Anda di halaman 1dari 17

ANOREXIA NERVOSA

Dokter pendidik :
dr. Isa Multazam Noor, SpKJ (K)

DISKUSI TOPIK
PSIKIATRI ANAK DAN REMAJA
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA

RS JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

PERIODE 15 APRIL 2017 – 20 MEI 2017


CASE VIGNETTE
 MR adalah seorang siswa laki-laki berusia 14 tahun yang tinggal di Sulimania, timur laut Irak. Orang tuanya
berasal dari keluarga kelas menengah terdidik. Dia dibawa oleh ibunya ke rumah sakit karena menolak makan,
yang menyebabkan penurunan berat badan dan kelemahan umum. Kondisinya mulai tujuh bulan sebelumnya ketika
teman-temannya mengejek tentang nafsu makannya yang berlebihan. Akibatnya, ia mulai membatasi asupan
makanannya, menghindari makanan berkalori tinggi dan sangat rutin berolahraga. Orang tuanya mencoba
meyakinkannya untuk makan makanan biasa, tapi dia menolak.
 Dia terobsesi dengan bentuk tubuhnya dan mengukur lingkar pinggang dan pahanya secara teratur. Asupan
makanannya menurun dengan cepat sampai makanannya sehari-hari menjadi tidak lebih dari secangkir yogurt dan
potongan mentimun. Beberapa minggu sebelum kunjungannya ke rumah sakit, ia mengalami sakit kepala, nyeri sendi
dan serangan nyeri epigastrik yang diikuti oleh muntah. Ia dirawat oleh dokter setempat dengan multivitamin, anti-
emetik dan anti-spasmodik, namun tanpa perbaikan.
 Dia menggambarkan dirinya sebagai anak yang anggun dan penurut, tapi agak perfeksionis. Saat masuk ke rumah
sakit, dia tampak sangat sakit. Dia pucat, kurus kering dan dehidrasi. Dia telah kehilangan sekitar 20 kg selama
empat bulan terakhir. Bobot tubuhnya 28 kg dan tinggi 147 cm, yang berada di bawah persentil ke-2 untuk usianya
sesuai dengan grafik pertumbuhan. BMI-nya adalah 13,0, yang mencerminkan defisit berat 37%. Kulitnya kering dan
ditutupi oleh rambut tipis. Perut berbentuk skafoid. Tekanan darahnya 90/60 mmHg, detak jantung 55 bpm dan
suhu tubuh 37,8 ° C. Tes laboratorium adalah sebagai berikut: glukosa darah: 60 mg / dl, urea darah: 18 mg / d,
natrium serum: 136 mg / dl, kreatinin serum: 0,6 mg / dl, kolesterol serum: 147 mg / dl, WBC: 2200, Jumlah
trombosit: 150000, ESR: 1, dan HB: 12 mg / dl. Protein darah rendah dengan enzim hati sedikit meningkat. Tes
fungsi tiroid dan hormon steroid normal. Pemeriksaan dan kultur urin umum menunjukkan adanya infeksi bakteri
akut. Foto thorakolumbal semuanya normal. Gastroskopi sebelumnya di rumah sakit lain menunjukkan atrofi mukosa
ringan. EKG bradikardia sinus. Pasien lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan teman seusianya.
 Dia tampak penuh perhatian tapi acuh tak acuh terhadap kondisinya sekarang. Ucapannya rasional dan tidak
mengungkapkan adanya halusinasi. Namun, ia bersikeras ia memiliki bentuk tubuh yang normal. Suasana
hatinya tertekan, tapi dia menyangkal ide bunuh diri. Tidak ada riwayat penyakit fisik atau mental atau
pelecehan seksual selama masa kecil.
IDENTIFIKASI MASALAH

