : Tonsil T1/T1 tidak hiperemis • Cefadroxil 2 x 1,5 cth
Dada : DBN • Puyer batuk: 3 x 1
Abdomen : DBN • Ambroxol 5 mg
Genitalia : DBN • CTM 1 mg
Otot : DBN
URIN HASIL RUJUKAN
Warna Kuning Kuning Jernih
Berat Jenis 1,025 1,003 – 1,030
pH 6 4,6 – 6,5
Protein +/- -
Glukosa - -

FOLLOW UP Keton - -
Bilirubin - -
Nitrit - -
Urinalisis
Urobilinogen normal normal

SEDIMEN HASIL NILAI NORMAL

Leukosit 4 0-2
Eritrosit 1 0 – 1 / LPB
Epitel + +
Bakteri - -
Kristal - -
DISKUSI

• Kejang demam ialah bangkitan kejang diawali kenaikan suhu


tubuh > 380C) akibat suatu proses ekstrakranium
• Bukan disebabkan proses susunan saraf pusat atau gangguan
elektrolit akut
• Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Kejang
demam terjadi pada anak berumur 6 bulan – 5 tahun.
FAKTOR RISIKO BERULANGNYA
KEJANG DEMAM

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga


2. Usia kurang dari 12 bulan
3. suhu tubuh kurang dari 39oC saat kejang
4. Interval singkat antara awitan demam dengan
terjadinya kejang
5. Apabila kejang demam pertama merupakan
kejang demam kompleks
FAKTOR RESIKO

• Demam. Demam yang dapat diakibatkan infeksi (Infeksi saluran


pernapasan akut, infeksi saluran kemih, otitis media akut, dll).
• Faktor riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara kandung,
perkembangan terlambat, problem masa neonatus, anak dalam
perawatan khusus, dan kadar natrium rendah.
• Setelah kejang demam pertama, kira-kira 33% anak akan mengalami satu
kali rekurensi atau lebih dan kira-kira 9% anak mengalami 3 kali rekurensi
atau lebih.
• Kejang demam dapat diturunkan secara autosom dominan melalui
kromosom 19p dan 8q 12-21,
DISKUSI
Kejang demam sederhana Kejang Demam Kompleks

1) Berlangsung singkat 1) Kejang berlangsung lama, lebih dari 15


2) Umumnya serangan berhenti sendiri menit
dalam waktu <15 menit 2) Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
3) Bangkitan kejang tonik, tonik-klonik kejang umum didahului dengan kejang
tanpa gerakan fokal parsial
4) Tidak berulang dalam waktu 24 jam 3) Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam
24 jam, anak akan sadar kembali diantara
bangkitan kejang

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan bahwa kejang demam yang dialami pasien
pada kasus ini adalah kejang demam kompleks. kejang demam kompleks dapat di tegakkan
diagnosisnya jika terdapat salah satu kriteria diatas. Penyebab demam sering disebabkan oleh
infeksi saluran pernapasan akut, infeksi gastrointestinal, dan infeksi saluran kemih.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah tepi lengkap


• Pungsi lumbal
• Foto x-ray dan pencitraan seperti CT-Scan atau MRI
• Elektroensefalografi (EEG)
PENGOBATAN

Pengobatan Profilaksis Profilaksis Terus


Fase Akut Intermitten Menerus
FASE AKUT
• Semua pakaian yang ketat harus
dibuka dan pasien dimiringkan apabila
muntah.
• Jalan napas harus bebas agar oksigen
terjamin.
• Awasi keadaan vital
• Suhu tubuh yang tinggi diturunkan
dengan kompres dan pct oral 10-15
mg/kgBB 4 kali sehari
• Diazepam rektal, BB<12 kg dosis 5 mg,
BB>12 kg dosis 10 mg rektal
• Diazepam IV dosis dosis 0,3 -
0,5mg/kgBB perlahan-lahan dengan
kecepatan 2 mg/menit selama 3-5
menit
PROFILAKSIS INTERMITENT

• Segera diberikan antikonvulsan (oral atau rektal), apabila


suhu tubuh > 38 derajat celcius.
• Dosis rektal BB<12 kg dosis 5 mg, BB>12 kg dosis 10 mg
• Dosis diazepam oral 0,3 mg/kg/kali.
PROFILAKSIS TERUS MENERUS

Indikasi :
• Sebelum kejang pertama sudah ada kelainan nerurologis.
• Ada riwayat kejang tanpa demam pada orang tua atau
saudara kandung.
• Kejang demam > 15 menit, diikuti kelainan neurologis
sementara / menetap
• Dipertimbangkan profilaksis bila kejang demam < 12 bulan
atau terjadi kejang multiple dalam satu episode demam.
PROFILAKSIS TERUS MENERUS

• fenobarital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis


• asam valproat adalah 15-40 mg/kgBB terbagi dalam 2
dosis.

Diberikan secara terus- menerus selama 1 tahun setelah


kejang berakhir.
PROGNOSIS

• Prognosis kemungkinan mengalami kecacatan atau


kelainan neurologis rendah,
• kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam
tidak pernah dilaporkan.
• Perkembangan mental neurologis umumnya tetap normal
pada pasien yang sebelumnya normal.6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai