Anda di halaman 1dari 43

Sains dan Teknologi

Bangunan 3
Rizky Nanda H. P. 155060500111019
Fadilla Novia Anizal 155060507111019
Sisca Ainun Nisa 155060501111013
Apartemen Soekarno Hatta

Jl. Raya Soekarno Hatta No 2, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65149
Lokasi
Lokasi dekat pusat kota, hanya 15 menit
menuju Alun-Alun Kota Malang. Bandara
Abdul Rachman Saleh dapat dijangkau
dalam 35 menit berkendara. Stasiun Malang
sekitar 15 menit berkendara. Rumah sakit
terdekat yaitu RS Permata Bunda dapat
dijangkau dalam 10 menit berkendara dari
apartemen. Kawasan kampus Universitas
Brawijaya sekitar 15 menit berjalan kaki;
Universitas Negeri Malang sekitar 15 menit
berkendara. Kawasan di sekitarnya cukup
ramai, mudah menemukan minimarket,
kuliner, apotek, salon atau ATM. Carrefour
Malang, 15 menit berkendara dari
apartemen
Fasilitas Apartemen Soekarno Hatta
Kamar nyaman dengan televisi, AC, kamar
mandi modern dengan shower dan water
heater. Apartemen ini juga dilengkapi
dengan fasilitas lain kolam
renang, gym, minimarket, dan area parkir
kendaraan.
Luas Tapak
Transportasi vertikal
Lift penghuni apartemen
dan lift barang
Transportasi horizontal
Double loaded corridor
Sistem penghawaan udara buatan
Di beberapa ruangan seperti lobby dan
kamar menggunakan penghawaan buatan
berupa AC split wall
Kelebihan:
Bisa dipasang pada ruangan yang tidak
berhubungan dengan udara luar, misalnya
pada ruangan yang posisinya ditengah
pada bangunan Ruko, karena condenser
yang terpasang pada outdoor bisa
ditempatkan ditempat yang berhubungan
dengan udara luar jauh dari ruangan yang
didinginkan.
Suara didalam ruangan tidak berisik.

Kekurangan:
Pemeliharaan/perawatan membutuhkan
peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
Harganya lebih mahal
Sistem penghawaan udara alami
Terdapat bukaan jendela pada kamar apartemen berfungsi untuk
meminimalisir penggunaan penghawaan udara buatan yaitu AC.
Sehingga dapat menciptakan sirkulasi udara yang baik yang dapat
memberikan kenyamanan bagi penghuni apartemen.
SISTEM AIR BERSIH,
AIR KOTOR, DAN
KOTORAN
GWT
Pada bangunan seperti hotel, apartemen, rumah sakit memerlukan air bersih yang
digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan air yang
berkualitas maka diperlukan beberapa treatment pada air sumur agar bisa digunakan atau
siap konsumsi.

GWT atau Ground Water Tank adalah suatu konstruksi bawah tanah yang berfungsi untuk
menampung dan mengolah air bersih yang bersumber dari sumur dalam. Pengolahan air
tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau siap konsumsi seperti mandi,
toilet, minum dan sebagainya. Pada GWT ini terdapat 3 bagian konstruksi yaitu Intake, WTP
(Water Treatment Plant) dan Reservoir. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Intake
Intake adalah ruang atau bangunan pertama untuk menampung masuknya
air dari sumber air sumur dalam. Pada bagian Intake ini biasanya
terdapat bar screen yang berfungsi menyaring benda-benda dalam air. Air di
dalam Intake ini kemudian dipompa ke ruang berikutnya yaitu WTP (Water
Treatment Plant)
2. WTP (Water Treatment Plant)
Fungsi dari WTP ini adalah mengolah dan menyaring air
bersih bersumber dari Intake menjadi air yang lebih layak
untuk konsumsi seperti mandi, minum, dan sebagainya.
Proses pengelolaan air bersih Pada Water Treatment Plant
ini melalui beberapa tahapan yang dimulai dari
1. Koagulasi
2. Flokulasi
3. Sedimentasi
4. Filtrasi
5. Desinfeksi
3. Reservoir
Reservoir adalah ruang atau bagian dari GWT pada tahapan paling akhir.
Fungsi dari reservoir adalah tempat penampungan sementara air bersih
sebelum didistribusikan.

