Anda di halaman 1dari 35

Manajemen

Perencanaan Asuhan
Keperawatan

Nunung Rachmawati, S.Kep., Ns., M.Kep


Akademi Keperawatan “YKY” Yogyakarta
Tujuan / Capaian Pembelajaran
O Mahasiswa mampu mendiskusikan dan
menjelaskan perencanaan kebutuhan tenaga
perawat / hitung tenaga
O Mahasiswa mampu mendiskusikan dan
menjelaskan perencanaan jadwal dinas perawat
O Mahasiswa mampu mendiskusikan dan
menjelaskan perencanaan asuhan keperawatan /
Nursing Care Plan
PERENCANAAN
O Fungsi dasar dari manajemen
O Elemen utama manajemen (Fayol cit
Handoko, 2000)
O Tujuan : berhasil dalam mencapai tujuan /
sasaran
Perencanaan yang baik
mempertimbangkan :

1. klasifikasiklien berdasarkan tingkat


ketergantungan
2. metode pemberian asuhan keperawatan
3. jumlah dan kategori tenaga keperawatan
4. perhitungan jumlah tenaga keperawatan.
Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan tenaga keperawatan
O Faktor klien : kompleksitas dan lama kebutuhan
perawatan, jumlah klien, harapan klien dan
keluarga, tipe klien.
O Faktor tenaga/staf : jumlah dan komposisi
tenaga keperawatan, kelangkaan perawat
spesialis, tingkat pendidikan dan pengalaman
O Faktor lingkungan : tipe dan lokasi RS, lay out
ruang keperawatan, fasilitas & jenis pelayanan yg
diberikan, macam kegiatan yg dilaksanakan
O Faktor organisasi : kebijakan
HITUNG TENAGA

DEPKES DOUGLAS

GILLIES
KLASIFIKASI PASIEN (Depkes, 2005)
MINIMAL : Kebersihan diri, mandi, ganti
pakaian dilakukan sendiri, makan dan minum
dilakukan sendiri, ambulasi dengan
pengawasan, observasi tanda-tanda vital
dilakukan setiap shift, pengobatan minimal,
status psikologis stabil.

SEDANG : Kebersihan diri dibantu, makan minum


dibantu, observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam,
ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
Lanjut...
AGAK BERAT : Sebagian besar aktifitas dibantu,
observasi tanda-tanda vital setiap 2 – 4 jam sekali,
terpasang folley cateter, intake output dicatat,
terpasang infus, pengobatan lebih dari sekali,
persiapan pengobatan perlu prosedur.

MAKSIMAL : Segala aktifitas diberikan perawat,


posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2
jam, makan memerlukan NGT, terapi intra vena,
penggunaan suction, gelisah/disorientasi
Rumus Depkes, 2005
Untuk rumus Depkes, ada 3 hal yang harus
diingat agar cepat memahami :
1. Jam efektif
2. Faktor koreksi : Loss Day
3. Faktor koreksi : Tugas Non keperawatan
Perhitungan Jam efektif
Tk Tgt Jml Pasien Rata2 Jam Jml jam
pasien/hr perawatan perawatan/hr
/hr (jam efektif)
Hr 1 .... Hr 15
Min p 2 px2
Sedang q 3.08 q x 3.08
Agak r 4.15 r x 4.15
berat
Max s 6.16 s x 6.16

 Jam kerja perawat per hari di Indonesia dihitung 7 jam


 BOR (Bed Occupation Rate) : laju penggunaan TT (dalam
persen)
 Rata-rata jumlah pasien/hr = BOR x jml TT
Jumlah Perawat

Rata-rata jml pasien/hr x jam efektif


Jam kerja perawat /hari

(BOR x Jml TT) x jam efektif


7 jam
Faktor Koreksi : Loss Day
(Jml hr mgg dalam 1 tahun + cuti + hari besar) x jml perawat
Jam hari kerja efektif

