• Merupakan tindakan untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh • Meliputi : Tekanan Darah (TD). Pernafasan (P), Nadi (N), Suhu (S) • Semua tanda vital saling mempengaruhi • Perubahan nilai batas normal tanda vital indikasi sakit / gangguan sistem tubuh • Tujuan pemeriksaan tanda vital : a. Memperoleh data dasar b. Mendeteksi perubahan status kesehatan c. Memantau klien yang beresiko untuk mengalami perubahan kesehatan • Pada saat masuk rumah sakit / untuk memperoleh data dasar • Saat pasien mengalami perubahan status kesehatan / perubahan tingkat kesadaran / mengeluhkan gejala seperti nyeri dada, pusing, merasa panas • Sebelum dan sesudah operasi • Sebelum dan sesudah pemberian obat • Sebelum dan sesudah tindakan yang dapat mempengaruhi perubahan tanda vital TEKANAN DARAH • Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai sistem kardiovaskuler bersaman dengan pemeriksaan nadi • Tekanan darah dipengaruhi oleh : a. Tolakan perifer sistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan tertinggi (arteri) dan sistem tekanan terendah (perifer dan vena), arteriola dan pembuluh otot yang sangat halus b. Gerakan memompa jantung >> darah yg dipompa ke arteri arteri menggembung bertambah tekanan darah, begitu sebaliknya c. Volume darah >> darah maka ↑↑ tekanan arteri d. Kekentalan darah perbandingan antara sel darah dengan plasma Tekanan darah diukur dengan satuan mmHg Tekanan sistolik ditulis di atas tekanan diastolik
Aliran darah akibat pemompaan jantung menimbulkan
gelombang : 1. Gelombang tinggi (tekanan sistolik) 2. Gelombang terendah (tekanan diastolik) Perbedaan sistolik dan diastolik disebut pulse pressure Faktor yang mempengaruhi tekanan darah • Usia bayi TD rata-rata 75; • Jenis kelamin TD meningkat seiring • Obat-obatan bertambahnya usia, pada • Obesitas cenderung LANSIA : elastisitas arteri hipertensi menurun, arteri lebih kaku, • Irama sirkadian : TD kurang menghasilkan TD umumnya lebih rendah pada akibatnya TD sistolik & diatolik pagi hari k/ metabolisme ↑↑ masih rendah, meningkat pada siang hari mencapai • Stres stimulasi saraf puncak pada sore hari meningkatkan curah jantung & • Aktifitas fisik vasokontriksi arteriola, nyeri yg meningkatkan curah jantung hebat dapat menurunkan TD • Penyakit k/ menghambat pusat vasomotor & menghasilkan Perubahan Tekanan Darah HIPERTENSI (TD di atas normal) HIPOTENSI (TD di bawah normal) • Terjadi asimtomatik, berkaitan • TD sistolik secara menetap antara dengan serangan jantung 85 dan 110 • Apabila TD sistolik > 130 dan • Disebabkan oleh analgesik, diatolik > 85 mk perlu pengawasan perdarahan, luka bakar hebat dan • Faktor yg berkaitan : penebalan dehidrasi dinding arteri yg menurunkan • Hipotensi orthostatik TD turun ukuran lumen arteri, tidak elastis saat pasien duduk/berdiri k/ arteri dan faktor lain seperti vasodilatasi perifer dimanadarah merokok, obesitasi, alkoholik, meninggalkan organ tubuh utama, kurang aktifitas fisik, stres dan terutama otak, dan bergerak ke kolesterol tinggi perifer, sering menyebabkan Alat Pengukur Tekanan darah
Manometer Raksa Digital
DENYUT NADI • Indikator untuk menilai sistem kardiovaskular • Merupakan denyut saat darah dipompa oleh jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi vertikel kiri jantung • Bradikardi denyut nadi < 60 (diangap normal untuk atlet) • Takhikardi denyur nadi > 100 • Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut nadi 15-20 kali permenit/1 Celcius Faktor yang mempengaruhi : • Usia bertambah usia mk denyut • Stres stimulasi saraf simpatis nadi menurun meningkat aktifitas jantung, shg • Jenis Kelamin laki-laki lebih meningkatkan kecepatan