Pasien
menolak
makan

Terobsesi
Suasana
dengan Identifikasi
hatinya
bentuk Masalah
tertekan
tubuhnya

Tidak ada
halusinasi
KRITERIA DIAGNOSIS MENURUT DSM 4
Penolakan mempertahankan berat badan pada atau diatas, berat
badan normal minimal sesuai dengan usia dan tinggi badan( contoh,
penurunan berat badan untuk mempertahankan berat badan hingga
dibawah 85 % dari yang diharapkan ;atau kegagalan mencapai berat
badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, sehingga
menyebabkan berat badan dibawah 85% yang diharapkan).
Rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan atau menjadi gemuk
meskipun berat badannya kurang.
Gangguan cara menghayati berat atau bentuk tumbuhnya, pengaruh
yang tidak semestinya pada evaluasi diri mengenai berat badan atau
bentuk tubuh, atau penyangkalan betapa seriusnya berat badan saat ini
yang rendah
Pada perempuan pasca menstruasi, amenore, tidak adanya siklus
menstruasi sedikitnya 3 bulan berturut-turut
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi 4
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

AXIS I ANOREKSIA NERVOSA

Kesan Fungsi Intelektual dalam batas


AXIS II normal
KONDISI GIZI : kurus dengan Kurang Energi Kronis
AXIS III (KEK) berat.
HIPOTENSI, HIPERTERMI, INFEKSI SALURAN KEMIH

Masalah dalam lingkungan sosial


AXIS IV rumah dan sekolah

AXIS V GAF current 80-71


TINJAUAN PUSTAKA

Anoreksia
nervosa
DEFINISI
Menurut dsm 4 : suatu Penolakan untuk mempertahankan berat badan
normal minimal, rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan
dan kesalahan menginterpretasikan tubuh dan bentuknya yang
signifikan.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi 4


EPIDEMIOLOGI
Biasanya terjadi pada usia awal 20 tahun.
Anoreksia nevosa diperkirakan terjadi pada kira-kira 0,5-1% anak
perempuan remaja, gangguan ini terjadi 10-20 kali lebih sering pada
perempuan dibanding laki-laki.

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


ETIOLOGI
1. Faktor biologis
2. Faktor sosial
3. Faktor psikologis dan psikodinamik

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


DIAGNOSIS

MENGUMPULK PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


AN FISIK PSIKIATRI
INFORMASI
KRITERIA DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ-
III:
Berat badan tetap dipertahankan 15% dibawah yang seharusnya
atau Quetelet’s body mass index 17.5
Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindarkan
makanan yang mengandung lemak dan salah satu atau lebih dari hal
berikut, merangsang muntah oleh diri sendiri, menggunakan pencahar,
olahraga berlebihan, memakai obat penekan nafsu makan atau
diuretic
Terdapat distorsi “body image” dalam bentuk psikopatologi spesifik
Gangguan endokrin meluas melibatkan”hypothalamic pituitary
gonadal axis”
Perkembangan pubertas tertunda atau tertahan , amenore
primer,menarche terlambat.
PPDGJ, edisi 3
DIAGNOSIS BANDING
•Gangguan depresif : biasanya mengalami berkurangnya nafsu
makan
•Sedangkan anorexia nervosa mengalami nafsu makan dan lapar.
•Kehilangan nafsu makan organic
•Kehilangan nafsu makan psikogenik

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


TERAPI
Indikasi rawat inap di RS:
Tergantung keadaan medis pasien dan derajat keberadaan struktur
yang diperlukan untukmemastikan pasien bekerjasama.
Biasanya pada pasien yang BB <20% . Pada bb < 30%
membutuhkan perawatan psikiatri 2-6bln

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


PSIKOTERAPI

Terapi kognitif : pasien diajarkan untuk mengawasi asupan makanan


emosi danperasaan, perilaku makan berlebihan dan mengeluarkan
kembali serta masalah mereka didalam hubungan interpersonal.
Psikoterapi dinamik
Terapi keluarga

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2


FARMAKOTERAPI
Cyproheptadine
Amitriptilin
Pimozide
Clomiperamin
Chlorpromazine

Kaplan & Saddock, 2010, ed. 2

Anda mungkin juga menyukai