Jumlah hari minggu dalam 1 tahun : 52


Cuti : 12
Jumlah hari besar : 16
Jumlah hari dalam 1 tahun : 365
Faktor Koreksi : Tugas non
keperawatan
O Tenaga keperawatan yang mengerjakan
pekerjaan non keperawatan seperti kebersihan
ruangan, kebersihan alat-alat pasien
O Ranap = (jumlah perawat + loss day) x 25 %
O Selain ranap dikalikan 15 %

KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT :


Jumlah perawat + loss day + tgs non
keperawatan + 1 karu
Rumus Gillies
Rata-rata jumlah pasien per hari (BORx Jml TT) x jam efektif x 365
Jam kerja efektif per hari (7) x jumlah hari kerja efektif (285)
Rumus Douglas
Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan klasifikasi
tingkat ketergantungan untuk setiap shift jaga,
seperti tabel berikut :
Kebutuhan Perawat
No Klasifikasi
Pagi Sore Malam
1 Minimal 0.17 0.14 0.07
2 Intermediet 0.27 0.15 0.10
3 Maksimal 0.36 0.30 0.20
KLASIFIKASI DERAJAT KETERGANTUNGAN
KLIEN MENURUT DOUGLAS
Perawatan minimal memerlukan waktu selama 1-2 jam/24
jam, dengan kriteria :
a. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
b. Ambulasi dengan pengawasan
c. Observasi TTV dilakukan setiap shift
d. Pengobatan minimal, status psikologi stabil
e. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

Perawatan intermediet memerlulan waktu 3-4 jam/24 jam dengan


kriteria :
a. Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
b. Observasi TTV tiap 4 jam
c. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
d. Folley catheter / intake output dicatat
e. Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
Lanjut...
Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam / 24
dengan kriteria :
a. Segalanya diberikan / dibantu
b. Posisi diatur, observasi TTV tiap 2 jam
c. Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena
d. Pemakaian suksion
e. Gelisah, disorientasi
Jaga Pagi : Jml pasien perawatan minimal x 0,17 =...a...
Jml pasien perawatan intermediet x 0,27 =....b...
Jml pasien perawatan maximal x 0,36 = ...c...
......d.....
Jaga Sore ......e.....
Jaga Malam ......f......+
Total Jumlah Perawat yg dibutuhkan = ...h....
Jumlah total perawat selama 24 jam = ...h....+ (1/3 x...h....)
Perencanaan Penjadwalan Dinas