denyut. rendah dari perempuan • Perubahan posisi ketika duduk, • Latihan/gerakan fisik meningkat darah menumpuk pd vena seiring bertambahnya aktifitas mengakibatkan penurunan • Hipovolemia kehilangan darah sementara dalam aliran balik dr sistem vaskuler umumnya darah ke jantung shg meningkatka denyut nadi meningkatkan denyut jantung • Obat-obatan • Penyakit Lokasi pemeriksaan denyut nadi Rentang denyut nadi menurut umur PERNAFASAN • Indikator kesehatan sistem pernafasan • Respirasi eksterna pertukaran O2 dan CO2 antara alveoli dan darah paru • Respirasi interna terjadi di seluruh tubuh • Inspirasi masuknya udara ke dalam tubuh • Ekspirasi mengeluarkan udara dari tubuh JENIS PERNAFASAN
Pernafasan dada Pernafasan
melibatkan otot diagfragma interkostal luar, melibatkan kontraksi diobservasi melalui dan relaksasi gerakan dada ke diafragma, atas dan keluar diobservasi melalui gerakan perut • Laju nafas dihitung tanpa memberi instruksi bahwa seseorang akan dinilai laju pernafasannya, dikarenakan laju nafas dapat meningkat ketika orang sadar bahwa sedang dihitung laju pernafasannya. • Pertahankan posisi seperti saat menghitung denyut nadi radialis saat menghitung pernafasan • Pernafasan cuping hidung (lubang hidung kembang kempis) identik dengan dispnea • Apnea = henti nafas, bradipnea = frekuensi nafas lebih rendah dr normal, takhipnea = frekuensi nafas lebih dari normal • Hipoksia = rendahnya kadar O2 dalam jaringan meskipun perfusi jariangan oleh darah memadai • Asfiksia = perubahan patologis yg menyebabkan kurangnya O2 dalam darah shg mengakibatkan hipoksia • Ventilasi = pertukaran udara antara paru- paru dengan luar SUHU TUBUH • Menggambarkan keseimbangan antara panas yg dihasilkan dan panas yg dikeluarkan tubuh • Faktor yg mempengaruhi produksi panas tubuh : a. BMR (Basal Metabolic Rate) kecepatan penggunaan energi tubuh yg diperlukan u/ mempertahankan aktifitas penting b. Aktifitas otot c. Pengeluran thyroxine peningkatan pengeluaran thyroxine meningkatkan kecepatan metabolisme. d. Stimulasi epinefrin, nor-epinefrin dan simpatis e. demam Proses pengeluaran panas Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh : • Usia Bayi sangat ekstrim • Stres sistem saraf untuk terjadi kehilangan panas, meningkatkan epinefrin dan lansia beresiko terjadi hipotermi nor-epinefrin shg • Latihan/gerakan meningkatkan metabolisme • Irama sirkadian : suhu tubuh dan meningkatkan suhu tubuh normal mengalami perubahan • Lingkungan setiap hari, titik tertinggi suhu • Hormon sekresi progesteron tubuh antara jam 20.00-24.00 saat ovulasi meningkatkan dan terendah ketika tidur suhu tubuh skitar 0,3-0,6 di antara 04.00-06.00 atas suhu normal HIPERTERMI • Suhu tubuh di atas normal • Asuhan yang dilakukan : • Tanda dan gejala: Pantau TTV Nadi meningkat Kaji warna dan temperatur kulit Nafas meningkat Berikan selimut jika pasien merasa menggigil, angkat selimut Menggigil jik pasien terasa hangat Kulit pucat Berikan nutrisi yang adekuat Mengeluh merasa demam Ukur intake dan output Ujung kuku sianosis Kurangi aktifitas fisik Dehidrasi Berikan antipiretik Berkan mandi dengan air hangat Lesu Kompres hangat HIPOTERMI • Suhu tubuh di bawah normal • Asuhan yang dilakukan : • Tanda dan gejala: Pantau TTV Penurunan nadi dan pernafasan Berikan selimut hangat Menggigil Sediakan pakaian hangat dan kering Kulit pucat dan dingin Pasang selimut hangat Hipotensi Tutupi kepala dengan topi Penurunan pengeluaran urine Berikan minumam hangat Kurang koordinasi otot Disorientasi Mengantuk Lokasi pengukuran suhu tubuh • Aksila (ketiak) • Rektal (anus) • Oral (mulut) • Timpanik (telinga) • Forehead (kening) Jenis termometer