Antara STP dan GWT sangat dibutuhkan untuk keperluan


bangunan seperti hotel yang mengandalkan kualitas air yang
baik untuk tamu pengunjung. Kedua sistem tersebut harus ada
dalam sebuah hotel atau bangunan lainnya agar mendapatkan
kualitas air yang baik.
SISTEM AIR BERSIH
STP
STP singkatan dari Sewage Treatment Plant merupakan sistem pengelolaan air limbah pada bangunan gedung
seperti hotel, apartemen, condotel, rumah sakit, dan sebagainya. Fungis dari STP ini adalah mengolah air limbah
atau air kotor menjadi air yang layak digunakan kembali atau air yang ramah lingkungan. Tentu ada tahapan-
tahapan treatment yang bisa membuat air limbah menjadi air normal kembali. Biasanya Air hasil olahan STP ini
hanya akan digunakan kembali untuk non konsumsi seperti penyiraman tanaman yang tidak berkontaminasi
dengan manusia lagi.

Bangunan STP biasanya menjadi struktur terpisah dengan struktur utama namun pada beberapa gedung yang
tidak mempunyai lahan yang luas, bangunan STP berada di bawah bangunan utama atau di bawah basement.
Ukuran bangunan STP menyesuaikan kapasitas penggunaan air pada suatu gedung, Contohnya Semakin banyak
kamar hotel maka semakin besar kapasitas STP sehingga ukuran pun lebih besar.
Sistem STP bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu sistem rotor disk dan Extended Aeration.

Rotor Disk adalah sistem pengelolaan limbah dengan cara membiakkan bakteri yang
menempel pada disk sehingga bakteri akan kontak dengan oksigen sedangkan pada saat
bakteri ada di dalam cairan akan makan kotoran pada cairan tersebut.

Extended Aeration adalah suatu sistem dimana pemberian oksigen dilakukan dengan cara
menyemburkan oksigen ke dalam cairan dengan menggunakan blower. Sistem ini
membutuhkan area yang luas.
SISTEM AIR KOTOR DAN KOTORAN
RENCANA SALURAN AIR BERSIH
RENCANA SALURAN AIR KOTOR
RENCANA SALURAN KOTORAN
RENCANA SALURAN AIR BERSIH
RENCANA SALURAN AIR KOTOR
RENCANA SALURAN KOTORAN
DISTRIBUSI AIR BERSIH
DARI GWT MENUJU
BANGUNAN
DISTRIBUSI
AIR KOTOR
MENUJU STP
DISTRIBUSI
KOTORAN
MENUJU STP
DISTRIBUSI AIR BERSIH
DARI PDAM MENUJU
GWT
DISTRIBUSI AIR KOTOR
DARI STP MENUJU
RIOL KOTA
DISTRIBUSI KOTORAN
DARI STP MENUJU
RIOL KOTA
SALURAN DRAINASE
Saluran Pembuangan Air Hujan
1. Area Drain : yang berfungsi seperti corong, menangkap air dari suatu daerah berukuran tertentu dan sekedar
mengarahkan air dari permukaan langsung kedalam pipa. Kelemahannya, adalah dalam jangka waktu yang panjang
sering kali pipa tersumbat oleh kotoran atau tanah yang terbawa oleh aliran air hujan. Kelemahan lainnya adalah
bahwa elevasi dari area drain tidak fleksibel, harus merupakan titik terendah dari semua bidang miring aliran.
2. Bak Pengumpul : fungsinya serupa dengan area drain, menangkap air permukaan suatu daerah tertentu. Tetapi,
dikembangkan lebih lanjut dengan fungsi tambahan, yaitu fungsi penangkap tanah dan kotoran. Karena adanya
fungsi ganda inilah, maka bak pengumpul ini menjadi sangat disukai dan digunakan.
3. Pipa Pengumpul Atau Pengumpul Berbentuk Linier : Bentuk ini mempunyai kelebihan, yaitu elevasinya yang
fleksibel sehingga mudah mengikuti berbagai ketinggian tanah, jalan, atau tempat parker
Saluran air hujan
1. Air hujan dari cucuran atap serta ruang terbuka/halamandisalurkan ke saluran kota (jika sudah tersedia) atau
dibuatkan peresapan local.
2. Saluran dibuat terbuka agar mudah dibersihkan.
3. Menggunakan pipa ½ Ø20 cm.
4. Sebaiknya dibuatkan peresapan tersendiri sebagai usahakonservasi air tanah.
5. Pada bagian yang terkena sirkulasi diberi/ditutup denganpelat beton/kisi-kisi besi beton.
6. Pada pertemuan dan belokan diberi bak control.
A. Setiap gedung yang direncanakan harus mempunyai perlengkapan drainase untuk menyalurkan air hujan dari atap
dan halaman (dengan pengerasan) di dalam persil ke saluran pembuangan campuran kota.
B. Pengaliran air hujan dilakukan dengan 2 cara :
• Sistem Gravitasi
Melalui pipa dari atap dan balkon menuju lantai dasar dan dialirkan langsung ke saluran kota
• Sistem Bertekanan (Storm Water)
Air hujan yang masuk ke lantai basement melalui ramp dan air buangan lain yang berasal dari cuci mobil dan
sebagainya dalam bak penampungan sementara (sump pit) di lantai basement terendah untuk kemudian dipompakan
keluar menuju saluran kota.
Peralatan Sistem Drainase Dan Air Hujan

