AKREDITAS
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Client
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Mutu (Kemenkes)
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
Prinsip manajemen mutu
(ISO 9001:2008)
Fokus pada pelanggan
Kepemimpinan
Keteribatan personil
Pendekatan proses
Pendekatan sistem dalam manajemen
Penyempurnaan yang berkesinambungan
Pengambilan keputusan berdasar fakta
Hubungan saling menguntungkan dengan
rekanan
Revised principles
(ISO 9000:2015)
Customer focus
Leadership
Engagement of people
Process approach
Improvement
Evidence-based Decision Making
Relationship management
KONSEP PEMIKIRAN MANAJEMEN MUTU
AUDIT
INTERNAL
RAPAT RAPAT
INTERNAL UKM INTERNAL UKP
1. RENCANA
KERJA TMSK
INOVASI
2. IMPLEMENTASI
3. EVALUASI
4. MONITORING
1. HASIL AUDIT
2. UMPAN BALIK PELANGGAN
3. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PENCAPAIAN
KEPUASAN
TARGET PELANGGAN
RTM (RAPAT
TINJAUAN
MANAJEMEN)
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1 Proses tidak diukur dg baik
Komitmen
Leadership
SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN Mengukur -Struktur
Memonitor -Proses
MUTU Mengendalikan
Memelihara -Outcome
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur Indikator
Memonitor
Standar/
Mengendalikan
SPO
Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin
CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)
Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips)
Lapses
Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
internal
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Multi-Causal
Theory
“Swiss Cheese”
diagram
(Reason, 1991)
Health care regulation
(Nihal Hafez, 1997)
• Perijinan (lisensi)
• Sertifikasi
• Akreditasi
• Peraturan Perundangan
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen
persyaratan 46
Standard
Lisensi (wajib): Pemerintah atau Individu atau Bagian dari regulasi Standar minimal untuk
lisensi tenaga konsil organisasi untuk menjamin melindungi pasien,
kompetensi minimum menjamin keamanan,
kesehatan, lisensi
Bagian dari regulasi dan meminimalkan
fasilitas pelayanan resiko
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Sertifikasi Lembaga yang Individu/organisasi Evaluasi persyaratan Standar lembaga
(sukarela/wajib): diberi kewenangan, yang ditetapkan, (misalnya ISO) untuk
pendidikan/pelatihan mengevaluasi
sertifikasi ATLS, pemerintah, atau
tambahan, dan kepatuhan terhadap
sertifikasi LSM kompetensi di bidang spesifikasi rancangan
tehnologi tertentu lembaga
kesehatan, Menunjukkan bahwa
sertifikasi berbagai organisasi
pusat di RS mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Definisi Akreditasi
Akreditasi
Standar
Akreditasi
50
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Definisi:
2
STANDAR PUSKESMAS 1
KLINIK PRATAMA
PARIPURNA
PUSKESMAS
UTAMA
DPM
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TIDAK TERAKREDITASI
TERAKREDITASI
Bab:
Standar:
Kriteria :
Pokok Pikiran:
Elemen Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan
dalam perencanaan.
Pokok Pikiran:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis
kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan
lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan
harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I (standar akreditasi klinik)
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana,
peralatan, dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Pokok Pikiran:
Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan
sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan
pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik
Klinik atau rencana pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang
daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Akreditasi Dalam UU no 44
tentang RS
PASAL 40
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali
2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun
dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri.
Standar Akreditasi Rumah
62
Sakit Baru
Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
63
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
64
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development
Goals
AKREDITASI
TAHUN 1 2 3 4 5 6
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
SURVEI VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI
SURVEI VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI
PPS
AKREDITASI 1 2 3 4 5 6
TAHUN
LIST OF INTERNATIONAL HEALTHCARE
ACCREDITATION ORGANIZATIONS
USA: Joint Commission International
United Kingdom: QHA Trent Accreditation
Australia: Australian Council on Healthcare Standards
International (ACHSI)
New Zealand: Quality Health New Zealand (QHNZ)
Canada: Accreditation Canada
France: HAS (Haute Autorité de Santé)
Malaysia: Malaysian Society for Quality i n Healthcare
Indonesia: KARS (Komisi akreditasi Rumah
sakit/Indonesian Commission on
Accreditation of Hospital)
Web based
Determination Accreditation Award Process
Surveyors Survey
Web
MJ, MD, PW Reports Upload Councilor process :
- Offline / Online
- Review reports
Secretariate - Submit
Input Web: Councilor Coordinato
Councilors Name - Review
- Verify
- Approve
Councilor –
Secretaria
Coun MJ
Exec Accreditation
te
Chairman Status
Surveyor
Email c Councilor –
Coordinat Coor MD
or d Councilor –
PW
Status Criteria Chapter
1. Access to Care and Continuity of Care
Paripurna 15 Ch @ (APK) 73
Excellence > 80% 2. Patient and Family Rights (HPK)
3. Assessment of Patients (AP)
3 Ch 4. Care of Patients (PP)
Utama 12 Ch @ 5. Anesthesia and Surgical Care (PAB)
@>
Advance > 80% 6. Medication Management and Use (MPO)
20% 7. Patient and Family Education (PPK)
8. Quality Improvement and Patient Safety
7 Ch
Madya 8 Ch @ (PMKP)
@> 9. Prevention and Control of Infections (PPI)
Intermediate > 80%
20% 10. Governance, Leadership, and Direction
(TKP)
11.Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK)
11 Ch 12. Staff Qualifications and Education (KPS)
Dasar 4 Ch @ @> 13.Manajemen Komunikasi dan
Basic > 80% 20% Informasi (MKI)
14.Patient Safety Goals (SKP)
15.Millenium Development Goals
(MDG’s)
1. Patient and Family Rights (HPK)
Perdana 2. Prevention and Control of Infections (PPI)
4 Ch @ > 80%
Beginner 3. Staff Qualifications and Education (KPS)
4. Patient Safety Goals (SKP)
PERMENKES NOMER 428 TAHUN 2012
Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
Telusur:
Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggung jawab program
Staf puskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)