PENTING

Agar tidak terjadi kelelahan dan keletihan secara fisik,


emosi dan psikologis

memberikan dampak buruk bagi kinerja perawat


dalam memberikan pelayanan pada pasien
Batasan-Batasan Dalam
Pembuatan Jadwal
Batasan-batasan yang merepresentasikan
peraturan-peraturan kerja yang tidak boleh
dilanggar, contoh :
a. Seorang perawat tidak dapat berjaga pada shift
pagi, sore dan malam secara berturut-turut.
b. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada
lebih dari empat hari aktif kerja berturut-turut.
Macam-Macam Cara Dinas
Shift Pagi
 Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja
 Durasi waktu = antara pukul 7.00 pagi s.d 14.00
sore
Shift Sore
 Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja
 Durasi waktu = antara pukul 14.00 sore s.d 21.00
malam
Shift Malam
 Kebutuhan dalam 1 hari = 10 jam kerja
 Durasi waktu = antara pukul 21.00 malam s.d 7.00
pagi dihari berikutnya.
Lanjut...
Batasan-batasan yang merepresentasikan
peraturan-peraturan kerja yang sewaktu-waktu
dapat dilanggar, namun sebisa mungkin
pelanggaran tersebut diminimalkan, contoh :
a. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada
dua shift malam berturut-turut
b. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada
tiga shift sore berturut-turut.
Pertimbangan Dalam Membuat
Jadwal
O Untuk berapa lama jadwal disiapkan
O Hari apa kalender penjadwalan dimulai
O Hari libur mingguan dapat dipecah / berurutan
O Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari
libur mingguan atau cuti tahunan
O Berapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat
dilihat oleh staf
O Berapa lama ada pergantian / rotasi shift
O Berapa lama waktu kerja maksimum dan minimum
O Apakah tenaga extra (part-time) akan
dimanfaatkan
Prinsip Penjadwalan yang
Efektif
O Keseimbangan  kebutuhan institusi akan
tenaga dan kebutuhan kerja = rekreasi
karyawan
O Jam kerja yang adil antar karyawan
O Penyimpangan hanya dapat dilakukan
melalui surat permohonan
O Harus dikenal sebelum diterapkan
O Jumlah tenaga serta komposisi cukup untuk
setiap unit dan shift
Pertukaran Dinas dan Rotasi
O Menimbulkan stress bagi staff 
adaptasi perubahan lingkungan,
ritme tubuh
O Rotasi agar staf dapat memahami
ruang lingkup kerja dalam shift yang
berbeda-beda dapat menghargai
setiap shift
Perencanaan Asuhan
Keperawatan
Suatu kategori dari perilaku
keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang
di perkirakan di tetapkan dan
intervensi keperawatan di pilih
untuk mencapai tujuan tersebut
(Potter, 2005).
Tahap Merencanakan
Asuhan Keperawatan
O Menetapkan prioritas
O Menetapkan tujuan asuhan
keperawatan
O Menetapkan kriteria hasil asuhan
keperawatan
O Menetapkan intervensi
Menetapkan Prioritas
Tidak hanya memperhatikan aspek fisiologis tapi
juga aspek keinginan, kebutuhan, dan
keselamatan klien.
Prioritas di klasifikasikan menjadi tiga yakni :
1) Prioritas tinggi  Prioritas yang berdasarkan
diagnosa keperawatan dapat mengakibatkan ancaman
bagi klien atau orang lain bila tidak segera di tangani.
2) Prioritas menengah  Prioritas ini mencakup
kebutuhan klien non emergency tidak mengancam
kehidupan.
3) Prioritas rendah  Mencakup kebutuhan yang tidak
secara langsung berhubungan dengan suatu penyakit
spesifik
Menetapkan Tujuan Asuhan
Keperawatan
Sasaran yang ingin dicapai dalam
pemberian intervensi terhadap dua tipe
tujuan dan harus di capai yakni jangka
pendek dan harus di capai dalam waktu
yang relative singkat, tujuan jangka
panjang yang di capai dalam waktu yang
relative lebih lama.
Kriteria yang harus diperhatikan
dalam menetapkan tujuan
 Berfokus kepada klien.
 Jelas dan singkat
 Dapat diukur dan diobservasi
 Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan
panjang)
 Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam
waktu seperti yang ditetapkan
 Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan
perawat
 Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
 Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain
Petunjuk Dalam Menulis tujuan
 Tulislah tujuan dalam istilah yang dapat diukur.
Hindari kata-kata : baik, normal, cukup dan
perbaikan.
 Tulislah tujuan dalam istilah `yang dapat dicapai
oleh klien`, bukan tindakan keperawatan
 Tulis tujuan sesingkat mungkin
 Buat tujuan yang spesifik
 Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis
keperawatan
 Rencanakan batas waktu untuk pencapaian setiap
tujuan. Tulis tanggal tujuan dan tanggal evaluasi.
SMART ???
Menetapkan Kriteria Hasil
Asuhan Keperawatan
Manifestasi terhadap respon manusia : KAPP
(Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Perubahan fungsi
tubuh)
1) Kognitif : pengetahuan; berdasarkan pengulangan
informasi yang telah diajarkan kepada klien.
2) Affektif : mengetahui bagaimana respon klien dan
keluarga terhadap stress yang dihadapi (status
emosional)
3) Psikomotor : mengidentifikasi apa yang
seharusnya bisa dilaksanakan oleh klien sebagai
hasil dari rencana pengajaran
4) Perubahan fungsi tubuh : sejumlah manifestasi
yang dapat diobservasi
Menetapkan intervensi
Setelah menerapkan prioritas
dan tujuan asuhan
keperawatan maka seorang
perawat menetapkan intervensi
keperawatan yang akan di
berikan kepada klien.
Terimakasih
Post Test

Anda mungkin juga menyukai