1. Pompa Drainase (Storm Water Pump)


Pompa drainase berfungsi untuk memompakan air dari bak penampungan sementara menuju saluran utama
bangunan. Pompa yang digunakan adalah jenis submersible pump (pompa terendam) dengan sistem operasi
umumnya automatic dengan bantuan level kontrol yang ada di pompa dan sistem parallel alternate
2. Pipa Air Hujan
Pipa air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap menuju rol bangunan. Bahan yang dipakai
adalah PVC klas 10 bar.
3. Roof Drain
berfungsi sama dengan floor drain, hanya penempatannya di atap bangunan dan air yang dialirkan adalah
air hujan. Bahan yang dipakai adalah cast iron dengan diberi saringan berbentuk kubah di atasnya.
4. Balcony Drain
Berfungsi sama seperti roof drain, hanya penempatannya pada balkon.
LISTRIK
LISTRIK
Sumber listrik utama pada Bangunan Apartemen Soekarno Hatta ini
menggunakan PLN dan dibantu dengan genset.
KEBAKARAN
Sistem instalasi pemadam kebakaran merupakan suatu kombinasi dari berbagai sistem untuk mencegah dan
mengurangi dampak yang diakibatkan oleh kebakaran. Instalasi pemadam kebakaran ini meliputi instalasi
pemadam kebakaran aktif yang meliputi Sistem Pipa Tegak dan Hidran, Sistem Springkler Otomatis, Pompa
Pemadam Kebakaran, Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
Sistem instalasi Kebaran yang ada di Apartemen Soekarno Hatta adalah:
• sistem pipa tegak: sistem pipa tegak basah
• Jumlah dan letak hidran: hidran halaman 4 buah dan hidran gedung 3 buah
• Jenis pipa: pipa baja black steel
• Sistem springkler: springkler dinding dan springkler biasa (langit-langit).
• Jumlah springkler: 1748 buah
• Suhu maksimum tabung springkler: 57oC (unit hunian, pertokoan, basement, mini market dan fitnes cente) &141oC (dapur
dan food court).
• Pasokan air total yang dibutuhkan untuk pemadam kebakaran: 403 m3.
• Pompa: pompa diesel, pompa listrik dan pompa jockey
• Kapasitas pompa: 4.000 gpm.
• Sistem deteksi dan alarm kebakaran: menggunakan detektor panas dengan sistem addreseble yaitu sistem yang bisa
menunjukkan langsung lokasi yang mengalami bahaya
• Jenis istem Alat Pemadam Api Ringan (APAR): APAR tepung kimia, air, dan CO2
• Jumlah APAR: 227 buah.
KEBAKARAN
PETIR
PETIR
• Pada bangunan tinggi untuk penangkal petirnya menggunakan sistem
penangkal petir elektrostatis, ini merupakan penangkal petir modern
dengan menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision). Sistem
E.S.E bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion dalam jumlah
besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.
• Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan membuat
sebuah jalan untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung
terminal penangkal petir elektrostatis ini dari pada area sekitarnya.
Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan yang
lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional.
PETIR
Keunggulan Penangkal Petir Elektrostatis
• Tidak banyak membutuhkan komponen maupun kabel
• Area perlindungan lebih luas antara 50-150 m
• Lebih murah untuk area perlindungan yang luas
• Pada umumnya hanya membutuhkan 1 arde.
• Hanya membutuhkan 1 terminal untuk radius tertentu.
• Perawatan dan pemasangan pada bangunan yang mudah.Merupakan
pilihan yang tepat dan tidak mengganggu estetika bangunan anda.
• Bertindak sebagai pencegah interferensi perangkat komunikasi anda.
• Lebih aman bagi pekerja yang akan melakukan perawatan.

Anda mungkin juga menyukai